AKU BUKAN PELAKOR

Sedang kan di sisi lain.

Monika sedang mondar-mandir. Gak jelas di kamar nya seperti sedang memikir kan sesuatu yang entah apa itu?

"Ayo Monika, kamu harus berfikir bagai mana cara nya untuk memisah kan Aldo dan wanita pelakor itu."

"ayo berfikir pokok nya kamu jangan diam aja kamu jangan lemah Monika,"keluh nya pada diri sendiri.

Saat sedang kebingungan akhir nya Monika mendapat kan ide, ide untuk mencelakai Nabila. Setelah itu ia langsung tersenyum, dan segera mengambil ponsel nya, yamg tergeletak di kasur. Dan menelpon seseorang.

Tak butuh waktu lama telepon pun langsung tersambung.

"Hallo saya butuh bantuan kalian,"ucap nya pada seseorang.

"itu hal mudah asal bayaran nya sesuai dengan pekerjaan kami,"ucap seseorang di seberang sana.

"tidak masalah asal pekerjaan kalian berhasil, saya akan membayar lebih."

Tersenyum. "Good,"ucap seseorang.

"dengar ini baik-baik,"ucap Monika.

Monika pun langsung mem bicara kan tugas untuk orang tersebut.

ya Monika menelpon seorang preman, untuk mencelakai Nabila. dan tentu nya dengan bayaran yang begitu mahal.

setelah menjelaskan kepada orang tersebut Monika langsung mematikan telepon nya.

Lalu ia langsung mengirim sebuah foto kepada preman yang ia telpon tadi.

"Nabila sebentar lagi kamu akan lenyap, dari bumi ini. Dan Aldo akan menjadi milik ku seutuh nya,"ucap Monika dengan tawa licik nya.

Skip di pagi hari.

Saat ini Nabila, dan Aldo sedang bersiap-siap pada tugas mereka masing-masing.

Nabila yang ingin ke Cafe, sedang kan Aldo akan pergi ke kantor nya sebagai seorang CEO.

Tak lupa di pagi hari ini sedang penuh drama. Dimana Aldo sedang membujuk istri nya, agar berhenti untuk bekerja. Namun bukan Nabila nama nya jika ia mau mendengar kan perkataan sang suami, karena ia tetap kekeh mau bekerja.

"ayo lah sayang plis, mau ya. Aku cuma gak mau melihat kamu kekelahan setiap hari,"bujuk Aldo.

"gak mau Aldo, pokok nya aku udah putusin aku akan tetap kerja. Karena aku udah nyaman bangat sama pekerjaan ku,"kekeh Nabila.

"tapi sayang....,"ucap nya terpotong.

"kalau kamu masih tetap maksa jangan panggil aku dengan kata sayang lagi,"ancam Nabila.

"lo kok kamu ngancam nya gitu, aku kan udah nyaman banget sama panggilan itu."

"ya maka nya jangan paksa aku buat berhenti kerja,"kesal nya.

Lagi dan lagi Aldo harus mengalah demi istri nya. Ya Aldo memang tidak bisa melihat Nabila marah atau pun kesal karena itu bisa membahayakan bagi nya. Bisa-bisa gak boleh bobo bareng lagi itu lah yang ada di fikiran Aldo.

singkat cerita setelah adegan drama tadi, Aldo langsung mengantar istri nya di tempat kerjaan ya itu Di Cafe.

tak butuh waktu lama mereka pun sampai, dengan Nabila yang pamit keluar. Dan Aldo langsung mencium kening nya secara singkat.

saat melihat istri nya sudah memasuki tempat kerja nya, ia langsing menghidupkan mesin mobil nya. Untuk pergi menuju kantor, karena ada meeting penting dengan klain nya.

Nabila dan kawan-kawan sedang sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Karena hari ini begitu banyak tamu pengunjung, sampai membuat mereka kewalahan di buat nya.

Tak terasa hari sudah malam dan sekarang sudah pukul 10 malam, dan suasana cafe pun sudah sepi. Nabila dan yang lain nya sudah bersiap akan pulang, dan tak sabar ingin istirahat di rumah masing-masing.

Namun hal yang tak terduga, saat Nabila dan Agnes baru saja keluar cafe dan menutup nya. Ada beberapa pria berbadan besar, tak lupa dengan sebuah tato yang ada di pergelangan tangan mereka. Dan ada juga yang memiliki rambut gondong tak ter urus membuat penampilan yang menyeram kan.

"hay manis, mau Aa temenin gak,"ucap pria itu dengan mencolek dagu Nabila dan itu membiat nya sangat risih.

"mau apa kalian jangan ganggu kami pergi dari sini atau saya akan berteriak,"ancam Agnes.

"wih cantik-cantik galak."

"pergi dari sini,'teriak agnes kembali.

"udah ucap bercanda nya, ingat tugas kita untuk membawa wanita ini pergi,"ingat teman nya yang menunjuk kan Nabila.

Menatap kaget. "maksud kalian kalian apa?"tanya Nabila dengan kebingungan nya.

"ahhhhh gak usah banyak tanyak cepat ikut kami,"ucap nya lalu menarik Nabila secara paksa.

Sedang kan Agnes, yang melihat itu ia berusaha untuk menolong. Namun karena dia perempuan dengan sangat mudah preman tersebut mendorong nya sampai terjatuh.

"tolong-tolong siapa pun tolong kami,"teriak Agnes.

Sedang kan preman-preman itu, sudah berhasil menyeret Nabila masuk ke dalam mobil. Walau pun Nabila berusaha untuk berontak. Tapi tenaga nya tidak sebanding, dengan para laki-laki yang sudah memaksa nya.

Setelah berhasil mereka langsung melaju dengan kecepatan penuh, untuk membawa tahanan mereka di suatu tempat, yang di sedia kan.

Sedang kan Agnes saat ini sudah melihat kedatangan Aldo, ia langsung berlari menghampiri.

"Do untung aja kamu cepat datang Nabila Do dia.....,"ucap nya terpotong.

"Kamu bicara apa Nes, dan ada apa dengan istri ku,"ucap nya kwatir.

"Nabila di culik, tadi ada beberapa preman menarik paksa nya aku udah berusaha buat nolong tapi gagal,"ucap nya dengan cepat.

Mendengar apa yang di kata kan Agnes, membuat Aldo kaget sekali gus emosi.

ia sangat kwatir terjadi sesuatu dengan istri nya.

Menggenggam tangan nya menahan Amarah. "kurang ajar siapa yang berani menculik istriku."

"lalu kemana mereka sekarang?"lanjut nya.

"mereka pergi ke arah sana,"ucap Agnes sambil menunjuk kan arah.

Dengan cepat Aldo kembali masuk ke dalam mobil nya. Ia segera melaju kan mobil nya dengan ke cepatan tinggi, takut ia kehilangan jejak sang penculik itu.

"jika terjadi sesuatu dengan istri ku, aku tidak akan mengampuni siapa pun yang menjadi biang keladi nya,"ucap nya dengan sangat emosi.

Sedang kan di sisi lain.

Saat ini Nabila sedang di sekap, di gedung yang sudah tidak terpaki lagi. Dengan kaki dan tangan yang sudah terikat, mata yang di tutupi dengan kain hitam.

"lepasin saya, siapa kalian sebenar nya kenapa kalian lakukan ini pada saya?"

"apa yang kalian ingin kan sebenar nya?"teriak nya.

"Hahahaha siapa kami itu tidak penting, yang terpenting ada seseorang yang ingin bertemu dengan mu,"ucap salah satu preman.

"seseorang siapa maksud kalian?"tanya nya bingung.

tak lama kemudian terdengar suara langkah kaki mendekat dan itu membuat Nabila semakin penasaran, sayang nya mata nya tertutup jadi ia tidak bisa melihat nya.

"