NovelToon NovelToon
REKHA

REKHA

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita / Menyembunyikan Identitas / trauma masa lalu
Popularitas:14.2k
Nilai: 5
Nama Author: Xzava

Sepasang suami istri menitipkan anak perempuannya yang berusia 5 tahun di panti asuhan, karena tidak ingin repot-repot merawatnya setelah sang istri melahirkan bayi laki-laki, mereka beranggapan bahwa anak perempuan tidak dapat diandalkan.

Anak perempuan itu tumbuh menjadi anak yang pintar dan juga sangat keras kepala, tidak ada yang bisa menebak apa isi kepala anak perempuan ini, yang jelas hanya prinsipnya yaitu menghormati orang yang menghormati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Xzava, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

Setelah selesai membereskan semuanya, aku keluar kamar untuk membuang sampah di lantai bawah.

Saat membuang sampah di samping asrama, aku melihat seseorang yamg sedang duduk di kursi taman dekat lapangan.

Aku mendekatinya, ternyata itu kak Abi, aku langsung membalikan badan dan berlari masuk ke dalam asrama.

Saat memasuki pintu asrama aku di kaget olah Haikal, untungnya aku tidak berteriak.

"Ngapain?"

"Habis buang sampah." sambil menunjukkan tong sampah di tanganku.

Ia menyipitkan matanya, seolah-olah mencari tau apakah aku berkata jujur atau tidak.

"Apa karena kak Abi jadi kami pura-pura buang sampah ya." ucapnya sambil tersenyum.

Mendengar itu, aku langsung memukul kepala Haikal dengan tong sampah yang aku pegang.

"Aaaah sakit gila."

"Makanya jaga mulutmu." ucapku lalu meninggalkannya yang sedang kesakitan.

Setelah menjauh, aku bisa mendengar suara Haikal yang mengumpat karena kesakitan.

"Ah sialan, bener bener ya lu, awas aja bakalan gue bales." Aku hanya tertawa mendengar ia mengoceh.

Saat aku naik ke lantai atas untuk kembali ke kamar, ternyata anak-anak sedang berkumpul di depan kamar paling ujung.

Aku langsung menghampirinya karena takut terjadi apa-apa, setelah mendekat ternyata mereka sedang menonton.

Karena tidak ada yang menyadari kehadiranku, akhirnya aku bersuara.

"Khem." mereka refleks menoleh ke arahku dan yah mereka semua kaget.

"Kak Rekha." ucapnya hampir bersamaan.

Aku melihat mereka hanya tersenyum tapi mereka terlihat ketakutan.

Setelah aku melihat anak-anak yang berada di depanku, ternyata ini semua anaknya yang tidur di lantai dua.

Aku menghembuskan nafas melihat kelakuan mereka, tapi mereka hanya menundukkan wajahnya tidak ada yang berani melihatku.

"Kembali ke kamar kalian, besok kita selesaikan ini." ucapku kepada mereka setelah melihat jam hampir menunjukkan pukul 12 malam.

Mereka meminta maaf lalu kembali ke kamar mereka masing-masing, aku juga kembali ke kamarku untuk istirahat.

Keesokan paginya aku bangun lebih awal dari biasanya, aku menyempatkan untuk melakukan meditasi, rasanya menenangkan walaupun aku hampir kembali tidur saat memejamkan mata.

Di sekolah, guru hanya sebentar di dalam kelasku. Guru-guru yang masuk hanya memberikan motivasi dan beberapa contoh soal untuk menghadapi ujian nasional nanti.

Karena tidak ada yang mengajar, akhirnya aku dan teman sekelas ku ke kantin untuk istirahat.

Ini belum masuk jam istirahat, tapi ternyata ada beberapa siswa kelas lain yang ada di kantin.

Saat sedang makan sambil mengobrol, orang-orang dikejutkan oleh salah satu siswa perempuan yang berteriak di depan kantin. Siswa perempuan itu masuk sambil merangkul temannya, tapi temannya terlihat tidak nyaman atas perlakuan itu.

Aku hanya melihatnya sekilas, lalu melanjutkan makanku. Namun, perempuan tadi kembali berteriak kepada temannya.

Sontak seisi kantin pun menoleh ke arahnya, tapi tidak denganku. Karena sadar dia dilihatin, ia justru marah-marah.

"Apa kalian lihat-lihat?" ucapnya, tidak ada yang menjawab.

"Siswa kelas berapa? Aku baru liat." tanyaku kepada Aini yang duduk di dekatku.

"Gak tau, aku juga baru liat."

"Kayaknya siswa pindahan deh." ucap Lisa ku yang duduk di depan ku.

Mendengar ucapan Lisa, aku membalikkan badan untuk melihat ke arah perempuan itu. Aku pun berpikiran sama dengan Lisa, karena belum pernah melihatnya di lingkungan sekolah.

Saat aku melihat ternyata ia pun melihat ke arahku, "Apa kamu liat-liat?" ucapnya saat melihatku.

Aku langsung memalingkan wajahku, aku menarik nafas panjang. Aini dan temanku yang lain menyadari tingkahku langsung menenangkan ku, karena mereka tau apa yang akan terjadi.

"Jangan macam-macam sama mereka." temannya mengingatkan.

"Diam. Gak usah sok." begitulah ucapnya.

"Ke kelas yok." ajak Aini, teman sekelas ku pun mengangguk setuju dengan ajakan Aini.

Belum sempat kami berdiri, perempuan tadi justru mendekatiku dan berbisik kepadaku.

"Takut kau dek dek." begitulah ucapnya lalu berjalan pergi.

Aku langsung berdiri dari dudukku dan menarik bahunya hingga berbalik ke arahku.

"Kelas berapa kamu?" tanyaku padanya.

"Kenapa? Apa urusannya sama kamu?" ucapnya sambil mendorong bahuku.

Mendengar ucapannya aku pun langsung menampar pipinya karena kesal, ia meringis kesakitan sambil memegang pipinya.

Ia pun ingin membalas karena aku telah memukul pipinya, tapi aku kembali menampar pipi sebelahnya.

"Siswa pindahan?" tanyaku saat melihat nama sekolah yang tertempel di bajunya berbeda dengan nama sekolahku, ia pun mengangguk.

"Mungkin di sekolah lamamu kau jagoan, tapi di sini tidak. Bukannya temanmu sudah memperingatkan?"

"Berhati-hatilah." ucapku lalu pergi meninggalkannya.

"Dek dek deeek, kami seniormu." ucap Lisa.

Sesampainya di kelas, Lisa heboh menceritakan kepada yang lain tentang kejadian di kantin.

"Siap-siap panggilan lagi ini mah." ucap Aini kepadaku.

Dan benar saja tidak lama, namaku pun di panggil menggunakan toa sekolah.

"Setelah sekian lama akhirnya namamu di sebut lagi Rek." ucap Aini kepadaku.

"Kangen banget keknya denger namaku dari toa, heran bener." aku pun ke kantor, untuk menghadap.

Siswa tadi ternyata sudah ada di sana, sambil memegang pipinya.

"Apa lagi ini Rekha?" tanya wali kelasku.

"Saya gak tau pak."

"Duduk dulu." aku pun duduk di depan siswa tadi.

"Coba ceritakan, Putri bilang kamu tiba-tiba mukul dia." Mendengar apa yang di ucapkan oleh wali kelasku, aku pun langsung melihat ke arah perempuan yang ada di depanku.

"Maaf pak, bapak tau kan kalau saya tidak akan pernah memukul tanpa sebab." wali kelasku mengangguk.

"Dia membully temannya, dia pun berteriak seperti orang gila di kantin, dan memancing emosiku, karena itu aku menamparnya." ucapku sambil melihat ke arahnya.

"Kau seharusnya tidak boleh melakukan itu Rekha, emosimu itu tidak pernah berubah."

"Justru emosiku sudah berubah pak makanya aku hanya menamparnya, jika tidak bisa saja dia sudah dilarikan ke rumah sakit sama seperti siswa sebelumnya."

"Ada saja jawabanmu." aku hanya meminta maaf kepada wali kelasku yang sudah mulai frustasi menghadapi ku.

"Minta maaf lalu kembali ke kelasmu."

"Kalau begitu saya pamit pak." Aku pun berdiri dan mau melangkah keluar dari ruangan guru.

"Rekha, orang tuanya pemilik sekolah ini." bisik wali kelasku.

"Saya tidak peduli pak, dia salah. Mari pak." ucapku lalu meninggalkannya ruang guru.

Saat berada di depan ruangan guru, seorang ibu-ibu melewati ku dan masuk ke dalam ruang guru dengan terburu-buru.

Ia langsung marah-marah kepada guru-guru yang ada di dalam ruangan, karena penasaran aku pun berdiri di pintu.

"Siapa yang berani-beraninya memukul anakku." ia berteriak saat melihat pipi anaknya yang memerah.

"Ibu sama anak sama aja, suka teriak-teriak." ucapku dalam hati.

"Siapa yang memukul anakku?" tanya nya lagi kepada guru-guru.

Wali kelasku langsung menunjukku, aku yang kaget pun ingin pergi dari sana, tapi sudah terlambat.

1
Yuyun Rohimah
next
Yuyun Rohimah
next Thor
Yuyun Rohimah
next
Yuyun Rohimah
next Thor
Yuyun Rohimah
next
Yuyun Rohimah
next Thor
Yuyun Rohimah
next
Yuyun Rohimah
next Thor
Yuyun Rohimah
up lg Thor
Anto D Cotto
lanjut, crazy up thor
Anto D Cotto
menarik
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
sedih banget anak 5th dibegitukan 🥲
Yuyun Rohimah
next Thor
Yuyun Rohimah
up Thor
Yuyun Rohimah
next Thor
Yuyun Rohimah
Bagus
Yuyun Rohimah
lanjut thor
Yuyun Rohimah
next Thor
Yuyun Rohimah
next
Lhady Uriyama
di panti kok ada bunda ada ayah, gmn konsepnya ini.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!