NovelToon NovelToon
Mengandung Anak Mantan Suami

Mengandung Anak Mantan Suami

Status: tamat
Genre:Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius / Tamat
Popularitas:12.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: febyanti

Sarah harus menelan pil pahit, suami yang dicintainya malah menggugat cerai. Namun, setelah resmi bercerai Sarah malah dinyatakan hamil.

Kenyataan pahit kembali, saat ia akan mengatakan bahwa dirinya hamil, ia malah melihat mantan suaminya bersama teman wanitanya yang terlihat lebih bahagia. Sampai pada akhirnya, ia mengurngkan niatnya.

Sarah pergi dari kehidupan mantan suaminya. Akankah mantan suaminya itu tahu bahwa dirinya hamil dan telah melahirkan seorang anak?

Ini hanya sekedar hiburan ya, jadi jangan berkomentar tak mengenakan, jika tidak suka skip saja. Hidup itu harus selalu dibawa santai😊😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon febyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 32

Mama Amel sudah dalam perjalanan. Namun, tiba-tiba ponselnya berdering.

"Ya, Bayu. Ada apa?" jawab mama Amel pada sambungan teleponnya. "Hah, sakit. Kok bisa? Ya udah saya akan segera ke sana, kamu bawa saja dia ke rumah sakit," titahnya pada Bayu. "Pak, putar balik ke rumah."

Wanita itu mengurungkan niatnya, lagi pun, ia tak boleh menemui Celine sendirian. Wanita itu terlalu bahaya, bisa-bisa ia sendiri yang diberi suntik gila nanti, pikirnya.

Sang supir pun memutar balik arah, mama Amel akan mengajak suaminya untuk menemui Farhan yang katanya tengah sakit.

***

"Aku tidak apa-apa, Sarah. Aku baik-baik saja." Farhan menolak obat yang hendak diberikan oleh Sarah.

Dari dulu, Farhan susah untuk minum obat. Sampai wanita itu nyerah dan menyuruh Bayu menghubungi orang tuanya.

Kedatangan Bayu memang hendak menjemput, tapi melihat keadaan bosnya dengan wajah pucat pasi menjadi khawatir, apa lagi tubuhnya cukup hangat dari orang normal dari biasanya.

"Susah sekali bujuk kamu, Mas. Kalah sama anak kecil," seru Sarah membandingakan Farhan dan anaknya.

Keberadaan mereka masih berada di rumah bi Ami, karena susah dibujuk untuk minum obat bi Ami pun menyuruh Sarah mengantar Farhan ke kamar untuk istirahat, sedangkan ia pergi ke kontrakkan bersama Putra.

Bayu sendiri pun menunggu di luar, membiarkan sepasang manusia itu di dalam rumah sana. Mungkin masih banyak yang harus dibicarakan oleh mereka untuk ke depannya, karena mereka tidak mungkin selamanya seperti ini. Masih saling mencinta tapi terpisah karena keadaan yang rumit.

Sarah berhasil mengajak mantan suaminya istirahat di kamar yang biasa di tempati oleh Pandi, sedangkan pria itu tengah tidak ada karena sedang bekerja.

"Kamu istirahat saja kalau tidak mau minum obat." Sarah sedikit kesal karena dikala sakit memang begini, lelaki itu bak anak kecil.

"Sarah, kamu mau ke mana? Tetaplah di sini bersamaku," lirih Farhan yang tengah demam. Ia tak lagi bisa menyembunyikan rasa tubuh yang kini remuk redam.

"Gak enak, Mas. Aku tunggu di luar, kamu tidur saja." Sarah memutarkan tubuh hendak meninggalkan Farhan, tapi lelaki itu langsung menahan dengan meraih tangan wanita itu.

Sarah menoleh dan menatap kedua tangan yang saling bersentuhan itu.

"Kumohon, tetaplah di sini," lirihnya lagi. "Ada yang mau aku bicarakan juga padamu."

Akhirnya, Sarah mendudukkan diri di tepi ranjang. Pada saat itu juga ia dibuat terkejut oleh lelaki itu. Farhan mendaratkan kepala di paha Sarah. Momen seperti yang dulu sering mereka lakukan. Reflek, Sarah pun mengusap kepalanya.

"Sarah, aku baru sadar kalau hidupku tanpamu begitu hampa. Selama ini aku sangat merindukanmu, apa kamu merindukanku juga?" tanya Farhan sambil mendongakkan wajah untuk melihat wanita itu.

Sarah menunduk sehingga pandangan mereka bertemu. "Aku rasa kamu tau perasaanku, dari dulu aku tidak menginginkan perpisahan ini. Aku mencoba ikhlas, Mas. Melepasmu agar kamu bahagia."

Mengingat rasa sakit itu membuat Sarah menitikkan air mata. Lama mereka berdua di dalam kamar itu, mencurahkan perasaan masing-masing. Hingga mereka memutuskan untuk kembali bersama dan akan menghadapi Celine.

Farhan meyakinkan Sarah, bahwa ia tak pernah menyentuhnya. Ia masih setia sampai saat ini.

"Tapi bagaimana kalau kamu dan dia sudah ..."

"Sudah aku bilang, aku tidak melakukannya," elak Farhan berulang kali. "Tetaplah bersamaku apa pun yang terjadi, tapi aku yakin sekali aku tidak menyentuhnya."

Saat mereka sedang bersama, mama Amel dan suaminya tiba. Bahkan mereka mendengar pembicaraan itu. Permana awalnya ingin menghentikan mereka, tapi dicegah oleh istrinya. Wanita itu menarik tangan suaminya keluar.

"Papa harus bertemu dengan Putra, cucu kita. Mama yakin Papa tidak akan tega jika melihat anak itu berpisah dengan orang tuanya. Mama juga ada sesuatu yang ingin Mama sampaikan," terang Amel. Lalu menghampiri Bayu yang tengah duduk di teras.

"Bayu, di mana bi Ami?" tanya Amel.

"Di kontrakkan, Bu," jawab Bayu.

"Kontrakkan?" Mama Amel sampai lupa bahwa ia sudah diberitahukan oleh Farhan waktu itu.

Bayu lebih dulu berjalan dan ikuti oleh majikannya dari belakang. Para warga yang melihat orang kaya itu pun saling berbisik. Apa lagi dengan kedatangan seorang lelaki yang sering menemui Sarah dengan anaknya.

"Apa mereka mau mengambil Putra?" duga warga.

"Mungkin," jawab warga yang lain. Mereka sering bergosip dan membicarakan Sarah di belakang.

Dan sampailah mereka di kontrakan kecil Sarah. Amel melihat cucunya yang bersama bi Ami. Wajah Putra pun masih terlihat sedikit pucat karena sakit kemarin.

"Putra," panggil mama Amel.

"Nenek ..." Bocah itu berdiri dan tersenyum senang dengan kedatangan neneknya.

Permana baru pertama kali bertemu dengan cucunya.

"Dia anak Farhan dan Sarah, Pa. Apa Papa tidak senang bertemu dengannya?" tanya istrinya.

Permana tak menjawab, ia malah mendekat pada cucunya itu. Tidak dipungkiri, wajah Farhan sangat mirip dengan anak kecil itu. Tak mungkin ia mengelaknya. Permana memeluk dan menggendong bocah itu.

"Dia Kakek-mu," ujar bi Ami.

"Bi, selama ini Sarah ikut dengan Bibi?" tanya Permana. "Kenapa tidak bilang? Tau begini sajak dulu pasti aku akan menjemputnya," tuturnya lagi.

"Maaf, Pak. Saya tidak bermaksud ..."

"Sudahlah, yang penting sekarang kita sudah tau," kata mama Amel.

"Tapi bagaimana dengan Celine, Ma?" tanya suaminya sambil menoleh.

"Ya ampun, Mama sampai lupa." Mama Amel mengajaknya bicara mengenai wanita itu. Ia menyodorkan hasil pemeriksaan obat yang selalu diberikan Celine sampai Farhan gila.

"Apa ini, Ma?" tanya Permana.

"Itu hasil pemeriksaan obat yang diberikan Celine pada Farhan, Pa. Apa Papa tidak merasa aneh tiba-tiba saja anak kita jadi semakin gila waktu itu?"

Permana pun berpikir, dan tak menyangka kalau dokter itu yang melakukannya.

"Mama dukung Farhan kembali pada Sarah, apa Papa masih ingin tetap kekeh pada Celine?"

"Tau gini mana mau Papa punya mantu sepertinya," tolak Permana.

"Kita selesaikan masalah ini lewat jalur hukum, Pa. Ini sudah kejahatan, Celine mencelakai anak kita."

"Bicarakan ini baik-baik dengan orang tuanya, Ma. Bagaimana pun kita sudah saling mengenal, tidak enak jika akhirnya seperti ini. Papa juga dukung Farhan kembali dengan Sarah," jelas Permana.

Bocah kecil itu tidak mengerti dengan pembicaraan mereka, sampai akhirnya Putra turun dari pangkuan kakeknya dan pergi menemui orang tuanya.

"Mama ... Papa ...," teriak Putra.

"Suutttt ..." Sarah meletakkan jari di bibir agar Putra tidak bersuara karena Farhan baru saja tertidur setelah ia paksa minum obat.

"Ada kakek dan nenek, Ma. Mereka sedang bicara dan menyebut nama Celine. Celine itu dokter yang datang buat Mama nangis 'kan?" tanya Putra.

"Apa? Celine datang menemuimu?" tanya mama Amel yang menyusul cucunya.

1
Juna Dong
luar biasa
Ervina T
Luar biasa
Khairul Azam
owh aku udah pernah baca novel ini tp gak nympk tamat karna sarah balikan sama farhan. klo aku gak bakalan sudi balikan sama farhan. dgn km diceraikan sama saja dibuang tp masih mau balikan.
Khairul Azam
disini bukan sarah yg salah, tp farhan karna dari awal dia memang sudah memberi kenyamanan.
Rima baharudin
ya karna kalian sudah bercerai farhan...... gemes deh gw
Siti Sopiah
Farah you're big liar .dah jadi tabiat buruk.
Siti Sopiah
kan dah memang Celine sndiri yg gila .orang waras dibuat gila.
Siti Sopiah
licik jg si.celine ni.dia yg mengejar Farhan
jangan2.dai jg sakit jiwa
Artiana S
sarah bangkit
Sole Sole
Biasa
Sole Sole
Kecewa
Lilik Juhariah
harusnya kl ada orang yg suka jelek jelekan orang lain pasti nih orang ini GK bener ngapain sampe lama baru sadar, CEO lelet
Ds Phone
kau yang jahat sebenar nya
Ds Phone
dia dah salahfaham tak tahu cerita sebenar
Ds Phone
memang betul lah tu
Ds Phone
dia tahu orang tu nak kan dia
Ds Phone
kau aja tak tahu macam kadeaan dia sekarang
Ds Phone
semua sama janji selamat
Ds Phone
kenapa dia tak pakai
Ds Phone
manja sangat tu yang payah tu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!