NovelToon NovelToon
Mendadak Jadi Sugar Baby

Mendadak Jadi Sugar Baby

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Konflik etika / Penyesalan Suami / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / PSK / trauma masa lalu
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Byiaaps

Apa benar kalau zaman sekarang cari uang halal itu susah?

Hidup di lingkungan sekitar yang toxic, membuat Binar harus bertahan hidup dengan caranya sendiri.

Cara seperti apa yang ia pilih?

Jangan lompat bab untuk menghargai karya penulis, bila tak suka bisa skip saja, jangan mampir hanya untuk membaca secara acak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Byiaaps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

Adrian bergegas menuju hotel tempat Biani diamankan. Perasaan bersalah terus menderu dalam benaknya. Batinnya mengacau bila memang Binar bekerja di hotel hingga harus mengorbankan harga dirinya. Jika itu memang benar terjadi, ia tak akan memaafkan dirinya karena Binar terpaksa menjadi pelayan hotel karena kesalahannya.

Ia lalu menemui siapa pun petugas hotel yang bisa ditanyai. Sebagian dari mereka tak tahu siapa wanita yang Adrian maksud. Salah seorang petugas menyarankan Adrian bertanya pada Agus, kepala personalia mereka, yang kebetulan baru saja lewat.

Adrian bergegas memanggil Agus dengan wajah pucatnya.

“Dia sudah kabur dari sini. Perempuan tak tahu diri memang dia. Tanya saja sama teman sekamarnya, tuh, si Intan!” tunjuk Agus ke arah Intan yang akan menuju meja resepsionis.

Intan yang sudah menyadari aksi Adrian mencari Binar itu, seketika menjauh darinya karena tak ingin ditanya-tanya, karena ia sudah berjanji pada Binar untuk diam jika ada yang mencarinya.

Tapi sayang, Adrian lebih dulu memanggil Intan dan menghampirinya. “Maaf, betul dengan Mbak Intan? Ada yang ingin saya tanyakan.”

Pura-pura tenang, Intan membalikkan tubuhnya menghadap Adrian.

“Apa kamu tahu karyawan hotel bernama Binar, teman sekamarmu? Dia istri saya yang hilang,” cecar Adrian penuh harap.

Seketika Intan terkejut mendengar status Binar yang ia tahu hanya wanita dari keluarga biasa dan sedang membutuhkan pekerjaan, tapi ternyata merupakan istri dari seorang lelaki tampan yang baginya seperti seorang pengusaha itu.

Entah mengapa, Intan reflek menganggukkan kepalanya. “Tapi dia sudah tidak bekerja di sini lagi, Pak.”

“Di mana sekarang dia, apa kamu tahu? Atau mungkin kamu tahu tempat kerjanya yang baru.” Adrian tak henti bertanya.

Terdiam, Intan mengaku tak tahu di mana Binar bekerja saat ini, dengan dalih temannya itu tak pernah bercerita.

“Saya permisi, Pak,” pamit Intan yang langsung dicegah oleh Adrian.

Meski panik, Intan berusaha tenang.

Adrian lalu ingin membuktikan kebenaran ucapan Biani dengan menceritakan ulang apa yang Biani katakan. "Apa benar begitu?"

“Setahu saya Binar tidak begitu, Pak. Memang dia diterima oleh Pak Agus karena fisik. Beberapa teman kerja laki-laki bahkan Pak Agus sendiri pernah ingin melecehkannya. Tapi Binar tak menanggapinya, dia bekerja dengan baik dan sewajarnya saja di sini,” terang Intan lirih, setengah menunduk.

Tak ingin keceplosan, Intan lalu berpamitan pada Adrian untuk kembali bekerja.

Perasaan sesal pun kembali menyelimuti Adrian karena langkahnya sangat terlambat, kini Binar sudah pergi lagi.

“Ah, iya, aku ingat waktu melihat Binar memakai baju putih hitam di trotoar jalan waktu itu. Apa dia sedang melamar kerja di sekitar tempat itu?” Adrian mencoba mengingatnya.

Sementara itu, Agnes yang kini sudah mendapat tempat kerja rekomendasi Sinta, mulai mendatangi kantor tersebut hari ini.

“Oh, jadi kamu anaknya Pak Rehan? Kenapa kamu tidak kerja di kantor papamu saja, ‘kan banyak,” ujar salah seorang karyawan personalia.

Mengaku tak ingin disangkutpautkan dengan papanya, Agnes ingin belajar mandiri. Jika ia bekerja di tempat sang papa, tentu rekan-rekan kerjanya akan sungkan padanya. Untuk itu, ia ingin bekerja di tempat lain.

“Oke, Agnes. Tapi karena kamu masih dalam proses penyelesaian skripsi, jadi tugas kamu tentu tidak bisa berada di jabatan menengah ke atas karena kamu belum lulus. Sudah saya koordinasikan dengan pimpinan, setelah mendapat telepon dari Sinta waktu itu, bahwa kamu akan menempati posisi admin pemasaran. Terkait tugas dan tanggung jawabmu seperti apa, nanti akan dijelaskan oleh kepala divisi pemasaran. Satu lagi, saya hanya menyampaikan pesan dari pimpinan, agar kamu bisa bekerja dengan baik. Seperti yang kamu katakan, tidak ingin disangkutpautkan dengan siapa papamu. Jadi, kami berharap kamu bisa menjadi karyawan teladan dan mau menghormati kami semua yang ada di sini,” jelas karyawan yang menangani urusan kepegawaian tersebut.

Mengaku paham dan berjanji akan bersikap baik, serta dapat diandalkan, Agnes meminta izin untuk bisa mulai bekerja hari ini.

***

Saat jam istirahat, Winda dan Binar menikmati makan siang mereka di pantry, sambil mengobrol seperti biasanya.

“Oh, jadi kamu dulu menikah muda dan bercerai di usia pernikahan yang ke tiga,” ujar Binar mengulang cerita Winda.

Mengangguk, Winda mengutarakan isi hatinya yang masih kesal karena mantan suaminya berselingkuh dengan LC atau wanita pemandu karaoke. Ia menceritakan bahwa setiap malam sepulang kerja, mantan suaminya itu selalu mampir ke tempat karaoke. Cerita Winda itu membuat Binar seketika teringat Aji.

“Yang lebih parahnya, Bin, mereka tidur berkali-kali hingga wanita itu hamil. Bodohnya aku telah dibohongi selama itu. Sampai sekarang aku masih sakit hati,” cerita Winda yang masih terlihat meluap-luap.

Hanya diam, Binar kembali merasakan traumanya karena masalah percintaannya.

“Bahkan, bos tempat aku kerja dulu juga diselingkuhi oleh suaminya yang kecantol ani-ani alias sugar baby. Padahal bosku dulu itu orangnya cantik, lemah lembut, dan anggun juga berkelas. Pokoknya, demi Tuhan aku benci sekali dengan wanita-wanita berprofesi itu, mau LC, mau ani-ani, mau sugar baby, aku benci sekali dengan mereka! Andai aku punya adik atau kakak atau teman wanita yang berprofesi itu semua, akan aku bakar rambutnya!” teriak Winda kesal.

Binar yang tengah minum pun tersedak mendengar celotehan temannya.

Bersamaan dengan suara batuk Binar yang belum reda juga, kemudian terdengar suara gelas jatuh di dekat pintu.

...****************...

1
Anto D Cotto
lanjutkan, crazy up thor
Anto D Cotto
menarik
Yuliana Tunru
hidup di kota mmg kejam ya binar setiap t4 bagaikan hutan yg setiap saat bisa jd santapan hinatang buas ttp semangat untuk hidup benar dan bsik binar ..biarkan adruan hudup dgn.penyesalan
Yuliana Tunru
lanjut
Yuliana Tunru
orang aneh kasuhan binar
Yuliana Tunru
knp adrian x gitu ya apa gila atau ada dendam khusus
Yuliana Tunru
rasa x kyk.mimpi aneh ya..apa adrian benar2 tulus atw jgn2 binar jd tumbal pesugihan gitu..maaf thor jd nganyal kyk novel2 horor tp smoga z binar benar2 bernasib baik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!