NovelToon NovelToon
Masa Yang Selalu Terkenang

Masa Yang Selalu Terkenang

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Pelakor / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir / Keluarga / Romansa
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: lido kyungsoo

Kaluna namanya. Kata anak muda jaman sekarang, "Orang gila mana yang menjajakan dirinya & menjadi simpanan teman seangkatannya sendiri demi menopang biaya kuliah!" IYA, KALUNA SUDAH GILAAA. Si anak miskin yang mempunyai cita-cita tinggi dan menjadi wanita jahat a.k.a simpanan pemuas nafsu sang anak Taipan. Si wanita jahat yang menjadi simpanan dari teman seangkatannya yang telah mempunyai tunangan.

Brian Namanya. Lelaki tampan, mapan, kalangan taipan, dan dari keluarga berpendidikan. Berita buruknya, Kaluna berusaha sekuat tenaga untuk menahan perasaannya selama masa kontrak itu berlaku.

Bagaimanakah kelanjutan kisah mereka?
Kisah ini mampu membawa kalian bak merasakan rollercoaster. Senang, sedih, kecewa, tangis akan kalian rasakan.

Nantikan!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lido kyungsoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Silent

Brian, Azka, Justin dan Yusuf berjalan ke pinggir lapangan guna mengistirahatkan diri seusai bermain basket tadi. Hari ini mereka menyempatkan diri untuk bermain setelah mata kuliah terakhir selesai.

Ke-empat lelaki tadi duduk sambil mengibas-ibaskan baju mereka akibat kegerahan.

"Capek juga, njir, udah lama nggak olahraga." Kata Yusuf di sela kipasannya.

"Emang kalau badan jompo olahraga sedikit aja pasti udah tepar." Ujar Justin sambil terkekeh melihat delikan mata kawannya. "Gimana cewek-cewek pada suka kalau badannya loyo kek gini, dih!" dan tawa mengejek Justin dibarengi dengan ketiga kawannya.

"Contoh noh, Si bang Brian-perkasa. Berapa ronde pun dijabanin." Ucap Justin lagi-lagi membuat Yusuf memutar bola mata jengah.

Namun yang dimaksud malah mengedikkan bahu dan berdiri ketika wanita pujaannya berjalan kearahnya sambil tersenyum membawa kantong minuman.

"Widih, tambah cakep aja, nih, mbak Cristine! Apalagi kalau udah bawa cemilan kek gini." kata Yusuf si paling grasak-grusuk dan petakilan. Yusuf dan Justin sifatnya sebelah-duabelas. Sama-sama banyak bicara dan paling aktif.

Cristine memutar bola mata mendengar ucapan Yusuf. "Kalau ada maunya aja, muji-muji!" Namun Cristine tetap membagikan minuman dan cemilan pada sohib pacarnya.

Brian menerima air putih dari kekasihnya dan memberikan senyum termanisnya pada sang kekasih.

"Udah mau pulang?" Tanya Brian sambil mengajak Cristine duduk di pinggir lapangan bersama.

"Emang kamu udah selesai mainnya? Aku nggak masalah kalau harus nunggu, yang."

"Ini udah selesai, kok." Jawab Brian pada sang kekasih. Setelahnya, Brian menatap sahabat-sahabatnya, "Guys, gue pulang duluan ya. Mau antar calon istri dulu." jawab Brian yang membuat Cristine memukul lengan Brian manja.

"Kamu apaan sih, yang. Malu tahu sama temen-temen kamu." Bisiknya namun mampu didengar oleh ketiga lelaki di depan mereka.

Brian yang gemas akan tingkah malu-malu kekasihnya, memilih untuk mengelus lembut wajah bersih wanita pemilik hatinya.

Justin dan Yusuf memutar bola mata melihat perlakuan Brian yang sangat berbeda jika bersama cristine. Beda lagi kalau bersama Kaluna, pikir mereka.

"yaudah, gue balik duluan." Pamitnya sambil menggenggam jemari lentik sang kekasih berjalan menjauh.

"gila bener si, Brian. didepan pacar bak malaikat, setia, baik hati. Dibelakang kek kucing kelaperan." Heran Justin sambil menatap kepergian sepasang kekasih itu.

"Keknya seru kalau kita laporin kelakuan busuk Brian ke Cristine!" Ujar Heru yang seketika mendapat jitakan dari sahabatnya, Justin.

"Udah bosen hidup, lo, hah?! Biarin aja. Biar Brian yang tanggung sendiri apa yang udah dia mulai." Terang Justin yang mendapat anggukan setuju oleh Azka. "Lo pernah dengar kan, sepandai-pandainya tupai melompat nanti pasti akan terjatuh juga."

"Idih, nggak cocok lo, tin, bicara kek gitu."

Dan ketiganya kembali berbincang-bincang.

"Kadang gue heran sama si, Brian. Pacar udah cantik tapi masih aja selingkuh. Kasihan Cristine nggak sih." Kata Yusuf

"Bukan selingkuh, tapi sistemnya simbiosis mutualisme." Seru Justin

"Simbiosis mutualisme pala kau!"

"Lah, emang bener, kan!" Ujar Yusuf tak mau kalah.

"Eh, yang dibicarain muncul. Panjang umur tuh anak." Terlihat di depan sana Kaluna bersama dengan Tari yang juga sedang melihat kearah mereka sambil sesekali tertawa. Keduanya kini sedang berjalan keluar lapangan dan menyisakan pandangan ketiga lelaki yang memperhatikan mereka berjalan menjauh.

"Tapi yang paling jahat disini menurut gue, si, Brian. Bisa-bisanya dia mempermainkan dua wanita cantik. Seandainya dikasih ke gue satu!" Terang Yusuf yang kini mendapat lemaran botol minuman dari Azka.

"Idih, Kayak salah satunya mau aja sama, lo! Gini ya, walaupun lo bercanda tapi lo kan, juga punya adek cewek, njir! Emangnya lo mau adek lo disamain kayak barang gitu." Ujar Azka.

"Bercanda doang, Bang, Azka. Lagian lo serius amat, sih."

"Udah-udah. Ngapa jadi kalian berdua yang pusing, sih. Mending kita pulang. Capek gue." Kata Justin berdiri dan diikuti oleh kedua temannya.

🥀🥀🥀🥀🥀

Kaluna berjalan menuju halte seorang diri karena tadi Tari dijemput oleh Bapaknya. Biasanya Kaluna akan pulang diantar oleh Tari. Kaluna membenci sepi, tapi sepilah yang selalu menemani.

Berjalan menuju halte Bus seorang diri ditemani riuh suara kendaraan dan orang-orang yang sibuk dengan aktifitas masing-masing. Menunggu di halte bus yang akan membawanya pulang.

Pulang. Pulang seperti apa yang orang-orang maksud. Selama ini Kaluna bingung mendefinisikan pulang ke rumah yang orang-orang sebutkan. Kaluna punya tempat berteduh-rumah. tapi tidak benar-benar bisa merasa terlindungi di dalamnya. Tidak ada tempat berteduh yang benar-benar nyaman untuknya.

Seandainya harus memilih, bisakah waktu diputar kembali. Kaluna ingin kembali ke masa dimana ia hanyalah seorang anak bayi yang tidak merasakan kesakitan, kepedihan dan dipenuhi benci. Namun lagi-lagi seandainya hanya kata yang digunakan oleh pecundang.

Bus berhenti di depannya, segera saja Kaluna berjalan memasuki Bus yang didalamnya penuh dengan orang-orang pengguna jasa transportasi.

Tak ada lagi kursi yang kosong, semua penuh. Bahkan orang-orang berdiri sambil berdesak-desakan. Kaluna yang tak punya pilihan lain akhirnya berdiri mencari ruang kosong, karena Bus ini adalah Bus terakhir yang akan mengantarkannya menuju akses ke rumahnya.

Bau keringat, bau badan dan sumpek pasti ciri khas dari transportasi umum yang sedang sesak-sesaknya. Semua orang yang kelelahan setelah beraktifitas seharian memilih untuk sibuk pada pikiran masing-masing.

Dering notifikasi di ponselnya mengalihkan Kaluna dari lamunan menatap jalan raya. Saat ia buka, ternyata notifikasi pesan dari Tari dan juga ada panggilan tak terjawab dari Ayahnya tiga puluh menit yang lalu.

Saat sedang asyik berbalas chat dengan Tari, gesekan dibelakang tubuhnya membuat Kaluna tersentak dan tak mampu berkata-kata.

Seorang lelaki bertubuh gempal merapatkan tubuhnya dan menggesek-gesekan kelaminnya di bokong Kaluna.

Sial, tapi Kaluna terdiam terpaku dan tak bisa berbuat apa-apa. Keringat dingin membanjiri tubuh Kaluna. Tangannya bergetar dan matanya rasa-rasanya tak bisa lagi membendung butiran bening untuk terjun.

Kaluna sekuat tenaga mencoba berjalan ke depan beberapa langkah dan berpindah pada pegangan gantungan di sebelahnya. Namun ternyata lelaki tadi lagi-lagi mengikutinya dan kembali melakukan hal tak senonoh.

Tak mampu lagi Kaluna tahan air matanya. Tolong, rapalnya di dalam hati berharap ada yang memperhatikan aksi keji lelaki di belakangnya namun tak ada yang melihat.

Dengan tangan bergetar Kaluna mencari kontak seseorang, berharap mampu menolongnya kali ini. Namun baru ia menekan tombol panggilan, ponselnya sudah terlempar entah kemana.

"Bangsat! Laki-laki bau tanah tidak tahu diri!" Geram suara lelaki di belakangnya yang dalam sekejap membuat kehebohan di dalam Bus tadi.

🥀🥀🥀🥀🥀

1
Swastika rahayu Putri
ditunggu update nya /Smile/
Fia
bagus tapi banyak typo nya
Sri Maya Sari
bahasanya santai tapi tidak lebay. cukup menguras emosi dan bikin penasaran. . lanjut thor
Ahmad Abid
lanjut thor...
Ahmad Abid
bagus ceritanya thor... ga lebay .. /Angry//Drool/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!