NovelToon NovelToon
Wanita Malam Milik Tuan Damian

Wanita Malam Milik Tuan Damian

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Pelakor / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:27.7k
Nilai: 5
Nama Author: Dayu_SA

"Menikahlah denganku," Dina nyaris menyemburkan jus yang baru saja ia minum demi mendengar kata-kata Damian.

Ardina Maharani, seorang waitress club malam, karena desakan ekonomi terpaksa menyetujui perjanjian pernikahan dengan Damian Adinata, seorang CEO muda yang membutuhkan keturunan. Sesuatu yang tak bisa istri pertama pria itu berikan.

Mampukah Dina bertahan untuk selalu menjadi yang kedua? Atau justru ia akan menggeser posisi istri pertama dan menjadi satu-satunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dayu_SA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB [07]

"Ma," sapa Damian ketika memasuki rumah kedua orang tuanya. Pria itu mengecup pipi kiri ibunya sebelum kemudian mendudukkan tubuhnya di sebelah wanita itu.

"Hei..., sudah makan?" tanya bu Lisa sambil membelai lembut kepala putra semata wayangnya, yang hanya dijawab Damian dengan anggukan pelan.

Hening sesaat sebelum kemudian Damian kembali membuka suara, "jadi, apa yang ingin Mama bicarakan?" tanya pria itu.

"Mama sudah dengar dari Papamu." Lisa memperbaiki posisi duduknya, menghela nafas sebelum kemudian menatap mata putranya lekat-lekat, "katanya Renata sudah nggak ada kemungkinan untuk mengandung?" tanya wanita itu lagi yang lebih seperti pernyataan.

"Hem...," Damian mengangguk mengiyakan, "ada kista di rahimnya."

Lisa menghela nafas dengan dada gemetar. Sebagai sesama wanita, jelas bukan hal yang menyenangkan baginya mendengar berita seperti itu. Mengingat perjuangannya dulu untuk mendapatkan Damian juga tidak mudah.

Iya kosong hampir tiga tahun setelah menikah hingga ibu mertuanya hampir saja mencarikannya madu. Sebagai seorang istri yang pernah merasakan di posisi seperti itu, Lisa jelas tak ingin melakukan hal yang sama terhadap menantunya.

Namun perbuatan Renata yang sengaja menutupi kenyataan juga tak dapat dimaafkan begitu saja. Karena ini jelas bukan menyangkut hubungan mereka berdua saja. Namun masa depan serta nama baik keluarga dan perusahaan juga menjadi taruhannya.

Terbersit perasaan kecewa juga karena ternyata menantu yang selama ini ia banggakan, ternyata tidaklah sebaik yang ia kira. Hamil di luar nikah saat usianya bahkan masih sangat belia. Ditambah melakukan aborsi tanpa sepengetahuan keluarga atau orang terdekat.

Dua hal itu saja sudah cukup membuktikan jika masa muda Renata sangat bebas dan cenderung liar. Sebagai ibu dari Damian, tentu saja Lisa merasa tidak rela putranya mendapatkan istri seperti itu. Ibu manapun pasti menginginkan sesuatu yang terbaik untuk anaknya.

Anaknya memakan makanan sisa saja dia tidak terima, apalagi ini. Wanita yang entah sudah menjadi sisa siapa saja. Mungkin terdengar kasar, namun bukankah memang seperti itu kenyataannya?

"Jadi, sekarang keputusan kamu gimana?" tanya Lisa kemudian sambil kembali mengelus kepala putranya yang kini bersandar di kepala sofa.

Damian hanya mengangkat bahu sambil memejamkan mata, membuat Lisa semakin miris melihat gurat lelah yang jelas terpampang nyata di wajah putranya.

"Saat makan malam keluarga akhir bulan nanti, Damian berencana membongkar semuanya di depan keluarga besar." Damian bergumam lirih, "apapun keputusannya nanti pasrahkan saja. Yang penting Renata tidak akan bisa berdalih lagi."

Lisa kembali menarik nafas frustasi. Merasa prihatin dengan kehidupan rumah tangga putranya yang mungkin akan kandas sebentar lagi. Memang terkadang perjodohan tidak selalu memberikan hasil seperti apa yang diharapkan.

"Papamu sangat marah. Jika mengikuti kata hati mungkin sudah sejak mengetahui kabar ini, Papamu langsung memutuskan hubungan kalian. Tapi ini menyangkut keluarga besar dan perusahaan. Bukan hal yang mudah bagi Papamu untuk mengambil keputusan."

Damian jelas paham itu karena ia pun merasakan hal yang sama. Urusan keluarga dan perusahaan ini terlalu rumit dan tentu tidak mungkin diputuskan secara sepihak.

"Jika memang tidak bisa bercerai, kamu menikah lagi saja!" Damian dan ibunya dengan serentak menoleh ke arah pintu.

Dodi, ayah Damian tampak memasuki ruangan sambil melonggarkan dasinya yang memang sudah berantakan.

"Tidak ada alasan bagi mereka untuk melarangmu menikah lagi. Keluarga kita membutuhkan keturunan, sedangkan wanita itu tidak akan bisa memberikannya. Jadi dia hanya punya dua pilihan, bercerai atau tetap bertahan. Jika dia keras kepala dan tetap ingin bertahan, biarkan saja! Tapi dia harus rela untuk dimadu!" ucapan Dodi yang bernada telak membuat suasana hening seketika.

Damian dan Lisa hanya terdiam sibuk dengan pikiran masing-masing. Memikirkan jalan lain yang mungkin bisa menjadi alternatif yang lebih baik.

____

Dina mematikan alarm handphonenya yang sejak tadi berdering nyaring di bawah bantal. Setelah seharian beristirahat total akhirnya gadis itu merasakan tubuhnya mulai membaik. Meski masih sedikit lemas, namun setidaknya kepala gadis itu tak lagi berdenyut menyakitkan.

Jam tujuh petang, Dina menimbang-nimbang, apakah ia akan pergi ke Club atau tidak. Mengingat badannya yang masih terasa lemas pasti dia tak akan bisa bekerja secara optimal. Ditambah kondisinya yang baru saja baikan, jelas bukan hal yang baik jika ia kembali terpapar angin malam.

Dina bangkit dari kasur, mengambil sebungkus roti yang sempat dibelikan Fitri ketika menengoknya di klinik siang tadi. Gadis itu kemudian mengambil bungkusan plastik berisi obat yang diberikan dokter klinik.

Setelah menghabiskan satu sisir roti dan meminum obatnya, gadis itu kembali melangkah ke arah tempat tidur. Menghela nafas pelan, gadis itu kembali menjatuhkan kepalanya ke atas bantal. Mengetikkan beberapa baris pesan singkat bahwa ia ijin tak datang ke club karena sakit.

Tak ada salahnya mengistirahatkan tubuhnya sehari saja. Lagi pula, dia tidak akan langsung kaya meski dia terus bekerja seperti orang gila.

Untuk kali ini saja, biarkan gadis itu menikmati waktu istirahatnya. Badan mungil itu sudah mencapai batasnya. Jika terus menerus dipaksakan, tak akan ada lagi yang bisa ia andalkan.

____

"Weiss... tumben awal!" Damian mengalihkan pandangannya dari layar ponsel ketika mendengar celetukan Damar.

"Lagi suntuk," jawab pria itu sekenanya.

"Suntuk mulu! Ceraiin aja udah!" celetuk Damar lagi dengan kurang ajarnya, yang langsung dihadiahi Verdy dengan dorongan di kepala.

"Apa salahnya, aku bicara apa adanya," gerutu pria itu tidak terima.

Damian hanya menggeleng tanpa sedikitpun mengindahkan tingkah sahabatnya. Kepala pria itu sudah terlalu penuh untuk sekedar memikirkan hal-hal remeh seperti perdebatan mereka.

Pandangan pria itu kembali teralih ke arah pintu ketika mendengar ketukan dari luar. Beberapa saat kemudian pintu itu terbuka, menampilkan dua orang wanita berpakaian seksi dan make up yang terlihat berani. Namun sayangnya, Damian tak mendapati wajah yang begitu ingin dia lihat hari ini.

"Selamat malam para Gentleman, selamat datang kembali...," ujar salah satu dari wanita itu yang memiliki tatoo di beberapa bagian tubuhnya.

"Loh? Sandara dimana?" Damian langsung menatap Damar yang baru saja menyuarakan kata yang sama dengan apa yang ada di hatinya. "Apa?" tanya pria itu kemudian yang merasa diperhatikan. Damian hanya mendecak lidah sambil membuang pandangannya ke arah lain.

"Sandara off, sedang sakit," jawab wanita yang satunya sambil mengedipkan mata dengan genit. "Service ku nggak kalah kok dari Sandara," ujarnya lagi sambil mengerling nakal.

Mendengar ucapan wanita itu membuat Damian langsung kehilangan moodnya. Padahal ia sengaja datang lebih awal agar bisa melihat Sandara lebih cepat. Namun malah wanita genit ini yang ia lihat sekarang.

Kehilangan selera, Damian langsung merogoh saku celananya. Mengambil ponsel dan memainkan benda itu dengan ekspresi bosan yang kentara sambil sesekali menerima sloki minuman yang terulur ke arahnya.

Jika dilihat dengan seksama, Damian kini terlihat tak ada bedanya dengan anak usia lima tahun yang sedang tantrum. Tantrum karena hal yang paling ia inginkan, tak mampu ia dapatkan.

1
muna aprilia
lnjut
Endangdaman
ah so sweet deh damian
sumiyati budiyanto
iya bagus,alurnya jg enak dibaca
nuraeinieni
aq mampir thor
wawawawa
apa"an si shesil😒
Dayu SA
luar biasa
LISA
Semangat y Kak..kita tunggu update nya
Dayu SA: Wahhhh makasi ya kak, komentar dan likenya sangat berarti buat mendongkrak semangat nih. Kawal terus perjalanan mereka sampai tamat ya! makasi ^^
total 1 replies
LISA
Bagus ceritanya Kak..
LISA
Slmt y utk Dina & Damian..meskipun pernikahannya terkesan buru²..bahagia selalu y utk kalian berdua
LISA
Syukurlah ibunya Dina udh pulih..yg kuat y Dina..Damian org yg baik koq..
LISA
Luar biasa
LISA
Damian emg suka sama Dina makanya dia menawarkan perjanjian itu..y moga aj Dina menerimanya..
LISA
Damian mulai tertarik sama Dina
LISA
Aq mampir Kak
Dayu SA: sippp... makasi kak ^^
total 1 replies
Bunda
nyimak Thor 🙏🏻
Dayu SA: Silahkan, terimakasih kak 🙏🏻
total 1 replies
Anto D Cotto
lanjutkan, crazy up Thor
Bunda: g ada kelanjutannya ya
Anto D Cotto: sep, tetap semangat thor 👍
total 3 replies
Anto D Cotto
menarik
Narty Mafaza
suka banget baru ketemu novel ini langsung klik,,, gak banyak typo n alurnya jelas GK berbeli² pokoknya suka suka
Dayu SA: Makasi kak, dukung terus ya, kawal Dina sama Damian sampai tamat 😁😁😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!