Jingga merasa dihianati dan dibodohi selama bertahun tahun, hati nya hancur.
Tidak mudah untuk mengembalikan kepercayaan nya terhadap orang baru.
Satu nama yang ada dibenaknya "Jimmi"
apakah dia mampu mengembalikkan kepercayaan nya Jingga??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ENMom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hal tak terduga
Beberapa hari kemudian tibalah hari nya, dimana Jimmi hari ini menyelesaikan tugasnya sebagai mahasiswa S1. Pagi ini pun Jingga ikut menemani Jimmi.
Ponsel Jingga berdering " aku tunggu di depan ya sayang "
" iya " Jingga pun keluar kosnya. Didalam mobil sudah ada papa Jimmi " mama Wina masih disalon?" tanya Jingga
"masih, kalau ibu negara ke salon selesainya 2 jam, seperti dia yang mau wisuda" kata papa Jimmi. Jingga dan Jimmi tertawa.
Mereka pun pergi menuju salon untuk menjemput mama Wina.
"ya ampun bidadari ku, lama sekali dandannya"
Mama Wina masuk mobil " si papa ini, yang dandan bukan mama aja, jadi harus antri dong"
" Ayo berangkat, nanti telat"
Mereka pun pergi. Ditengah jalan ponsel Jingga berdering, dia melihat dilayar ponsel nya untuk melihat siapa yang meneleponnya "mama Leo" batin Jingga. Dia pun tidak mengangkat telpon tersebut dan menolak nya, Jingga dengan segera merubah mode ponselnya menjadi silent.
"siapa?" Jimmi penasaran.
" ngga tau, nomor baru " Jingga berbohong, karena dia tidak ingin merusak suasana bahagia Jimmi hari ini. Namun Jingga tetap penasaran ada apa mama nya Leo menelpon nya.
Mereka pun sampai di gedung, tempat acara wisuda Jimmi, acara nya pun akan segera dimulai, Jimmi dan orang tua nya pun masuk, Sementara Jingga menunggu di depan gedung karena memang yang boleh masuk hanya orang tua wisudawan.
" Tunggu sebentar ya sayang" Jimmi mengelus kepala Jingga
Jingga tersenyum " Iya ".
"mama masuk dulu ya Jingga"
"iya ma"
Sementara mereka masuk, Jingga pun menemui beberapa teman kampusnya yang ada di area luar gedung. Jingga mengambil pesanan bucket bunganya untuk diberikan kepada Jimmi nanti, diapun juga sudah menyiapkan hadiah kecil buat kekasihnya itu.
Jingga kembali melihat layar ponselnya, ada 5 panggilan tak terjawab dan 2 pesan.
Dia pun membuka ponselnya dan semua itu dari mama Leo. "Jingga, tolongin tante bisa kah angkat telponmu sekarang" Jingga membaca isi pesan pertama.
Lalu Jingga membaca isi pesan yang ke dua
" Jingga, maaf mengganggu waktumu, jika kamu melihat pesan ini, tolong hubungi tante "
"ada apa sebenarnya, kenapa mama leo menghubunginya" jingga penasaran tetapi Jingga pun tidak langsung menelpon kembali mama Leo, karena dia ingin memberi tahu Jimmi terlebih dahulu, dia takut nanti terjadi kesalah pahaman antara mereka berdua yang dapat merusak hubungan mereka apalagi mereka sebentar lagi akan berpisah.
Akhirnya acara pun telah selesai. Jingga menghampiri Jimmi dan memberi bucket bunga yang sudah dipesan oleh nya " Congrats ya ka " Jingga memeluk pacarnya tersebut.
"makasih ya sayang" Jimmi mengecup kepala Jingga. Jimmi pun menemui Sandi dan beberapa temannya yang memang menunggu nya dari tadi.
"Selamat Jim" mereka bersalaman dan berpelukan.
"Kalian cepat menyusul, jangan banyak main" Jimmi berpetuah
" Siap pak" mereka menjawab kompak. Diantara mereka memang Jimmi yang paling rajin dan lebih dulu menyelesaikan kuliahnya.
" Nanti malam ke Palem & Pinus ya kalian" Jimmi mengundang teman² nya makan² bersama untuk merayakan wisudanya.
" mantab, kita pasti datang kalau makan gratis" mereka tertawa mendengar salah satu temannya berbicara.
"ayo Jim ke studio foto, kakak mu sudah disana. ajak teman² mu juga sekalian foto buat kenangan" ajak mama Wina.
Mereka pun beranjak menuju studio foto. Sampai disana pun mereka melakukan sesi foto². Setelah itupun mereka melanjutkan acara makan keluarga. "Akhirnya selesai juga acara hari ini" ucap Jimmi.
Mereka kini hanya berdua didalam mobil, mama dan papa Jimmi ikut mobil kak Jerry kembali kerumah, sementara Jimmi harus mengantar Jingga kembali ke kosnya.
" ini hadiah buat kaka" Jingga menyodorkan kotak kecil hadiah untuk Jimmi
"apa ini?"
"buka lah"
Jimmi pun membuka kotak tersebut "aah, kok tau kamu kalau aku mau ganti jam?" Jimmi langsung menggunakan jam tersebut.
"suka?"
"suka dong, apapun pemberianmu aku suka, makasih sayang" Jimmi memeluk dan mengecup bibir Jingga.
