Citra lerasati wanita cantik, yang di nikahi oleh Dimas putra 3 tahun silam, citra membantu Dimas berjuang dari nol dengan bekerja keras tanpa lelah dan akhirnya mereka pun sukses membangun sebuah perusahaan tapi disaat bersamaan citra pun hamil, bukan kebahagian yang di terima ternyata penghianat suaminya dengan sahabat baiknya dan itu semua di dukung oleh mertuanya, saat akan melahirkan tidak ada seorang pun yang mau menolong citra dan akhirnya bayi citra meninggal saat dilahirkan karena benturan yang dialami citra terjatuh saat akan pergi ke rumah sakit , karena ketidak Adilan ini citra memiliki dendam sangat besar pada suaminya, ibu mertuanya dan juga sahabat nya, yang malah tertawa bahagia disaat dia kehilangan anaknya, "Dimas putra, aku citra Larasati bersumpah akan membalas rasa sakitku dan aku juga menyumpahimu kau tidak akan pernah jadih ayah karena kau tidak pantas dan untuk mu sahabat penghianat aku menyumpahi mu tidak akan pernah merasakan menjadi ibu seumur hidup mu karena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ANATA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
8
"Iya sayang, tadi mas sudah hubungin sopir kita saat ini pak andi akan mengantar kamu pergi. Kamu hati hati iya dijalan?" Ucap dimas mencium kening Citra. Citra pun mengangguk lalu pergi.
Setelah Citra pergi tiba tiba seseorang membuka pintu ruangan dimas dan masuk.
"Mah, kok tumben kesini gak kabarin dulu?" Ucap dimas
"Tidak apa mama Cuma kebetulan lewat aja, abis ketemu temen mama. Jadi mampir kesini." Ucap mama duduk disofa samping Dimas.
"Loh kok kamu makan sendirian, kemana istri kamu?" Tanya mama
"Citra sedang keluar mah menemui sahabatnya." Jawab Dimas yang masih menyuap makanan kedalam mulutnya.
"Apa kamu yakin dia ketemu sahabatnya, siapa tau dia bohongin kamu dan ternyata dia ketemu selingkuhannya." Ucap mama dengan nada sinis.
Dimas matanya membelalak karena ucapan mamanya.
"Mah bisa gak sih jangan berfikir buruk tentang Citra. Citra itu istriku dan menantu mama loh, kok mama bilangnya gitu sih." Kesal dimas sambil meletakan piring ke meja cukup keras.
"Dia memang istri kamu tapi aku tidak sudi menganggap dia sebagai menantu. Dia itu pembawa sial." Sentak mama.
"Mah, cukup Citra gak gitu. Semua yang terjadi itu karena sudah menjadi takdir, dan gak ada hubungannya sama Citra. Jadi tolong jangan menyalahkan Citra terus mah." Ucap dimas.
"Kamu selalu saja membela istrimu, bahkan kamu sekarang berani membentak mama hanya karena wanita pembawa sial itu. Sampai kapan pun aku tidak akan menerimanya." Seru mama penuh amarah dan pergi meninggalkan ruangan.
"Aaakkkkhhhh..." Teriak Dimas pusing selalu saja berakhir pertengkaran saat membicarakan Citra. Sejak menikah awal menikah Mamanya sudah tidak merestui dan tidak menyukai Citra.
Disisi lain
Citra dan Anita sedang menikmati makan siang di Cafe x.
"Terimakasih Citra kamu telah mentraktirku seperti ini,,,," Ucap Anita.
"Iya sama sama, iya aku tau wajahmu itu sedang menahan lapar sejak tadi." Ucap Citra tersenyum
"Tau saja aku sedang lapar dari pagi aku memang belum makan karena aku sedang memikirkan bagaimana kehidupanku selanjutnya. Tau sendiri cari kerjaan sulit. Bahkan aku tidak sampai kuliah. Aku hanya lulusan SMA... " Ucap Anita
"Maka dari itu siang ini aku ingin bertemu sama kamu, karena aku ingin mengatakan sesuatu." Ucap Citra.
"Mau bilang apa sih, kok aku jadi tegang gini sih." Ucap Anita menatap Citra.
"Eehhhm gini, aku uda bicarain ini sebelumnya sama mas Dimas. Aku ingin kamu kerja di perusahaan kami, sebagai pengganti aku dikantor." Ucap Citra
"Ma----maksudnya, aku kerja di perusahaan D.C. dan bukannya posisi kamu itu sekertaris suami kamu iya! Jadi maksud kamu A---aku...." Ucap Anita gugup.
Citra menganggukan kepala. "Iya kamu gantiin aku jadi sekertarisnya mas dimas dikantor soalnya perutku semakin hari membesar dan mas Dimas sudah sejak lama untuk sementara tidak kerja dulu karena khawatir kehamilanku. Apa kamu mau Anita?" Tanya Citra.
"Iya aku mau banget Citra, kapan lagi bisa kerja diperusahaan besar dan terkenal." Ucap Anita antusias.
"Syukurlah kamu mau, tapi aku sudah berjanji sama mas dimas, selama seminggu kamu aku ajarin tentang semua perkerjaan yang akan kamu tangani. Jika kamu bisa mengerjakannya dengan baik. Kamu diterima tapi jika tida mas dimas tidak akan menerima.karena kamu tau sendiri Anita sebagai sekertaris harus bisa menghandel semua dengan baik. Bagaimana apa kamu sanggup dan mau?" Tanya Citra
"Iya aku mau, aku akan berusaha sebaik mungkin dan tidak akan melewatkan kesempatan ini." Ucap Anita
"Baiklah besok kamu datang kekantor iya, dan temui aku. Besok aku akan mengajarimu. Aku yakin kamu pasti bisa." Ucap Citra menyemangati sahabatnya.
"Iya Citra, terimakasih telah memberi aku kesempatan untuk berkerja diperusahaan kamu." Ucap anita.
"Iya sama-sama Anita. Kalau begitu aku kembali kekantor ya. Jangan lupa besok dateng iya." Ucap Citra lalu bangkit dari duduknya.
"Iya kamu hati hati ya dijalan." Ucap anita. Lalu Citra pun pergi menuju kekantor kembali. Karena jam istirahat makan siang sebentar lagi berakhir.
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Terimakasih telah membaca novel ini. Sebagai penyemangat dan dukungannya, jangan lupa jika suka like, subscribe, komen dan vote
yg bener yg mana KK?
trus jadian deh Ama El.
udh citra Ama Jack aja
cocok ko