NovelToon NovelToon
Petualangan Sang Pendekar Di Dua Negeri

Petualangan Sang Pendekar Di Dua Negeri

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Perperangan
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ikri Sa'ati

Cerita ini mengisahkan tentang perjalanan hidup seorang pendekar sakti. Bermula dengan tidak diakui sebagai anak oleh ayahandanya, sedangkan dia belum mengetahui.

Tahunya dia ayahandanya yang sebagai seorang raja telah mati terbunuh saat perang melawan pemberontak yang dipimpin oleh seorang sakti berhati kejam, yang pada akhirnya kerajaan ayahandanya berhasil direbut.

Hingga suatu ketika dia harus terpisah juga dengan ibunda tercintanya karena suatu keadaan yang mengharuskan demikian pada waktu yang cukup lama.

Di lain keadaan kekasih tercintanya, bahkan sudah dijadikan istri, telah mengkhianatinya dan meninggalkan cintanya begitu saja.

Namun meski mendapat berbagai musibah yang begitu menyakitkan, sang pendekar tetap tegar menjalani hidupnya.

Di pundaknya terbebani tanggung jawab besar, yaitu memberantas angkara murka di dua negeri; di Negeri Mega Pancaraya (dunia kuno) dan di Mega Buanaraya (dunia modern) yang diciptakan oleh manusia-manusia durjana berhati iblis....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ikri Sa'ati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 8 PASUKAN SILUMAN MENGACAU DI MALAM PESTA ULANG TAHUN

Braaakkk...!!!

Terdengar bunyi suara benda berat yang terjatuh dan langsung menghantam sebuah meja hidangan cukup lebar yang ada di halaman tak jauh di depan serambi.

Demikian kerasnya benda itu terjatuh, membuat meja bundar itu langsung ambruk. Sedangkan makanan dan minuman yang ada di atasnya langsung berhamburan ke segala arah.

Gelas-gelas dan piring yang tadi berisikan hidangan, langsung hancur berantakan begitu menghantam lantai halaman.

Suara jatuhan benda berat itu terdengar cukup keras. Tentu didengar oleh mayoritas tamu undangan.

Apalagi yang berada di dekat dengan meja hidangan tersebut. Tentu mendengar dengan amat jelas. Termasuk yang mendengar dengan jelas adalah geng Red-Blue Girls 8.

Tentu saja kejadian yang tiba-tiba itu membuat semua orang yang ada di halaman belakang kediaman Pak Jenderal langsung terkejut bukan main.

Seketika itu juga kesunyian langsung membungkam suasana. Sementara semua orang, seakan berlomba, serta-merta dengan segera langsung menoleh ke sumber suara mengejutkan itu.

Dan belum juga beberapa detik mereka menatap ke arah situ, suasana yang tadinya sunyi seketika langsung buyarkan oleh suara jeritan-jeritan histeris yang cukup keras sebagian besar siswa perempuan yang saling sahut-sahutan.

Sementara siswa laki-laki, meski tidak menjerit, namun wajah mereka langsung pucat. Sepasang mata mereka membelalak besar, menyorotkan kengerian bercampur horor.

Apakah yang mereka lihat?

Di atas meja yang sudah ambruk itu, di atas sisa-sisa hidangan yang berhamburan, tergeletak sesosok tubuh berseragam tentara.

Pemandangan semacam itu saja sudah cukup membuat suasana menjadi horor. Malah ditambah lagi pemandangan yang lebih mengerikan.

Sosok tubuh berseragam tentara itu sudah tidak berkepala, alias kepalanya sudah putus. Sedangkan darah segar masih keluar merembes dari kutungan lehernya.

Sungguh-sungguh menghororkan dan mengerikan!

Maka kegemparan langsung tercipta tanpa ditunggu lama.

Seketika suasana pesta langsung berubah menjadi kacau balau. Para tamu undangan langsung berlarian tak tentu arah. Sebagian remaja putri bahkan ada yang masih menjerit-jerit histeris.

Namun untung saja 30 prajurit penjaga yang berjaga di sekitar areal halaman belakang langsung mengamankan situasi.

Dengan cepat mereka langsung menggiring para tamu undangan masuk ke dalam rumah pak jenderal melalui pintu belakang serambi.

Sedangkan geng Red-Blue Girls 8 ternyata sudah duluan masuk ke dalam rumah bersama beberapa tamu yang ada di serambi tadi.

Sementara itu Jenderal Himawan Subandhi sedang mengadakan pertemuan dengan 5 orang tamu yang bukan tamu undangan.

Ketika seorang petugas melaporkan tentang peristiwa mengerikan yang terjadi di halaman belakang, dia berserta 5 tamunya itu langsung bergegas menuju ke serambi belakang.

Begitu sudah sampai di situ, mereka langsung bergegas ke pinggir serambi. Begitu sampai mereka langsung menyaksikan pemandangan yang amat mengerikan. Sehingga membuat mereka tidak bisa menahan keterkejutan.

Jenderal Himawan dan juga 5 orang yang bersamanya segera tahu kalau sosok mayat tanpa kepala yang tergeletak di situ adalah salah seorang prajurit penjaga yang menjaga di bagaian halaman depan kediaman ini.

★☆★☆

Sementara saat keenam orang lelaki tadi keluar, 4 gadis cantik dari personil Red-Blue Girls 8 ternyata mengikuti mereka dari belakang.

Tentu mereka bergerak dengan cepat menghindari hadangan 2 orang petugas penjaga pintu. Tidak menghiraukan larangan 4 kawan mereka yang lain yang sempat histeris melihat mereka keluar.

Empat gadis cantik itu memang orang-orang yang selalu penasaran dengan hal-hal yang berbau tantangan seperti ini.

Meski mereka merasa takut, tapi mereka berusaha mengekangnya. Dengan memberanikan diri mereka ikut keluar.

Dan sekarang mereka berada tak jauh di belakang 6 lelaki yang sepertinya masih terkesima memandang mayat salah seorang prajurit penjaga.

Tampak darah menggenang di atas meja yang ambruk dan sebagian merembet ke lantai paving tidak jauh dari kutungan leher mayat tersebut.

Sejenak keempat gadis yang tidak lain adalah Arabella, Clarissa, Michella, dan Aurellia melayangkan pandangan, menyapu keadaan sekitar halaman belakang.

Saat ini mereka tidak melihat satu pun dari tamu undangan yang masih berkeliaran di luar. Yang ada di sekitar pelataran saat ini hanyalah 30 prajurit penjaga.

Mereka berjaga dengan sigap di depan dan samping kiri dan kanan serambi. Senapan mesin yang mereka sandang di tangan masing-masing sudah siap dimuntahkan.

Sementara itu suasana kini langsung berubah menjadi sunyi, bahkan amat mencekam, sehingga menguarkan kengerian. Tak ada seorang pun yang bersuara walau sekedar batuk kecil.

Hanya helaan napas yang terdengar yang seperti ditahan-tahan, seakan terpengaruh dengan keadaan yang horor.

Kematian seorang prajurit penjaga masih merupakan tanda tanya besar dalam benak mereka masing-masing.

Orang-orang yang ada di situ belum bisa mencerna apa sebenarnya yang terjadi. Juga siapa yang melemparkan mayat itu ke depan serambi masih misteri.

Hingga suatu ketika suasana yang terjerat sunyi itu tiba-tiba saja....

Craaasss...! Craaasss...! Craaasss... !

"Aaakh...!"

"Aaa...!"

"Aaa...!"

Kesunyian yang tadi sempat mencekam seketika hancur berkeping-keping mana kala terdengar suara-suara jeritan kematian saling sahut-sahutan. Kedengarannya begitu jelas dan begitu keras seakan hendak merobek malam.

Tentu saja semua orang yang berada di serambi dan pelataran halaman belakang seketika terkejut bukan main sampai-sampai jantung mereka hendak copot.

Aurellia membelalakkan sepasang mata indahnya saat memandang ke depan. Arabella dan Michella langsung membekap mulut mereka saat menoleh ke samping kanan.

Sedangkan Clarissa langsung membulatkan matanya dengan lebar dan jantungnya hampir copot saat menoleh ke samping kiri.

Sementara Jenderal Himawan dan kelima tamunya langsung terlonjak ke belakang dua langka saat mereka melihat ke depan. Wajah-wajah mereka seketika menegang horor.

Kejadian apalagi yang membuat suasana seketika berisik dengan suara-suara jeritan?

★☆★☆

Tiga orang prajurit penjaga di depan, yang seorang badannya langsung terpisah menjadi 2 bagian akibat tertebas pedang, mulai dari pundak kiri hingga ke rusuk kanan.

Yang seorang lagi pinggangnya tertebas rata hingga putus bagai layaknya pohon pisang yang tertebas. Yang terakhir lehernya putus akibat juga tertebas pedang.

Tiga orang prajurit penjaga di samping kanan, salah seorang dadanya tertusuk pedang hingga tembus dalam sampai ke punggung belakang. Dua orang lainnya, kepalanya putus pinggangnya tertebas.

Tiga orang prajurit penjaga di samping kiri, dua orang di antaranya leher masing-masing tertebas putus. Yang seorang badannya terbelah dari kepalanya hingga ke bawah selangkangannya.

Kemudian menyusul 9 prajurit penjaga akibat korban ketajaman pedang tadi seketika ambruk ke atas pelataran serambi belakang dengan sudah tanpa nyawa.

Seketika saja darah segar langsung muncrat keluar dan mengalir merembes, mengotori halaman kediaman Jenderal Himawan. Menambah lengkapnya suasana yang semakin menegangkan sekaligus menyeramkan.

Oh tidak! Ternyata tidak sampai di situ saja adegan mengerikan yang membuat sport jantung itu!

Belum hilang suara jeritan-jeritan kematian tadi, terdengar lagi suara jeritan-jeritan yang lain yang menyayat hati saling susul menyusul dari sisa prajurit penjaga.

Menyusul kemudian tubuh-tubuh tanpa nyawa mereka langsung tumbang ambruk ke atas paving dengan kematian yang tidak kalah mengerikan.

Ada yang kepalanya menggelinding, ada lehernya putus, ada yang badannya terpisah dua, ada yang dadanya hingga ke perut robek dalam dan besar, ada yang....

Darah segar kembali merembes mengalir, sebagian menggenangi paving, sebagian membasahi pelataran serambi belakang.

Betapa pemandangan menyeramkan seperti ini tidaklah sedap dipandang mata tentunya. Akan tetapi apa boleh buat orang-orang yang ada di situ dipaksa harus menyaksikannya meski harus mengorbankan jantung yang hampir copot.

Tapi sabar dulu, pemandangan menyeramkan belum pula berakhir.

Tampak 15 sosok berseragam serba merah darah tahu-tahu sudah berdiri di dekat potongan-potongan mayat para prajurit penjaga. Lima sosok berada di depan, 5 di samping kiri, dan 5 sosok berada di samping kanan.

Masing-masing mereka masih menggenggam pedang panjang yang masih berlumuran darah. Namun bukan itu saja yang membuat penampilan mereka begitu menyeramkan.

Wajah mereka yang serupa begitu tebal berwarna merah disertai guratan-guratan hitam di situ, menyeramkan bagai wujud sosok-sosok setan neraka.

Siapa lagi mereka kalau bukan Pasukan Siluman Topeng Merah!

Melihat penampilan yang amat mengerikan itu, membuat keempat personil geng Red-Blue Girls 8 itu hampir saja menjerit ketakutan.

Sungguh pemandangan seperti itu benar-benar menakutkan!

★☆★☆★

1
juju Banar
lanjut
Adhie: lanjuuut...
total 1 replies
anggita
chapternya sdh banyak tpi yg mampir baca masih sdikit. klo mau promo novel bisa ke tempat kami. bebas👌
Adhie: makasih kaka...
total 1 replies
anggita
oke thor, terus berkarya tulis, semoga novel ini lancar jaya.
Adhie: terima kasih dukunggannya...
total 1 replies
anggita
wow... naga merah, kuning.
Adhie: hehehe...
total 1 replies
anggita
like👍 dukungan utk fantasi timur lokal.
anggita
gang.. red blue girl 8🙄
anggita
hadiah tonton iklan☝
anggita
tiap chapter cukup panjang 👌
Adhie: itu gaya saya dalam menulis novel kaka... biar agak puas bacanya dalam satu chapter
total 1 replies
anggita
pangeran pandu wiranata..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!