NovelToon NovelToon
Masa Yang Selalu Terkenang

Masa Yang Selalu Terkenang

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Pelakor / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir / Keluarga / Romansa
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: lido kyungsoo

Kaluna namanya. Kata anak muda jaman sekarang, "Orang gila mana yang menjajakan dirinya & menjadi simpanan teman seangkatannya sendiri demi menopang biaya kuliah!" IYA, KALUNA SUDAH GILAAA. Si anak miskin yang mempunyai cita-cita tinggi dan menjadi wanita jahat a.k.a simpanan pemuas nafsu sang anak Taipan. Si wanita jahat yang menjadi simpanan dari teman seangkatannya yang telah mempunyai tunangan.

Brian Namanya. Lelaki tampan, mapan, kalangan taipan, dan dari keluarga berpendidikan. Berita buruknya, Kaluna berusaha sekuat tenaga untuk menahan perasaannya selama masa kontrak itu berlaku.

Bagaimanakah kelanjutan kisah mereka?
Kisah ini mampu membawa kalian bak merasakan rollercoaster. Senang, sedih, kecewa, tangis akan kalian rasakan.

Nantikan!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lido kyungsoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

secret of Azka

Cristine membereskan gelas minum dan kotak Pizza yang telah mereka habiskan berdua. Dirinya sekarang sedang mencuci gelas makan mereka di dapur. Sedangkan Brian, lelaki itu sudah masuk ke dalam kamar karena ingin mandi. Gerah katanya habis jalan seharian.

Cristine mencuci tangannya, setelah itu mengibaskannya guna mengeringkan tangannya. Dirinya kembali ke depan televisi dan membereskan sofa panjang yang bantalnya sudah kemana-mana.

Saat sedang merapikan bantal ke posisi semula, tak sengaja matanya melihat di sudut sofa sebuah ikat rambut kecil berwarna abu-abu. Cristine mengambil ikat rambut itu dan memperhatikannya dengan seksama. Alisnya menyatu memikirkan siapa gerangan pemilik ikat rambut ini.

Perasaannya gamang memikirkan berbagai spekulasi di dalam kepalanya. Kenapa ada ikat rambut wanita di apartemen kekasihnya? siapa pemilik ikat rambut itu? Apakah kekasihnya selama ini bermain di belakangnya? Monolognya di dalam hati.

Cristine mencoba untuk menetralkan perasaannya. Berpikir positif, namun sangat sulit untuk melakukan itu. Saudara perempuan juga kekasihnya tak punya. Mama Brian juga tidak mungkin karena Mama Brian dalam keseharian tak pernah mengenakan ikat rambut dikarenakan rambutnya model bob dan sangat pendek.

Dirinya terduduk di sofa sambil memandangi kamar kekasihnya. Apakah selama ini, aku belum benar-benar mengenal, Brian?! Pikirnya sambil terus memandangi kamar Brian yang belum juga terbuka.

Tapi selama ini, Brian memperlakukannya bagaikan hanya ia wanita yang ada di dalam radarnya. Tak pernah sekalipun dirinya menangkap gelagat aneh ataupun menangkap kekasihnya memperhatikan melirik wanita lain.

Cristine meremas tangannya gusar. Tiba-tiba pikiran untuk membuka ponsel kekasihnya sangat besar. Selama ini dirinya tak pernah menganggu ataupun kepo pada privasi masing-masing. Apalagi membuka ponsel kekasihnya. Tapi sekarang...

Lama dirinya berperang dengan isi kepalanya sendiri. Cristine memperhatikan kamar Brian yang masih tertutup dan juga ponsel yang berada diatas meja secara bergantian. Buka, tidak...buka, tidak, perangnya di dalam hati.

Oke, tidak masalah membuka ponsel kekasih, kan. Toh, baru sekali ini ia melakukan ini. Dia hanya ingin...mencari tahu. Sedikit. Daripada dirinya dan kekasihnya salah paham. ya, benar sekali.

Akhirnya dengan segala peperangan di dalam hati dan kepalanya, dirinya pun mengambil ponsel kekasihnya dan membuka aplikasi berbalas chat disana.

Diperhatikannya satu per satu isi chat kekasihnya dan yang ia temui hanya chat dari Mama, sahabat-sahabat kekasihnya, grup-grup, dosen pembimbing dan ada beberapa teman lelaki kekasihnya yang tak ia ketahui. Namun dari semua itu tak ada yang mencurigakan yang merujuk pada prasangkanya.

Mungkin hanya praduganya saja yang berlebihan. Semoga, pikirnya. Tapi, bukankah pemilik ikat rambut ini harus dirinya konfirmasi dari kekasihnya, pemiliknya siapa?!

Ya, benar sekali.

Kembali dirinya letakkan ponsel kekasihnya dan duduk menunggu sambil terus memandangi pintu kamar yang belum jua terbuka.

"Udah selesai, yang?" tanyanya ketika kekasihnya menampilkan wajah di depan sana.

Brian tersenyum sambil mengurai rambut basahnya ke belakang.

"Udah. Yok, aku anterin pulang."

Cristine menganggukkan kepalanya. Tapi sebelum itu, dirinya memperlihatkan ikat rambut abu-abu tadi di depan kekasihnya.

"ini punya siapa, yang?" tanyanya to the point. cristine memperhatikan mimik wajah kekasihnya namun tidak ada tampak kekagetan disana ataupun wajah-wajah yang terciduk ketahuan.

Brian maju dan mengambil ikatan rambut tadi di tangan kekasihnya dan tersenyum melihat wajah memberengut kekasihnya.

"Ini itu punya si Justin, yang. Kamu tahu, kan, rambutnya dia akhir-akhir ini sering dikuncir. Baru aja kemaren dia habis main sama temen-temen aku yang lain, yang." jelasnya yang membuat Cristine bernafas lega sekaligus malu sendiri telah menuduh kekasihnya. "Kamu curiga aku ada main dan bawa perempuan kesini, yang?"

"Aku nggak nanya lo tentang kamu bawa perempuan kesini?" Tantangnya, namun lagi-lagi kekasihnya malah menertawai mimik mukanya.

"Emang nggak, tapi hampir semua perempuan kalau dapat yang seperti ini, pasti pertanyaanya menjurus ke hal yang negatif, kan, yang." jawabnya mencoba menenangkan kekasihnya.

"yaudah!" ucapnya final.

Brian tersenyum melihat wajah cemburu kekasihnya. Dibawanya kekasihnya ke dalam pelukan dan tak ada penolakan dari sang wanita.

"Kamu nggak usah takut, yang. Hati aku hanya milik kamu seorang!" Ucapnya menenangkan kekasihnya. Dasar buaya darat, ucap Author.

"Kamu bisa percaya sama aku, yang. Aku nggak akan mungkin ngehianatin kamu. Just you!"

"Aku percaya. Aku tadi hanya..."

"Iya, aku tahu perasaan kamu. Maaf ya, udah buat kamu overthinking kek gini."

🥀🥀🥀🥀🥀

Ucapan Cristine terngiang-ngiang di kepalanya tentang bagaimana Azka diam-diam memperhatikan Kaluna, tentang bagaimana Azka memotret Kaluna secara candid dan dikumpulkan dalam satu album.

Bagaimana bisa?

Selama ini dirinya tidak pernah melihat gelagak yang mencurigakan dari sahabatnya. Sahabat, cuih.

Selama ini diantara semua sahabatnya, Azka lah yang paling masa bodo dan tidak mau ambil pusing. Tapi ternyata di balik itu semua, Azka ternyata diam-diam menaruh rasa pada Kaluna.

Apakah selama ini sahabatnya yang lain juga mengetahui tentang rahasia Azka? Hell. Dirinya butuh penjelasan sekarang juga.

Brian menepikan kendaraannya guna menghubungi Azka. Selepas dari mengantar kekasihnya, dirinya kini harus menuntaskan rasa penasarannya.

Dicarinya kontak Azka dan mencoba menghubungi kekasihnya. Dering pertama langsung saja terangkat.

"Halo, yo, kenape lu?" Tanya suara yang ia kenal dengan baik. Yang mengangkat bukan Azka, tapi Yusuf.

"Lo dimana?"

"Di apartemen Justin, bro. Semua juga lagi ngumpul sekarang. Mending, lo langsung kesini keburu dagingnya dihabisin Justin." kekehnya dibarengi suara lemparan.

"Oke, gue Otw." diputusnya sambungan telpon dan berputar arah menuju apartemen Justin.

Tak membutuhkan waktu yang lama, dirinya akhirnya sampai di depan pintu unit Justin. Menekan tombol pin dan membuka pintu itu.

"Hey, yo, bang Bull." Seru Justin ketika dirinya telah berada di ruang santai.

"Azka mana?" Tanyanya to the point sambil memperhatikan sekitar.

"etdah, datang-datang malah nyariin Azka. Nih, makan dulu, lo." tawarnya namun Brian menolak dan menjelaskan bahwa ia telah makan malam.

"Azka lagi di toilet. Udah dari di dalem sana. Mencret kali habis makan masakannya Justin." Ucapnya terkekeh mengingat muka merah sahabatnya tadi.

Baru saja dibicarakan, orangnya muncul dengan tampang yang kusut disertai ringisan. Keringat terlihat membasahi kening Azka.

"Gimana, lo?" Tanya Justin ketika Azka sudah duduk di samping Brian.

"Lumayan." Jawabnya sambil bersandar di sofa.

"Udah lama lo datengnya?" Tanya Azka melirik Brian di sampingnya.

"Baru aja." Jawabnya yang ditanggapi anggukan oleh Azka.

"Gue mau ngomong berdua sama lo." Tanyanya to the point. Azka mengerutkan keningnya mendengar ucapan sahabatnya. Tidak biasanya sahabatnya dalam mode serius dan minta privasi.

Azka menyetujui permintaan sahabatnya dan mereka pun menuju ke balkon untuk memulai sesi bicara.

Namun baru beberapa menit berlalu, suara menggelegar dan bantingan terdengar di sana. Suara pukulan saling menyahut membuat kedua lelaki yang masih ada di ruang santai seketika berlari menyusul kedua sahabatnya yang sudah adu jotos.

1
Swastika rahayu Putri
ditunggu update nya /Smile/
Fia
bagus tapi banyak typo nya
Sri Maya Sari
bahasanya santai tapi tidak lebay. cukup menguras emosi dan bikin penasaran. . lanjut thor
Ahmad Abid
lanjut thor...
Ahmad Abid
bagus ceritanya thor... ga lebay .. /Angry//Drool/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!