"Aku capek sendiri terus deh!" ucap seorang gadis yang bernama Livia. "Pokoknya aku harus nyari teman! Laki-laki pun jadi deh."
Tiba awal masuk semester kedua Livia di SMA malah bertemu dengan sesosok laki-laki dingin dan cuek yang duduk sebangku dengannya bernama Daris. Ia mencoba untuk berteman dengannya tapi tidak mudah untuk banyak berinteraksi dengannya.
Kemudian Livia menyadari bahwa Daris sangat cuek dan menyebalkan baginya setiap hari dan lama kelamaan tidak betah dengannya. Gadis itu juga pernah berpikir untuk cepat berpisah dengannya.
Akankah mereka berpisah? Ataukah perasaan diantara salah satunya yang akan tumbuh?
Apa yang akan terjadi pada bulan November selanjutnya? Mari kita kupas di novel ini. Selamat membaca dan tinggalkan like dan komennya ya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lei., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
LUCU BENAR
"Aduh, dah mau bel aja," ucap Livia dalam hati sembari menulis dengan cepat hingga tulisan tak karuan.
...Daris dari tadi bolak-balik berdiri dan duduk lalu kepalanya miring ke samping begitu lama seperti orang terkena stroke....
... TING TONG ... TING TONG ... mohon perhatian, pelajaran telah selesai. Para siswa dipersilakan pulang....
...Bel sudah berbunyi, semuanya sibuk untuk membereskan perlengkapannya sedangkan Daris baru saja siap menulis semua materi di papan....
"YES, dah siap!" ujar Daris dengan senang dan mulai ikut terburu-buru untuk beres-beres.
... Kemudian ia melihat Livia masih panik untuk menulis dari bukunya sedangkan Daris sudah mau simpan. ...
...Daris tidak tega melihat wajah Livia yang tembem dan berambut pendek ini sedih, maka ia pun menawarkan bukunya pada Livia untuk dipinjam....
"Bawa pulang aja," ujar Daris dengan ekspresi sehari-harinya.
...Gadis berwajah tembem itu melihat Daris untuk sebentar dan merasa terharu. ...
...Baru kali ini ada orang yang begitu baik menyodorkan buku untuk dirinya yang kesulitan melihat papan tulis dan sampai begitu peduli dengannya hingga meminjamnya buku untuk dibawa pulang....
"Makasih Daris, besok aku balikin," ujar Livia dengan senang sampai wajah berseri-seri.
...Lalu keduanya sama-sama membereskan perlengkapan masing-masing dan beranjak pulang. Livia jalan sambil kegirangan di perjalanan menuju rumah. ...
...Sampai ia tidak menyadari bahwa dirinya dari tadi senyum tidak jelas di jalan....
"Daris meski mukanya begitu ternyata dia baik banget ya, buat luluh aja sweet banget sih dia," pikir Livia sambil nyengir.
...Sesampainya di rumah, Livia pulang dengan wajah yang semangat hari ini. ...
...Auranya sangat berbeda hari ini dan Mamanya pun ikut gembira melihat si gadis kecilnya....
“Nah, kalau anak mama wajahnya ga cemberut gini kan cantik,” ujar mamanya.
“Ada saja sih Mama,” ucap Livia dengan malu.
...Tiba waktu untuk makan, Livia baru sadar sesuatu....
"Kenapa tadi ga di foto aja ya bukunya? Kan ada ponsel. Loh ..." ujar Livia dengan bingung dan bengong.
...Livia diam sejenak sambil mematung....
...Mulutnya sampai terbuka karena masih mencerna keadaan yang baru saja terjadi. Padahal makanan yang berada di mulutnya masih belum dikunyah hingga selesai....
... Jadi tampak wajah Livia yang sudah termenung diikuti dengan mulutnya yang terbuka dan terlihat putih-putih berisi nasi di dalam mulutnya....
"Ni Daris yang sengaja atau lupa ya?" pikir Livia dengan bingung.
"Ah biarin deh, pokoknya hari ini dah ada kemajuan sama si Daris hihi," pikir Livia dengan cengar-cengir dan mengunyah kembali.
...Livia meski tampaknya sedang makan tetapi isi otaknya penuh dengan haluan dan imajinasi tentang Daris. ...
...Baik itu wajah ganteng Daris yang lembut mempesona, rambutnya, atau sifat dingin tetapi perhatian yang bikin orang klepek-klepek. ...
...Masuk sampai kamar pun gadis itu masih membekas senyumannya....
...Lalu ia membuka kembali ponselnya dan melihat bahwa chat Rido yang teratas di halaman awal....
"Dah pulang?" isi chat Rido yang terlihat di halaman awal.
...Kemudian Livia membuka obrolan chat Rido dan ternyata ia menyadari chat kemarin malam juga belum di balas oleh gadis itu....
Gadis itu tidak mau basa-basi dan hanya mengetik,
"Dah."
...Lalu keluar dari obrolan....
...Pada saat kembali ke halaman utama, ia melihat sisa chat sampah itu dan senyum manis seperti gula pada gadis itu pudar kembali lalu mulailah muncul masalah yang tidak beres-beres ini di pikirannya dan berakhiran jenuh....
...Beberapa menit setelah merenung akhirnya ia menemukan solusi yang tepat. Kemudian ia mengarsipkan chat tersebut agar tidak menggangu perhatian Livia lagi di kemudian hari. ...
...Lagi pula si juara kelas ini terkenal dengan sifat jutek dan dingin di kelas dan sangat lama membalas pesan bahkan jarang online yang aslinya hanya berpura-pura....
"Biarin dah, mending olahraga aja nanti sore tiap hari biar kurus," pikir Livia untuk mengalihkan perhatiannya.
...Terkadang masih ada pikiran yang membekas di Livia soal kejadian teman-temannya meminta dan kemudian pergi begitu saja....
...Tampak seperti orang yang tidak berperasaan dan hanya mau mengambil untung mulai dari perempuan hingga laki-laki itu sama saja....
... Mereka juga sering menggosipkan Livia dengan pikiran buruk....
...Sering kali ketika Livia sedang tidak ada maka mulai lah gosip aneh tentang dirinya yang berisi kebencian. ...
...Ada juga laki-laki yang bertaruh untuk mendapatkan dirinya demi keuntungan dan kebanggaan para lelaki....
...Heran juga mengapa bisa ada orang yang seperti itu di sekelilingnya, tidak kah rasanya itu seperti lintah maupun parasit yang hinggap dan menguras darah sampai habis lalu pergi begitu saja. ...
...Terasa sakit jika di pikirkan berkali-kali....
...Tapi Livia juga orang yang tidak enakan untuk menolak mereka. Karena ia tidak mau mereka berubah ekspresi dan mengolok-olok gadis itu. ...
...Sedikit stress untuk di pikirkan, oleh karena itu Livia lebih fokus untuk berpikir hal yang dapat membuatnya gembira dan mengabaikan mereka....
...Ia juga sudah menerapkan metode menutup telinga rapat-rapat dari omongan buruk orang dan lebih berwajah tebal untuk tatapan-tatapan tidak suka mereka. ...
...Aneh tapi nyata bahwa dirinya membuat orang iri dan benci tapi mereka masih mau berpura-pura untuk meminta sesuatu darinya....
... Lalu ia mengabaikan semua pikiran itu dan kembali membuka buku Daris lalu menulis sisanya dengan gembira....
...Ia juga senang membalik halaman bukunya bolak-balik untuk sekadar penasaran....
... Ia juga melihat coretan seperti gambar stickman, pedang, dan pistol di atas bukunya yang sekadar keisengan belaka....
"Kok lucu banget sih orang kayak gini hihi," ujar Livia.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...Keesokan harinya di sekolah dengan suasana pagi yang sejuk....
“Daris, ini bukumu yang kemarin ku pinjam. Makasih ya!” ujar Livia dengan senyum polosnya.
“Iya,” ujarnya dengan wajah datarnya.
...Kemudian keduanya duduk dengan diam seperti biasa....
...Di satu sisi, Daris hanya sibuk menatapi ponselnya maka ia begitu diam tapi di satu sisi Livia dengan kepala menyandar ditangan sendiri sedang melihat Daris sambil senyum-senyum. ...
...Daris sudah tahu bahwa gadis itu sedang melihat dirinya tetapi ia pura-pura tenang saja seolah-olah tidak terjadi sesuatu....
...Kemudian gadis itu keluar kelas untuk sementara karena masih belum bel masuk....
... Daris akhirnya menghela napas setelah kepergiannya dan bersandar di kursi untuk beberapa saat dan rasanya suasana menjadi sangat damai dan tenang karena tidak ada keberadaannya....
...Ternyata apa yang di ekspetasi oleh Livia tampaknya bertolak belakang dengan Daris yang sesungguhnya. ...
...Perhatian Daris selama ini hanyalah kesan untuk membantunya saja, tidak ada maksud lain maupun kesan apapun....
lanjut kk iklan untuk mu
lanjut kk/Smile/
2 iklan untuk mu