NovelToon NovelToon
Rahasia Sang Ibu Susu

Rahasia Sang Ibu Susu

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / One Night Stand / Janda / Hamil di luar nikah / Konflik etika / Ibu Pengganti
Popularitas:16.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nana 17 Oktober

Alika tidak pernah menyangka kehidupannya akan kembali dihadapkan pada dilema yang begitu menyakitkan. Dalam satu malam penuh emosi, Arlan, yang selama ini menjadi tempatnya bersandar, mabuk berat dan terlibat one night stand dengannya.

Terry yang sejak lama mengejar Arlan, memaksa Alika untuk menutup rapat kejadian itu. Terry menekankan, Alika berasal dari kalangan bawah, tak pantas bersanding dengan Arlan, apalagi sejak awal ibu Arlan tidak menyukai Alika.

Pengalaman pahit Alika menikah tanpa restu keluarga di masa lalu membuatnya memilih diam dan memendam rahasia itu sendirian. Ketika Arlan terbangun dari mabuknya, Terry dengan liciknya mengklaim bahwa ia yang tidur dengan Arlan, menciptakan kebohongan yang membuat Alika semakin terpojok.

Di tengah dilema itu, Alika dihadapkan pada dua pilihan sulit: tetap berada di sisi Adriel sebagai ibu asuhnya tanpa mengungkapkan kebenaran, atau mengungkapkan segalanya dengan risiko kehilangan semuanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana 17 Oktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22. Menemui Bagas dan Widi

Jantung Alika berdegup lebih cepat. Ia menatap Arlan, mencoba membaca maksud di balik kata-kata itu. Namun, seperti biasa, pria itu tetap menjaga ekspresinya tetap datar, meski ada ketulusan di matanya.

Alika merasakan kegelisahan merayap dalam dirinya. Ia ingin percaya pada kata-kata Arlan, tetapi bayang-bayang masa lalunya masih menahannya. "Kakak yakin?" tanyanya, hampir seperti bisikan. "Menikah bukan hanya soal tanggung jawab. Kakak bisa menyesal nanti."

Arlan menatapnya lama sebelum akhirnya berkata dengan mantap, "Aku tidak pernah mengambil keputusan tanpa berpikir panjang, Alika. Aku yakin."

Alika tidak tahu harus berkata apa. Dadanya terasa sesak, pikirannya penuh dengan pertanyaan yang belum bisa ia jawab.

Namun, saat Arlan menutup jarak, menggenggam tangan kanannya dengan hangat, Alika merasa, untuk pertama kalinya, bahwa mungkin, hanya mungkin, ia bisa percaya pada pria ini.

Alika menunduk, jemari tangan kirinya saling menggenggam di atas pangkuannya. Keheningan kembali menyelimuti mereka, hanya terdengar napas teratur Adriel yang tertidur lelap di sisi mereka. Namun, pikirannya penuh dengan suara lain, suara Widi yang selalu memperingatkannya bahwa ia tidak pantas menjadi bagian dari keluarga Arlan.

Hatinya mencelos saat mengingat betapa dinginnya perlakuan wanita itu. Kata-kata Widi masih terngiang jelas di telinganya, membuatnya ragu meski Arlan sendiri telah mengatakan ingin menikahinya.

Dengan suara pelan, nyaris seperti bisikan, ia berkata, "Bagaimana jika… mama Kakak tidak merestui?"

Kalimatnya menggantung di udara, menciptakan jarak di antara mereka. Alika tak berani menatap Arlan, takut melihat ketidakpastian di matanya.

Namun, yang terdengar bukanlah keheningan canggung, melainkan helaan napas panjang dari Arlan sebelum akhirnya ia berkata dengan suara mantap,

"Aku tidak butuh restunya."

Saat itu, Arlan menyadari sesuatu, keraguan Alika bukan karena dirinya, bukan karena perasaan yang belum pasti, tetapi karena restu mamanya. Itu yang membuat Alika ragu menerima lamarannya.

Alika sontak menoleh, menatap Arlan dengan terkejut. Ia tidak menduga pria itu akan menjawab sekeras itu.

Mata Arlan menatapnya dalam, penuh ketegasan. "Aku sudah cukup dewasa untuk menentukan hidupku sendiri, Alika. Dan aku memilihmu."

Alika masih terdiam, tetapi Arlan melanjutkan dengan nada lebih lembut, "Aku tahu Mama akan sulit menerimamu. Aku tidak akan membohongi diri sendiri dengan mengatakan dia akan berubah dalam sekejap." Ia menghela napas, sejenak menatap langit-langit kamar sebelum kembali menatap Alika. "Tapi aku juga tahu satu hal, aku tidak akan membiarkan siapa pun mengatur hidupku, termasuk dalam hal ini."

Alika menggigit bibirnya, hatinya berperang dengan dirinya sendiri. "Tapi aku tidak ingin menjadi penyebab hubunganmu dengan keluargamu memburuk."

Arlan tersenyum tipis, tetapi tidak ada kehangatan dalam senyum itu. "Hubunganku dengan Mama memang tidak pernah benar-benar baik sejak awal." Ia menatapnya lekat. "Jadi jangan khawatir soal itu, Alika. Yang perlu kau pikirkan hanya satu hal, apakah kau mau menikah denganku?"

Alika terdiam, perasaannya kacau. Di satu sisi, ia tahu pernikahan ini mungkin tidak akan mudah. Tapi di sisi lain, ada sesuatu dalam cara Arlan berbicara yang membuatnya merasa bahwa pria ini akan benar-benar melindunginya.

Tapi… apakah ia benar-benar siap untuk itu?

Alika masih terdiam, mencoba mencerna setiap kata yang diucapkan Arlan. Ia tahu Arlan serius, terlihat dari sorot matanya yang tajam namun tetap lembut ketika berbicara tentang Adriel dan bayi dalam kandungannya.

Arlan menggeser duduknya, sedikit lebih dekat. "Alika, kau tahu betapa Adriel terikat padamu. Dia tidak mau diasuh oleh siapa pun selain dirimu."

Alika menunduk, menatap lembut Adriel yang terlelap di atas ranjang. Bocah itu telah menjadi bagian dari hidupnya, dan ia tidak bisa membayangkan Adriel harus diasuh oleh orang lain, terutama seseorang seperti Terry, wanita yang lebih peduli pada status dan citra daripada kasih sayang tulus.

"Apa kau tega melihat Adriel jatuh ke tangan seseorang yang hanya menginginkan status, bukan karena cinta?" suara Arlan kembali terdengar, menusuk tepat ke dalam hatinya.

Alika semakin menggenggam jemarinya sendiri. Arlan benar. Ia tahu bagaimana Terry memperlakukan Adriel. Bagaimana wanita itu hanya melihat Adriel sebagai alat untuk mendekati Arlan, bukan sebagai anak yang membutuhkan kasih sayang.

Kalaupun Arlan menikah dengan wanita lain, akankah wanita itu bisa mencintai dan menyayangi Adriel setulus dirinya? Mampukah wanita itu merawat Adriel seperti anaknya sendiri, sebagaimana ia telah melakukannya selama ini?

"Dan bukan hanya Adriel," lanjut Arlan dengan nada lebih lembut. "Kita juga harus memikirkan bayi dalam kandunganmu. Jangan biarkan dia tumbuh tanpa keluarga yang utuh hanya karena kau takut pada mamaku."

Alika mengangkat wajahnya, menatap Arlan. Ada keteguhan dalam suara pria itu, keyakinan yang sulit digoyahkan.

"Kita harus memikirkan kebahagiaan dan masa depan anak-anak kita, Alika. Jangan biarkan ketakutan pada mamaku menghancurkan itu semua."

Alika menghela napas panjang. Kata-kata Arlan menggetarkan hatinya. Ia tahu sejak awal bahwa kedua anak ini adalah prioritasnya. Jika demi mereka ia harus mengesampingkan ketakutannya pada Widi serta traumanya menikah tanpa restu, maka ia akan melakukannya tanpa ragu.

Dengan berat hati, ia akhirnya mengangguk pelan. "Baiklah, Kak... Aku akan menikah denganmu."

Arlan tidak langsung menjawab, tetapi ada kelegaan yang jelas tergambar di wajahnya. Ia menatap Alika lebih lama sebelum akhirnya berkata, "Terima kasih."

Alika kembali menunduk, menatap Adriel yang tertidur nyenyak. "Aku hanya ingin yang terbaik untuk mereka."

Arlan mengulurkan tangan, menepuk punggung tangannya dengan lembut. "Aku juga, Alika. Aku juga."

***

Malam berikutnya, Arlan membawa Alika menemui kedua orang tuanya. Di dalam mobil, suasana terasa begitu hening.

Alika duduk di kursi penumpang, jari-jarinya saling meremas dengan gugup. Ia menatap jalanan yang gelap melalui jendela, pikirannya kalut.

Arlan meliriknya sekilas sebelum kembali fokus pada kemudi. "Jangan terlalu dipikirkan, Alika," katanya dengan nada tenang.

Alika menghela napas panjang. "Kak, aku tahu mama Kakak tidak menyukaiku. Dan papa Kakak... aku tidak yakin beliau akan menerimaku. Aku hanya seorang janda dengan keluarga berantakan dan status sosial yang jauh berbeda dari kalian."

Arlan mengetukkan jarinya ke setir, lalu berkata dengan mantap, "Aku tidak peduli, Alika. Kita tidak bisa mengorbankan Adriel dan bayi dalam kandunganmu hanya karena restu mereka belum kita dapatkan."

Alika menoleh menatap Arlan. "Tapi tanpa restu, jalan kita akan berat, Kak."

Arlan tersenyum tipis, seolah sudah memikirkan segala kemungkinan. "Aku tahu. Tapi aku juga tahu satu hal, Alika. Aku tidak akan membiarkan siapa pun merenggut kebahagiaan anak-anakku. Aku akan melindungi kalian, bagaimanapun caranya."

Alika terdiam. Ada sesuatu dalam nada suara Arlan yang membuatnya merasa sedikit lebih tenang.

Mobil akhirnya memasuki halaman rumah keluarga Arlan. Alika merasakan jantungnya berdegup semakin cepat. Rumah megah dengan pilar-pilar tinggi itu terasa semakin menekannya.

Saat Arlan mematikan mesin, ia menoleh ke arah Alika dan menggenggam tangannya dengan hangat. "Aku di sini. Kau tidak sendirian."

Alika menatapnya, mencoba mencari keyakinan dalam sorot matanya. Lalu, ia menarik napas dalam-dalam dan mengangguk.

Arlan melepaskan genggamannya dan turun lebih dulu. Alika mengikuti, mencoba menenangkan hatinya.

Pintu utama terbuka, dan di sana, berdiri Widi dengan ekspresi dingin di wajahnya. Tak jauh dari Widi, Bagas, ayah Arlan duduk di sofa dengan tatapan yang sulit ditebak.

Alika menelan ludah. Pertemuan ini baru saja dimulai, dan ia tahu segalanya tidak akan mudah.

Di ruang tamu megah itu, suasana terasa begitu tegang.

Arlan dan Alika baru saja duduk, namun Widi sudah lebih dulu menunjukkan ketidaksukaannya dengan memalingkan wajah. Bagas, sebaliknya, tetap menyambut mereka dengan sikap terbuka, meski ekspresinya sulit ditebak.

"Tumben kalian datang ke sini," ujar Bagas sambil menatap Arlan.

Tanpa banyak basa-basi, Arlan menatap ayahnya dengan serius. "Aku ingin menikahi Alika."

...🌸❤️🌸...

.

To be continued

1
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
restu udah sama PK Arya ngapain ke Maya nyari penyakit kowe adehhh
Far~ hidayu❤️😘🇵🇸
iman dah kejahatan bukan warisan ...mama nya Arlan
Dwi Winarni Wina
Arlan tetep kekeh akan menikahi alika dan bertanggungjawab telah menghamili alika....
Adric jg sangat membutuhkan figur seorang ibu dan adric sangat nyaman sm alika....

Widi sangat menentang arlan menikah dgn alika krn keluarga alika berantakan..

keputusan arlan tdk bs diganggu gugat akan tetep menikahi alika....
bagas mendengar nama Arya membeku ada apakah dgn bagas dan Arya...
Iin Rostiani
kenapa Alika ingin meminta restu pada si Maya,gak perlulah Alika entar di goda lagi calon suamimu
Hanima
semangat Kk Nana..
phity
gimna si critanya ibu alika bsa selingkuh dgn suami alika
mbok Darmi
bagaimana kalau nanti maya minta ikut alika dan terulang kisah yg sama, meskipun aku ragu arlan tergoda bagaimanapun maya punya bibit pelakor dan pasti ngiler lihat arlan yg kaya dan mapan
Riaaimutt
oh... aku ingat ini ada di novel sebelumnya ya,, ah lupa itu apa judul nyaa,,,
🌠Naπa Kiarra🍁: Iya, Kak yang di lapak sebelah. judulnya di sana "Ibuku Duri Dalam Cinta"
total 1 replies
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
emak gedek sama Widi......kasih lah Widi kejutan dikit keserempet kek apa kenp kek masih aja cari kesalahan Alika jelas jelas Terry yg bikin masalah
phity
alika mngkin bsa mecoba sedikit2 bicara bercerita ke arlan apapun itu...agar semuanya bsa terbuka mrk bsa sling memahami abg dasar dlm memulai rumah tangga merwka...kedepannya mrk akn saling percya dan mendukung jika ad maslah
phity
waduuu...de sini si widi bsa di ingatkan spy tdk memandang status sosial. aku penasaran dgn latar belakang widi thor apkh dia mmg dr keluarga trhormat atw sma dgn bagas
🌠Naπa Kiarra🍁: Dari keluarga terhormat, Kak.
total 1 replies
Anitha Ramto
Benar² si Widi msh keras kepala..tdk mau merestui Pernikahan Putranya dan Alika
mbok Darmi
tolong bisa di flashback alasan suami alika bisa selingkuh dgn mertuanya kalau dilihat arya laki2 yg baik pasti juga saat punya istri yg baik kok bisa otak nya konslet merebut suami anaknya sendiri
Far~ hidayu❤️😘🇵🇸: ada di pijo bisa baca disana
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜: cerita tentang Alika ada di aplikasi sebelah ka.....judulnya ibuku duri dalam cinta ,.tadinya di disini trs sama otorya di pindahin ke sebelah rame loh dan end .....
total 2 replies
Hanima
👍👍
abimasta
thor ini cerita setelah alika cerai dari suaminya yg selingkuh dengan ibu kandungnya kan?baru sadar hahaha
abimasta: baiklah thor semoga pernikahan alika kali ini berakhir dengan bahagia
🌠Naπa Kiarra🍁: Iya, Kak.
total 2 replies
Syavira Vira
lanjut
Far~ hidayu❤️😘🇵🇸
ternyata Arya n Bagas teman lama dan Arya malaikat Bagas
Anitha Ramto
ternyata ooh ternyata ..mereka sdh saling kenal bahkan Bagaslah yg di bsntu Oleh Arya
Hanima
Semangat Kak Nana... 👍👍
mbok Darmi
waduh ada apalagi ini mungkinkah ada dendam pribadi antara arya dan bagas
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!