Seorang pemuda yang berasal dari tanah bawah berpindah menuju ke tanah atas atau Alam Dewa.
Semua itu di lakukan selain karena peningkatan kekuatan nya, juga karena ingin membalas dan menaklukkan para Dewa yang selama ini telah memburu nya.
Pemuda itu berniat membalas para Dewa yang telah membuat nya tersiksa dalam pelarian selayaknya seorang kriminal.
Apakah pemuda itu mampu menaklukkan sembilan tanah Dewa dengan segala penguasa nya? ikuti terus kisah perjalanan pemuda bernama Yuang Fengying.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sigi Tyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9. Terjebak
"BAJINGAN...!."
"Keparaat kau..!."
Beberapa orang dari kelompok Tudung Akar berteriak dan mengumpat murka.
Beberapa rekan mereka mati dengan kristal jiwa tersedot ke arah lawan.
Sungguh pemandangan yang miris dan mengerikan.
Nyawa di sini hanyalah sebuah keberadaan yang tak berharga.
Yang kuat melahap yang lemah.
Yang berkuasa menguasai yang tertindas.
Dua pedang di tangan Yuang Fengying menari dengan epik, menebas dengan pola yang unik dengan kecepatan yang mampu melewati pertahanan lawan.
Tiga tim dari kelompok Tudung Akar yang berjumlah sembilan puluhan orang itu seperti tak ada artinya bagi pemuda yang di kepung itu.
"Kirim pesan bantuan, bajingan ini sudah merendahkan kita."
"Sebisa mungkin kita harus menangkap nya, apapun yang terjadi."
"Tahan.. Jangan sampai lolos hingga bala bantuan datang.."
Crasss...!
CRAAASS..!!.
Suara tebasan terdengar susul menyusul, saat mata senjata memotong, membelah atau bahkan menusuk masih terdengar bersahutan.
Namun orang orang itu tetap membalas dan menyerang balik, sambil menunggu bala bantuan.
**
"Ada pesan aneh.." kata seorang pria dengan wajah keruh.
Pria ini terlihat menggunakan Jirah perang keemasan di balik pakaiannya.
"Aneh bagaimana?." sahut pria lainnya, pria ini juga tak kalah wibawa nya dari pria pertama.
Pria tersebut memakai baju aneh berwarna gelap.
Aneh karena pakaian itu seperti kulit ular namun terlihat seperti hidup dan pakaian itu seakan memiliki jiwa.
"Ada seseorang telah membantai tim sembilan, dan saat ini tengah di kepung tiga tim lainnya, namun mereka masih tetap meminta bala bantuan."
Nampak nya dua pria itu adalah petinggi dari kelompok Tudung Akar, saat ini mereka tengah membahas perihal pesan yang terkirim.
"Kirim saja bala bantuan.." dengan acuh tak acuh pria dengan pakaian aneh berkata.
"Apakah kita perlu melaporkan ini kepada Tetua Agung?."
"Buat apa..??, menyelesaikan masalah sepele seperti ini lapor tetua Agung?, di mana kita akan meletakkan wajah kita?." pria berpakaian aneh mendengus mendengar usulan rekannya.
"Jika begitu kirim Tim Pembantai, untuk mendampingi beberapa tim penjebak..!."
Tim penjebak, adalah tim pekerja yang bertugas memburu orang orang transmigran baru, untuk di rebut harta nya.
Biasanya target nya adalah para pemula, debutan baru yang memasuki alam Shen Tian, selain juga orang orang yang di target kan lainnya.
"Ok, baiklah.."
**
Yuang Fengying sudah membunuh puluhan orang yang mengepungnya, namun rasanya lawan tak berkurang karena mereka terus datang dan datang.
"Ha..ha... Bala bantuan sudah tiba, saatnya kau akan mati bajingan..!."
Yuang Fengying sedikit muram, meski berhasil membunuh lawan, namun beberapa kali serangan lawan juga mengenai nya, melukai nya meski tak mengurangi jumlah Raga Abadi nya, itu merepotkan.
"Terus tekan..., keparat itu sudah semakin terpojok dengan terus naik ke puncak." teriak salah satu dari para pengepung.
Ya, naik ke puncak berarti medannya makin sempit, dan jelas itu sebuah kerugian bagi nya.
Yuang Fengying terus mengayunkan senjata nya, menciptakan lesatan energi yang sangat pendek jangkauan nya, dengan tingkatan nya saat ini mereka tentu tak bisa bertarung jarak jauh.
Kekuatan nya tak mencukupi untuk melakukan serangan dahsyat jarak jauh, paling jauh jarak dari lawan hanya tiga hingga lima meter saja.
Dari jarak sedemikian, angin serangan yang terbentuk dari unsur elemen masih mampu untuk menciptakan lesatan energi yang mampu untuk menebas lawannya.
Pertempuran dengan jarak itu, bisa di bilang sama saja dengan kontak langsung dengan lawan.
Crasss...!
Satu lagi musuh berhasil di tebas oleh Yuang Fengying, pemuda itu sudah bertarung beberapa saat lamanya, nafasnya mulai terasa berat.
"Huh, alam yang menyusahkan.."
Yuang Fengying kembali meloncat ke arah puncak yang lebih tinggi, menghindari serbuan dan desakan lawan yang jumlah nya masih lebih banyak.
Dengan semakin naik ke puncak tinggi, sesungguhnya keadaan nya kian terjepit, karena diameter gunung semakin sempit, dan kepungan lawan semakin pendek dan kian rapat.
"Pojokan ke arah kawah, dengan demikian jika bajingan itu tak mati di tangan kita, dia akan tercebur ke kawah gunung." teriak salah satu orang.
"Benar.., biar bajingan itu tercebur ke Kawah atau di makan monster Kelabang Api."
Suara suara dengan rencana tertentu terdengar bersahutan, tak di redam suara nya.
Itu memang di sengaja agar semakin membuat pemuda itu tertekan dan putus asa.
Namun sesungguhnya kepungan itu memang membuat Yuang Fengying sedikit tertekan, kedatangan pasukan khusus dari Tim Pembantai membuat pemuda itu terpojok dan kewalahan.
Yuang Fengying baru beberapa hari di alam ini, belum benar benar menaklukkan kekuatan alam nya, dan saat ini sudah di serang oleh orang orang yang berada di atas tingkatan kultivasi nya.
Bisa bertahan hingga sejauh ini, itu sudah luar biasa, sebuah prestasi tak tertandingi.
"Tarian Naga Foniks sub Spacial Kuasa Petir dan Cahaya..!." Yuang Fengying bergumam lirih, membaca mantra dari kekuatan sub Spacial itu.
Kembali tebasan pedang Yuang Fengying meledak dengan kekuatan dua elemen itu, melesat ke arah para pengepung yang paling dekat.
BLAAAM...!
Beberapa orang tertebas namun beberapa lagi mampu menahan serangan itu entah dengan metode apa.
Kekuatan penghuni alam Shen Tian sungguh mengagumkan.
Yuang Fengying tercekat, tarian Naga Foniks adalah serangan yang mengerikan, namun di alam ini itu tak lagi hebat seperti sebelum nya.
Apa karena kultivasi nya yang masih rendah atau memang karena sebab lain, Yuang Fengying masih perlu banyak belajar dan memahami segala nya.
"SERAAANG..!."
"Terus SERAAANG..!." teriakan teriakan masih bersahut sahutan, meneriakkan agar anggota Tudung Akar tak mengendurkan serangan nya.
Yuang Fengying semakin terpojok hingga ke arah batas dari kawah gunung yang ada di tempat itu.
Itu adalah kawah yang masih terlihat aktif dengan gumpalan lava di ujung dasarnya.
Bahkan panas dari gumpalan lava dan lahar itu bisa di rasakan dari bibir kawah tersebut.
"Menyerah lah dan tunduk kepada kami, maka kematian mu tak akan menyiksa."
"Patuh maka kami akan membunuhmu dengan cepat."
Tiga pria yang merupakan pemimpin tim penjebak sudah maju ke depan, mereka adalah kultivator tingkatan tiga Awal, atau ranah Alam Transendensi Tinggi tahap permulaan.
Selain mereka bertiga ada satu pria berbaju zirah perang gelap, pria itu adalah pemimpin dari tim Pembantai.
"Tunduk..?, patuh..?." meski tertekan dan terjebak Yuang Fengying tak mungkin menyerah.
Pemuda itu sudah membuat sebuah perhitungan dengan apa yang akan di lakukan.
"Mimpi.." teriak pemuda itu, lalu meloncat ke arah lereng kawah dimana di dasar nya mengepul lahar dan lava.
Yuang Fengying memutuskan meloncat ke lereng menuju kawah, dan itu satu satunya jalan meloloskan diri saat ini.
Pasukan Tudung Akar yang kini berjumlah ratusan orang itu hanya bisa melongo sambil mengerubungi bibir kawah, menatap ke arah Yuang Fengying terjatuh.