NovelToon NovelToon
Pengawal Tampan

Pengawal Tampan

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Cintapertama / Dikelilingi wanita cantik / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:34.9k
Nilai: 5
Nama Author: Agus budianto

Varel adalah seorang mantan prajurit yang berhenti karena suatu insiden yang besar.

Kini dia menjadi seorang pengawal dari seorang wanita cantik yang bernama Cintia. Cintia adalah wanita yang terkenal begitu cantik bak seorang Dewi di kota itu.

Cintia selain cantik juga begitu arogan terhadap Varel. Tapi Varel juga dengan profesional menjalankan tugasnya untuk melindungi Cintia.

"Kamu jangan terlalu dekat dengan ku!" marah Cintia kepada Varel.

"Oh, baiklah," jawab Varel.

Seorang pembunuh tiba-tiba saja muncul dan langsung menembakkan pistolnya ke arah Cintia. Cintia tampak terkejut dan begitu ketakutan.

Peluru itu melesat dan akan menembus dada Cintia, akan tetapi Varel sudah lebih dulu menarik dan memeluk tubuh Cintia, lalu jatuh bersama untuk melindunginya.

"Kamu... beraninya memelukku," marah Cintia yang sedang terbaring di lantai sambil di peluk Varel.

"Eh..." Varel seolah tidak percaya dirinya baru saja menolongnya, tapi justru malah di makinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus budianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 8 MAKAN BERSAMA

Varel menuju ke sepeda motornya dan menjalankannya menghampiri Cintia.

"Ayo naik, langit sudah mendung, sebentar lagi akan hujan," ujar Varel.

"Eh, tapi..." Cintia tampak bingung.

Sehingga Cintia hanya diam untuk beberapa saat, namun tiba-tiba saja terdengar suara guntur yang keras.

Alhasil Cintia hanya bisa naik ke atas motor dari pada harus berjalan kaki dan kehujanan.

Cintia dengan malu-malu naik ke atas motor dengan duduk menjaga jarak dengan Varel.

"Duduknya jangan terlalu di ujung, nanti bisa terjatuh," ujar Varel.

"Berisik," balas Cintia dengan kesal.

Melihat tingkah Cintia ini, Varel hanya tersenyum sendiri. Selain sikap arogannya, ternyata Cintia juga terlihat lucu jika seperti ini.

Varel mulai menjalankan sepeda motornya, dan alhasil agar tidak terjatuh Cintia lebih memilih berpegang pada besi bagian belakang jok motor dari pada duduk berdekatan dengan Varel.

Di perjalanan entah mengapa Cintia terasa nyaman berada di dekat Varel sekarang, tidak seperti pertama kali bertemu dengannya.

"Mungkin karena aku baru saja di tolong olehnya," pikir Cintia.

"Varel," ujar Cintia.

"Ada apa?" tanya Varel sambil fokus mengemudikan sepeda motornya.

"Tidak ada, aku hanya ingin bilang terima kasih karena sudah menolongku," jawab Cintia.

"Oh, itu sudah tugasku, bukankah ayah anda membayar saya untuk itu," ujar Varel.

"Ya," balas Cintia.

Entah mengapa Cintia merasa sedikit kecewa dengan jawaban Varel ini. Dimana Cintia sedikit berharap Varel menolongnya bukan hanya sekedar pekerjaannya saja, tapi ada sedikit rasa perhatian kepadanya.

"Nona, apakah anda ingin singgah untuk makan dulu sebelum kembali ke rumah?" tanya Varel.

"Apa yang kamu katakan barusan?" tanya balik Cintia.

"Maksudku, pelayan di rumah nona sedang cuti pasti tidak ada makanan, kenapa kita tidak singgah untuk makan sebentar," jelas Varel.

"Tapi..." Cintia agak ragu.

"Atau begini saja, anggap saya nona mentraktirku makan karena sudah menolong anda barusan," ujar Varel.

"Oh, seperti itu, baiklah," balas Cintia.

Mereka berdua mulai singgah dan makan di sebuah kedai Lamongan di pinggir jalan. Lagi-lagi ini pertama kali bagi Cintia makan malam bersama seorang pria di malam hari.

"Wah kedua pasangan itu terlihat begitu serasi," ujar salah seorang yang juga makan di situ.

"Benar sekali, wanitanya begitu sangat cantik dan prianya juga sangat tampan," sambung orang yang lain.

Cintia yang sedang menyantap makanannya juga seketika menjadi malu mendengar omongan itu.

"Tidak usah di pikirkan, anggap saja tidak dengar," ujar Varel kepada Cintia.

"Kamu tidak seharusnya berbicara seperti itu kepadaku," balas Cintia merasa ada yang aneh dengan perkataan Varel barusan.

Cintia juga sudah selesai makan dan tidak menyangka bahwa Varel ternyata makan nya begitu banyak.

"Kamu kenapa melihat ku seperti itu?" tanya Varel menyadari Cintia sedang memperhatikannya.

"Tidak ada, hanya saja aku tidak menyangka makan mu begitu banyak," jawab Cintia.

"Karena kamu yang membayarnya, jadi aku tidak akan sungkan-sungkan," ujar Varel.

"Kamu cukup lucu," ujar Cintia sedikit tersenyum.

Varel seketika menjadi terkejut, ini pertama kalinya dia melihat Cintia tersenyum kepadanya setelah selama ini menjadi pengawal nya.

"Kamu terlihat cantik jika terus tersenyum seperti itu," ujar Varel sambil terus makan.

"Jadi maksudmu selama ini aku tidak cantik?" tanya Cintia terlihat kesal.

"Ah sudahlah, aku sudah kenyang, ayo kita kembali saja!" ajak Varel.

Selesai makan mereka berdua kembali menaiki motornya berjalan pulang menuju ke rumah.

Sampai di rumah mereka berdua tidak banyak berbicara dan masuk ke dalam kamarnya masing-masing.

Di dalam kamar Cintia sudah membersihkan dan berganti pakaian dengan menggunakan baju piyama, lalu berbaring di ranjang untuk beristirahat.

Cintia terus memejamkan matanya untuk berusaha tertidur, namun entah mengapa samar-samar dalam benaknya terlihat sosok baru Varel yang telah berubah dari sebelumnya.

"Ada apa ini, kenapa aku terpikirkan dia?" tanya Cintia sendiri dalam hatinya.

Sementara itu di tempat lain, di sebuah gedung markas dari asosiasi pembunuh, terlihat seorang pria muda sedang menghisap rokoknya. Pria muda itu adalah ketua dari asosiasi pembunuh yang bernama Januar.

"Elang hitam, apa yang terjadi kepada mu, hingga bisa terluka parah seperti ini?" tanya Januar.

"Ketua seseorang berhasil menghajar ku dengan sangat mudah hingga aku babak belur dan hampir mati," jelas Elang Hitam.

"Orang itu begitu hebat, aku belum pernah bertemu orang sehebat itu dan bahkan dia menyebutkan nama ketua seolah mengenal ketua," sambung Elang Hitam.

"Apa?" Januar tampak terkejut mendengar penjelasan Elang Hitam, bahwa orang tersebut mengenal dirinya.

"Bagaimana ciri-ciri orang tersebut?" tanya Januar yang penasaran.

"Tubuhnya cukup tinggi dan matanya begitu tajam, dan kemampuannya sangat luar biasa," jawab Elang Hitam.

Januar mulai memegangi dagunya dan berpikir siapa sebenarnya orang yang mengenal dirinya itu.

Sudah beberapa tahun sejak dia berhenti menjalankan misi sebagai prajurit dan kini menjadi salah satu pembunuh bayaran terhebat.

Orang yang mengenalnya sudah jelas pastilah bukan orang biasa pikir Januar.

Dua hari kini telah berlalu, hari ini Cintia tidak berangkat ke kantor karena sudah berjanji untuk bertemu dengan teman baiknya.

Cintia berjanji dengan teman baiknya yang bernama Miranda untuk menonton konser bersama.

Cintia dan Miranda sangat menyukai suara dan lagu yang di nyanyikan oleh artis penyanyi wanita tersebut. Sehingga begitu mengetahui akan ada konser, mereka sangat bersemangat untuk menontonnya.

Cintia mulai keluar dari kamarnya dan menuruni tangga. Sampai di ruang tamu Cintia melihat Varel sedang duduk di sofa sambil membaca sebuah buku.

"Ehem," karena Varel terlihat fokus membaca, jadi Cintia berdehem agar Varel melihatnya.

"Nona, mau kemana?" tanya Varel sambil menoleh ke Cintia.

"Aku mau pergi menonton konser dengan temanku," jawab Cintia.

Varel mulai memperhatikan penampilan dari Cintia dari atas ke bawah.

"Sialan, kenapa kamu menatapku seperti itu?" ujar Cintia dengan kesal.

"Sudah cepat ayo ikut aku, kamu harus menjaga selalu keamanan mu," sambung Cintia.

Entah kenapa Cintia yang sebelumnya selalu malas ketika Varel menjadi pengawalnya, kini justru ingin selalu di jaga olehnya.

"Baik, ayo berangkat!" balas Varel.

Mereka berdua mulai menaiki mobil dan berangkat menuju ke tempat konser. Cintia dan Miranda sudah berjanjian untuk bertemu di sana.

Konser itu di langsungkan pada sebuah stadion sepakbola yang terletak di pusat kota. Sehingga dapat di pastikan bahwa stadion itu akan penuh sesak dengan orang-orang.

Setelah sampai di sana mereka berdua turun dari mobil dan berjalan menuju ke pintu masuk stadion.

Di depan pintu masuk stadion Miranda sedang berdiri sambil menunggu kedatangan dari Cintia.

Miranda juga merupakan wanita cantik dengan kulit putih bersih dan rambut sedikit pirang bergelombang.

Miranda dan Cintia dulu berada di satu kampus yang sama dan mendapatkan julukan sebagai dewi dan putri di sana karena kecantikan mereka berdua.

Dari kejauhan Miranda melihat Cintia yang sedang berjalan mendekat dengan seorang pria di belakangnya.

"Miranda, maaf aku sedikit terlambat," ujar Cintia.

"Tidak apa, aku juga baru saja tiba," balas Miranda.

Miranda mulai memperhatikan pria yang berada di belakang Cintia. Pria itu terlihat sangat tampan, namun Miranda belum pernah melihat dan bertemu dengannya sebelumnya.

"Apakah pria ini pacar Cintia, tapi Cintia tidak pernah bercerita?" pikir Miranda.

"Cintia siapa pria di belakangmu?" tanya Miranda.

"Oh, ini adalah varel, dia merupakan pengawal pribadiku," jawab Cintia.

1
Sulaiman Efendy
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Erik Raraawi
pantas saja sepih pembaca, karena judul dan isi cerita berbeda.
Izana Asnawi
lanjut Thor...seru...semangat💪💪💪😘😘😘❤️♥️❤️♥️❤️
Kalbera Art: sudah taman ya kak terima kasih sudah membaca, jangan lupa ikuti ya masih banyak novel seru lainnya
total 1 replies
Izana Asnawi
lanjut Thor💪💪😘😘❤️♥️❤️♥️❤️
ABIMANYU CHANNEL
vanesha A
Ipunkjr4
lanjut kk thor semangat
Kalbera Art: jangan lupa untuk memberikan like dan ikuti ya kak biar author semakin semangat menulis terima kasih
total 1 replies
Ipunkjr4
luar biasa KK thor semangat cerita menarik
Wijaya Ronny
Luar biasa
Kalbera Art: jangan lupa untuk memberikan like dan ikuti ya kak biar author semakin semangat menulis terima kasih
total 1 replies
AbhiAgam Al Kautsar
like
ABIMANYU CHANNEL
kasih yg mantab mantab lah
Anonymous
Lanjut tor
Kalbera Art: jangan lupa untuk memberikan like dan ikuti biar author semangat ya kak😁
total 1 replies
AbhiAgam Al Kautsar
bagaimana ksah varel selanjutnya..
kita temukan jawabannya pada chapter2 yg akan datang
Jamilah Hidirmanto: oke/Drool/
total 1 replies
AbhiAgam Al Kautsar
rio si pecundang
Devlin Yo William
mantul boz
Iyan Syamudrah
wah,akan ada usaha untuk saling merebut nih
AbhiAgam Al Kautsar
di pinjam yaaa
AbhiAgam Al Kautsar
ternyata...
Juprianto
Luar biasa
Kalbera Art: Jangan lupa untuk like dan ikuti ya terima kasih 🙏
total 1 replies
AbhiAgam Al Kautsar
waaaaaaah
DD
memakainya 😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!