NovelToon NovelToon
Semesta Kaviandra

Semesta Kaviandra

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / cintapertama / cintamanis / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Riunakim

Banyak yang bilang jodoh itu adalah cerminan dari diri kita sendiri. Dan sekarang Savinna sedang terjebak dalam perkataan itu. Ya, gadis yang baru saja menduduki bangku SMK itu tiba-tiba jatuh hati pada seorang anggota futsal yang ternyata memiliki banyak sekali kesamaan dengannya. Mulai dari hobi hingga makanan favorit. Akankah dengan kesamaan yang mereka punya akan menyatukan keduanya? Apakah dengan banyaknya kesamaan diantara mereka turut menimbulkan perasaan yang sama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riunakim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Upaya mengungkap pelaku

Keesokan paginya, Savinna masih harus menjalani rutinitasnya seperti biasa, walaupun sebenarnya hari ini tubuhnya terasa sedikit kurang sehat, namun gadis itu tetap memaksakan dirinya untuk masuk sekolah.

Hari ini, Savinna berangkat ke sekolahnya bersama kedua sahabatnya. Semangatnya sama sekali tidak terlihat karena Savinna baru mendapat kabar dari Rami jika kondisi Kavi masih sama seperti kemarin. Belum ada tanda-tanda jika laki-laki itu akan sadar dari komanya.

Kondisi Savinna pagi itu sangat kacau, matanya sangat sembab dan pipi yang sedikit memerah karena tamparan Bima masih tercetak jelas saking kuatnya tamparan kemarin. Semalaman Savinna menangis menahan sakit pada pipinya juga sakit hati karena ulah Papanya itu. Karena tidak ingin membuat kedua sahabatnya menjadi khawatir, Savinna memilih untuk menggunakan masker untuk menutupi bekas telapak tangan Bima yang masih menempel cukup jelas di pipinya.

"Pulang sekolah nanti, lo tunggu di halte aja ya, Na. Kita berdua pasti jemput lo kok. Jangan coba-coba buat pulang sendirian," ujar Kylie memperingatkan sahabatnya itu.

Savinna pun hanya mengangguk lesu menanggapi perkataan Kylie.

"Lo kenapa pakai masker kayak gitu?" akhirnya Cherry melontarkan pertanyaan yang sejak tadi mengganjal di hatinya. "Kalo sakit mah mending gak usah masuk aja, Na," ucap Kylie memberi saran.

Kali ini, Savinna menggeleng berusaha untuk membantah, "Gue gak sakit, gue cuma lagi sedikit flu aja."

Kylie mengusap punggung Savinna seolah sedang memberinya support, "Kalo ada sesuatu yang mendesak, telepon kita aja ya, Na. Kita usahain langsung datang demi lo deh."

"Betul, Na. Lo telepon kita pas lagi jam pelajaran pun, kita rela bolos kok," ucap Cherry penuh semangat.

"Yee! Lo mah emang sukanya bolos!" celetuk Kylie.

Savinna pun terkekeh pelan sambil mengiyakan perintah dari kedua temannya barusan. Savinna seolah sengaja tertawa disaat perasaannya sedang tidak baik-baik saja agar kedua sahabatnya itu tidak terlalu mengkhawatirkan dirinya.

***

Pada jam pertama di kelas Savinna sama sekali tidak ada guru yang datang untuk mengajar. Dan sejak awal Savinna datang ke kelasnya, ia langsung di interogasi oleh teman-teman sekelasnya perihal pengeroyokan Kavi yang memang sudah tersebar luas hingga ke telinga seluruh warga di SMK Catorce termasuk para guru. Dengar-dengar, jam pelajaran pertama sengaja di kosongkan karena guru-guru tengah sibuk membahas permasalahan itu bersama Anton.

Sama seperti ancaman Anton yang ia sampaikan lewat wawancara bersama wartawan kemarin, Anton benar-benar akan menuntaskan masalah ini dan membawanya ke jalur hukum demi membela sang anak.

"Jawab sih, Sav ... lo pasti tau kan tentang kejadian itu? Ayo lah lo ceritain ke kita, kita penasaran banget tau," desak salah seorang teman sekelas Savinna yang memang dikenal sebagai ratu gosip.

"Gue beneran gak tau apa-apa, karena gue gak ada di tempat kejadian waktu semua itu terjadi," jelas Savinna berulang kali. Tapi tampaknya teman-teman sekelasnya itu sama sekali tidak percaya jika Savinna tidak mengetahui apa-apa. Pasalnya, saat itu Savinna masih berstatus sebagai pacar dari Kavi.

"Bohong lah kalo lo gak tau apa-apa. Jelas-jelas lo itu pacarnya!"

Brak!

Semuanya langsung terdiam saat Erfan dengan sengaja menggebrak papan tulis, "Kalian bisa diam gak sih?! Kita semua udah dikasih tugas, buruan dikerjain!" bentak sang ketua kelas.

"Tau nih, kalian semua gak kasihan sama Savinna? Dia itu lagi sedih, kalian malah dengan sengaja buat dia jadi semakin sedih," protes Katrina yang tampaknya sudah tidak kuat mendengar teman sebangkunya itu terus di desak.

"Sekarang, duduk di tempat kalian masing-masing dan kerjain tugasnya! Karena gue bakal catat siapapun yang berisik!" tegas Erfan membuat teman-temannya yang semula berkerumun di meja Savinna dan Salsa langsung kembali ke tempat mereka masing-masing.

Erfan pun kembali berjalan menuju tempat duduknya setelah suasana di kelasnya kembali kondusif, tapi langkah Erfan terhenti sebentar persis di samping meja Savinna, "Lo kalo gak nyaman ngerjain tugas disini, boleh pindah ke perpus aja, Sav," ucap Erfan memberikan saran.

Savinna pun menggeleng setelah diberi saran oleh Erfan, "Gue gapapa kok. Gue bisa kerjain disini."

"Oke, lo boleh ajak Katrina juga kalo lo berubah pikiran," lanjut Erfan sambil berlalu ke mejanya sendiri.

***

Di kelas yang berbeda, tepatnya di depan kelas 11 Administrasi Dua, Nauval masih terus menekan Kelvin untuk mengakui perbuatannya. Dengan berbekal perekam suara yang ada di ponselnya, Nauval terus mencari bukti untuk mengungkap apakah benar Kelvin adalah dalang dibalik pengeroyokan ini.

"Kalo lo mau ngaku sekarang, gue bisa aja buat hukuman lo di ringankan nanti," ucap Nauval memberikan janji.

"Maksud lo apa sih? Lo suruh gue mengakui sesuatu yang sama sekali gak gue lakuin?" kelit Kelvin dengan wajah sok polosnya.

"Lo gak bisa bohongin gue ya, Bangs*t! Gue bisa baca pikiran busuk lo itu. Lo itu dalang dibalik semua ini. Jujur aja sebelum Om Anton bertindak lebih tegas lagi," ancam Nauval lagi.

Bulir keringat mulai bermunculan di area wajah Kelvin kala itu. Sepertinya Kelvin baru ingat jika Nauval bisa membaca pikiran orang lain. Dan bisa saja Nauval sudah mendeteksi kecemasan yang ada di dalam pikirannya saat ini.

Mampus gue, kalo Nauval tau semuanya, bisa habis riwayat gue.

Bugh!

Karena sudah muak dengan sosok yang ada di depannya saat itu, Nauval memilih untuk langsung melayangkan bogeman mentah ke arah wajah Kevlin. Apalagi setelah mendengar kata hatinya barusan, sudah dipastikan jika Kelvin benar-benar otak dari kasus pengeroyokan Kavi kemarin.

Setelah mendengar kegaduhan itu, tentu saja teman-teman sekelas Nauval langsung keluar dari kelas untuk melerai keduanya. Bahkan tak hanya dari kelas 11 Administrasi dua saja yang keluar dari kelas mereka setelah mendengar kegaduhan itu, tapi kelas 11 Administrasi satu yang terletak bersebelahan pun ikut keluar setelah mendengar kegaduhannya.

"Eh? Ada apa sih? Kenapa pada ribut begini?!" tegur Naswa seraya melerai Keduanya.

"Si berengs*k ini yang udah nyuruh anggota geng motor buat mukulin Kavi!" geram Nauval.

"Apa?!" ucap mereka yang terkejut secara serempak.

"Jangan nuduh-nuduh sembarangan lo! Jangan mentang-mentang gue habis ada konflik sama Kavi, lo jadi nuduh gue kayak gini!" bantah Kelvin.

Nauval pun tersenyum getir melihat sang ketua kelas yang selama ini terlihat berwibawa ternyata hanya seorang laki-laki yang hobi playing victim, "Gue bakal aduin semuanya ke Om Anton dan lo harus siap buat di periksa sama polisi."

***

Di tempat yang berbeda, Alvero bersama beberapa orang suruhannya langsung meringkus markas geng motor yang diduga ikut andil dalam kasus pengeroyokan Kavi.

Tanpa rasa takut sama sekali, Alvero datang kesana dan langsung menarik salah seorang anggota yang tengah duduk untuk segera ia interogasi.

"Dimana ketua lo?" tanya Alvero.

"Siapa lo?!" tanya pria itu sambil mencoba untuk melawan Alvero dengan cara memukulnya.

Namun, Alvero yang selalu sigap langsung menahan pukulan itu dan memelintir tangan anggota geng motor itu hingga ia meringis kesakitan.

Teman-teman dari anggota yang tengah ditahan oleh Alvero pun mencoba untuk menyerang Alvero, namun beberapa orang suruhan Alvero langsung melindungi Alvero agar tidak diserang oleh mereka.

"Berani lo maju kesini, gue patahin leher teman lo ini," ancam Alvero. "Kasih tau ke gue dimana ketua kalian, suruh dia buat temuin gue sekarang. Sebelum gue murka dan acak-acak markas kumuh kalian ini!"

1
cikuaa
suka banget lanjut trs
call me una
🤩🤩
Rodiyah Tamar Diyah
😘😘😘
Rodiyah Tamar Diyah
😚😚😚
Rodiyah Tamar Diyah
/Wilt//Wilt//Wilt/
cinta cahaya putri
/Rose//Rose/
meltedcheese
likeee
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!