NovelToon NovelToon
SEKRETARIS YANG MENGGEMASKAN

SEKRETARIS YANG MENGGEMASKAN

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Wanita Karir
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: Media film

Johan seorang pemuda tampan yang bekerja sebagai sekretaris di sebuah perusahaan, ia selalu di marahi oleh bos nya karena suka ngomong ceplas ceplos, suatu saat tumbuhlah benih-benih cinta di antara mereka, namun adik tiri dari pemilik perusahaan itu mempunyai niat jahat kepada kakak tirinya itu.

ikuti kisah romantis mereka dalam cerita yang berjudul ''sekertaris yang menggemaskan''

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Media film, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ke rumah sakit

Johan tak menyangka kalau Mery benar-benar menyuruhnya untuk bernyanyi, dengan terpaksa lelaki itu pun menyanyi sambil menyiapkan jadwal hari ini.

‘’Balonku ada tujuh, rupa-rupa namanya, minggu, senin, selasa...rabu,kamis, jumat, sabtu. Dor..!’’ Johan bernyanyi dengan suara merdunya.

‘’Lagu apa itu Han?’’ tanya Mery sambil tersenyum, melihat Johan yang lucu kalau bernyanyi.

‘’Mmmm...lagu apa ya? Ah, aku juga bingung, Bu!’’ jawab Johan cengengesan.

Mery senyum-senyum sendiri di meja kerjanya sambil mengingat lagu yang di nyanyikan oleh Johan tadi, sungguh sangat menghibur bahkan ia sampai ketagihan melihat tampang sekretarisnya itu.

‘’Cuma dia sekretaris yang berkesan, bisa membuatku tertawa, sedih bahkan marah juga. Hah! dia yang terbaik selama ini tak seperti sekretaris yang lalu.’’ Ucap Mery lirih sambil senyum-senyum.

Mery lalu membuka tas dan menatap sebuah amplop putih milik Johan yang belum ia serahkan kepada lelaki tersebut.

Melihat jam dinding di ruang kerjanya yang menunjukkan pukul sepuluh, pasti setelah ini Johan akan datang ke ruangannya.

Dan benar saja insting Mery, pintu terdengar di ketuk seseorang dari luar kayaknya sih Johan yang selalu di siplin.

‘’Permisi, Johan mau masuk!’’ ucap Johan dari balik pintu.

‘’Masuk aja Han, pintunya gak di kunci!’’ sahut Mery yang masih duduk santai.

Dengan wajah yang segar serta sumringah, Johan berjalan masuk keruangan dan menghampiri Mery bosnya itu.

‘’Waktunya minum ob...eh salah! Waktunya ke rumah sakit Bu’’ kata Johan sambil jahil.

‘’Iya bentar, mmm...ini punya kamu, saya kemarin lupa menyerahkan ini padamu’’ balas Mery sambil menyerahkan amplop milik Johan.

‘’Ah iya Bu! jadi amplop ini di kasih ke saya lagi?’’ sahut Johan yang tampak ragu, ia kira amplop itu akan di serahkan ke Bu Rindi.

‘’Iya, itu kan punya kamu?’’ ucap Mery.

‘’Benar sih, tapi Bu Mery gak nuduh saya sebagai penghianat kan? Kalau saya terima amplop ini?’’ kata Johan yang ragu dan bingung.

Mery hanya tersenyum dan terlihat sangat cantik di mata Johan. Senyuman yang manis jelas tidak di tutupi dengan ujung jari lentiknya sama sekali, tidak kayak kemarin yang senyum sambil di tutupi tangan.

‘’Saya gak nuduh kamu Han, orang baik dan jujur kayak kamu mana mungkin berkhianat’’ jawab Mery tersenyum.

‘’Hah iya Bu, saya orangnya sangat jujur dan baik hati loh. Terima kasih ya atas pemberiannya’’ kata Johan yang berusaha tenang, antara senang dan rasa risih, ia merasa miris karena bosnya memberi penilaian dengan sungguh-sungguh.

Tapi kalau sampai bosnya tau jika dirinya sudah berbohong mengenai anak dan istri. Apa jadinya nanti di hari kemudian.

‘’Kalau begitu ayo ke rumah sakit sekarang’’ ajak Johan.

‘’Iya, bantuin saya dong untuk jalan ya Han?’’ balas Mery.

‘’Oke siap Bu bos!’’ sahut Johan yang nampak senang.

Johan bergegas untuk membantu Mery berjalan, hari ini dia akan melayani bosnya dengan baik. Mereka masuk ke dalam mobil dan Johan mengemudi dengan hati-hati yang penting selamat sampai tujuan.

( Ya ampun! Saya terasa masuk jebakan tikus gak sih! ) batin Johan karena rumah sakit tersebut ternyata sama dengan rumah sakit dimana ibunya Intan sedang di rawat.

Johan menghela nafas panjang, sambil melihat alamat rumah sakit tersebut. Mery yang melihat itu jadi penasaran.

‘’Ada apa Han? Kamu gak tau rumah sakit itu ada dimana? Bukannya kamu pernah menjadi sopir online?’’ tanya Mery yang penasaran dengan glagat Johan.

‘’Aku tau kok Bu! malah tau pakai banget! Tapi rumah sakit ini kan jauh Bu? kenapa gak cari yang deket saja?’’ jawab Johan.

‘’Siapa bilang jauh, wong rumah sakit itu deket kok!’’ sahut mery heran.

‘’Jauh Bu, makan waktu lama, mana siang begini juga sering terjadi kemacetan pula!’’ kata Johan berusaha menghindar dari rumah sakit tersebut.

‘’Sok tau kamu! tadi jam delapan itu macet sekarang gak! Ayo cepetan, lagian saya sudah kenal baik sama dokter yang ada di rumah sakit itu’’ jelas Mery dengan rinci.

Johan bingung, ia tak bisa mencari cara untuk mencegah Mery agar tidak pergi ke rumah sakit tersebut.

Johan akhirnya terus melajukan mobil dengan lambat selambat mungkin. Tetapi yang namanya mobil berjalan akhirnya sampai juga ke rumah sakit.

Mery menyuruh Johan untuk menemaninya ke ruang dokter yang sudah di ajak janjian olehnya untuk pemeriksaan siang ini.

( Aku harap gak ketemu sama Intan dan ibunya di rumah sakit ini! Bisa-bisa kebohonganku terbongkar! Haduh...pusing aku. kalau sampai ketahuan aku belum nikah bisa mampus gue! Auto di pecat nanti! ) batin Johan.

Johan membantu Mery berjalan ke ruang periksa, ia sangat hati-hati agar bosnya merasa nyaman senyaman mungkin.

Bersamaan dengan itu Intan juga masuk ke dalam rumah sakit bersama temannya. Tampaknya hari ini dia gak masuk kerja.

Johan tidak menyadari kehadiran Intan karena dirinya terlalu fokus kepada bosnya. Mereka menuju sebuah ruangan dan berbelok ke sisi yang lain dari sisi Intan berada.

‘’Tan, sini deh! Kok aku kayak lihat mas Johan sih tadi?’’ kata Vany.

Intan berhenti berjalan dan mengikuti arah dimana Vany menunjuk keberadaan Johan.

‘’Mana? Jangan ngaco deh! Mas Johan lagi kerja kali di kantornya, mana mungkin ke rumah sakit, kecuali pas jam makan siang itupun kayaknya jauh dari kantornya atau datang ke sini kalau sudah pulang kerja.’’ Kata Intan.

‘’Tapi aku yakin tadi itu mas Johan, Dia jalan bareng sama cewek cakep loh, bukan cakep tapi cuantik buanget deh wanita itu.’’ balas vany.

‘’Hualah jangan berlebihan lah! Udah jangan ngadi-ngadi bikin pusing saja’’ sahut Intan.

‘’Kamu kok gak percaya sih! Tadi itu mas Johan beneran loh Tan! Berjalan sambil menggandeng cewek cantik banget. Udah kayak nganterin ibu hamil gitu!’’ ucap Vany lagi.

‘’Dih, udah di bilangin jangan ngadi-ngadi, masih aja ngidu-ngidu. Aku tonjok baru tau rasa kamu!’’ kata Intan yang masih belum percaya.

‘’Iyo..iyo. mentang-mentang jago kampung!’’ Vany cemberut, kemudian mereka pun melanjutkan jalan.

Sementara Johan masih menjaga tubuh Mery agar tidak kenapa-napa, apalagi kalau sampai sakit di pergelangan kakinya semakin parah.

‘’Sebelah sana Han!’’ kata Mery memberi tahu dimana tempat yang untuk memeriksa dirinya.

‘’Iya Bu, hati-hati. Awas ada tangga kecil, yang pelan dong say.. eh maaf’’ balas Johan cengengesan.

Mery melirik wajah Johan sekilas, ada senyum sedikit yang mengembang tapi segera bersembunyi lagi.

( Kamu jangan mikir aneh-aneh Mer! Dia perhatian sama kamu itu karena dia anak buah kamu tau. Kamu yang bayar dia untuk perhatian, karena itu tugasnya sebagai sekretaris. ) batin Mery, ia berusaha menganggap hal itu sangat lumrah dilakukan anak buah pada bosnya.

Dengan bantuan Johan akhirnya mereka sampai juga di ruang tersebut.

BERSAMBUNG....

1
Media rekor Slawi
novel sangat menarik ceritanya bikin greget dan ketagihan
Media rekor Slawi
ini novel keren banget, lanjut thour semangat terus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!