Cinta seorang ibu untuk sang buah hati bukan lah sesuatu yang bisa di ukur dengan apa pun, Seorang wanita membesarkan putri nya dengan perjuangan nya sendiri, ia rela melakukan apa pun agar sang putri tetap hidup dan bahagia bersama nya.
Meninggalkan cinta sekaligus ayah dari janin yang kandung, harus wanita ini lakukan, ketika cinta tidak di restui untuk mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti san, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
08 - Utang Penyelamat
Belum Bryan membalas pertanyaan gadis kecil itu. Tiba tiba Frans masuk ke dalam ruangan itu saat ia lewat dan melihat ada Kya di dalam.
"Kya, kenapa kamu ada disini, ayo kita pulang, Mama sedang menunggu mu."Ajak Frans.
"Maaf Pak, kami permisi dulu, maaf sudah menganggu."Ucap Frans pada Bryan. Bryan tanpa menjawab hanya mengangguk datar pada Frans.
Frans lansung mengendong Kya keluar dari ruangan Bryan. Kya pun melambaikan tangan pada Bryan, tanpa sadar Bryan mengangkat tangan nya membalas lambaian tangan gadis kecil itu.
"Kya, kamu membuat Paman Khawatir, Paman mengangkat telefon sebentar, Kamu sudah menghilang." Ucap Frans pada Kya.
"Kya kan mau cari Mama, mama kenapa lama sekali keluarnya Paman?." Tanya Kya.
"Itu Mama."Ucapan Frans menunjuk Jane yang baru saja keluar dari lif.
"Mama..." Teriak Kya dengan senang.
"Sayang, ayo kita pulang."Ajak Jane.
"Maaf merepotkan mu lagi Frans. harusnya kamu jangan menuruti keinginan nya untuk datang menjemput ku."Kata Jane merasa tidak enak pada Frans.
"Tidak repot. Kamu tahu akan sangat menyayangi Kya juga, ini hanya hal kecil, tidak susah untuk di wujud kan."Balas Frans. Jane pun tersenyum.
Saat akan masuk ke dalam mobil, Jane melihat Bryan keluar dari gedung kantor. Melihat hal itu, Jane pun lekas mendorong masuk Kya ke dalam. Bryan dan Jane pun tanpa sengaja saling melihat. Jane lebih dulu mengakhiri tatapan itu lalu masuk ke dalam mobil. Bryan pun dengan dingin berjalan masuk ke mobil dan saat mobil berjalan melewati mobil Jane, Bryan tidak menoleh sama sekali ke arah wanita itu.
"Mama ada apa?." Tanya Kya saat melihat Ibu nya tampak diam setelah masuk ke dalam mobil.
"Tidak apa apa sayang, Mama hanya sedikit lelah." balas Jane sembari memberikan gambaran dengan jari nya sedikit lelah nya itu seperti apa.
"Paman, Kenapa masih diam saja, Mama harus pulang dan beristirahat."Ucap Kya.
"Baik lah bos kecil, kita akan segera berangkat."Balas Frans. Kya pun tersenyum menahan tawa bersama Jane.
"Aku tidak mengerti kenapa di divisi kamu begitu banyak kerjaan, sampai kamu harus lembur terus seperti ini." Kata Frans sembari menyetir.
"Yah, mau bagaimana lagi Frans. Kamu tahu kan aku sangat butuh kerjaan ini, seperti apa pun perintah nya akan aku kerjakan, demi.. Uang." Balas Jane.
"Hidupku sangat menyedihkan karena utang utang itu Frans."Jane menyandarkan kepala nya ke jendela mobil. Mata nya menatap jalanan.
"Tapi hutang itu yang menyelamatkan hidup ku."Lanjut nya lagi.
"Kamu sangat luar biasa Jane. Kamu adalah ibu yang baik, kamu akan melakukan apa pun demi kebahagiaan Kya." Ucap Frans.
"Yah, karena dia hidup ku, dia penyemangat ku menjalani ini semua."Balas Jane sembari melihat kebelakang mobil, dimana Kya sedang tertidur.
Saat sampai di rumah, Frans Pun pamit pulang, Jane mengendong Kya di dalam pelukan nya.
"Aku pulang ya."
"Hati hati di jalan Frans. Kabari aku kalau sudah sampai di rumah ya."ucap Jane. Frans pun tersenyum dan mengangguk, lalu menjalankan mobil nya meninggalkan rumah Jane.
Setelah Frans pergi, Jane pun lekas masuk ke dalam rumah dan membawa Kya ke dalam kamar.
"Jane, Sudah pulang nak, Mama panaskan makanan untuk kamu."Ucap Bu Lily saat Jane keluar dari kamar Kya.
"Iya Ma, aku mau mandi dulu."Balas Jane lalu berjalan masuk ke kamar nya.
aku kasih tau ya brian, mamamu yang menyebabkan kamu dan jane berpisah. mamamu dulu sebenarnya sudah tau kalau jane mengandung anak kamu. bahkan mamamu yang mengusir kedua orang tuanya jane dari rumahmu supaya menjauh dari kamu, brian.