NovelToon NovelToon
And It Just Comes Back Like An Old Love

And It Just Comes Back Like An Old Love

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Berbaikan / Wanita Karir / Office Romance
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Berry06

Kemunculan direktur eksekutif muda yang tampan menimbulkan kehebohan, khususnya di kalangan karyawan wanita.

Lotus si karyawan biasa tidak menyangka, direktur eksekutif muda baru yang mempesona di kantornya ternyata adalah Elion pria yang dulu dikenal culun, jelek, gendut, miskin dan bodoh, teman sekelasnya semasa sekolah menengah atas.

Lotus merasa bersalah dan malu karena dahulu pernah terlibat dalam kasus perundungan terhadap pria itu. Jadi sebisa mungkin ia menyembunyikan dirinya agar tidak terlihat di mata pria itu. Namun akibat dari kecerobohannya sendiri, ia tak sengaja menumpahkan kopi di jas milik pria itu, lalu akhirnya pria itu menyadari kehadirannya dan mulai mengusiknya seolah tengah membalaskan dendam.

Benarkah hanya dendam? Atau sesuatu yang lain yang tidak pernah Lotus sadari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Berry06, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab VII

Lotus mengerutkan hidungnya saat mencium aroma makanan yang mengusiknya dari tidur.

Dari aromanya saja sudah tercium lezat dan membangkitkan rasa lapar. Seperti aroma makanan dari resto mewah yang sering ia lewati ketika berjalan kaki sehabis bekerja.

Gadis itu mengerang pelan dan menyentuh kepalanya yang terasa sakit, rasa pusing dan lemas menjalari setiap bagian dari tubuhnya. Tenggorokannya terasa kering.

Lotus mencoba untuk memejamkan matanya kembali, memilih tidur dan bergelung dengan nyaman di balik selimut yang terasa hangat sekaligus sejuk secara bersamaan. Lagipula ia masih mengantuk.

Tetapi perutnya terus-menerus berbunyi meminta di isi.

Lotus mendengus, ia membuka matanya dengan perlahan-lahan untuk menerima cahaya. 

Yang pertama kali ia lihat adalah nuansa abu dari sebuah kamar yang terlihat mewah dengan interior bergaya klasik modern. Kamarnya benar-benar terlihat mewah melebihi kamar hotel bintang lima yang pernah ia lihat di acara televisi.

Lotus juga merasakan nyaman dan betah berbaring di kasurnya yang lembut, sejuk dan juga sangat empuk. Berbeda jauh dengan kasurnya yang keras dirumah.

Kamar itu terasa sejuk di tambah wewangian segar yang tercium dari setiap sudut, terasa maskulin dan juga elegan.Seperti wangi mint dan Aqua.

Beruntungnya orang yang selalu tidur di tempat nyaman ini, pasti ia memiliki tidur yang berkualitas setiap malam. Bukan sakit badan karena kasur yang keras dan bisingnya suara dari luar.

Tapi aroma bantalnya terasa sangat familiar, seperti bau parfum seseorang yang belum Lotus ingat siapa itu. Lotus meringis saat memaksa dirinya untuk bangun dan merasakan pusing yang semakin menjadi-jadi.

Gadis itu mengumpat pelan saat menyadari bahwa dia berada dalam sebuah bencana, ia tidak tahu dimana sekarang, berada di kamar siapa dan tak ingat apa yang terjadi semalam setelah ia mabuk berat.

Lotus memukul kepalanya. "Bodoh" umpatnya kasar.

Lotus melirik tubuhnya yang sudah berganti pakaian menjadi sebuah kaos polos kebesaran yang entah milik siapa. Dan sisanya hanya celana dalam yang tersisa. Bahkan dia tidak ingat bagaimana ia bisa berganti pakaian.

Lotus mengamati ruangan kamar tersebut untuk mencari dimana tasnya, dia bersyukur saat mendapati tas dan pakaiannya tergeletak diatas sofa. Pakaian itu bukan miliknya, dan ia sadar diri tak mampu menggantinya jika hilang ataupun rusak. Aman, semua dalam keadaan bersih.

Gadis itu berjalan untuk mengambil ponselnya, namun ponselnya mati. Tidak bisa dihidupkan.

Dekat sofa itu ada tirai besar yang menutupi Jendela, Lotus menariknya dan terperanjat kaget saat melihat pemandangan dari balik tirai yang tadi masih tertutup. Dia berada di  lantai sebuah gedung tinggi, sebenarnya dimana ia?

Yang jelas bukan apartment Grace Ini jauh lebih mewah, dan yang jelas, kamar ini seperti di desain khusus untuk pria.

Lotus lagi-lagi mengumpat akhirnya ia memutuskan untuk turun dan menemui si pemilik apartemen atau penthouse mungkin?  Sungguh dia tidak tahu, namun terlebih dahulu ia menyempatkan diri mencuci wajahnya dari riasan yang telah luntur dan berubah menjadi tampak mengerikan.Bekas eyeliner tampak beleber mengotori area sekitar mata beruangnya. Ia juga menyisir rambutnya yang sedikit kusut.

Pintu kamarnya sudah dalam posisi terbuka lebar, jadi  ia tinggal turun dari kamar, yang ia sadari, hanya ada suara dari lantai satu, yaitu arah dapur.

Lotus menuju kesana, kemudian nafasnya tercekat melihat sosok pria yang mengenakan kaos tanpa lengan sedang memasak. Membelakangi dirinya.Pria tersebut sangat fokus pada pekerjaannya hingga membuat Lotus memiliki waktu untuk menikmati pemandangan tersebut, lengan pria itu tampak berotot dan kokoh. Bahunya lebar, hanya dengan melihat pria itu dari belakang Lotus tau pria itu sangat tampan dan sempurna.

Ampunilah dirinya, yang tidak mengingat apapun sehingga berakhir bersama pria itu.

Tapi jujur saja, hatinya bergetar, dia berhayal seandainya ia bisa menjadi nyonya di tempat ini. Betapa bahagia dirinya pasti. Dinding apartemen yang ia tempati sekarang sebagian besar adalah kaca. Jadi ia bisa melihat pemandangan kota yang dipenuhi dengan gedung-gedung tinggi lainya setiap hari. Pemandangan siang saja sudah terasa indah, apalagi malam hari dengan cahaya dari berbagai sudut.

Dan bagaimana jika pria yang sedang memasak adalah miliknya. Wah sempurna.

Tersadar dari lamunanya yang jauh, Lotus langsung menampar pipinya sendiri dengan pelan, ia kemudian berjalan mendekati pria itu dengan sungkan.

Apakah ia masih mabuk? Dan yang sekarang hanyalah halusinasinya.

Tapi sepertinya tidak.

Disaat bersamaan pria itu berbalik, membuat pandangan mereka beradu dan terkunci satu sama lain.

Pria itu yang pertama kali memutus kontak mata, pria itu tersenyum lebar "Rupanya kau sudah bangun" ucapnya ramah.

Lotus menutup mulutnya,

Nicole...

Bagaimana mungkin ia berakhir bersama pria itu? Ini pasti mimpi.

"Aku menghangatkan sup pereda pengar, tadi asisten rumah tanggaku yang membuatkannya untuk mu"

Lotus masih mematung di tempatnya, masih memproses apa yang sedang terjadi saat ini.

Baginya sungguh sangat sulit di percaya.

"Ayo, aku tau kau pasti lapar"

"Maafkan aku" lirih Lotus.

Nicole mengangkat alisnya, seolah bertanya. Jadi Lotus langsung menjelaskan."Maafkan aku, aku tak tau bagaimana bisa berakhir disini, dan apa yang terjadi semalam. Aku tak ingat semuanya. Dan aku bingung harus bersikap seperti apa" Katanya terbata-bata. "Ceroboh sekali bukan?" Kata Lotus sambil meringis. Dia sudah memberikan kesan pertama yang buruk kepada kenalan barunya.

Nicole hanya menyunggingkan senyuman tipis yang hampir tidak terlihat. Jika boleh jujur, justru ia senang bisa membawa Lotus pulang ke apartemennya dan dekat dengan gadis itu. Dan Memiliki waktu untuk mengobrol bersama.

Sementara Lotus memilin ujung kaosnya takut-takut. gadis itu terlihat linglung sekarang.

"Nanti kau akan mengingat nya sendiri. Aku hanya membawamu pulang dari club karena tidak menemukan alamat rumah mu dan empat kawanmu sama-sama mabuk berat. Mereka tidak bisa ditanyai dengan benar"

Lotus membulatkan matanya dengan lebar, "lalu dimana mereka?" Tanyanya penasaran. Dia terus bertanya-tanya tentang apa yang terjadi semalam tapi sama sekali tak mampu berpikir.

Yang dia ingat terakhir kali adalah ia yang minum terlalu banyak dan mungkin temannya melakukan hal yang sama. Dan itu berkat kemurahan hati Nicole. Merasa tak perlu membayar, sampai-sampai temen-temennya bersikap tak tau diri dan memesan apa saja yang mereka mau sampe teler.

"Mereka baik-baik saja, aku menyuruh orang ku untuk mengantar keempat gadis itu dan memastikan mereka selamat sampai rumah Nancy". Pria itu hanya mengetahui alamat rumah Nancy jadi semuanya diantar kesana.

"Baik sekali" gumam Lotus polos.

"Tapi kenapa hanya aku yang di bawa kemari?" Tanyanya .

"kau bisa saja turut mengantarkan ku ke rumah Nancy"

"Karena......" Jeda Nicole.

"Kau sangat merepotkan" lanjutnya main-main. Lotus memasang wajah memelas seperti anak kucing.

"Merepotkan sekali ya?" Tanya Lotus lagi, raut wajahnya terlihat sedih dan merasa bersalah dia juga sangat penasaran bagaimana kronologi kejadian semalam.

Apalagi pakaiannya telah berganti menjadi pakaian yang bukan miliknya, Lotus hanya berharap dia yang mengganti bajunya sendiri.

"Kau akan mengingatnya nanti" Ucapnya menenangkan.

"Sekarang makan dulu" Perintah pria itu sambil menyiapkan air minum, semangkuk sup, nasi hangat, tumis daging dan sayur juga jus buah untuk Lotus.

Tanpa banyak bertanya gadis itu menurut. Ia duduk di kursi yang tersedia disana, dan berterimakasih dengan tulus kepada Nicole yang begitu perhatian.Setidaknya pria itu sudah berbuat baik, meskipun ia tidak tahu apa yang telah terjadi semalam.

Lotus tidak pernah di perlukan sebegini baiknya oleh seseorang.

Dia tidak pernah disiapkan makanan oleh siapapun sedari kecil. Hal-hal kecil seperti itu sangat sensitif untuknya, dan berharga. Tetapi disisi lain mungkin pria itu telah atau ingin memanfaatkannya? Lotus tak bisa berpikiran dengan sepenuhnya baik karena ia memiliki trust issue, bukannya merasa senang di perlakukan baik, dia biasanya malah bertanya-tanya orang itu memiliki rencana jahat apa.

Seperti perhatian yang Elion tunjukan pun ia berpikir sebagai sebuah jebakan untuk membalaskan dendam.

Namun, ia lebih dari bersyukur

Karena sepertinya tidak mungkin Nicole memanfaatkan dirinya mengingat tidak ada tanda-tanda mereka habis..... Um..... Bercinta.

Lotus memang tidak pernah melakukan hal itu sebelumnya, tapi dia sering membaca novel dewasa hingga tau tanda-tanda sehabis berhubungan badan. Minimal ia harus merasakan nyeri di area intim. Atau sakit badan. Apalagi pengalaman pertama kan?

Apa yang dia pikirkan Sebenarnya?

"Kau tak melakukan apapun kepadaku kan?" Tanya Lotus pada akhirnya menyuarakan rasa penasaran yang bercokol di kepalanya. Ia memicingkan matanya kearah Nicole dan bersikap siaga.

Ingat, bagaimanapun Nicole tetap orang asing dan dia adalah seorang pemilik club' malam.

Nicole menyeringai. "Apa yang kau pikirkan? Kau berharap aku meniduri gadis yang tak sadar begitu?"

Lotus menggelengkan kepalanya dengan heboh. "Bukan itu maksudku?!!"

"Lalu? Apalagi?" Godanya main-main.

"Aku bukan pria sepicik itu, memanfaatkan gadis yang tidak sadar" tegasnya, seperti sedikit tersinggung namun mencoba tetap bersikap lembut.

Lotus memerah menahan malu.

"Bagaimanapun aku tak tau, jadi wajar saja kan aku bertanya seperti itu"

"Jika kau ingin tahu, justru semalam kau lah yang melakukan sesuatu kepada ku" ucap Nicole.  ia memperhatikan Lotus yang sekarang sedang menipiskan bibirnya dengan kening berkerut.

"Akan kutunjukan nanti setelah kau makan. Tapi kau tak perlu mengkhawatirkan hal itu"

Lotus kembali menyipitkan matanya, dan Nicole hanya menyuruhnya untuk kembali makan. Lotus tidak protes Lagipula dia memang lapar.

Jadi tanpa rasa curiga dia memakan kuah sayurnya dengan sedikit sungkan di hadapan Nicole yang terus menatapnya.

Lotus merasa sangat malu demi tuhan. Tapi ia memang lapar

**

"Boleh aku meminjam pakaian mu? Aku tau ini sangat merepotkan" Cicit  Lotus pelan, dia baru saja selesai mencuci piring bekas makannya.

Setelah ini ia berniat untuk mandi dan langsung pulang kerumahnya.

"Tentu saja, kenapa tidak?" Jawab Nicole sambil memangku wajahnya dan menatap Lotus dengan tatapan dalam. Pria itu sangat terpesona dengan Lotus yang terlihat jauh lebih cantik tanpa riasan di wajahnya.

Lotus sendiri menundukan wajahnya karena malu, wajahnya memerah dan hal itu membuat Nicole lagi-lagi semakin melebarkan senyumnya. Senang karena gadis itu salah tingkah hanya karena di tatapnya. Itu artinya baik kan?

Kenapa Lotus sangat lucu? pria itu jadi tak tahan karena gemas, ingin mencubit pipinya yang berisi dan dihiasi semburat merah muda itu.

"Kau boleh memilih sendiri di dalam lemariku" Kata Nicole. "Kau bebas memilih tuan putri" Ucapnya dengan nada menggoda dan sambil berdiri dari kursi yang sedari tadi ia duduki.

"Kalo begitu, antar aku" Ajak Lotus sambil berjalan mendahului.

Tidak banyak bicara, Nicole menuruti ucapan gadis itu, dia berjalan di belakangnya dan menuju kamar bernuansa abu gelap yang Lotus tempati semalam. Disana ada lemari besar berisi pakaiannya sehari-hari, pakaian lainnya ia simpan di ruangan lainnya, dan itu hanya khusus untuk pakaian formal.

Lotus meminta ijin sebelum membuka lemari, dia tak banyak memilih, hanya mengambil hoodie berwarna hitam dan training senada. Ukurannya memang sangat besar jika di bandingkan dengan tubuhnya yang mungil, tapi Lotus tidak menemukan pakaian lain yang berukuran lebih kecil lagi.

"Aku meminjam ini ya, dan aku meminta ijin untuk membersihkan tubuh ku, sepertinya setelah mandi akan terasa segar"

"Ya, pakai saja. Jangan sungkan" Jawab pria itu sambil menyentuh bahu Lotus dengan lembut.

Lotus tersenyum tak enak, "baiklah, kalo begitu aku mandi dulu" ujarnya.

Nicole hanya mengangguk, matanya tak kunjung lepas dari Lotus.  Gadis itu tidak seperti gadis yang hampir menginjak usia tiga puluhan, gadis itu lebih seperti anak kecil.Apalagi sekarang ia hanya memakai kaos kebesaran sebatas paha yang terlihat menenggelamkan tubuh kecilnya.  Kaos itu melorot di bagian bahu, memamerkan leher jenjangnya yang mulus dan juga tulang selangkanya.

Lotus adalah gadis tipe Nicole sekali.

Lucu, manis, imut dan menggemaskan. Nicole ingin membungkusnya. Dan menyimpannya di apartemen untuk dirinya sendiri.

Kembali kepada Lotus, gadis itu sudah berada dalam kamar mandi pribadi milik Nicole.

Gadis itu melihat ada handuk bersih di dalam lemari dan juga sikat gigi baru, dia akan memakainya nanti. Meskipun tidak enak, dia tidak punya pilihan lagi, akan sangat memalukan jika ia pulang dengn penampilan kacau. Apalagi ia berencana untuk pulang naik kendaraan umum.

Dan jika tidak meminjam baju Nicole maka ia harus pulang menggunakan baju sexy milik Grace ia tak mau menjadi tontonan gratis di siang hari.

Lebih baik malu pada Nicole daripada menjadi pusat perhatian dan mendapatkan tatapan aneh dari orang-orang dijalanan.

Lotus membuka kaosnya dan menyimpannya di dekat closet, ia berencana membawa kaos kotor itu kerumahnya untuk di cuci.

Selagi membilas tubuhnya, Lotus berpikir, kenapa Nicole mengijinkan dirinya tidur di kamar utama atau kamar pribadi pria itu alih-alih di kamar tamu.

Lotus menghembuskan nafasnya, ia memakai peralatan mandi Nicole dan tersenyum lebar. Benar-benar gadis tak tahu malu. Bisa-bisanya ia menginap dan merepotkan pria asing yang baru ditemuinya kemarin malam.Setelah ini Lotus berjanji tak akan merepotkan pria itu lagi dan bersikap lebih hati-hati ia juga akan memberikan tanda terimakasih dengan membuatkannya kue ataupun mengiriminya makanan.

Saat mengusapkan sabun pada kulit telanjangnya sekelebat bayangan peristiwa semalam melintas di benaknya.tiba-tiba ingatannya kembali dan memutar ulang semua kejadian  di malam ia mabuk.

Dia melupakan detail-detailnya, hanya saja secara garis besar ia ingat

Lotus melebarkan matanya.

Dia ingat, Setelah menenggak minuman dengan kadar alkohol yang sangat tinggi itu dia mulai meracau, teman-temannya menggila dan pesan beberapa menu lagi sampai mereka mabuk dan teler.

Mereka terlalu tergiur dengan tawaran Nicole yang membiakan mereka untuk tidak membayar apapun. Jadi mereka memesan apa saja tanpa pikir panjang, tanpa perhitungan, dan tanpa tahu diri.

Yang jelas Lotus berakhir menari di lantai dansa mengajak Nicole. ketika kesadarannya sudah benar-benar hilang. Mereka lalu berciuman dengan panas, dengan mulut Lotus dan tubuhnya yang bau alkohol. Lotus juga merengek meminta untuk di tiduri pria itu.

Yatuhan, Lotus ingin menjedukan kepalanya ke dinding. Dia juga langsung memeluk Nicole dan  enggan melepas pria itu, sampai pria itu di buat kewalahan dengan sikap aneh Lotus saat mabuk.

Pria itu mungkin terpaksa membawanya pulang ke apartemen.

Dan disana Lotus berbuat lebih parah lagi, ia mengoda Nicole habis-habisan dan meminta pria itu untuk benar-benar menidurinya. Pria itu hanya diam saja, bahkan saat Lotus menciumnya lagi dan lagi, tanpa tahu malu lalu bergerak mengendus-ngendus leher Nicole dan  meninggalkan jejak keungguan yang basah dan panas disana.

Dia juga naik ke pangkuan pria itu dan merengek-rengek seperti anak Kecil.

Semua itu karena ia terlalu mabuk.

Lotus baru berhenti ketika rasa mual datang lalu membutnya muntah.

Ia memuntahkan semua isi perutnya di bahu Nicole. Lotus menangis kencang setelah itu.

Bukannya marah, Nicole justru dengan penuh perhatian dan telaten tetap mengurusnya. Membantunya membersihkan diri dan memberikan instruksi untuk berganti baju.

Astaga kacau sekali, dia berhasil mempermalukan dirinya sendiri.

Lotus kini  benar-benar membentur kan kepalanya berulang-ulang dan menjerit malu.

Jadi itu maksud perkataan Nicole tentang "Akan kutunjukan nanti"

****

"Kau boleh pulang hanya jika aku yang mengantar" Ucap Nicole sambil memegangi lengan Lotus. "Selain itu, aku tak akan mengijinkan"

Lotus tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. "Tidak, seharian ini aku sudah benar-benar merepotkan mu" tolaknya halus.

"Tidak sama sekali" Tegas pria itu, kalo boleh jujur justru dia merasa sangat senang.

Lotus beraroma seperti dirinya, dan Nicole suka. Gadis itu mamakai peralatan mandinya, juga pakaiannya untuk itu Nicole senang sekali.

"Aku tak mau, aku bisa pulang sendiri" Ucap Lotus bersikeras. Kali ini nadanya sedikit tajam. Percayalah, sebenarnya Lotus sudah tak punya muka lagi untuk berhadapan dengan Nicole. Tapi ia hanya berusaha bersikap tenang. Bagaimana mungkin dia mau lebih merepotkan lagi.

Melihat kesungguhan dan tekad gadis itu Nicole jadi ragu untuk memaksa.

"Aku berjanji akan mengembalikan bajumu secepatnya. Terimakasih ya, sekali lagi mohon maaf atas semuanya" Lotus benar-benar menyesal.

"Tidak masalah"

Keduanya bertatapan, dan entah siapa yang mulai lebih dulu, entah Lotus yang bergerak mendekat atau Nicole yang mencondongkan tubuhnya, karena yang jelas sekarang mereka telah berciuman.

Lotus menjatuhkan tas di tangannya dan berpegangan pada  bahu Nicole, selagi berciuman semua detail ingatan kejadian semalam yang terasa begitu liar dan penuh gairah  terbayang di kepalanya, bukannya merasa malu seperti tadi, Lotus justru merasa bersemangat.

Gadis itu merasa senang seolah begitu diinginkan, sudah lama sejak terakhir kali ia bersama pria.

Kecualikan Elion karena pria itu tak masuk hitungan.

Atau mungkin belum.

Nicole tidak menolaknya, tidak merasa jijik dan marah saat ia muntah di bahunya. Itu sudah lebih dari cukup membuktikan pria itu baik.

Lengan Nicole sendiri bergerak untuk memegangi tengkuk Lotus dan melingkari pinggangnya dengan posesif.Pria itu melumat dan menghisap bibir bawah dan atas Lotus bergantian dengan rakus Seolah akan habis jika ia berhenti. 

Bibir Lotus seolah berada dalam mulut Nicole, pria itu mengerang dalam sela ciumannya yang basah dan juga panas. Bibir Lotus begitu terasa sangat manis dan juga nikmat, gairah Nicole langsung naik.

Apalagi dia sudah menahan dirinya mati-matian sejak semalam dari godaan nakalnya.

Lama-kelamaan Lotus tak bisa mengimbangi ciuman Nicole, ia hanya mendesah pelan saat Nicole mulai bergerak untuk meremas pinggulnya dan tangan besarnya menyusup kedalam punggung telanjangnya.

Gadis itu merasakan sesuatu yang mengeras dan menonjol di bagian tengah tubuh Nicole. Dan itu lebih dari sekedar peringatan untuk segera berhenti. Lotus ingin melepaskan diri, namun tubuhnya bergerak sebaliknya, ia ingin semakin menempel pada Nicole dan menyerahkan tubuhnya.

Setelah bergulat dengan dirinya sendiri, Lotus akhirnya mendorong Nicole sekuat tenaga.

Awalnya Nicole menolak, ia mengeluarkan tenaganya untuk melumpuhkan Lotus yang sudah lemas. Namun Lotus tetap memberontak dengan penuh keengganan dan tekad yang bercampur.Dengan nafas terengah-engah Lotus berbicara dengan bibirnya yang bergetar.

"Aku harus pulang"

Nicole menggeleng, ia meraih tubuh Lotus untuk ia peluk lagi. Pria itu tak ingin melepas Lotus begitu saja.

Namun Lotus berhasil menepisnya. "Maaf, sekali lagi maaafkan aku"

Gadis itu mengambil tasnya dan keluar dari apartemen Nicole dengan cepat. Meninggalkan pria itu yang berdiri kaku di depan pintunya apartemennya.

Lotus telah berhasil mengambil hati pria itu.

TBC

1
manzanita_w 🍏🍎🍏
You nailed it, thor! Terus berkarya ya. 💪
shookiebu👽
Bikin deg-degan nih!
Berry06: makasieee udah mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!