Setiap manusia punya jalan kisah cinta sendiri, dimana ia tidak dapat memilih dengan siapa dan dimana Allah menyuratkan episode perjalanan kita.
Begitupula yang Aliza alami, ia tidak pernah menyangka jika sosok yang diam-diam ia kagumi teryata menaruh hati yang sama bahkan berniat menikahinya. Gus Asfhan Syarfiq Al Ghazali, putra Kyai Nya, yang menarik hati Aliza.
Tetapi, teryata sang maha cinta memiliki takdir lain dimana Aliza harus kehilangan Asfhan, namun tanpa di sangka Asfhan meninggalkan pesan kepada Alfhan untuk menikahi Aliza.
namun perjalanan mereka tak semulus yang di bayangkan di mana berbagai lika liku mengguncang hubungan Meraka.
hingga kedatangan pak Rahmad yang membuka semua rahasia dan merubah kebahagiaan mereka, bersama fitnah tentang kematian Sang pengasuh Ponpes Abu Abbas, hingga membuat Alfhan membenci Aliza.
Namun, di balik semua luka, sebuah kata masih terpatri di hati Aliza, bahwa dia tetap mengakui Alfhan sebagai suaminya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anafitrotun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DUA SATU
Suasana TPU Al Hidayah sore itu terlihat sepi hanya ada beberapa orang termasuk Alfhan dan Aliza yang berjalan menuju makam Asfhan.
"Hati-hati," bisik Alfhan saat Aliza hampir saja tersandung melewati gundukan tanah. Aliza hanya tersenyum mengeratkan pegangannya.
"Assalamualaikum Asfhan," ucap Alfhan saat sampai di makam Asfhan dan mengajak Aliza duduk di sampingnya.
berbagai memori berputar di ingatan Alfhan dan tanpa sadar air mata mengalir dari matanya. Begitu pula dengan Aliza yang mengusap nisan Asfhan.
"Assalamualaikum cintaku, kamu gimana di sana? Aku di sini Alhamdulillah baik, ada Alfhan yang selalu jaga aku, sayang sama aku, kamu di sana baik-baik ya...," ujar Aliza yang langsung mendapat dekapan Alfhan di lengannya.
"Aku janji Fhan bakal jaga Aliza, sayangi dia, dan nggak akan sakiti dia, walaupun aku sadar yang ada di hati Aliza bukan aku tapi kamu," ucap Alfhan dalam hati memegang tangan Aliza menyadari begitu besar cinta Aliza untuk Asfhan.
Aliza mengusap air matanya lalu melihat Alfhan yang duduk di sampingnya.
"Kamu pimpin tahlil ya," ucap Aliza yang di balas ringisan Alfhan.
"Gua nggak hafal,"
"Aku bawa buku tahlil,"
Aliza membuka tasnya lalu memberikan buku tahlil kepada Alfhan. Dan dengan terpaksa Alfhan menerima buku tahlil itu dan mulai membacanya di ikuti Aliza.
...****************...
Setelah selesai tahlil Alfah dan Aliza segera melanjutkan perjalanannya. Dan memilih berhenti di warung makan pinggir jalan sesuai permintaan Aliza.
"Kenapa kamu minta makan di sini?"
tanya Alfhan melihat Aliza yang duduk di sampingnya beralas tikar.
"Nggak apa-apa suka aja vibesnya,"
"Bagus ya lihat jalanan, mana banyak cowok lagi,"
"Nggak gitu juga maksud aku, di sini tu enak, murah, dulu aku sering ke sini sama teman,"
"Iya?" Alis Alfhan terangkat tidak percaya.
"Nggak!" sahut Aliza malas karena Alfhan yang terlihat tidak percaya.
Alfhan hanya terkekeh pelan karena berhasil menjalankan hobinya. Dan saat itu seorang bapak-bapak datang membawa makanan mereka.
"Punya Lo keknya enak deh,"
Alfhan melihat sepiring magelangan didepan Aliza.
"Enak dong,"
Sahut Aliza dan tidak lama suara Adzan terdengar menggema dari masjid.
"Alhamdulillah,"
Ujar Alfhan membaca doa lalu meminum es teh di depannya.
"Udah hafal doanya?" tanya Aliza karena tumben Alfhan melakukan tatacara yang benar.
"Hafal dong," sahut Alfhan mulai memakan makanannya dengan lahap.
"Enak banget, cobain, coba,"
Ujar Alfhan menyodorkan satu sendok mie goreng kepada Aliza yang menerima suapan Alfhan.
"Enak, gantian kamu cobain punya aku,"
Aliza bergantian menyuapi Alfhan.
"Enak, 10/10,"
Komentar Alfhan yang dikuti tawa Aliza dan tawanya.
"Habis ini sholat terus jalan-jalan lagi ya," ucap Aliza.
"Boleh tapi ada tapinya,"
"Ha apa?"
"Tapi sama kamu,"
Jawab Alfhan yang ikuti tawanya mencium pipi Aliza yang terkejut.
"Minyak di mulut kamu Alfhan!"
...****************...
Setelah sholat Maghrib di salah satu masjid, Aliza dan Alfhan melanjutkan perjalannya mengelilingi kota dengan sepeda lampu yang Alfhan sewa.
"Kemana?,"
Tanya Aliza yang duduk di belakang Alfhan.
"Kemana aja asal sama kamu," canda Alfhan.
"Serius!" sergah Aliza karena ia benar-benar sebal saat Alfhan bertingkah seperti itu.
"Gua juga serius," sahut Alfhan melihat Aliza dari spion kecil yang terpasang di sepedanya.
"Lihat sini," Alfhan mebenarkan spion di depannya hingga menampilkan wajah Aliza.
"Kenapa_"
"Banyak cowok, aku nggak mau kamu liatin mereka," potong Alfhan dan Aliza hanya terdiam.
"Cemburu?" tanya Aliza memicingkan matanya.
"Iya," jawab Alfhan lugas membuat Aliza tersenyum.
"Pegangan," perintah Alfhan lembut.
"Udah," jawab Aliza memegang bagian besi yang ia duduki.
"Pegangan Gua, cantik,"
Dan Aliza memindah tangannya di pundak Alfhan.
"Gua suami Lo bukan tukang ojek," ucap Alfhan mengambil tangan Aliza lalu melingkarkan di perutnya. Membuat Aliza kikuk di tambah saat Alfhan memegang tangan Aliza yang berada di perutnya.
"Emm, Fhan berhenti di sini aja," ucap Aliza dan Alfhan segera menghentikan sepedanya.
"Sini?"
"Iya," jawab Aliza berjalan ke arah trotoar yang di pasangi tikar.
"Duduk sini aja, lihat pemandangan jalan," ucap Aliza melihat Alfhan yang meletakan Handbagnya lalu duduk di samping Aliza, menikmati lalu lalang kendaraan.
"Za,"
Panggil Alfhan melihat Aliza yang juga melihatnya.
"Kita bakal kata gini sampai tua nggak ya?" tanya Alfhan meletakan tangannya di paha Aliza.
Aliza meraih tangan Alfhan, lalu menggenggamnya.
"Doa ya sayang," ucap Aliza memangil "Sayang" yang membuat Alfhan terdiam.
"Iya sayang, semoga Alfhan dan Aliza bersama terus sampai punya Anak 12," ucap Alfhan yang langsung mendapat pukulan pelan di lengannya.
"Kebanyakan, kamu pikir aku kucing," sergah Aliza dan Alfhan tersenyum memegang pipi Aliza.
"Siapa yang ngatain kamu kucing sayang, aku cuma doa, salah ya?" tanya Alfhan memelas.
"Ya nggak 12 juga, 4 cukup,"
"4, cowok, cewek, lanang, wedok, gitu,"
"Boleh,"
"Oke siap Gas nanti malem," Alfhan tersenyum jahil melihat ekspresi Aliza yang tidak terbaca.
...****************...
semangat terus nulisnya kakak😁/Smile/
bisa gak si it adi pa haji di karungin dulu
semangat nulisnya kakak☺