NovelToon NovelToon
My Murid My Jodoh

My Murid My Jodoh

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia / Teen School/College / Cinta pada Pandangan Pertama / Terpaksa Menikahi Murid
Popularitas:587.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: ils dyzdu

Cinta datang tanpa diundang. Cinta hadir tanpa diminta. Mungkin begitu yang dirasakan oleh Halim saat hatinya mulai menyukai dan mencintai Medina-gadis yang notabene adalah muridnya di sekolah tempat dia mengajar.

Halim merasakan sesuatu yang begitu menggebu untuk segera menikahi gadis itu. Agar Halim tidak mengulangi kesalahannya di masa lalu.

Apakah Halim berhasil mendapatkan hati Medina?
Apakah Medina menerima cinta dari Halim yang merupakan Gurunya sendiri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ils dyzdu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

Reno : [Lim. Elu gak ke rumah? Nih Bagas udah di sini.]

Halim yang tadinya masih sibuk memandangi foto Medina, mengernyit saat membaca pesan dari Reno.

[Oke! Gue otw.]

Halim mengambil jaket dan kunci motornya. Tak lupa Halim mengenakan helm sebelum memacu motor kesayangannya itu.

Hanya beberapa menit, Halim sudah sampai di rumah Reno.

“Assalamu’alaikum,” ucapnya saat masuk.

“Wa’alaikumsalam, Ustadz.” Bagas menjawab dengan kekehan.

“Lim, dah datang?” Reno datang membawa minuman kaleng dingin dan meletakkannya ke atas meja.

Halim mengangguk seraya mendudukkan dirinya di sofa. “Tumben pagi-pagi udah disuruh ke rumah. Ada apaan?”

“Gak ada,” jawab Reno enteng. Dia mengambil satu kaleng minuman dan meneguknya.

Halim berdecak. “Ck! Padahal gue ada kerjaan tadi di rumah.”

Padahal kerjaan yang dimaksud Halim adalah memandangi foto Medina di layar hp.

“Kita udah lama gak touring. Kapan-kapan touring, yok?”

Halim dan Reno menoleh pada Bagas yang sibuk makan kacang, lalu mereka saling tatap.

“Gimana, Lim?” Reno mengangkat dagunya pada Halim.

Halim menaikkan alisnya sebelah. “Kok nanya gue?”

“Ya iya, dong! Diantara kita bertiga, kan elu yang paling sibuk!”

Halim merotasikan bola matanya. “Banyak cerita! Ayo kapan?”

Reno dan Bagas terkekeh dengan sumringah.

“Bener elu bisa, Lim? Asiik.” Bagas tepuk tangan dengan semangat. “Enaknya bawa pasangan ya, kan?”

“Nah, itu! Kalau nunggu kita dapat pasangan, entah kapan akan berangkatnya,” cicit Reno.

“Tapi waktu yang cocok pas liburan sekolah aja. Gimana? Gue sama Reno 'kan masih ngajar. Gimana menurut elu, Gas?”

Bagas manggut-manggut. “Ya udah, gas ajalah! Sebentar lagi juga liburan!”

“Ya, ya gue setuju.”

“Assalammu’alaikum.” Terdengar suara lembut sang pengucap salam dari luar rumah.

Halim tersentak. Dia spontan menoleh ke arah luar.

‘Itu suara Medina.’

“Eh, tunggu, ya! Calon jodoh gue datang!” Reno segera bangkit dan ngacir keluar.

Bagas menepuk dada Halim pelan. “Elu suka kan sama Adek itu?”

Halim terkesiap lalu tersenyum tipis. “Apa kelihatan, ya?”

Bagas menggeleng dan terkekeh. “Kelihatan banget, tahu! Kalau elu suka, perjuangkan! Jangan sampai keduluan sama Reno.”

“Memang Reno suka, ya?”

Bagas mengedikkan bahu. “Tapi dari tingkahnya ‘sih iya.”

Halim menghela nafas. “Gas, biar elu tahu, Adek itu murid gue di sekolah.”

Bagas yang lagi minum langsung tersedak. “Whaaat? Beneran, Lim? Emang dia kelas berapa?”

Halim mengangguk. “Iya bener. Kelas XI.”

Bagas geleng-geleng kepala. “Ck, ck! Emang kalau jodoh kagak ke mana, ya.”

Halim terkekeh dan dalam hati mengaminkan apa yang diucapkan Bagas.

“Awal gue ketemu malah bukan di sekolah.”

“Lah, jadi di mana, Lim?”

“Gue kehujanan waktu pulang ngajar dan gue neduh di halte dekat sekolah. Gak lama, Adek itu datang dan meneduh di sana juga.”

Halim tersenyum dengan pandangan lurus ke depan. Bagas yang memperhatikannya pun sontak ikut tersenyum.

“Di sekolah dia kayak mana, Lim?”

“Dia beda dari yang lain, Gas. Dia kalem, tenang dan santai. Terus gaya pakaian dia yang gue suka. Pokoknya dada ini berdebar terus kalau lihat dia.” Halim memegang dada kirinya.

Bagas terkekeh dan menutup mulutnya dengan genit. “Ceileeeh. Babang Halim akhirnya membuka hati juga.”

Halim tersenyum. “Gas, elu mau kan bantuin doa supaya gue lancar dekatin Adek itu?”

Bagas berdecak. “Ck! Ngapain cuma berdoa!” Bagas bangkit lalu menarik tangan Halim keluar dari markas nge-band mereka. “ayo! Gue bantu juga elu secara nyata!”

Bagas merasa gemas sendiri melihat Halim. Dari dulu Halim kalau suka sama perempuan, tidak mau langsung terus terang.

“Gas! Gas! Elu mau ngapain?” protes Halim yang tangannya ditarik begitu saja oleh Bagas.

Di luar, Medina sedang mencatat pesanan Mama Reno yang sudah disampaikan pada Reno. Karena Mamanya sedang pergi keluar.

Melihat keributan antara Halim dan Bagas, membuat Medina dan Reno menoleh.

Medina mengernyit. “Pak Halim?”

Deg, deg. Jantung Medina berdebar kala melihat penampilan Halim kali ini. Halim terlihat berbeda, ketika memakai celana jeans hitam dan kaos oblong berwarna senada yang melekat sempurna dengan tubuhnya yang atletis itu.

Medina langsung menundukkan pandangannya dan segera beristighfar. Karena tanpa sadar dia sudah melihat dan mengagumi bentuk tubuh seseorang yang bukan mahramnya.

Bagas menarik Halim hingga mendekat pada Medina dan Reno.

“Eh, ngapain kalian? Ganggu aja!” sungut Reno.

“Iihh, biarin! Ini Halim mau lihat anak muridnya,” cecar Bagas yang membuat Halim dan Medina tersentak dan kemudian saling tatap sekilas.

Reno berbinar. “Bener Adek ini anak murid elu, Lim? Wah! Wah!” Reno mengedipkan matanya sebelah pada Bagas yang sudah terkekeh.

Sebenarnya Bagas sudah cerita pada Reno, perihal Halim yang sepertinya-suka pada gadis pengantar tempe ke rumah Reno beberapa hari yang lalu.

Reno yang awalnya memang suka pada Medina, memilih mengalah demi sahabatnya-Halim, yang notabenenya pernah gagal menikah.

Lagi pula Reno hanya sekedar suka saja, tidak untuk melangkah lebih jauh.

Karena Halim tidak menjawab dan terlihat salah tingkah, Reno malah ingin bertanya pada Medina yang sibuk mencatat dengan grogi pula.

“Dek, bener Pak Halim guru Adek di sekolah?”

“Ceileeeh. Pak Halim gak tuh!” Bagas menggoda Halim. Halim menepuk kesal lengan Bagas.

Medina mengangkat wajahnya dan menolehkan kepalanya sekilas ke Halim yang ternyata sedang memandanginya.

Kemudian dia menoleh pada Reno dan mengangguk. Jujur saja, dalam hati Medina begitu grogi karena ada gurunya di sini. Mana tampan banget lagi orangnya.

“Asey geboy!! Dek, katanya Pak Halim mau jadi langganan tempe juga, nih.” Reno menahan geli melihat Halim yang sudah melotot padanya.

“Iya, Dek. Pak Halim dari dulu suka banget makan tempe,” sambung Bagas yang sudah bersiap menahan serangan dari Halim.

Medina grogi. Lagi-lagi dia melirik pada Halim yang ternyata masih setia menatapnya.

“Lim, elu lihatinnya jangan gitu, dong. Adek ini jadi takut, kan?”

Halim terkesiap. Ingin sekali rasanya dia memukul kepala Reno.

“Egh, pesanannya udah siap aku catat, Bang. Nanti aku tinggal bilang sama Ibu.”

Reno mengangguk dan tersenyum. “Oh, iya, Dek?”

Melihat Reno memasang senyum sok manis begitu pada Medina, entah kenapa Halim kesal sendiri jadinya.

“Egh, Pak Halim jadi pesan tempenya?”

Halim tersentak kemudian tersenyum pada Medina yang menatapnya sebentar, lalu menunduk. “Eh, Apa, Dek?”

Bibir Medina yang semula terkatup karena grogi, langsung terbuka sedikit mendengar Halim memanggilnya dengan sebutan ‘Dek’. Entah kenapa, ada rasa yang tidak bisa dia artikan di dalam hatinya.

Sedang Reno dan Bagas sudah mulai menggoda Halim lagi. Mereka benar-benar gemas dan agak sedikit kesal dengan Halim.

“Ayo cepat ngomong, Pak Halim. Jangan grogi gitu dong, Pak Halim!” goda Bagas.

Halim kembali melotot dan mengepalkan tangannya ke udara ke arah Bagas.

“Dek, Abang pesan tempenya, ya?” Halim akhirnya memberanikan diri untuk bicara pada Medina.

Medina mengangkat wajahnya tidak percaya.

“Hah?”

.........****........

1
Suji Najwa
kalau sholat duha maupun dhuhur bukan di kerasin bacaanya kak
Kasih Bonda
next thor semangat
ⁱˡˢ ᵈʸᵈᶻᵘ💻💐: maacih kak❤️
total 1 replies
Erna Fadhilah
apa yang di lihat zaina, kamu pasti shock kan lihat isi di dalam kamar rania
ⁱˡˢ ᵈʸᵈᶻᵘ💻💐: kayaknya bakalan gitu ya kak🤣
total 1 replies
Yus Warkop
hordengnya gak ditutup yah jadi kelihatan dari luar,

zaina kaget lihat rmh raina jadi gudang sampah
ⁱˡˢ ᵈʸᵈᶻᵘ💻💐: wkwk. sepertinya dia syok kak🤣
total 1 replies
💗 AR Althafunisa 💗
Makin serem aja kalau orang g*la nya spikopat gini 🙈😌
ⁱˡˢ ᵈʸᵈᶻᵘ💻💐: iya kak, makin nekat dia😫
total 1 replies
Marya Dina
serem halim gk waspada ni aduh..
jangan jangan selangkah maju dari musuh y lim
Marya Dina: kak suruh papa jya halim
ksih pengawal bayangan gtu kak.
🤭😁😁✌️
ⁱˡˢ ᵈʸᵈᶻᵘ💻💐: iya kak, gak nyangka dia kayaknya kalau pelakunya memang Rania😅
total 2 replies
Rini Maryani
mn lanjutan nya thoor
ⁱˡˢ ᵈʸᵈᶻᵘ💻💐: insya Allah besok ya kak syantik ❤️
total 1 replies
🔵🌻⃟MENTARY🌞⃠
Rania kyk psikopat
Om Ocong Vs Mbak Kunti Ngasih iklan
🔵🌻⃟MENTARY🌞⃠
Hendeh Mbak Kunti di bawk2 di mari
Rini Maryani
kenapa blm d tangkap sih di rania lanjut thoor
Kasih Bonda
next thor semangat
ⁱˡˢ ᵈʸᵈᶻᵘ💻💐: maacih kak❤️
total 1 replies
💗 AR Althafunisa 💗
ya... koq tamat ka, sampai Medina punya anak dong ka 😌
💗 AR Althafunisa 💗: ok. ka, nunggu terus nih ceritanya 😍
ⁱˡˢ ᵈʸᵈᶻᵘ💻💐: wkwk, masih beberapa bab lagi kak menuju tamat😆
total 2 replies
💗 AR Althafunisa 💗
Bagus deh ditutup pintunya ga masuk tuh kakaknya, klo masuk bisa jadi korban pembunuhan ntar malah 😩🙈
💗 AR Althafunisa 💗
Jadi serem, pas banget tadi dengar di jalan ada orang gila bawa-bawa parang. Kendaraan pada takut tetiba disabet parang 🙈
💗 AR Althafunisa 💗: di dekat kampung ka, daerah Bekasi
ⁱˡˢ ᵈʸᵈᶻᵘ💻💐: waduh, di mana itu kak? serem ya😫
total 2 replies
Yus Warkop
lanjut makin seru
Yus Warkop: iya seru lihat si rania sape masukin pisau 3 terus kempari genting pake batu bikin degdeggan ,aja
ⁱˡˢ ᵈʸᵈᶻᵘ💻💐: apa iya kak makin seru? 🥺
total 2 replies
Yus Warkop
pasti itu rania
Zayyin Arini Riza
Hadeeh... si Rania gak nyerah juga ya....semoga kali ini kena batunya dia...
oca rm
semoga sih rania cepat ditangkap
Bilqis Salsabila
Kecewa
Kasih Bonda
next thor semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!