NovelToon NovelToon
My Teacher My Husband

My Teacher My Husband

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Beda Usia
Popularitas:9.4k
Nilai: 5
Nama Author: Kaikia

Azzalea menyukai gurunya, Pak Dimas. Namun, pria itu menolaknya, bagaimana bisa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kaikia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 08

Kota R bukan kota biasa bagi Dimas D’Wijaya. Kota itu sudah ia tinggali selama setengah hidupnya walau sering berkelana ke kota-kota lainnya, ia akan kembali ke tempat tersebut, kota kelahirannya. Dikarenakan hal tersebut, ia juga memperbanyak jadwal kerjanya di kota itu.

“Apa pekerjaanmu semakin banyak akhir-akhir ini, Mas?” tanya sang ibunda dari balik telepon setelah kelas pelajaran sastra inggrisnya selesai.

Ia dan sang ibunda memang jarang berkomunikasi via telepon. Biasanya ia akan berkunjung setiap akhir pekan ke rumah orangtua bersama Reno, makan malam atau sekedar sarapan pagi disana. Namun, kali ini ia melewati jadwal tersebut.

“Iya, Bu.”

Terdengar helaan nafas.

“Ada apa, Bu?”

“Ibu sangat berharap kau bukan sibuk pada pekerjaan di akhir pekan.”

Ia paham maksud sang ibu. Sudah 10 tahun dirinya tak menjalin ikatan kasih pada seorang wanita pun, dan 10 tahun terakhir ini juga ia makin sering menghabiskan akhir pekan di rumah bersama keluarga.

“Ingat, jika sudah menemukan yang kau inginkan, bawa dia kesini, ya.”

Pesan sang ibunda sebelum panggilan tersebut berakhir. Ia belum bisa memikirkan perihal ini, waktunya sudah banyak dihabiskan untuk pekerjaan. Dia terlahir dari keluarga kaya raya, namun entah mengapa mengisi waktu lajangnya ini dengan pekerjaan lebih menyenangkan dari pada bermain-main.

Pola pikirnya terlalu dalam dan sikap dinginya yang membuat beberapa orang disekitar akan menjauh saat ingin mendekati dirinya. Ia juga berprinsip hanya akan mencintai satu wanita, yang mana cinta pandangan pertama.

***

Jam kosong menjadi hal yang sering membuat para siswa senang. Hari ini Pak Jagur tidak dapat hadir dalam mata pelajaran bahasa inggris. Anak kelas 11-A bernafas lega mendengar kabar tersebut terutama para siswi.

“Uwuh.. Serasa bebas dari penjara.” celetuk Naya teman sebangku Azza yang terkenal sebagai seleb sekolah karena riasan wajah gadis itu yang on point dan pengikut yang sudah mencapai ratusan di media sosialnya.

“Azza.. apa yang sedang kau lakukan?” tanyanya melihat si genius Azza yang sejak tadi fokus pada layar ponsel, ia ikut melihat.

“Kau ingin masuk kampus ini?”

Beberapa hari lalu, murid kelas 11 sudah mulai mengajukan kampus yang mereka inginkan. Bagi murid yang sudah mendapatkan kampus idaman mereka, hal ini akan sangat mudah ditambah jika nilai mereka baik, namun bagi murid yang masih kurang dalam segi nilai, harus mempersiapkan les-les untuk penyempurnaan nilai.

“Masih dalam pertimbangan.”

Azza menutup ponselnya. Lalu menatap teman sebangkunya ini. “Nay.. aku ingin bertanya..”

“Jangan soal pelajaran.”

“Menurutmu, apa aku bisa masuk kampus tadi?”

Naya merasa terhina. Apa maksud temannya ini. “Kau? Dewi Prima High School.. Kampus dimana pun itu, pasti menerimamu, malah mereka yang akan mengejarmu.”

Azza senang dengan pujian itu, tapi terdengar sedikit berlebihan. “Kau yakin?”

Naya mengangguk cepat. “100% yakin.”

“Apa kau lupa terakhir kali nilai bahasa inggrisku?”

Naya teringat. Nilai Azza cukup buruk dalam mata pelajaran tersebut. Ia mengerti kekhawatiran sang teman. Ia menyentuh kedua Pundak Azza.

“Kau hanya perlu mencari guru yang baik lalu berusaha lebih keras lagi, setelahnya pasti meningkat”.

Azza menghela nafas.

“Tapi, bukannya kau ingin masuk jurusan DKV? Mengapa sekarang ingin fokus pada bahasa inggris”.

“Masih dalam pertimbangan”.

Naya mengangguk mengerti. “Kau belum mendapatkan guru lesmu?”

“Belum.” ucap Azza menyingkirkan kedua tangan Naya dibahunya.

“Eh? Bukankah Rose dapat mencarikan segala hal untukmu.”

“Rose sudah mendapatkannya. Tapi, ada guru lain yang ku inginkan.”

“Siapa?”

“Apa kau ingat Pak Dimas? Guru bahasa inggris kita pas SMP?”

Naya menerawang ingatannya. “Ooo..” Bibirnya bulat mengikuti vocal huruf yang keluar.

“Guru yang kau sukai itu?”

“Iya. Dia sekarang menjadi tetanggaku.”

“WHATTT??!!!”

Tatapan sinis menyerbu Naya, teman sekelasnya terlalu fokus terhadap tugas yang diberikan hingga suaranya itu menjadi pengganggu. “Sorry..Sorry..”

Naya mendekatkan kursi. “Ceritakan detailnya!”

***

“BWUAHHHAAAA!!!!”

Naya tertawa terbahak-bahak hingga air dari matanya keluar setelah mendengar cerita Azza saat di kantin sekolah.

Azza menatap datar temannya ini, cukup kesal, tapi beginilah Naya.

“Kau buruk sekali, Azza..” ungkapnya dengan sisa tawa.

Azza menghela nafas. “Aku ingin mendekati Pak Dimas, tapi bukankah kesan ku padanya sudah tercemari?”

Naya menyeruput teh manis dinginnya. “Gak usah diambil pusing. Pak Dimas pasti menganggap kau gadis normal pada umumnya. Dia gurumu, kau juga bukan gadis yang disukai dia, untuk apa jaga image.”

Ucapan Naya ada benarnya.

“Jadi karena ini kau belum memintanya menjadi guru lesmu?”

“Bukan hanya ini saja. Jadwal Pak Dimas terlalu padat, aku takut menganggu waktunya.”

“Aku mendengar jadwalnya, hanya tersisa hari minggu saja. Bekerja memang sangat melelahkan, pasti butuh istirahat.” ungkap Azza.

“Bukankah itu hanya pikiranmu saja? Pak Dimas belum tentu menolak. Dia guru, dia pasti akan melakukan apa pun demi muridnya sukses.”

Azza berpikir dengan ucapan Naya yang bisa dikatakan benar. “Akan ku coba.”

***

1
Kia Kai
/Coffee//Cake/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!