PARTNER

...~•Happy Reading•~...

Wajah Danang langsung berubah warna. Namun dia mencoba tenang, agar tidak dicurigai oleh Andreas.

Danang : "Pak, bukan saya saja yang buat menu itu. Ada koki dari restoran cabang juga yang dipersiakan untuk itu. Mengapa bapak langsung menuduh saya?" Danang coba mengelak, sebab melihat Andreas sangat marah.

Andreas : "Anda tidak mau mengakui perbuatanmu, tapi malah mau menyalahkan koki lain?" Rahang kaku Andreas makin terlihat, saat mendengar ucapan Danang.

Andreas : "Anda kira kami begitu bodoh memberikan serep menu baru yang belum dilaunching untuk semua koki tanpa pengamanan? Kami perlu menguji kesetiaan koki yang bekerja untuk restoran kami."

Andreas : "Dan terbukti ada yang berkhianat. Menu yang diakui oleh pihak lain dari resep yang anda buat." Ucapan Andreas membuat kaki Danang gemetar.

^^^Andreas berkata demikian, sebab dia sudah cicipi menu yang dijual oleh pihak Rang'kaya. Dia mendesak pihak Rang'kaya menyajikan menu mereka terlebih dulu, agar dia bisa mencicipi menu yang mereka jual. Dia ingin mengetahui, rasa mana yang dijual oleh Rang'kaya Restaurant.^^^

^^^Andreas langsung tahu menu itu buatan Danang, sebab saat uji coba para koki, dia mengurangi bumbu resep untuk masing-masing koki. Jadi saat mencicipi menu di Rang'kaya Restaurant, dia langsung tahu itu buatan Danang. Sehingga dia buat menu milik Kalingga sama dengan buatan Danang. Bukan menu dengan bumbu lengkap yang akan mereka launching.^^^

^^^Danang baru menyadari resep dia dan koki lain buat saat itu masih berupa test atau uji coba sebelum menunya dilaunching. Dan dia tidak lolos test, bahkan terjebak sendiri karena ketahuan membocorkan resep menu baru tersebut.^^^

^^^Dia juga baru menyadari, menu yang diberikan kepada masing-masing koki berbeda resep. Dia mengira semua koki diberikan satu resep menu untuk persiapan launching.^^^

Andreas : "Anda sungguh keterlaluan, menjual dengan semua desain gambar menu yang saya berikan." Danang terdiam dan menunduk, tanpa berani melihat Andreas.

Andreas : "Saya bersikap lunak saat ini, karena permintaan Papah agar tidak memperkarakan anda. Jika tidak, polisi sudah datang dan membawa anda."

^^^Andreas berkata demikian sebab itu adalah permintaan Pak Bernad di mobil saat Andreas bilang yang membocorkan adalah Danang, koki di restoran pusat.^^^

^^^Danang makin menunduk sambil memegang dengkulnya yang mulai bergetar. Dia tahu akan dipecat, tapi berusaha tenang. Dia tidak khawatir dengan nasibnya, sebab ada tempat baru untuknya. Dia yakin tidak akan dibuang.^^^

Andreas : "Apa anda tidak tahu mengambil milik orang adalah pencuri? Dan anda bukan saja pencuri, tapi juga pengkhianat. Letakan semua atribut pegawai Kalingga Restaurant di atas meja." Andreas berkata serius, membuat Danang berdiri.

Andreas : "Anda tidak melepaskan pakaian koki Kalingga Restaurant?" Andreas melihat Danang hanya melepaskan celemek dan penutup kepala, lalu letakan di atas meja.

^^^Perlahan Danang melepaskan semua atribut koki Kalingga Restaurant yang dia kenakan tanpa melihat Andreas. Jantungnya berdegup kencang, sebab bagaimana pun, dia sedang dipecat.^^^

^^^Dia masih sedikit tenang, sebab sudah punya uang dari pihak yang membeli produk tersebut. Sehingga pemecatan tidak terlalu berpengaruh banyak pada kondisi kantongnya.^^^

^^^Melihat ketenangan Danang, Andreas tersenyum dalam kegeramannya. 'Sekarang boleh tenang, tapi nanti rasakan akibat perbuatanmu.' Andreas membatin.^^^

Andreas : "Tanda tangan di sini. Setelah keluar dari tempat ini, anda tidak diperkenankan membuat menu apa pun yang pernah anda buat di Kalingga Restaurant."

Andreas : "Bukan saja kelima menu yang belum dilaunching, tapi semua resep menu Kalingga Restaurant yang pernah anda buat di sini. Jika kedapatan anda membuat itu dimana pun, kami akan menuntut anda dengan tempat yang menjualnya."

^^^Ucapan Andreas membuat Danang seperti disambar petir. Sebab selama ini dia hanya tahu membuat menu yang resepnya sudah disiapkan oleh pihak Kalingga Restaurant. Hatinya yang tadinya tenang, mulai panik dan tangannya bergetar. Sehingga dia memegang kedua pahanya untuk menenangkan.^^^

Andreas : "Ini gaji anda untuk bulan ini. Tanpa ada tambahan apa pun." Andreas meletakan amplop coklat di atas meja setelah Danang tanda tangan surat perjanjian.

Andreas : Silahkan pergi ke tempat orang yang menjadikanmu penghianat. Mungkin mereka mau memperkerjakan anda sebagai koki." Andreas mempersilahkan Danang keluar dari ruangan, lalu dia menyandarkan punggungnya, lelah.

...~°°°~...

Di tempat yang lain ; Sekretaris Nita sedang bekerja, sebab boss nya sedang uring-uringan sendiri di ruang kerjanya dan tidak mau terima tamu. Bahkan membatalkan semua schedulenya, jadi dia harus hati-hati.

"Selamat siang, Mba. Mau bertemu boss." Sapaan seorang pria membuat Nita melihatnya. Ketika melihat pria yang pernah datang, Nita menghubungi boss nya.

"Silahkan Pak Eddy. Anda sudah ditunggu." Sekretaris Nita mempersilahkan Eddy masuk ke ruangan boss nya.

"Anda sekretaris yang jempolan. Masih ingat nama saya." Eddy mengakui daya ingat sekretaris bossnya, karena masih ingat namanya.

^^^Nita hanya tersenyum samar, lalu mempersilahkan Eddy masuk, sebab sudah ditunggu oleh boss nya.^^^

"Apa yang terjadi? Bukannya kau bilang sudah beres?" Tanya Nicky saat Eddy masuk ke ruangannya.

"Beresnya hanya beberapa waktu lalu. Setelah menunya mau dipatenkan, terjadi...." Eddy menjelaskan yang terjadi di kantor Direktorat.

"Bukannya kau bilang Andreas ada di luar kota?" Nicky jadi emosi sambil menatap Eddy.

"Menurut pengacara, mereka semua datang ke kantor...." Eddy menjelaskan lagi, pelan. Agar boss nya tidak makin marah.

"Lalu sekarang bagaimana dengan Rang'kaya?" Tanya Nicky dengan nada suara mulai naik.

"Kita harus cari menu lain untuk ganti menu yang ada. Pihak Kalingga masih ijinkan menjual hari ini, tetapi mulai besok sudah tidak bisa lagi." Eddy menjawab sesuai informasi yang dia terima dari lapangan.

"Kalau begitu, besok tutup sampai ada menu yang baru." Nicky langsung putuskan sambil mencengkram lengan kursi.

"Seandainya kita mengganti nama produk dan semua poster promo itu, kita masih punya waktu cukup lama menjual produk itu." Eddy berkata serius dan sesal.

"Kau mau salahkan perintah saya?" Nicky mengerti maksud Eddy tentang semua yang dikatakan.

^^^Dia yang minta kelima menu itu dipatenkan dan menggunakan semua nama menu dan poster untuk menjebak pihak Kalingga. Dia sudah bersiap akan mengekspos, jika pihak Kalingga ngotot itu milik mereka.^^^

^^^Tapi dia tidak menyangka akan terjadi seperti yang diceritakan Eddy. Justru mereka ketahuan patenkan milik Kalingga. Dia terjebak sendiri oleh niat dan rencananya.^^^

"Kau tetap bertindak sebagai pemilik Rang'kaya dan diam. Tidak usah berkomentar apa pun. Sekarang boleh pergi, saya perlu berpikir." Nicky mengusir Eddy keluar dari ruangannya.

Maka setelah Eddy keluar, terdengar teriakan dari dalam ruangan. Nicky tidak bisa marah kepada Eddy, sebab itu adalah keputusannya untuk menjebak pihak Kalingga.

Sekretaris Nita hanya bisa melihat punggung Eddy yang berjalan cepat meninggalkan ruang kerja boss nya, dia mengurut dada dan berkata dalam hati. 'Lagu wajib.'

...~°°°~...

Sore harinya, Danang minta bertemu dengan Eddy untuk membicarakan masa depannya sebagai koki. "Apa maksud anda? Anda sudah ketahuan dan dipecat? Kok bisa?" Eddy tanya beruntun, saat mendengar penjelasan Danang. Kembali Danang menjelaskan penyebabnya dia ketahuan.

"Dengan kondisimu itu, mau kerja di restoran mana?"

"Saya masih bisa masak, Pak." Danang coba meyakinkan.

"Masak apa? Nasi?" Eddy bertanya dengan wajah serius. Dia menyadari kondisi Danang seperti cangkang kosong. Namun ucapan Eddy membuat dada Danang seakan dipukul dengan palu godam.

...~°°°~...

...~●○♡○●~...