Kau Lah Hidupku

    Malam harinya saat makan malam pak Hermawan meminta Andra untuk menemuinya di ruang kerjanya.

    Ternyata pak Hermawan meminta Andra untuk meneruskan kuliahnya di universitas luar negeri agar dia menjadi orang yang hebat.

    Setelah berpikir Andra mengiyakan saja barangkali kalau semakin jauh dia berada dia akan bisa melupakan Dian.

   Waktu terus berlalu tanpa terasa pernikahan Dian dan Lukman akan dilaksanakan segala persiapan sudah selesai tinggal acaranya.

   Selama itu juga Andra tidak pernah bertemu dengan Dian dia masih ada di jakarta tepat acara pernikahan Dian dan Lukman baru dia tiba disana.

    Andra datang bersama Bu Novita disaat Lukman mengucapkan ijab tanpa bisa di tahan air mata Andra jatuh tak tertahan.

     Bu Novita mengajak Andra naik ke pelaminan untuk mengucapkan selamat untuk Dian.

    "Selamat ya di,atas pernikahanmu aku doa kan semoga kamu bahagia selalu"Ucap Andra matanya saling bertatap dengan Dian.

  Ditatap seperti itu hati Dian juga merasakan kesakitan Andra tanpa terasa air mata Dian jatuh dipipi mulusnya Dian mencoba menghapus air matanya.

   "Aku juga mau pamit aku akan tinggal bersama orang tuaku".

   "Kamu tega ninggalin aku sendiri dra aku akan kehilangan teman baikku "Kata Dian ditengah Isak tangisnya.

    "Jangan bilang begitu sekarang kamu sudah punya mas Lukman jadi dia yang akan menjagamu dan selalu bersamamu"Jelas Andra sambil menghapus air mata Dian"Mas Lukman aku titip Dian ya jaga dia sayangi dia jangan pernah nyakitin dia kalau sampai itu terjadi aku nggak segan-segan mengambilnya darimu".

    "Tanpa kamu minta aku akan melakukannya".

    "Ini kado untukmu semoga kamu suka aku pamit".

    Setelah itu Andra dan Bu Novita pergi mereka langsung kembali ke jakarta sedangkan dipelaminan orang-orang pada gaduh karena tiba-tiba pengantin perempuannya jatuh pingsan.

    Lukman segera membawa Dian kerumah sakit karena gugup Lukman pergi bersama Dian sendiri.

    Sampai di rumah sakit Dian langsung di tangani Lukman menunggu di luar ruangan.

   "Dok gimana keadaan istri saya?"Tanya Lukman dengan khawatir saat dokter keluar dari ruangan itu.

    "Istri anda baik-baik saja dia hanya dehidrasi kandungannya juga baik-baik saja"Jelas dokter itu.

   "Maksud dokter gimana kandungan siapa yang dokter masuk?".

    "Istri anda sedang hamil satu bulan".

"Apa dok hamil?"Tanya Lukman kaget dan tak percaya.

Lukman langsung terkulai lemas diatas kursi dia tidak menyangka mendapat kabar seperti ini di malam pengantinnya.

Sepuluh menit kemudian Dian terbangun dia bangun sambil memegangi kepalanya karena masih terasa pusing.

"Di mana aku ini mas?"Tanya Dian.

"Di rumah sakit,kamu jatuh pingsan"jawab Lukman"Siapa yang melakukannya di?".

"Maksud mas Lukman apa?"Tanya Dian heran.

"Siapa yang menghamili kamu?"Tanya Lukman dengan emosi.

"Hamil!,maksud mas Lukman aku hamil"Dian ingin memastikan kembali.

Tangis Dian pecah saat Lukman mengangguk kejadian malam itu seperti diputar kembali dalam otaknya.

"Siapa di yang menghamili mu kenapa kamu tega sama aku?"Tanya Lukman frustasi.

"Kejadian itu nggak disengaja mas aku di bawah pengaruh obat".

"Siapa di orangnya?"Desak Lukman.

"Andra".

Dian menceritakan semuanya dari awal sebelum kejadian sampai kejadian itu terjadi dan dua hari kemudian temannya yang memberi minuman itu mengaku dan meminta maaf pun tidak luput di ceritakan oleh dian.

"Maafkan aku mas aku nggak bermaksud membohongimu".

"Kita temui Andra dia harus tanggung jawab".

"Andra nggak tahu kejadian itu mas karena ketika dia bangun aku sudah pergi dari sana".

"Kalau begitu kita beritahu dia".

"percuma dia udah kembali ke jakarta".

Lukman terdiam ketika bibinya Dian datang sementara ini biarlah menjadi rahasia dulu.

Sementara itu Andra sudah sampai di jakarta sesampainya di rumah dia diberitahu pak Hermawan kalau dia akan berangkat malam itu juga.

Andra tidak membantah itu malah jauh lebih baik karena hatinya sudah hancur.

Setengah jam Andra sudah siap dia diantar pak Hermawan dan Bu Soraya ke bandara di dalam pesawat dia melihat ke jendela pesawat.

"Selamat tinggal Indonesia dan selamat tinggal cintaku"Gumam Andra.