Alleyah Arsenio gadis cantik nan manis yang memiliki tinggi badan 159 dengan body bak model. Alleyah atau yang di sapa Alle berumur 17 tahun saat ini sedang duduk di bangku SMA kelas 12. memiki sifat yang ramah, manja dan juga dingin serta datar di saat tertentu.
Kenneth Rajendra anak tunggal dari keluarga Rajendra. Kenneth atau yang di sapa Ken ini berumur 18 tahun tinggi badan ken 180 cm, Ken juga duduk di bangku Sma kelas 12. Ken juga seorang ketua gank motor, yang bernama Liondez. gank motor Ken di bentuk saat duduk di bangku kelas 9 Smp.
"brum... rum... brum.. " suara riuh kenalpot motor yang saling salip menyalip untuk menuju garis finis. ya malam ini sedang terjadi nya balap motor di arena khusus balapan. yang di ada kan setiap malam minggu.
"sial gue kalah lagi," ucap ketua gank motor yang ikut tanding.
"sabar bos, pasti suatu saat nanti kita bisa kalah kan mereka". ucap anak buah nya
"ck. gue bakal bikin perhitungan nanti" dengan smirk yang licik.
yu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tifany Amira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Sampai di rumah Ken masih kepikiran kenapa Alle tak mau ikut bersama mereka. Ken pun menstandar kan motor kesayangan nya di garasi khusus koleksi motor nya. Ken memiliki 4 motor dan 3 mobil mewah di garasi khusus nya. Rumah Ken juga tak kalah mewah nya dari rumah Alle. Rumah Ken ada 5 lantai dan kamar nya ada di lantai 4. Sedangkan kamar orang tua nya di lantai 3. kamar opa Oma nya di lantai 2. Tempat fitness ada di lantai 5 serta home teater.
Ken pun memasuki rumah nya untuk menuju kamar nya yang di lantai atas dengan lift. Sesampai di kamar ken Merebahkan kan tubuh nya. Kamar bernuansa abu abu, hitam ini adalah warna pilihan Ken, seprai nya pun juga warna abu abu. Ken pun akhirnya terlelap dalam mimpi siang menjelang sore.
Sedangkan Araga dan Riana baru juga nyampek rumah, rumah mereka bersebelahan dan rumah mereka masih satu pagar. Tapi mereka jarang berboncengan, mereka selalu pergi sendiri sendiri dengan motor kesayangan. Dan tak jauh dari rumah mereka ada rumah Ares dan Vian , rumah Ares tepat depan rumah mereka sedang kan Vian berjarak 3 rumah dari rumah Ares.
Kalo rumah Cleana beda blok dengan Riana. Cleana sendiri belum lama beli rumah di situ. Dan Cleana tetangga dengan Rama.
Untuk Amar, Pedro dan Nauval mereka dulu satu kompleks dengan Alle. Tapi karna jarak dengan kantor daddy Alle nya jauh mereka pindah di tempat sekarang. Amar, Pedro dan Nauval satu kompleks dengan Haidar teman Ken.
"Suttt.... Riri makan depan kompleks yuk? " aja Ares pada Riana yang sedang duduk di taman di depan rumah nya.
"Mau makan apa?" jawab Riana di dari dalam pagar.
"Di buka napa ni pagar, berasa kayak tahan gue kalo ngomong gini? "jawab Ares cemberut.
"Oh ya gue lupa, hehe" cengengesan Riana "lo ngajak gue mau makan apa? " tanyak Riana sambil buka pagar, karna Satpam nya doang ngambil kopi ke belakang.
"Apa aja yang ada di depan. gue deh yang bayarin?" bujuk Ares.
"Tumben lo nggak ngajak tetangga Vian ?" jawab Riana sebel.
"Males gue, dia kayak cabe cabean, nggak level sam gue" jawab Ares.
"Lagian biasanya gue juga ngajak elo, baru sekali tu gue ngajak jajan dia, itu pun karna dia yang ngotot. "jawab Ares.
"Hmm... Ya udah yuk, gue juga laper? " ajak Riana semangat.
"Oke let's go, tapi jalan kaki ea, sambil olaraga sore? " jawab Ares main mata sebelah.
"OK, asal jangan gue lo tinggal kayak Kemaren! " jawab Riana horor.
"Nggak, kalo lo nggak percaya ni gandeng tangan gue, bila perlu ikat aja tangan gue? "jawab Ares santai. "Biar lah gini aja gue udah senang abis di doi nggak peka kalo gue suka sama dia" monolog Ares dalam hati.
"Itu mereka mau kemana kok gandengan tangan, biasa nya kalo ketemu aduh bacot mulu deh. Kok tumben akur tu dua bocah?" monolog Araga sendiri, saat melihat Riana dan Ares jalan berdua sambil berpegangan tangan dari halaman rumah.
"Lo ngapain Ga kok ngedumel sendiri di sini? " tanya Vian sambil masuk ke halaman rumah Araga sambil jalan kaki.
"Ah nggak, gue heran ma dua Curut itu biasa nya kalo ketemu jarang akur, kok ini malah gandengan tangan kayak mau nyebrang!" jawab Araga sambil menunjuk arah jalan dimana dua orang lagi akur.
" Lah iya kok tumben mereka akur? " jawab Vian jadi tanda tanya.
"Dah lah dari pada mikirin mereka, kita main Vs aja yuk?" ajak Vian lagi.
" Ya udah yuk! " jawab Araga.
Be Continue.........
