Diabaikan dan tidak diakui oleh keluarganya yang seorang konglomerat
Keberadaannya harus dirahasiakan atas perintah ayahnya
Memiliki kelainan pada tenggorokannya sejak kecil, dimana setiap hari dia harus mengkonsumsi pil khusus
Kehilangan seorang paman yang sangat dia sayangi mengubah seluruh kehidupannya
Bahkan dia rela menjadi pembunuh yang dikenal kejam
Raiga kali ini diperintahkan untuk membunuh anak konglomerat saingan keluarganya untuk bisa menggantikan keluarga itu
Namun, kebenaran satu-persatu terungkap seiring berjalannya waktu
banyak hal baru yang terjadi ,disaat dia mencoba menyamar menjadi seorang pelajar disebuah Universitas Island
Apakah dia berhasil membunuh dan menyelesaikan tugasnya????
Atau apakah dia memilih jalan lain???
Meski begitu dia selalu dikelilingi orang yang melindungi nya. Simak terus cerita nya dijamin seru, sangkyuuu 🙏✌️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hanwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Awal Mula Menelan Makanan #7
Paman Ginote melihat jam ditangannya....
Sudah waktunya untuk Raiga pulang dari sekolah
Dengan cepat paman Ginote berlari ke gerbang menunggu Raiga keluar
Dari kejauhan paman Ginote melihat wajah nona kecil itu terlihat tidak bersemangat
Paman Ginote langsung menghampiri nya dan bertanya keadaan Raiga
" Nona ,ada apa?".
Raiga mengangkat wajahnya dan menggeleng kan kepalanya
Paman Ginote terdiam sebentar, setelah itu dia langsung mengantarkan Raiga ke mobil
" Nona anda tunggu didalam mobil sebentar ya..!".
Raiga mengangguk, dia mengeluarkan buku catatannya dan menulis sambil menunggu paman Ginote masuk
Diluar paman Ginote mengeluarkan ponselnya dan menelpon paman Kaelus
" Halo Kaelus, ini gawat..!!".
Paman Kaelus terdengar langsung panik
" Ada apa..?!".
" Aku tidak tahu kenapa, tapi setelah keluar dari sekolah nona terlihat tidak bersemangat, dan setelah aku tanya dia hanya menggelengkan kepalanya".
Paman Kaelus tertawa, " sudah tidak apa, nona memang seperti itu jika dia sedang fokus pada ujian, karena sebentar lagi dia akan naik kesekolah dasar jadi dia ada ujian untuk itu".
Paman Ginote menghembuskan nafas leganya dan menutup telpon lalu masuk ke mobil
" Maaf menunggu lama nona".
" Tidak apa paman".
" Apa yang sedang nona lakukan..?".
Raiga menunjukkan tulisannya dia mempelajari apa-apa saja yang harus dilakukan saat berada disekolah dasar nanti
" Ternyata anda sedang belajar ya".
" Baiklah kalau begitu nona bisa belajar dengan tenang, saya akan berhati-hati membawa mobilnya". Ucap paman Ginote sambil tersenyum
" Terima kasih paman".
Mobil berjalan dengan santai, paman benar-benar menepati janji nya untuk membuat Raiga tenang
Tapi saat melihat ke atas kaca mobil, paman Ginote melihat sebuah mobil mengikuti mereka dari belakang
" Nona, apa boleh saya sedikit mempercepat mobil nya". Tanya paman
Raiga mengangguk dia tetap fokus pada bukunya
Mobil berlaju sedikit cepat, benar saja mobil dibelakang nya pun mengikuti kecepatan laju mobil paman Ginote
Tidak ada waktu lagi, paman Ginote harus segera mengalihkan perhatian mobil dibelakang nya itu
" Nona maaf sekali, tapi anda tidak bisa membaca dengan tenang". Ucap paman dengan sambil terus mengemudi
" Ada apa paman?".
" Seseorang mengikuti kita, bisakah saya ijin untuk mempercepat mobil nya agar kita bisa lari dari mereka". Wajah paman sudah terlihat panik
Raiga menutup bukunya dan menoleh kebelakang
Benar ada mobil hitam yang mengikuti di belakang mereka
Dengan cemas Raiga langsung menaruh buku ditasnya dan berpegangan dengan erat dibelakang
Paman Ginote yang melihat Raiga melakukan hal itu, dia langsung menancap gas dengan cepat
Mobil mereka kejar-kejaran, paman Ginote sudah berusaha memutar arah dan menjebak mobil itu
Namun ternyata ,mobil itu tidak hanya satu
Paman Ginote terpojok dia tidak bisa lagi menghindar
" Nona apapun yang terjadi tetaplah didalam,anda mengerti kan.!". Ucap paman dengan serius
Raiga langsung mengangguk cepat, dia merasa ketakutan
Setelah paman keluar dari mobil, orang-orang yang didalam mobil itupun ikut keluar juga
Mereka membicarakan sesuatu namun karena jarak yang sedikit jauh dan ada kaca yang membatasi
Raiga tidak bisa mendengar apa yang sedang mereka bicarakan
Tapi tampaknya orang-orang itu mengancam paman Ginote
Paman Ginote disitu entah sedang berusaha apa tapi terlihat dia benar-benar sangat panik
Tiba-tiba orang itu langsung menyerang paman Ginote
Mereka dengan 6 orang itu melawan Paman Ginote yang sendirian
Raiga melihat adegan itu dari dalam mobil
Paman Ginote sangat jago, 3 orang sudah dibuat nya tumbang dalam sekejap
Tapi satu orang menusuk kaki paman Ginote saat sedang diinjak oleh paman
Paman berteriak kesakitan dan dia langsung mundur
Lukanya sangat dalam, dia harus mendapatkan penanganan langsung
Tapi paman Ginote berusaha melawan mereka lagi
Hal hasil paman Ginote dapat dikalahkan
Dia tergeletak di lantai dan ketiga orang itu menginjak-injaknya sambil tertawa
Ketukan pintu mobil mengagetkan Raiga
Seseorang yang tampak seram dengan tato diwajahnya sampai dengan leher , tersenyum lebar ke arah Raiga
Raiga langsung ketakutan, orang itu berusaha membuka pintu mobil yang terkunci
Didalam Raiga berteriak meminta tolong, dia sangat ketakutan apalagi melihat orang itu membawa pistol ditangannya
Tiba-tiba dari pintu sebelah nya juga seseorang yang sangat seram berusaha membuka pintu tapi bedanya orang itu memegang pisau sambil menyeringai ke arah Raiga
Raiga yang terkepung didalam mobil, menutup telinga, dia benar-benar ketakutan jika tertangkap
*Cklaakk, suara yang tidak ingin didengar Raiga terdengar nyaring dari arah orang yang bertato itu
Seluruh tubuh Raiga terasa lemas seketika
Terdengar suara teriakan paman Ginote memanggilnya dengan sangat kencang
Orang itu berusaha menarik Raiga keluar namun Raiga langsung menjauh
Tapi percuma saja orang itu bisa masuk dan menarik Raiga dengan paksa
Rambut Raiga dijambak dan diseret ke luar
" Benarkan, anak ini?". Tanya nya ke seorang yang terlihat lebih tua sedang menginjak paman Ginote
Karena terasa sakit di tarik seperti itu, Raiga berusaha melawan
Dia memukul-mukul tangan orang itu agar dilepas kan
Namun orang itu malah semakin mengencangkan genggaman nya
Raiga berteriak kesakitan, dia menangis memanggil nama Paman Kaelus
Semua orang itu tertawa dan terlihat senang
" Jadi orang ini akan kita apakan?". Tanya salah satu dari orang yang memukuli Paman
" Tentu saja kita bunuh ,dan kirimkan kepalanya, dan untuk penjaga nya kita akan buang dia hidup-hidup dilaut". Ucap orang yang menginjak Paman, seperti nya dialah bosnya disini
Mendengar itu Raiga semakin ketakutan apalagi mendengar dia akan dibunuh, dia juga tidak tega membayangkan paman Ginote akan diperlukan seperti yang bos itu katakan
" Kalau begitu kita akan bawa anak ini ke markas dulu--". Belum selesai orang itu berbicara dari belakang ada yang menendang nya dengan sangat kencang
Genggaman nya terlepas Raiga langsung berlari ke belakang sambil memegangi kepalanya yang sangat terasa perih
Dia melihat sosok paman Kaelus datang menolong mereka
Raiga menangis ke arah paman
Melihat tangisan nona kecilnya membuat paman Kaelus murka
Dia menghabisi semua orang-orang itu
Raiga melihat betapa indahnya paman saat berkelahi dengan orang-orang itu
Gerakan paman seperti tarian namun itu mematikan
Paman bahkan bisa melompat Dengan sangat tinggi ke udara dan melayangkan tendangan tepat pada sasaran nya
Paman Ginote yang terluka banyak, menyeret dirinya untuk ketempat Raiga
Raiga yang melihat itu langsung menolong paman Ginote
" Anda tidak apa-apa paman?".
" Seharusnya saya yang bertanya nona, pasti sakit sekali ditarik seperti itu".
Raiga hanya terdiam, yang dikatakan paman benar bahkan sekarang terasa sangat sakit
" Kaelus untung saja dia cepat datang".
" Kenapa paman Kaelus bisa kesini paman".
Paman Ginote menceritakannya , saat tadi Paman Kaelus menelpon pertama kali
Paman Ginote merasa ada sesuatu yang tidak beres, jadi sebelum paman Kaelus menutup telpon nya ,paman Ginote memberitahu hal itu
Benar saja apa dugaan paman Ginote
" Sebenarnya saja juga tidak tahu kenapa Kaelus bisa langsung datang kesini".
Tidak bisa terlalu lama mereka menepi sedikit memberikan ruang untuk paman Kaelus bergerak leluasa
" Tapi paman gerakan paman Kaelus disana benar-benar indah, dia seperti menari".
" Nona itu namanya Capoeira, dulunya adalah hanya tarian namun sekarang menjadi bela diri yang mematikan jika bisa memberikan pukulan telak pada musuh nya,".
Dari kaki Paman keluar darah sangat banyak
Raiga langsung membuka tasnya, mengeluarkan Betadine yang selalu dia bawa
Karena Raiga punya kebiasaan aneh, dia sering terjatuh saat berjalan jadi paman Kaelus selalu menyiapkan itu semua didalam tasnya
(sangkyuuu 🙏✌️,biar semangat jangan lupa dukungannya)