NovelToon NovelToon
Cinta Seindah Khayalan

Cinta Seindah Khayalan

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius / Wanita Karir
Popularitas:19.3k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Payang

"Tidak adakah pekerjaan yang bisa kamu lakukan selain mengganggu kesibukan orang lain?" Clive melirik dingin Berry yang duduk disebelahnya.

"Aku hanya ingin wanita itu menjadi ibuku. Bila menunggu Ayah, sampai sekarang tidak ada tanda-tanda kehidupan," Berry ikut melirik dingin pada ayahnya.

"Siapa yang mau menjadi Ibumu? Wanita itu?" Clive tersenyum sinis mendengar ucapan putranya.

"Aku saja tidak mau jadi Ayahmu. Terpaksa saja, karena kamu adalah anakku," Clive membuka sabuk pengamannya, lalu segera turun dari mobil. Ia membuka pintu, lalu meraih tubuh kecil Berry masuk dalam gendongannya dan menyerahkannya pada pengasuhnya.

"Pastikan pria kecil ini tidak membuntutiku lagi."

"Baik Tuan," David membungkuk hormat, lalu menggandeng tangan Berry yang segera ditepis anak itu lalu berlari memasuki rumah.

Ikuti kisah Berry, yang memilih sendiri siapa wanita yang dijadikan sebagai ibunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Payang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

8. Kamar Kita

"Ini kamar kita berdua," Clive mendorong pintu dengan lebar lalu masuk, begitu pula Sizy, mengekor dari belakang, mengedarkan pandangannya, tertegun melihat luasnya, dan dekorasi yang begitu apik. Ada rasa aman dan nyaman saat berada didalamnya.

"Lalu, dua kamar yang kita masuki tadi?" tanya Sizy sambil mengarahkan telunjuknya kebelakang, melewati bahunya.

"Kamar pertama yang kita masuki tadi, itu untuk kamar pribadimu. Dan yang kedua, itu kamar pribadiku," jelas Clive.

"Baguslah kalau begitu, aku sangat lelah, ingin beristirahat, apalagi gaun ini begitu berat," Sizy sumringah, mengingat ia tidak akan sekamar dengan pria datar itu. Bergegas mengangkat sedikit ujung gaunnya, dan beranjak keluar dari sana menuju kamar pertama yang mereka bicarakan tadi.

Sizy menggeletakan sepatunya asal dilantai, mendudukan dirinya didepan meja rias. Dari pantulan cermin, ia melihat Clive memungut sepatunya, dan melangkah mendekat.

"Kenapa ikut kemari?" tanya Sizy tanpa menoleh. Tangannya sibuk membersihkan make-up dari wajahnya.

"Membantu melepas gaunmu itu," sahut Clive sambil meletakan sepasang sepatu isterinya dirak.

"Apa?" sontak saja Sizy menoleh hingga tubuhnya ikut berbalik, menemukan wajah datar Clive tanpa ekspresi seperti biasanya, berdiri tepat dihadapannya.

"Ekspresimu terlalu berlebihan. Apanya yang menurutmu tidak wajar? Kita ini suami isteri."

"I-iya, t-tapi..." Sizy mengerjap, menatap Clive yang bertahan dengan raut datarnya.

"Tapi apa?"

"Biar asisten rumah tanggamu saja yang membantuku melepas gaun ini," pelan Sizy.

"Aku suamimu, bagaimana mungkin aku membiarkan pria lain membantumu melepas gaun dan melihat bagian-bagian tubuhmu. Permintaanmu aneh sekali."

"Apa maksudmu?" Sizy mengernyitkan dahinya.

"Para asisten rumah tangga disini semuanya pria, apa kamu mau salah satu dari pria-pria itu membantumu? Tidak akan."

"Haah!" Sizy seketika membekap mulutnya. Seingatnya, pertama kali kerumah ini saat insiden memalukan itu terjadi, ia hanya sempat bertemu David saja.

"Berdiri dan berbaliklah, aku akan melepas pengikat gaun dipunggungmu itu," titah Clive datar, sebelum Sizy sempat menormalkan kekagetannya.

"Apa lagi yang kamu tunggu?" berondongnya lagi, melihat isterinya itu masih bergeming menatapnya.

"Apa kamu sengaja menggunakan kesempatan ini untuk melihat tubuhku?" tuduh Sizy tidak senang.

Clive menarik satu sudut bibirnya, menampilkan sedikit garis senyum miring yang nyaris tak terlihat, tapi Sizy dapat menangkapnya jelas.

"Kamu malu, begitu? Aku bahkan sudah melihat semuanya. Fikirmu siapa yang melepas semua pakaianmu sampai bugil kalau bukan aku waktu itu?"

"K-KAMU?!" Sisy gelagapan mendengarnya, wajahnya seketika memerah, bukan rona malu. Ia begitu geram, kesal, bahkan sangat membenci pria berwajah datar, dingin, juga bermulut menyebalkan itu.

"Bisakah kamu tidak memperjelas ucapanmu yang sangat menyebalkan itu?!" pekik Sizy dengan matanya yang melotot marah.

Tidak menggubris kemarahan Sizy, Clive malah maju mendekat, dan tentu saja ulahnya itu hampir membuat Sizy terjengkang karena menginjak ujung gaunnya saat buru-buru bangkit dari kursinya untuk menghindar.

"Agh! Pria mesum! Lepasin!" marah Sizy meronta, sambil memukul-mukul dada Clive yang membantunya agar tidak jatuh bebas dilantai.

Brugh!

"Agh! Kamu jahat!" ringis Sizy yang sudah tergeletak bebas dilantai.

"Permintaanmu-lah yang jahat. Aku hanya memberi contoh, saat kamu tidak mau patuh dan mendengar ucapanku, ini-lah yang terjadi," Clive berjongkok, lalu meraih tubuh Sizy untuk membantunya bangkit dari rebahnya.

"Lepasin! Jangan membantuku, kalau hanya akan menjatuhkanku lagi!" sentak Sizy masih dengan perasaan geram.

Clive kembali tidak menggubris, ia tetap membantu Sizy hingga isterinya itu bisa berdiri tegak membelakangi dirinya.

"Apa yang kamu lakukan?! Tidak! Jangan! Dasar mesum! Jangan lakukan!" Sizy panik, merasakan pita pengunci gaunnya tengah ditarik paksa. Ia berusaha meronta dan menghindar tapi tangan Clive lebih cekatan, menarik pita pengikat gaun dari ujung punggung melilit hingga kebagian pinggul.

"Aghhh! Astagaaa! Dasar pria mesum! Aku benci kamu!" teriak Sizy histeris sambil menutupi dada dan area pang kal pa ha nya, begitu dirasanya gaun beratnya melorot laju turun kelantai.

"Otakmu yang mesum," datar Clive sambil berlalu pergi, masuk kekamar mandi.

"Apa? Enak saja, dia yang mesum tapi menyebut balik padaku--, oh, syukurlah, ternyata aku tidak bugil!" seketika Sizy bernapas lega, begitu melihat tubunya yang berbalut kain didaerah dada hingga dibawah pinggulnya. Ia lupa sempat meminta itu pada nyonya Ferez sang pemilik butik sebelum mengenakan gaun pengantinnya.

Sizy buru-buru menegakkan tubuhnya yang sempat menekuk beberapa saat lalu, karena takut aset-aset berharganya terlihat oleh Clive.

Sambil bermonolog tidak jelas, Sizy kembali meneruskan kegiatannya membersihkan wajahnya didepan cermin meja riasnya.

"Ngapain dia dikamar mandi? Tidur?" duga Sizy, sembari menoleh kepintu kamar mandi, sedari tadi dia tidak mendengar suara apapun, termasuk gemericik air dari dalam sana.

Jiwa keponya membawa wanita itu berjingkat-jingkat mendekati pintu.

"Iya, tidak ada suara," monolog Sizy saat daun telinganya menempel pada daun pintu.

"Aku mengintip saja dulu," Sizy sedikit beranjak, berpindah kegagang pintu, menurunkan tubuhnya hingga berjongkok sempurna.

"Yahh! Dasar rumah orang kaya, tidak punya lubang kunci," desah Sizy kecewa.

Dan tiba-tiba...

Ceklek.

Pintu terbuka, sontak membuat Sizy kaget dan membatu ditempatnya karena tertangkap basah, hanya bola matanya yang bergerak-gerak, memutar sana sini melihat penampakan yang terpampang didepan mata.

Sizy menelan salivanya kasar, sulit sekali meneguknya, sesuatu menonjol dibalik handuk didepannya hampir menyentuh pucuk hidungnya, membuatnya tidak berani bernafas, belum lagi pa ha kokoh dan berotot itu, hingga ke betis, ditumbuhi bulu-bulu subur nan lebat.

"OMG!" desis Sisy berusaha menelan salivanya, tenggorakannya mendadak seret.

"Apa yang kamu lakukan disitu? Ngintip?"

"Bu-bukan itu. Itu--, a-aku khawatir kamu ketiduran di-didalam. I-iya, begitu. Benar, begitu." Sizy yang merasa malu, gegas berdiri dari jongkoknya.

"Baiklah, alasanmu aku terima. Sekarang masuk, bersihkan dirimu, aku sudah siapkan air panas. Berendam dalam air panas akan membuat tubuhmu lebih nyaman dan rileks setelah seharian menerima tamu."

"I-iya," tanpa banyak drama lagi Sizy langsung patuh, malu karena tertangkap basah mengintip itulah alasan utamanya.

"Kenapa ikut masuk juga?" Sizy mendelik, begitu melihat Clive mendekati dirinya yang sedang berendam.

"Aku tidak akan mengacau, hanya ingin membantu menggosok bagian punggung yang tidak mampu kamu jangkau."

Tidak ada pilihan, Sizy menurut. Perlahan merasakan sapuan diarea punggungnya yang terbuka, tidak terlalu kuat juga tidak terlalu pelan, terasa nyaman hingga membuatnya terbuai menikmatinya.

"Selesai. Kamu bisa melanjutkan sisanya," Clive bangkit dari jongkoknya.

"Jangan terlalu lama berendam, nanti kamu ketiduran. Aku akan menyiapkan pakaian tidurmu," setelah berucap demikian, Clive berlalu tanpa menoleh, lalu menutup rapat pintu kamar mandi dibelakangnya.

Sizy bernapas lega, ia senyum-senyum sendiri tidak jelas dan meneruskan mandinya.

Bersambung...✍️

1
F.T Zira
5🌹 buat Yuna...

sekalian lagu bukan permainan yaa🤭🤭🤭
Dewi Payang: Hahaahaaaaa, tau juga kakak lagunya Gita Gutawa💃💃💃
total 1 replies
F.T Zira
bentar... bentar....
berry tau lagu gita gutawa/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Dewi Payang: Berry ; tau donk kak, aku salah satu fansnya🤭🤭
total 1 replies
F.T Zira
tenang Yuna.. kalo ada si Pria kecil ini keinginan apapun darimu bakal di kabulkan🤭🤭
Dewi Payang: Yuna : kok perasaan jadinya kaya jin 🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
F.T Zira
siap menuju proses pembuatan kecebong asli.... ehhh🤭🤭🤭
Dewi Payang: 😂😂😂😂😂
total 1 replies
F.T Zira
dari mana kamu tau itu asin🤭🤭🤭 emang baru di cicip ya🤭🤭
Dewi Payang: Sizy : pernah cicipin keringat😁😁😁😁😁
total 1 replies
F.T Zira
ho oh... jawab gitu aja.. kan wajar kalo khawatir🤭🤭
Dewi Payang: Tul kak😁😁
total 1 replies
Aerik_chan
3 bunga dan 3 iklan untukmu kak/Rose//Rose//Rose//Plusone//Plusone//Plusone/
Dewi Payang: Ma kasih banyak ya kak🫰👌
total 1 replies
Aerik_chan
suka kalau semua sayang begini
Dewi Payang: Rasanya aman dan nyaman😁
total 1 replies
Zenun
ya, ya, memang seperti itu adanya.
Dewi Payang: 😁😁😁😁😁😁😁😁
Zenun: hehehehe
total 3 replies
Zenun
Lah, udahan ini? 😁
Dewi Payang: 🤭🤭🤭🤭🤭🤭
Zenun: emang ya? 😄 siapakah gerangan
total 5 replies
Nay
👍👍👍 jd nambah banyak pengetahuan nih
Dewi Payang: Semoga bermanfaat kak, dan terima kasih untuk apresiasinya kakak pada karya novel ini sampai sekarang🙏🙏👌
total 1 replies
Nay
Ho oh.. emang sangat membagongkan..
Dewi Payang: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣👍
total 1 replies
Nay
Tahan…. Tahan…. Tahan….
Otw unboking kah…
🤭🤭
Dewi Payang: 😂😂😂sepertinya begitu...🤭🤭
total 1 replies
Nay
🤭🤭🤭🤭🤭🤭
Dewi Payang: Diledekin terus sama.Clive😄
total 1 replies
@Intan.PS_Army🐨💜
ih Bunda mah
Dewi Payang: Kenapa kak?😄
total 1 replies
neng ade
aku idola Chairil Anwar puisi nya yg berjudul Aku pernah jadi ajang lomba saat aku duduk di bangku SMEA meski dapat juara ke 3 tapi aku bangga 😁😍🙏
Dewi Payang: Wow, mantap kakak👍👍 pasti seru lombanya...🥰🥰 aku malah gak pernah juara lomba baca puissi kak😂😂😂
total 1 replies
Mei Mei
Luar biasa
Dewi Payang: Terima kasih kak Mei untuk apresiasi rate bintang 5 nya🫰🫰
total 1 replies
Rembulan Pagi
is is is
Dewi Payang: 😭😭😭😭😭😭
total 1 replies
F.T Zira
5🌹 buat ka author yg udh membagikan ilmunya...

malu sangat diriku,, gak terlalu banyak tau tentang budaya sendiri🥲🥲🥲
Dewi Payang: Udah ke titik 0 donk kak, samarinda ke panajam paser pusatnya IKN ga sampai 1 jam😁
F.T Zira: kaka ngomong IKN jadi pengen tau,, kaka udah ke sana belum🤭🤭🤭
total 5 replies
F.T Zira
aahh... lanjut kan😏😏
Dewi Payang: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!