Ronan Adgar. Dia kecelakaan saat berusia 13 tahun dan berakhir koma selama 5 tahun.
Setelah sekian lama koma, akhirnya dia kembali sadar dan menyadari banyaknya perubahan pada dunia.
Keluarganya yang sebelumnya kaya raya kini hancur.
Kedua orang tuanya meninggal, menyisakan adiknya yang bekerja sebagai pelayan di kafe pinggir jalan.
Tidak ada lagi bisnis besar.
Sahabatnya bahkan kini mengabaikannya dan menjauh dari dirinya membawa tunangannya yang juga telah kehilangan minat pada dirinya.
Melihat semua perubahan itu, Ronan merasakan perasaan kecewa, kesedihan dan penderitaan.
Dalam penderitaan itu tiba tiba sesuatu muncul di udara yang kosong.
-Host Dengan Kriteria Terbaik Telah Ditemukan.
-Apakah Host Menginginkan Balas Dendam?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RyzzNovel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
Entah bagaimana tapi ketika Ronan melakukan klaim hadiah mobil miliknya, sebuah kunci mobil serta beberapa surat surat muncul di tangannya.
Yah, sistem benar benar ajaib.
Ronan juga langsung dapat melihat mobil miliknya terparkir di luar apartemen nya.
Sungguh sangat mewah.
Mobil tersebut dibuat dengan inspirasi dari Bugatti Type 57 SC Atlantic yang legendaris, La Voiture Noire memiliki eksterior hitam karbon yang elegan dan agresif.
Desainnya mencakup garis-garis aerodinamis dan detail yang sangat diperhatikan, membuatnya terlihat sangat menawan dan futuristik.
Tanpa keraguan apapun, Ronan menaiki mobil itu dan bersiap untuk mencoba menggunakan mobil baru miliknya.
Wajah Ronan terlihat bersemangat, di masa kecilnya dia juga memiliki beberapa mobil mewah meskipun tidak semewah yang sekarang.
Karena usianya yang masih muda jadi ayahnya masih melarangnya untuk terlalu sering menggunakan kendaraan mobil sendiri.
Tapi sekarang Ronan sudah dewasa, ketertarikannya pada mobil juga tidaklah rendah sehingga dia merasa sangat bersemangat saat ini.
Saat Ronan menyalakan mesin mobilnya, mobil tersebut bergetar dan menghasilkan suara yang mendalam.
“Luar biasa…”
Fitur fitur mobil tersebut juga sangat mewah dan elegan.
Ronan kemudian menjalankan mobil itu, dia menginjak pedal gas, respon suara yang cepat terdengar dengan raungan turbo dan ledakan knalpot yang menggetar.
Jantung Ronan berdegup kencang, suara raungan mobil baru miliknya benar benar gagah dan luar biasa.
Di tengah jalan raya, mobil miliknya mengambil sebagian besar perhatian orang orang.
Kenapa tidak?
Mobil Ronan terlampau sangat mewah dan elegan, banyak orang orang yang mengenal mobil Ronan sebagai mobil ekslusif yang hanya ada satu di dunia ini.
Tidak ada satupun orang yang tidak merasa kagum pada mobil yang Ronan kendarai.
Namun Ronan segera menjadi santai, dia memandang jalan raya yang terasa tidak memiliki batas dan akhir.
Sekarang tujuannya adalah mengecek mansion miliknya dan jika memungkinkan, dia akan segera pindah ke mansion barunya bersama adiknya.
“Tapi sebelum itu…”
Ronan memiliki satu hal yang harus dia lakukan sebelum mengunjungi mansion miliknya sendiri.
Apa yang perlu dia lakukan adalah menemui seseorang yang dia kenali.
Melalui jalan raya yang penuh dengan kendaraan kendaraan lainnya, waktu berlalu beberapa saat dan kini akhirnya Ronan tiba di tempat tujuannya.
Saat Ronan turun dari mobilnya yang terletak diparkiran, Ronan menyadari bahwa ada sangat banyak yang memperhatikannya.
“Siapa dia? Tampan sekali…”
“Dia… agak familiar bukan?“
“Memang familiar sih, tapi siapa peduli? Yang penting dia tampan dan… kaya..“
“Mobilnya itu.. bukannya mobil eklusif yang hanya ada satu di dunia?“
“Benar juga..! Bukannya pembeli mobil itu dulu anonim?“
“Mungkin dia adalah pembeli anonim itu? Dia pasti kaya raya!“
“….“
Ronan mengabaikan mereka dan menatap ke arah gedung tinggi yang menjulang ke atas langit.
GrandVista.
Sebuah perusahaan pengembang real estate terkemuka yang berfokus pada pengembangan, manajemen, dan investasi properti komersial dan residensial.
GrandVista berkomitmen untuk menciptakan proyek-proyek properti yang mewah, berkelanjutan, dan inovatif, dengan tujuan meningkatkan standar hidup dan memberikan nilai investasi yang tinggi.
Ronan ingat dengan jelas bahwa ayahnya dulu paling sering bekerja sama dengan perusahaan ini sehingga Ronan mengenali pemimpin mereka.
Karena itu, Ronan berharap untuk menemukan setidaknya satu sekutu yang bisa dia andalkan.
Ada banyak pilihan, tapi diantara semuanya, Ronan merasa bahwa disinilah tempat yang paling tepat mengingat betapa dekatnya ayah Ronan dengan pemimpin perusahaan ini.
CEO dari perusahaan ini adalah Richard Hamilton, teman dekat dari ayah Ronan.
Alasan mengapa Ronan memutuskan untuk mencoba bekerja sama dengan Richard hanya karena satu alasan.
Itu adalah, Richard tidak akan pernah sama sekali berhasil menjadi seorang CEO tanpa bantuan dari ayahnya.
Jadi berkat ayah Ronan, bisa dibilang Richard memiliki hutang budi yang tinggi pada ayah Ronan.
Hal itulah yang menjadi alasan mengapa Ronan berniat menemuinya.
Saat Ronan berjalan dan masuk ke dalam gedung perusahaan itu, terlihat sangat banyak pekerja dan tamu yang masing masing sibuk dengan urusan mereka.
Ronan mendekati ke seorang wanita yang menjadi resepsionis di gedung itu.
“Ha-”
Ronan berniat menyapa tapi saat itu, wanita itu menyadarinya lebih dulu dan tiba tiba memotong ucapannya dengan cepat dan agak keras.
“Kamu! Ronan?! Eh- astaga! Tuan muda Ronan?!“
Mendengar suara wanita yang nampak mengenalinya itu Ronan tersenyum canggung dan agak terkejut.
'Kukira sesuatu yang buruk terjadi..'
Ronan menghela nafas lega karena sepertinya tidak ada hal buruk yang terjadi.
“Ah ya, kamu mengenaliku haha.“
Ronan kemudian menjawab dan tertawa pelan dengan canggung, sungguh dia agak bingung dengan bagaimana dia harus beraksi.
“Rumornya benar, Anda sudah bangun dari koma. Lihatlah Anda sekarang, Anda sudah besar dan menjadi pemuda yang sangat tampan! Fufu saya jadi ingat ketika tuan muda pertama kali datang ketempat ini, saat iru- BLA BLA BLA BLA.“
Ronan membeku di tempatnya, terkejut karena betapa banyak omongnya wanita itu.
“Ekhem.!“
Ronan berdehem dan akhirnya wanita itu menyadari apa yang telah dia lakukan dan buru buru meminta maaf.
“Ah! Maaf tuan muda! Saya terlalu terbawa suasana, ah omong omong apa ada yang bisa saya bantu tuan muda?“
Yah wanita itu sama sekali tidak menyakiti Ronan dan Ronan juga tidak terlalu risih dengan betapa banyak omongnya dia, hanya saja Ronan saat ini sedang cukup sibuk.
“Bisakah aku bertemu dengan CEO Richard?“
Mendengar itu, raut wajah wanita itu menjadi tenang.
“CEO Richard? Ah ya.. tunggu sebentar tuan muda, saya akan menghubunginya.“
Ronan mengangguk dan menunggu sejenak saat wanita itu akhirnya mengangkat teleponnya untuk menelepon seseorang.
Karena tidak memiliki sesuatu yang khusus untuk dilakukan, Ronan melihat sekitarnya.
Meski tempat ini adalah tempat yang sama dengan yang dia kunjungi di masa lalu, disaat yang sama, tempat ini juga sudah sangat berbeda dengan banyaknya pembaruan yang lebih baik.
Setelah beberapa saat menunggu akhirnya wanita itu memanggil Ronan.
“Tuan muda, Anda bisa naik ke lantai 19 sekarang, CEO Richard berada di ruang kerjanya dan sekarang sedang menunggu Anda.“
Ronan menghabiskan beberapa waktu sejenak untuk menanyakan tentang lokasi ruangannya, beruntungnya, lokasi kerja Richard masih sama dengan yang ada di ingatannya.
Maka dari itu Ronan dapat menemukan ruang kerja Richard tanpa perlu usaha lebih.
Saat Ronan akhirnya tiba di hadapan sebuah pintu yang menjadi pembatas antara dirinya dan ruangan sebelah, Ronan terdiam sejenak lalu segera membetuk pintu itu dengan pelan.
“Masuk.“
Suara Richard terdengar, tidak seperti suaranya yang dahulu sangat energik sekarang suaranya terdengar agak berat dan lelah.
Itu wajar mengingat usianya yang mulai menua.
Ronan kemudian membuka pintu dan masuk ke dalam.
***
⭐⭐⭐⭐⭐