KEMBALINYA JENDERAL NAGA LANGIT

Para pengajar di Akademi Xiamen umumnya berada pada ranah Alam Suci, sedangkan Tetua Agung maupun Patriark berada pada ranah Alam Surgawi. Ranah kultivasi juga memiliki tiga tingkatan di masing-masing ranah, untuk kejadian tertentu atau seseorang yang sangat jenius akan berada di tingkatan sempurna. Namun kondisi ini sangat langka, bahkan Pimpinan Akademi Xiamen saja tidak mengalami hal ini.

Dengan kondisi Long Tian yang sembuh dengan cepat itu membuat Fei Shuwan masih tidak percaya, bagaimana caranya ia bisa sembuh secepat ini dan terlihat seperti seseorang yang sedang kelelahan saja. Namun ini adalah suatu keajaiban, pada akhirnya ia pun memiliki kesempatan bersama yang lebih besar di masa yang akan datang.

Long Tian yang sudah sepenuhnya sembuh lalu menatap wajah Fei Shuwan dengan lekat, ia melihat wajah remaja Fei Shuwan dengan lembut. Di masa depan wanita ini tewas dalam sebuah turnamen antar Akademi beladiri di Ibukota, pada saat itu Long Tian masih berada di dalam pagoda sembilan api untuk berkultivasi secara tertutup demi mengejar ketertinggalannya. Peristiwa itu juga yang membuat Long Tian akhirnya terpacu untuk tumbuh lebih kuat, ia tidak hanya merasa gagal tetapi ia juga kehilangan seseorang yang sangat penting di dalam hidupnya.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?" tanya Fei Shuwan sambil mengerutkan keningnya.

"Tidak apa-apa, di masa lalu hingga saat ini kau terlalu sering melakukan kebaikan. Setelah hari ini dan seterusnya biarkan aku memberikan perlindungan serta menyelesaikan seluruh masalah mu. Jika tidak maka aku tidak akan bisa hidup dengan baik di masa depan" ucap Long Tian dengan tegas.

Fei Shuwan sedikit canggung, ia merasa Long Tian telah berubah pada kondisi tertentu. Sikapnya juga lebih tenang dan tatapan matanya seperti mengandung perhatian mendalam untuknya.

"Baiklah jika itu tidak memberatkan mu" ucap Fei Shuwan sambil berjalan menuju sisi bangsal.

Apa yang dikatakan oleh Long Tian barusan membuatnya terkejut, meski pada akhirnya ia senang jika Long Tian menyadari perasaannya kepada dirinya. Apalagi ia juga teringat perkataan Long Tian saat terluka parah tadi, memikirkan hal itu wajah cantik Fei Shuwan merona merah.

"Tubuhku serasa lebih baik, sepertinya bau ramuan dan bekas luka membuatku ingin membersihkan diri terlebih dahulu" ujar Long Tian sambil turun dari atas kasur perawatan.

Long Tian mengambil pakaian yang baru saja ia dapatkan dari seorang murid pekerja, dengan pakaian barunya ini ia merasa lebih bersemangat dan menikmati hidupnya dengan lebih baik.

Setelah luka dari bekas pertarungan itu menutup dengan sempurna tanpa bekas, Long Tian berjalan menuju kamar mandi yang terdapat di dalam bangsal perawatan. Selama proses ini berlangsung, Fei Shuwan membelalakkan kedua matanya.

Sebelumnya ia mendengar dari Tabib yang memeriksa kondisi Long Tian jika luka yang dialami oleh Long Tian sangat parah dan ia bisa berada di atas tempat tidur dalam tempo yang lama. Namun kini ia baru saja menyaksikan Long Tian berjalan dengan santai menuju kamar mandi, ia melakukan aktivitas seperti ia berada di kediamannya. Fei Shuwan masih tertegun, namun tubuh Long Tian sudah menghilang dari pandangannya.

Long Tian dengan santai masuk ke kamar mandi, bekas darah yang mengering meninggalkan bercak noda yang tidak enak dilihat. Selain itu bau amis yang bercampur dengan obat penyembuh luka membuat Long Tian tidak nyaman. Ia segera melepaskan pakaiannya dan melihat tubuh mudanya sendiri dengan kondisi yang lebih baik.

Di usianya yang menginjak dua puluh tahun bisa dikatakan jika Long Tian sebelumnya cukup menikmati hidup, meski saat ini ia babak belur namun setidaknya ia juga pernah merasakan bercinta dengan Ning Shih untuk pertama kalinya.

Saat awal memasuki Akademi Xiamen, pesona tubuh Ning Shih yang begitu memikat telah membuat mata hati Long Tian tertutup, meskipun Long Tian tergolong pria yang setia namun ia telah keliru menambatkan hatinya kepada Ning Shih secara bulat.

Setelah peristiwa hari ini, Long Tian bersumpah akan menjadi lebih baik dan membangun kekuatan serta dominasinya di masa depan. Dengan kesempatan kedua yang ia miliki kini ia seperti memiliki modal kekuatan yang sepenuhnya kembali seperti di kehidupan sebelumnya, ia juga sangat yakin jika hal itu bisa ia lipat gandakan di suatu hari nanti.

Long Tian membersihkan tubuhnya secara menyeluruh, bekas luka yang sudah sembuh kini tampak halus kembali berkat energi spiritual yang terus bekerja sepanjang waktu. Peremajaan kulitnya pun terlihat semakin cepat seiring kesembuhannya yang mencapai seratus persen.

Tanpa terasa hampir satu jam Long Tian berada di dalam kamar mandi, Fei Shuwan yang menunggunya tampak cemas khawatir terjadi sesuatu pada Long Tian.

"Tok...!"

"Tok..! Tok..!"

"Apakah kau baik-baik saja?" tanya Fei Shuwan sambil mengetuk pintu kamar mandi.

"Ya, tentu saja" jawab Long Tian dari dalam kamar mandi.

Mendengar suara jawaban dari Long Tian membuat Fei Shuwan merasa tenang, sebelumnya ia sangat khawatir jika Long Tian mengalami sesuatu hal yang buruk di dalam kamar mandi.

"Apakah kau begitu mengkhawatirkan aku?" tanya Long Tian setelah keluar dari kamar mandi, tubuhnya sudah memakai pakaian baru berwarna putih.

"Hmmmm... Dasar pria terlalu percaya diri" jawab Fei Shuwan sambil menahan malu.

Long Tian tersenyum, ia mulai menata hatinya di kehidupannya yang baru ini.

"Apakah ia masih orang yang sama?" gumam Fei Shuwan dengan curiga, ia memperhatikan tubuh Long Tian dan membuat jantungnya berdetak kencang.

Selama seharian ia selalu berada di samping Long Tian, tapi entah kenapa ia merasa jika Long Tian kali ini seperti sosok yang berbeda, apakah setelah mengalami peristiwa hidup dan mati seseorang bisa berubah?

"Mungkin itu hanya pemikiranku saja" batin Fei Shuwan mencoba menenangkan diri.

"Aku lapar, apakah tidak sebaiknya kita mencari makan malam?" ucap Long Tian yang baru saja keluar dari pintu kamar mandi tersebut.

Fei Shuwan terdiam, ia benar-benar seperti memandang orang yang berbeda namun masih dalam tubuh yang sama. Ia seperti berhalusinasi sejenak, sebelum akhirnya ia tersadarkan kembali.

"Tentu saja aku juga lapar" jawab Fei Shuwan, sebelumnya ia belum sempat mengisi perutnya.

"Lalu bagaimana dengan semua perawatan ini?" sambung Fei Shuwan dengan ekspresi bingung.

"Biarkan saja, aku juga tidak apa-apa. Mari kita urus laporan kepulanganku, tidak nyaman beristirahat di sini" ucap Long Tian dengan santai.

"Baiklah jika begitu" balas Fei Shuwan sambil mengangguk.

Long Tian dan Fei Shuwan melangkah keluar dari bangsal, ia menuju ruang utama paviliun alkimia untuk melaporkan kondisi Long Tian agar dirinya bisa pulang malam ini juga. Awalnya Diaken yang bertugas sempat melarang, namun setelah meyakinkan Diaken junior tersebut akhirnya Long Tian bisa meninggalkan paviliun alkimia malam itu juga.