NovelToon NovelToon
My Bitter Ex

My Bitter Ex

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Teen School/College / Romansa
Popularitas:24k
Nilai: 5
Nama Author: Ms. simple

"Ini semua salah ku!, aku pantas mendapatkan semua ini" Suara hati Faela, tubuhnya terjatuh dari lantai tempat tinggal istri selingkuhannya.
Darah mengalir dari kepalanya dengan deras, dan dia menghembuskan nafas terakhir nya dengan mata terbuka memandang awan biru.
Tiba-tiba saja Faela melihat cat warna merah menyirami tubuhnya.
"Kamu tidak apa-apa? " Tanya Siska, teman kuliah Faela.
Faela lalu mengusap matanya dengan kain lap yang diberikan Siska.
Lalu dia melihat sekelilingnya dan dia berada di kampus lamanya.
Apa yang terjadi pada Faela?, Bagaimana kisah cinta Faela yang sebenarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ms. simple, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Memulai lembaran baru.

Saat Elena yang duduk disebelah Erik, Fa ela merasa canggung yang harus berhadapan dengan orang yang telah mendorongnya.

"Dokter Erik, siapa mereka? " Tanya Elena.

"Mereka teman, dia Maria dan yang memakai masker Ela" Ucap Erik sambil mengenalkan mereka berdua.

Mereka berdua hanya tersenyum setelah diperkenalkan oleh Erik, tapi Elena terus memandang kearah Fa ela.

"Sepertinya kita pernah bertemu? " Ucap Elena sambil mengingat.

"Di lift" Jawab Fa ela.

"Benar kita pernah bertemu disana, tapi sepertinya aku pernah melihat wajahmu tapi aku tidak ingat" Ucap Elena.

"Temanku ini model dan artis Fa ela" Penjelasan Erik.

"Dokter Erik benar! " Seru Elena sambil memukul bahu Erik dengan lembut dengan tersenyum manis pada Erik.

Dan Erik hanya tersenyum diperlakukan Elena seperti itu, sebenarnya dia juga risih karena ada Fa ela didepannya.

Maria pun lalu mendekati Fa ela, dan membisikkan sesuatu padanya.

"Gadis genit" Bisik Maria.

Fa ela lalu memukul pundak Maria dengan lembut, sambil menatap tajam Maria.

Keakraban Elena dengan Erik terganggu karena Fa ela dan Maria berpamitan kepada mereka.

"Maaf, karena mengganggu keasyikan kalian. Kami mau kembali karena ada pemotretan lagi" Ucap Fa ela.

"Kenapa kalian berdua pergi? " Tanya Elena.

"Kami harus segera kesana, para kru nanti lama menunggu kami" Ucap Maria.

"Kakak terima kasih untuk makanannya, kami pamit dulu! " Seru Fa ela dengan senyum.

"Iya, kapan-kapan kalian main lagi. Jangan lupa hubungi aku! " Seru Erik.

"Hati-hati ya! " Seru Elena sambil melambaikan tangannya dan tangan satunya merangkul tangan Erik.

Walaupun Erik merasa keberatan tapi dia harus menerima sikap Elena yang terlalu manja dengan Erik hanya karena dia putri pemilik tempat Erik berkerja.

Akhirnya Fa ela dan Maria pergi dari sana, meninggalkan mereka berdua. Erik yang merasa tidak enak dengan sahabatnya, dia menegur sikap Elena.

"Jangan seperti ini didepan teman-temanku, lihat semua karyawan di rumah sakit ini melihat kearah kita" Tegur Erik.

"Dokter marah sama Elena? " Ucap Elena sambil menekuk wajahnya.

"Bukan seperti itu!, aku cuma tidak suka kalau kamu bersikap seperti itu kepada temanku" Ucap Erik dengan tegas.

"Itu namanya dokter marah dengan Elena! " Seru Elena sambil berdiri dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan Erik sendirian, dengan suasana hati yang marah dengan Erik.

"Tunggu Elena" Panggil Erik.

Karena Elena yang telanjur marah kepada Erik, dia tidak menggubris panggilan dari Erik.

Di dalam mobil, Maria melampiaskan kekesalannya didepan Fa ela.

"Gadis genit, aku tidak sangka kak Erik menyukai wanita tipe seperti itu" Ucap Maria yang kesal kepada Elena.

Fa ela yang berada satu mobil dengan Maria hanya tersenyum sendiri, melihat sikap Maria yang marah-marah sendiri didepannya.

"Kenapa kamu malah senyum sendiri? " Tanya Maria.

"Karena kamu lucu, kalau mau marah kenapa disini?.Marahin saja gadis itu, kenapa marah-marah disini? " Ucap Fa ela sambil tersenyum.

"Aku tidak berani, dan juga aku baru kenal dengan gadis itu. Yang paling mengesalkan lagi adalah kak Erik, karena dia memilih tipe wanita seperti Elena gadis genit dan manja. Aku yang melihat sikap nya kepada kak Erik tadi buat aku muntah" Ucap Maria. "Untung dulu kamu menolak kak Erik, tipe seperti Erik itu pria yang tidak bisa diandalkan" Ucap kesal Maria.

"Jadi kamu yang menjodohkan aku dengan Erik?, bukankah kamu setuju hubungan ku dengan Hugo! " Ucap Fa ela yang kesal.

"Itu karena kak Hugo yang seenaknya meninggalkan mu tanpa pesan atau apapun, jadi aku bermaksud menjodohkan mu dengan kak Erik itu" Penjelasan Maria.

"Jika Hugo mendengar itu, dia akan mengamuk dan melarang ku berhubungan dengan mu" Ucap Fa ela sambil menakuti Maria.

"Maaf, aku janji tidak akan melakukannya. Bos Hugo pria terbaik untuk mu, tidak ada pria seperti dirinya. Dia sudah tampan, kaya terutama cinta mati dengan mu dan pastinya dia pasti bisa melindungi mu" Ucap Maria sambil menyanjung Hugo didepan Fa ela. "Jadi aku jangan diadukan kepada bos Hugo, nanti kita bisa pisah. Aku tidak mau berpisah dengan sahabat sejati ku! " Seru Maria sambil memohon.

Fa ela yang tidak tega, maka menyetujui permintaan Maria.

"Iya, tidak akan aku laporkan" Jawab Fa ela yang tersenyum.

"Terima kasih teman! " Seru Maria sambil peluk Fa ela.

Fa ela pun tersenyum melihat sikap manis Maria, sambil melihat kearah jendela mobil nya.

"Aku sekarang memang harus melepaskan mantan ku, dan memulai lembaran baru dengan pria yang mencintai ku lebih dari aku menyukainya" Suara hati Fa ela sambil memandang jendela mobil nya.

Malam hari nya, Hugo yang sedang rapat diluar negeri, dia yang sedang serius menyimak salah satu karyawan yang menjelaskan tentang rencana untuk mengembangkan bisnis disana.

Saat itu Hugo yang marah-marah, bahkan karyawan yang ada disana terdiam, karena mereka semua nya takut dimarahi Hugo.

"Aku tidak setuju dengan rencana ini, apa kalian hanya bisa memikirkan proposal yang umum ini. Jika malam ini kalian tidak bisa memberi ku, proposal yang lebih baik dari ini. Lebih baik kalian tidak usah pulang! " Seru Hugo sambil marah-marah "

Hugo pun lalu kembali duduk di kursinya, sambil melihat karyawannya berkerja dengan penuh ketakutan.

Tiba-tiba saja perhatian Hugo teralihkan oleh pesan dari Fa ela, dan saat membaca wajah Hugo yang menyeramkan kembali tersenyum.

Fa ela mengirimkan gambar sepasang cincin, dan dibawahnya bertuliskan. Apa aku tidak terlambat menjawab pertanyaan mu? (Isi pesan Fa ela).

Haha..

Suara tawa Hugo yang bahagia terdengar diseluruh ruangan rapat dan membuat karyawan mengalihkan pandangan mereka kepada Hugo.

Ciko yang melihat perubahan sikap Hugo, lalu menghampiri Hugo.

"Bos, kita masih rapat!. Jika itu dari Fa ela sebaiknya nanti saja, karena semua karyawan memandangi dirimu" Bisik Ciko.

Dan Hugo lalu menahan rasa senangnya dan memasang wajah datarnya kembali, lalu bicara tegas kepada karyawan diruang rapat.

"Kita lanjutkan besok saja, kalian boleh pulang karena hari juga sudah malam. Besok aku mau ada ide baru di mejaku" Ucap tegas Hugo.

Semua karyawan disana senang sekali, akhirnya mereka bisa pulang. Karena seharian mereka harus rapat dengan Hugo dan itu membuat karyawan menjadi tegang.

Mereka semua lalu memberikan ucapan selamat malam dan Hugo masih didalam ruang rapat bersama Ciko.

Ciko yang penasaran dengan pesan Fa ela,lalu mendekati Hugo yang sedang mau menghubungi Fa ela.

"Nanti aku akan ceritakan, jadi sekarang aku mau menghubungi dirinya dulu" Ucap Hugo yang tersenyum.

Ciko yang menunggu sahabatnya itu menelepon Fa ela, Hugo yang berusaha menelepon Fa ela tapi dia tidak mengangkatnya.

"Mungkin Ela sedang sibuk! " Seru Ciko. "Sebaiknya kita kembali saja ke hotel" Saran Ciko.

"Baiklah aku setuju dengan saranmu" Ucap Hugo.

Akhirnya Hugo kembali ke hotel, didalam mobil Hugo berkeinginan untuk membelikan Fa ela cincin dan meminta saran Ciko.

"Ciko, sebaiknya aku berikan cincin untuk nya atau nanti tunggu kita pulang saja? " Tanya Hugo yang bersemangat.

Tapi Ciko tidak menanggapi pertanyaan dari Hugo, dia sibuk dengan membalas pesan temannya.

"Ciko! " Panggil Hugo dengan lantang.

"Maaf bos, aku sedang membalas pesan mamaku dia minta dibawakan oleh-oleh"Ucap Ciko. " Sebaiknya beli cincin dengan nona Fa ela saja, memangnya bos tahu ukuran jari Ela? "Tanya Ciko.

" Tidak " Jawab Hugo.

"Sebaiknya memilih cincin dengan Ela saja" Saran Ciko.

"Kau benar, aku sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Ela" Ucap Hugo sambil tersenyum.

Dengan hati yang tidak sabar mau bertemu dengan Fa ela, Hugo sepanjang perjalanan wajahnya terlihat bahagia. Dan Ciko sebenarnya sedang membaca pesan Fa ela, untuk memberikan kejutan di hari ulang tahun Hugo dan untuk mengawasi Hugo agar tidak membuat kejutan untuk Fa ela, karena Fa ela mau melamar Hugo dihari dia pulang dari luar negeri.

1
@ant
wow ada update👍👍
gaby
Apa mungkin fans gilanya si Rian??? Kan dia cinta mati bgt sm Fa ela
charis@ŕŕa
keren 😍😍😍
Krislin Meeilin
up lagi ceritanya Klau boleh doubel up setiap hari ya 🥰🥰🥰
nia kurniawati
Luar biasa
aca
lanjut
Susilowati Jais
lanjut thor..
Nur Hayati
waaah bagaimana hubungan mereka yah padahal mereka cocok
Salsabila Arman
lanjut
Alfatih Cell
lanjut thor.... crazy up semangat 💪💪💪
Salsabila Arman
lanjut
gaby
Mungkin msh bny yg blm terungkap. Knp Hugo dimasa lalu bgitu jahat k Ela sampe kluarganya dihancurkan. Pdhl cm masalah sepele. Harusnya Hugo marah k temannya yg dah buat dia jd sasaran tuduhan Ela
gaby
Aq baru gabung ka. Kalo menurut pendapatku, ksian jg Erick. Dia cinta sm Fa ela, tp ga di restui ortunya. Cm salahnya Erick ga jujur kl dah nikah karena perjodohan.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!