Menikah itu berdasarkan 1 hal , saling mencintai. Tapi tidak denganku, aku menikah karena menggantikan pengantin wanita yang tiba-tiba menghilang begitu saja.
"maafkan aku Henry aku tidak bisa meninggalkan karirku"
Henry meremas kertas berwarna kuning itu dengan marah. Tak hanya dirinya, orang tuanyapun tak bisa menahan kemarahan dan malu yang harus di tanggungnya.
Seorang gadis mendekat dengan senyuman cerah wajahnya manis dengan polesan make up tipis membuatnya semakin cantik.
"menikahlah dengannya"
"apa maksud mama?"
Perdebatan Ibu anak terjadi memicu ketegangan yang sulit terpecahkan, Henry meraih tangan Erica dan menariknya menujua ke sebuah ruangan tertutup, di sana mereka diam sejenak.
Henry dan Erica harus mencapai kesepakatan agar tidak saling merugikan. Mungkinkah mereka akan jatuh cinta seiring berjalanya waktu ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chan_chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Ini hari sabtu biasanya Erica akan menghabiskan waktunya di rumah jadi dia memulai harinya dengan berolahraga sekaligus pergi berbelanja , dia sudah bersiap dengan pakaian olahraganya dan keluar rumah untuk lari pagi, dia bertemu dengan Henry yan sedang menyiram tanaman di halaman rumah .
“aku akan pergi olahraga “ ujar Erica
Henry hanya mengangguk pelan mempersilahkan Erica pergi , dia berharap Erica mengajaknya tapi rupanya hal itu tidak pernah terjadi , saat itu Henry mendapat telpon dari Ben , mereka akan bertemu sejam lagi , Henry membereskan pekerjaanya lalu segera bersiap menemui Ben.
Erica berada di taman dekat perumahan tempat tinggalnya , dia bermain dengan beberapa anak-anak di sana , Erica nampak sangat gembira dia meniup beberapa balon lalu di bagikan pada anak-anak di sana .
“bukankah itu Erica ?”
Ben menunjuk ke arah taman ketika sedang menunggu lampu merah , Henry melihat ke arah yang di tunjuk oleh Ben , Henry nampak senang melihat Erica bermain dengan anak-anak disana , mereka berlari kesana kemari mengejar balon yang di mainkan layaknya bola . ada sesuatu yang menggetarkan hatinya sesuatu yang tidak dapat di mengerti namun membuatnya tersenyum senang .
“bukankah dia sangat cantik , kalau saja dia tidak memilih menikah denganmu aku pasti akan mendekatinya “ celetuk Ben yang membuat Henry kesal
“jangan coba-coba !! jalan ..”
Ben melajukan mobilnya kembali , bahkan setelah mobil berjalan Henry masih berusaha melihat Erica dari kaca spion yang terus membuat jarak dan pada akhirnya Erica menghilang dari pandanganya .
Sepulang nya dari taman Erica menyiapkan makan siang , dia tidak mendapati Henry di rumah itu artinya dia sedang pergi , apa pedulinya dia pun tidak mengatakan apapun ketika akan pergi .
Drrt drrtrttt
“ya , dengan Erica “
“ERICAAAA !!!! “
Erica terkejut mendengar suara di telponnya teriak keras memanggil namanya
“jemput aku di bandara sekarang “
Ujar suara di sambungan telepon
“apa ?Viona ?”
“iya ini aku , cepat aku menunggumu “
Panggilan pun berakhir , tanpa pikir panjang Erica segera memasukan beberapa bahan makanan yang sudah terlanjur di keluarkan dari kulkas , dengan cepat dia pergi ke kamar berganti pakaian lalu segera pergi , Viona adalah sahabat lama Erica yang sedang tugas ke luar negeri 3 bulan terakhir , dia sangat merindukan sahabatnya itu, kehadirannya yang tiba-tiba tentu saja membangkitkan semangat Erica.
Erica sampai di bandara , dia menghampiri seseorang yang sangat di rindukannya itu dengan sangat senang , setelah saling melihat mereka sama - sama berlari dan berpelukan dengan sangat erat, bahkan air mata mereka menggenang .
“aku merindukanmu “ ujar Viona
“aku juga, kenapa kau tidak bilang mau pulang, seharusnya kau mengabariku dulu “
“aku sengaja ingin memberikan kejukan padamu , dan ternyata akulah yang terkejut disini “ tegas Viona
“apa maksudmu ?”
Tiba-tiba raut wajah Viona berubah , dia menyilangkan kedua tanganya menatap Erica tajam.
“katakan , kenapa kau menikah tanpa memberitahuku ?” tanya Viona
“ahh , itu …”
“ahhh itu ??? hey !!! kau tahu bagaimana terkejutnya aku setelah tahu kabar itu , menyebalkan apa pertemanan kita sudah berakhir begitu saja “
“aku kira kau akan beranda di jerman selama setahun jadi aku sengaja tidak memberitahumu , kemari cepat masuk mobil “
“aku akan ke rumahmu , ke rumah suamimu “
“apa ??”
“kau tidak akan memperkenalkannya padaku ?”
“baiklah “
Erica membawa Viona ke rumah Henry , sebelumnya dia mengirim pesan pada Henry untuk meminta ijin jika sahabatnya datang ke rumah.
“wahh kalian tinggal di lingkungan ini ? ini kan lingkungan perumahan elit , kau menikahi pria kaya rupanya ?” ujar Viona
Mobil memasuki halaman rumah dan berhenti , mereka segera masuk ke dalam rumah , Viona mengagumi rumah tersebut karena sangat nyaman dan sangat cocok untuk di huni pengantin baru.
“mau minum apa ?” tanya Erica
“kau punya apa ?”
“hanya air putih “ canda Erica
Tawa Erica mengundang Viona untuk membuka isi kulkas tapi tak menemukan apapun yang di inginkannya ,
“berikan aku americano “
Erica terdiam mendengar keinginan Viona, dia menatap mesin kopi di hadapanya , kopi mana yang seharusnya di buat, dirak kecil ini ada banyak macam kopi.
“hey Viona, kau akan membuatnya dengan kopi apa jika ingin americano?”
“apa maksudmu ?”
“aku tidak tahu jenis kopi , bagaimana jika kau pilih sendiri ?”
Viona menghampiri Erica lalu memilih salah satu kopi dan di masukanya ke dalam mesin , setelah jadi mereka berdua duduk di lantai menghadap jendela besar yang langsung ke arah taman samping rumah.
“sekarang ceritakan padaku , apa yang sudah terjadi selagi aku pergi , kenapa kau tiba-tiba menikah?”
“ceritanya rumit , kau tahu kan Bu Nathalie ?”
“atasanmu ?”
“ya , aku menikah dengan Henry anak Bu Nathalie “
Viona tercengang tak menyangka.
“apa yang terjadi ?”
“tadinya aku hanya datang sebagai tamu biasa, tapi pengantin wanita kabur , kau tahu kan Theresa kekasih Henry ? dia tiba-tiba menghilang entah kemana saat pernikahan “
“wanita gila ! lalu ?”
“Bu Nathalie memintaku untuk menggantikan posisi Theresa dan ya aku menikah dengan Henry secara sah tapi palsu “
“aku tidak mengerti ?”
“pernikahan kami hanya akan bertahan 6 bulan ke depan “
“jadi ?”
“kami akan bercerai setelah 6 bulan “
“ada apa denganmu , kenapa mau lakukan itu ?”
“aku tidak tahu , yang ada di pikiranku saat itu adalah menyelamatkan nama baik Bu Nathalie , kau tahu kan dia sahabat lama Mama”
“tapi tidak dengan menikah seperti ini juga , bagaimana hidupmu setelah bercerai nanti “
“aku akan menjalaninya seperti biasa “
“dengan status baru ? hey !! sadarlah … katakan sejujurnya apa yang kau dapatkan dari pernikahan ini?”
“tidak ada , aku melakukanya tanpa paksaan “
“wanita ini !! dasar bodoh !! apa kau tidak pernah memikirkan bagaimana dengan status janda “
“apa ?”
“jika kalian bercerai makan kau akan menjadi janda , Henry sialan itu bisa menjalani hidupnya dengan baik setelah bercerai sekalipun dengan status barunya banyak wanita yang akan mengantri jadi istrinya , sedangkan kau … akhhh Erica !! ada apa denganmu “
Viona kesal mendengar cerita Erica yang seolah gegabah tanpa memikiran efek jangka panjangnya , tapi mau bagaimana lagi semua sudah terjadi .
“apa Henry memperlakukanmu dengan baik ?”
“hm , dia sangat baik padaku “
“jangan -jangan ? heh kenapa kau tidak membuatnya jatuh cinta padamu ?”
“hahahah itu tidak mungkin , Henry sampai sekarang masih mancari keberadaan Theresa “
“dia model kan ? seharusnya gampang mencari keberadaanya “
“kau tahu ?”
“kau ingin aku mencarinya ?”
“tidak , untuk apa ? wanita itu tidak ada hubungannya denganku “
“ya , aku setuju “
“jadi selama menikah kalian tidak pernah tidur bersama ?”
“Viona , apa penjelasanku tadi tidak kau dengar ? Kami menikah tidak karena cinta,hal itu tidak pernah terjadi “
“kalian kan tinggal bersama , jadi bisa saja…heh heheh”
Selanjutnya Viona meminta Erica untuk menunjukan foto-foto pernikahan mereka meskipun kesal tapi Viona juga senang setidaknya Henry memperlakukan Erica dengan baik. Seperti itu saja sudah cukup , dia berharap yang terbaik pada Erica juga dengan pernikahan palsunya.
gk masik akal masa tdk tau dengan pikiranya sendiri