NovelToon NovelToon
One Step Closer

One Step Closer

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Mafia / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Gangster
Popularitas:60.9k
Nilai: 5
Nama Author: FT.Zira

Dia wanita,,,
namun,,,, selalu di anggap pria,,,,

"Dia pria,,,,
namun,,, mereka yang menyebutnya pria terkejut setelah mengetahui bahwa dia adalah wanita.

Berpenampilan layaknya pria, menyembunyikan rambut panjang di balik topi yang selalu dia kenakan, sekaligus menjadi pemilik dari beberapa cafe yang tersebar di beberapa kota.

Pandai beladiri, namun juga pandai mambuat hidangan Dessert yang akan membuat setiap lidah yang mencobanya tidak akan pernah mengatakan 'Tidak'.

Hanya sebatas itu saja yang orang-orang ketahui dari sosoknya. Dia yang terlihat memiliki kehidupan damai ternyata menyimpan rahasia besar dan selalu di tutup rapat dari seseorang yang sangat dia sayangi.

Memainkan senjata, menantang maut, membunuh, bukan hal yang mengejutkan baginya. Dia hanya memiliki satu kalimat yang selalu ia simpan dalam benaknya 'Membunuh atau Dibunuh'

Dan ketika orang yang dia sayangi tahu kebenarannya? Apa yang akan terjadi?



Ikuti kisahnya,,,,,!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FT.Zira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

8. OSC 8

"Orang itu," jawab Charles sambari menunjuk orang yang telah mencengkram tangannya.

Claira berdiri didepan Charles sekaligus wanita yang telah melindungi anaknya.

"Jay, hubungi Ambulance!" perintah Claira dengan intonasi tajam.

"Dan kau," sambung Claira menoleh sedikit kearah wanita di samping Charles dari balik bahunya.

"Aku sangat berterima kasih karena kau sudah melindunginya," ucap Claira.

"Aku belum mengetahui siapa namamu, kunci pintunya sekarang!" perintahnya.

Wanita itu segera menuruti perintah Claira tanpa bertanya, dalam sekejap hawa dingin dari Claira membuat ia bergidik, merasakan tekanan yang membuatnya mengkerut, tatapan tajam Claira seolah bisa menembus kedalam hatinya yang membuat semua keberanian dalam dirinya lenyap tanpa bekas.

"Cih,,, ada satu lagi yang ingin menjadi pahlawan," cibir pria dengan tubuh paling besar.

"Hancurkan saja tempat ini dan ambil apa yang bisa di ambil," timpal salah satu teman di belakangnya.

"Kau yakin pintu itu ingin di kunci? Itu hanya akan membuat peluangmu untuk kabur menghilang," ejeknya.

"Mereka akan tiba dalam waktu sepuluh menit," sela Jay setelah selesai menghubungi ambulance.

Claira mengarahkan pandangannya pada mereka secara bergantian, lalu tersenyum tipis sebelum ia mulai berbicara.

"Sikap sok hebatmu yang kau tunjukan padaku hanya membuatmu terlihat konyol," sindir Claira.

"Jika hanya uang yang kalian ambil dengan catatan tidak menyakiti siapapun, aku akan berikan sebanyak yang kalian inginkan. Tapi, aku tidak akan mentolerir apapun tindak kekerasan yang kalian lakukan. Terutama kau_,,,," menunjuk orang yang mencengkram tangan Charles.

"Kau sudah menyakitinya," dengus Claira.

Kedua tangan Claira terkepal di sisi tubuhnya, menatap tajam pada lima pria berperawakan tinggi dan besar yang berdiri didepannya.

"Ya, lalu?" tantangnya dengan wajah meremehkan.

Claira melangkah mendekat, mencengkram kerah baju pria itu dan menariknya dalam satu sentakan.

Pria itu seketika terhuyung merasakan tarikan kuat dari orang didepannya yang membuat tubuhnya berlutut.

"Bagus, kau langsung mengaku tanpa ku minta. Jadi, tangan mana yang kau gunakan untuk menyakiti anakku?" tanya Claira menatap tajam pria di tangannya.

"A-Anak?" ulangnya dengan suara terbata.

Pria itu mencengkram tangan Claira, berniat untuk membebaskan dirinyanya sendiri, namun Claira tetap bergeming. Ia bahkan tidak bisa membebaskan dirinya sendiri dari tangan orang didepannya, dan itu cukup untuk menurunkan sedikit keberanian mereka.

"Baby,, berbalik!" pinta Claira tanpa menoleh.

"T-Tapi_,,,"

"Berbalik, dan tutup telingamu," tegas Claira.

Charles menurut, berbalik menghadap wanita yang melindunginya hingga posisinya membelakangi Claira, lalu menutup telinganya sendiri dengan kuat, menghadirkan tatapan bingung pada wanita yang berada di dekatnya.

Hingga, , , ,

'KRATAKKK,,,,!!!'

"AARRGGHHH,,,,,,,!!!"

Suara retakan tulang seolah telah di remas dengan kuat terdengar nyaring saat Claira memutar tangan pria didepannya sampai pria itu mengerang kesakitan.

Empat pria yang semula meremehkan Claira seketika mundur selangkah setelah melihat Claira melakukan hal itu dengan gerakan mudah.

Pria itu meringis menahan sakit pada tangannya, dan melayangkan pukulan lain menggunakan satu tangannya yang masih bebas, namun Claira bisa dengan mudah menangkisnya.

"Apakah tidak sebaiknya menghubungi polisi saja untuk membantu? Mereka berlima, bagaimana jika mereka menyerang tuan itu bersama-sama?" saran Alden cemas.

"Atau kita membantu semampu yang bisa kita lakukan?" imbuhnya.

"Tuan?" ulang Jay mengerutkan keningnya, lalu tertawa setelah mengerti yang di maksud adalah Claira.

"Tidak perlu," jawab Jay.

"Tapi, bagaimana jika mereka melukai_,,,"

"Aku justru kasihan pada mereka berlima. Mereka bernasib malang karena harus dirawat di rumah sakit dalam beberapa hari, atau bahkan bulan," potong Jay tanpa mengalihkan perhatiannya dari Claira.

"Lihat saja," imbuhnya tersenyum.

Alden kembali memperhatikan Claira yang kini telah di kepung empat orang. Mereka melayangkan pukulan dari segala arah, namun tak satupun pukulan mereka bisa mengenai sasarannya.

Sebaliknya, setiap pukulan mereka yang meleset digantikan dengan mereka mendapatkan pukulan telak di tubuh mereka, hingga mereka semua jatuh tersungkur.

Pria yang terlihat seperti pemimpin mereka sekaligus orang pertama yang Claira kalahkan, diam-diam mengeluarkan sebuah pisau lipat dari saku celananya.

Merasa tidak terima dikalahkan dengan begitu mudah oleh orang yang bertubuh lebih kecil darinya dan tidak bisa menerima karena Claira telah membuat satu tangannya tidak bisa di gerakkan lagi. Ia merasa lebih kesal lagi ketika melihat Claira bahkan bisa mempertahankan topi yang di pakainya tidak bergeser sedikitpun.

Tersenyum tips, pria itu mengayunkan pisau kearah Claira yang masih membelakanginya setelah berhasil menjatuhkan semua teman-temannya.

"Mama,,, belakang,,,!" teriak Charles.

'Mama,,,? bukan Papa?' batin pelayan wanita didekat Charles.

Suara teriakan yang tidak terduga terdengar keras tepat ketika pria itu mengayunkan pisaunya. Claira segera berbalik dan sempat menghindar, namun perbedaan tinggi badan mereka membuat ayunan tangan pria itu mengenai topi yang dipakainya hingga terlepas dari kepala Claira, serta memberi goresan kecil di pipi kirinya.

Satu tangannya menangkap tangan pria itu, menjatuhkan pisau di tangannya dan menendang pisau itu kebelakang tubuhnya untuk diamankan. Bertepatan dengan itu, pria itu justru terpana ketika melihat Claira yang kini berada didepannya dengan rambut panjang terurai.

'BRUKK,,,!'

"Kau,,, wanita?" desisnya terkejut setelah jatuh berlutut.

Sebelum Claira sempat menjawab, suara ambulance terdengar didepan cafe, Samuel bergegas membuka pintu cafe tanpa menunggu perintah, meminta para petugas ambulance membawa mereka yang terluka ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Bukan hanya para preman itu yang terkejut dengan fakta yang mereka lihat, tiga pelayan cafe itu pun turut terkejut setelah mengetahui bahwa orang yang sebelumnya mereka sangka pria adalah seorang wanita.

"Mama,,," seru Charles seraya berlari menghampiri ibunya.

"Mama berdarah," ucapnya dengan wajah khawatir.

"Ini hanya goresan kecil, Baby. Jangan khawatir. Bahkan goresannya lebih kecil dibandingkan dengan ketika Mama memasak untukmu didapur," ucap Claira menenangkan anaknya sembari mengusap lembut puncak kepalanya.

Pandangan Claira beralih pada pria yang masih terduduk tak jauh darinya dengan salah satu tangan yang tidak bisa dia gerakkan, lalu melepaskan jaket yang ia kenakan dan melemparkan jaket itu pada pria yang masih tetap bergeming ditempatnya. Para preman itu menjadi lebih terkejut lagi setelah melihat tubuh kecil Claira, namun tenaganya sungguh bertolak belakang dengan tubuh mungilnya.

"Gunakan itu untuk menopang tanganmu, itu akan mengurangi rasa sakit," ujar Claira.

Petugas Ambulance menghampiri pria itu dan membantunya berdiri, serta membawa teman-temannya meninggalkan cafe untuk ke rumah sakit setelah menopang tangannya mengunakan jaket yang diberikan Claira seolah hal itu sudah biasa mereka lihat.

Claira kembali mengarahkan pandangannya pada Charles yang masih memeluk kakinya.

"Apa yang Mama katakan tentang berbalik? Hemm??" tanya Claira seraya berlutut di depan Charles.

"Ehmm,,, maaf Ma," sesal Charles.

"Jawab, Vier!" pinta Claira.

"Itu,,, Uhm,,, " Charles mulai tergagap setelah sang ibu memanggil namanya, menandakan sang ibu tengah marah padanya.

"Aku tidak tahu, tapi rasanya aku takut terjadi sesuatu pada, Mama," terang Charles.

"Maaf, Ra, seandainya aku bergerak lebih cepat, Charles tidak akan terluka," sesal Jay.

"Aku tahu ada yang kau pertimbangkan tentang hal itu," jawab Claira.

"Kita ke rumah sakit untuk mengobati lukamu, Baby? Kamu mau kan?" ucap Claira dengan wajah khawatir.

"Tidak perlu, Ma. Aku baik-baik saja," tolak Charles.

"Sam,," panggil Claira.

"Iya, kak," sambut Samuel.

"Mulai hari ini, tutup cafe ini untuk sementara!" perintah Claira.

"Baik," jawab Samuel.

Samuel hanya mengangguk patuh, sementara tiga orang lainya tertunduk lesu karena kehilangan pekerjaan mereka.

"Ma,,, Mama tidak akan memecat mereka kan?" harap Charles.

"Beri alasan kenapa hal itu tidak dilakukan?" tanya Claira.

"Mereka baik, hanya saja masih perlu sedikit belajar," jawab Charles.

"Apa kamu mau mengambil tanggung jawab untuk itu?" tanya Claira melipat tangannya.

"Aku bersedia kok, Ma," jawab Charles tanpa ragu.

"Baiklah jika memang itu yang kamu inginkan," sambut Claira.

"Kalian bertiga tetap bekerja, tapi bukan disini, melainkan di cafe utama,"

"Tidak ada paksaan, dan ini hanya untuk kalian yang memang mau bekerja," sambungnya.

"Terima kasih banyak," jawab ketiganya serentak.

"Ah,, untukmu,,," ujar Claira menunjuk Alden.

"Saya Alden, nona," jawab Alden dengan sopan.

"Vier yang akan mengajarimu meracik kopi dengan benar, dia memang tidak mengkonsumsi kopi karena aku belum mengijinkannya, namun penciumannya mengenali semua jenis kopi yang disediakan di cafe dan tahu semua takarannya,"

"Dalam hal ini tergantung padamu, apakah kau mau tetap bekerja atau tidak," imbuhnya.

"Saya masih mau bekerja," jawab Alden cepat.

"Baiklah, dan kalian berdua?" tanya Claira.

"Saya masih mau bekerja" jawab mereka serentak.

"Namamu?" tanya Claira menatap pelayan arogan yang sebelumnya pernah melayaninya.

"S-Saya Jenia," jawabnya.

Claira beralih pada Floreta dengan alis terangkat.

"Saya Floreta," jawabnya.

Claira mengangguk mengerti, dan segera beralih menatap Samuel.

"Urus sisanya, Sam. Antarkan mereka ke cafe utama besok," pinta Claira.

"Jika aku tidak ada disana, Grace tahu apa yang harus dia lakukan," imbuhnya.

"Baik," jawab Samuel patuh, namun kini hatinya terasa jauh lebih lega.

"Mama,,," panggil Charles.

"Ada apa, Baby?" jawab Claira.

Charles tidak menjawab, namun kedua tangannya menarik tangan ibunya, memintanya untuk menurunkan tubuhnya hingga Claira berlutut didepan sang anak. Charles mengusap lembut luka Claira dengan kapas antiseptic dan menempelkan plester luka di pipi Claira.

"Heemm?" Claira menaikan alisnya. "Untuk apa ini?" imbuhnya bertanya.

"Aku tidak suka melihat Mama terluka di wajah," jawab Charles.

"Sepertinya Mama beruntung memiliki seorang dokter disini," sambut Claira menarik hidung anaknya.

"Akhh,, Mama,,," sungut Charles menepis lembut tangan ibunya.

"Aku tidak mau hidungnya menjadi panjang," sambungnya sembari menutup rapat hidungnya sendiri.

"Hei,,, siapa yang bilang hidung akan menjadi panjang kalau ditarik?" goda Claira.

"Uhmm,,," gumam Charles memutar bola matanya.

"Itu,,, yang dikatakan teman-teman kalau hidung mereka ditarik," jawab Charles jujur.

"Pft,,,,ha ha ha,,, konyol," ujar Claira menyentil dahi Charles.

"Kamu tidak perlu bersikap seperti mereka yang kamu lihat hanya ingin bersikap manja, Mama lebih tahu dengan apa yang anak Mama inginkan, okey," sambungnya seraya mengulurkan tangannya.

"Uhm,," Charles mengangguk menyambut tangan ibunya.

"Baiklah,,," ujar Claira seraya berdiri.

"Ini masih siang, mau ke taman hiburan?" tawar Claira.

"Serius, Ma?" tanya Charles.

"Tapi, tadi Mama bilang kalau kak Alden tanggung jawabku," tambahnya.

"Hei,, tentu saja itu berlaku untuk nanti saat kamu pulang akhir pekan,"

"Dan,,, Jay juga akan Mama larang untuk mengajarinya. Mama ingin melihat bagaimana jagoan Mama ini melatih seseorang," sambung Claira.

"Yyaayyy,,," sorak Charles sembari melompat.

Charles segera menarik tangan Claira keluar dari cafe dengan wajah berbinar karena senang akhirnya memiliki waktu bersama ibunya.

"Tunggu, Baby," tahan Claira.

"Mama seperti ini saja, aku tidak mau disangka jalan-jalan bersama papa, aku mau jalan-jalan bersama Mama," ujar Charles.

"Baiklah," sambut Claira mengalah.

Claira pasrah ketika tangannya ditarik anaknya yang terlihat bersemangat pergi ke suatu tempat untuk menikmati liburan akhir pekan yang dia miliki.

Ia bahkan kembali tidak menyadari seseorang telah mengikutinya sejak ia keluar dari universitas sebelumnya.

...@@@@@@@@@...

. . . .

. . . .

To be continued....

1
👑Queen of tears👑
wow fantasi 😍😍
semangat outhor 🤗💚
👑Queen of tears👑
☕ untuk akhir kisah indah ini🥰
👑Queen of tears👑
ehhh udah kelar aja 🧐🧐
blm lahir calon adik iparku/Slight/
👑Queen of tears👑
aku gak liat/Casual/
👑Queen of tears👑
calon adik ipar ku brrti/Awkward//Awkward//Joyful/
👑Queen of tears👑
zigot yang berbahaya ini🤣🤣
👑Queen of tears👑
kan sesuai tebakan ku,,latih tanding itu ngidem😭😭😭🤣🤣
👑Queen of tears👑
apa apa apa /Doubt//Doubt//Doubt/
ada zigot berenang cepat terdeteksi 🧐🤣🤣🤣🤭
👑Queen of tears👑
carlo lah sosoknya yang konon dicinta'i itu🧐
🏃🏃🏃
👑Queen of tears👑
eeeyaaaa/Awkward//Awkward/🥰
👑Queen of tears👑
hmm wanita emang seperti ini /Grimace/
👑Queen of tears👑
kejaaarrrr,,mode ngambek /Hey//Hey/
klw ngambeknya jumpa hari berikutnya,, alamat puasa luu carlo 🤣🤣🤭
👑Queen of tears👑
jangan yang,,,lebih baik jangan,, dri pd ncezz nnti🤤🤤🤣🤣🤣🤣🤣
👑Queen of tears👑
modusss/Smug/
👑Queen of tears👑
tumbang ke2nya/Facepalm/
Zhu Yun💫
🌹🌹 dulu buat 3C 🥰
Zhu Yun💫
Jangan bilang Charles mau minta nikah 🤭
Zhu Yun💫
udah bagi aja jadi 2 biar adil 😆😆😆😆
Zhu Yun💫
Karena paman tua sangat spesial 🤭
Zhu Yun💫
Suami idaman banget ini sih si Carlo 😚
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!