NovelToon NovelToon
LunArbi ( Jodoh Dari Kembaran )

LunArbi ( Jodoh Dari Kembaran )

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintapertama / cintamanis / CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: GadisBodoh

Disclimer ⚠️ kalo misalnya ada yang ga sesuai kenyataan mohon untuk di mengerti. ini cerita hanya mengalir sesuai fantasi di otak saya jadi kalo banyak kejadian aneh bin ga masuk akal mohon dimaafkan. sekali lagi ini hanya Fiksi. Terima kasih. 🙏🙏

but , happy Reading guys

Arbian , pemuda tampan dan juga mapan yang dulu hidup dengan rasa nyaman kini berubah setelah kepergian sosok yang berarti baginya.

Dia terpaksa harus menjaga seorang gadis karena permintaan konyol adiknya saat akan menghembuskan napas terakhirnya. Di satu sisi , Arbian sudah memiliki seorang gadis yang ia sukai.

Lantas bagaimana kelanjutan kisah Arbian ? terus ikuti kekanjutan dari cerita ini yaa ..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GadisBodoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 24

Happy Reading

..

...

Setelah menuntaskan hajatnya , Luna langsung keluar dari toilet namun sebuah tangan besar menariknya menjauh dari tempat itu. Karena kaget dan tak siap Luna terseok - seok mengikuti langkah kaki orang itu.

" LEPASIN" sentak Luna seraya berusaha melepaskan tangannya dari cengkraman orang itu.

Sesampainya di tempat yang sepi dan cukup gelap, Luna langsung menghempaskan kuat tangannya dari tangan orang tersebut dan berhasil. Tanpa membuang waktu Luna langsung melayangkan tamparannya pada orang itu yang tak lain adalah Arbian.

PLAKK !!

" Mau kakak apa sih ?" Berang Luna dengan napas tersenggal, bola matanya melotot karena marah.

" kamu ngapain ada disini ? "

Luna memalingkan wajahnya kesal , pria itu bukannya menjawab pertanyaan dari nya justru malah berbalik bertanya. Menyebalkan !

" kakak lupa ini hari apa ? Ini weekend ya pasti liburan lah , sekalian kencan." Jawab Luna santai lalu melipat kedua tangannya di dada.

Mata Arbian membelalak kaget mendengar jawaban dari gadis di hadapannya itu.

" Kencan ?" Tanyanya sedikit memekik. Namun Luna mengabaikannya.

" maksud kamu kencan apa ? Kencan sama Dean ? Punya hubungan apa kamu dengan dia ? "

Luna mengerutkan kening tak suka mendengar pertanyaan memberondong dari mantannya itu. Kenapa dengan mantannya itu pikir Luna.

" bukan urusan kakak " jawab Luna acuh seraya melangkahkan kaki nya hendak meninggalkan Arbian.

" Jawab Luna " paksa Arbian , bahkan kini tubuh jangkungnya menghalangi jalan Luna.

" aku bilang bukan urusan kak Bian. Minggir ! kak Dean udah nungguin aku."

Luna berusaha sekuat tenaga mendorong tubuh besar itu namun usahanya sia sia karen tubuh itu tak sedikit pun bergeser.

" jawab dulu pertanyaan aku , Luna " geram Arbian.

" mau kak Bian itu apa sih ? Minggir gak " Luna melotot marah.

" gak akan ! Sebelum kamu jawab ada hubungan kamu sama Dean ? Kalian pacaran?"

" kalo iya kenapa ? Urusannya sama kak Bian juga apa ?"

" kalian bener pacaran? Lun dia sahabat aku " ucap Arbian tak terima.

" sahabat ? Terus kenapa kalo kak Dean sahabat kakak?"

" Gak boleh ! Kalian gak boleh pacaran" ucap Arbian tekan Arbian.

Luna melotot tak suka , apa apaan maksud pria ini melarang larang. Memangnya dia siapa.

" gak usah larang larang , emang kak Bian siapa aku hah? Lagi pula aku sama dia sama sama single jadi ga ada masalah." Ujar Luna tak suka.

" Masalah Lun , itu masalah" kekeuh Arbian.

" Masalahnya dimana ?" Luna mulai jengah.

" kamu mantan kakak dia sahabat kakak , kakak ga bisa terima. Kamu bisa deket atau pacarin cowok lain tapi jangan Dean . Dia sahabat kakak."

" persetan Luna ga perduli , kak Bian ga ada hak untuk atur atur Luna untuk jatuh cinta sama siapapun termasuk sama kak Dean." Tegas Luna hal itu membuat Arbian mengepalkan tangannya.

Baru saja hendak membalik tubuhnya. Tiba tiba tubuhnya sudah di dorong ke arah dengan tubuh Arbian yang sudah menghimpit tubuh kecilnya.

" KAK BIAAN " pekik Luna marah. " kakak apa apaan sih ?"

" Jauhin Dean "

" aku gak mau" tolaknya.

" aku bilang jauhin ya jauhin LALUNA"

" ngapain aku harus jauhin orang dia duluan yang deketin aku kok." Jawab acuh Luna.

" aku gak main main Luna , aku bilang,-"

" kata ku enggak ya enggak , dasar gila maksa banget sih."

Arbian menganggukkan kepalanya tiga kali . Seringaian tersungging di bibirnya. Tanpa aba aba pemuda itu langsung meraup bibir Luna kasar. Seolah melepaskan semua emosi yang ada dalam dirinya.

Cup !!

" hmmpptt..."

Luna gadis itu spontan melotot kaget. Ia memukul mukul dada pemuda itu keras agar terlepas dari tautan itu. Namun, hal yang sia sia baginya.

Pemuda itu justru menekan kepala belakang Luna agar gadis itu tak bisa menggerakkan kepalanya. Bibirnya terus mengecap, melumat bahkan menggigit gigit kecil bibir tipis itu.

Hingga akhirnya , Arbian merasakan asin di mulutnya. Ia yang tadi menutup matanya kini perlahan ia buka guna melihat wajah gadis itu.

Matanya terbelalak saat melihat kedua bola mata gadis itu yang memejam namun terus mengeluarkan air matanya. Spontan Arbian langsung melepaskan tautannya.

Plak !!

Tamparan ia dapatkan lagi dari gadis mungil itu kali ini jauh lebih menyakitkan karena gadis itu melakukannya dengan penuh emosi.

" hikkss... hikss "

" ma- maaf Lun , kakak --"

" AKU BENCI KAKAK .. AKU BENCI KAK BIAN "teriak gadis itu.

Arbian menyesali tindakan bodohnya . Ia juga tak mengerti mengapa dirinya bisa melakukan hal itu pada gadis di depannya itu.

Arbian melangkah mendekat hendak meraih tubuh munggil itu kedalam dekapannya namun langkahnya terhenti kala gadis itu mengeluarkan suaranya.

" BERHENTI DISITU ! " pekiknya .

" Lun kakak minta maaf , kakak ga maksud untuk ngelakuin hal itu sama kamu. Kakak juga gak ngerti sama diri kakak Lun." Lirih Arbian memohon.

Luna menggeleng , ia mendorong tubuh Arbian sekuat tenaga lalu berlari meninggalkan tempat itu. Meninggalkan Arbian yang menatapnya dengan penyesalan.

" Arggghhhhh ... bodoh .. bodoh . Lo bodoh Arbian ."

*

*

*

Luna sudah sampai di meja tempat Dean menunggu , dengan tertunduk ia langsung mengajak pemuda itu untuk pulang.

" kak , ayo pulang"

" kamu mau pulang sekarang?" Luna hanya mengangguk sebagai jawaban.

" oke ayok "

Dean ikut berdiri , namun sebelum itu ia pamit pada Arbian yang kebetulan juga baru kembali dari mengangkat ponselnya.

" Ar , gue duluan "

Arbian hanya mengangguk seraya tersenyum tipis. Sorot matanya menyendu menatap punggung Luna yang semakin menjauh dari nya. Tangannya terkepal mengingat kejadian beberapa menit lalu.

" kita pulang"

" tapi , Ar .. "

Tanpa mendengar jawaban Sisil , Arbian langsung melangkah menjauh. Membuat Sisil kesal setengah mati.

" Arrghh... " erang gadis itu menghentak hentakkan kaki.

Karena Arbian yang sudah semakin jauh dari nya . Ia langsung berlari menyusul langkah kaki Arbian yang cepat itu.

*

*

*

Brukk ! Suara pintu mobil ditutup .

" Lama banget sih " ketus Arbian.

" ya maaf , kamu sih jalannya cepet banget" kesal Sisil.

Karena mood nya sedang buruk , Arbian enggan menjawab ucapan itu lagi. Dia langsung menjalankan mobilnya menjauh dari tempat itu.

Di mobil yang lain , Dean merasa bingung dengan Luna. Gadis itu mendadak menjadi sangat pendiam bahkan kini gadis itu terus menatap jalanan dari jendelanya.

" Lun , are you oke ?" Tanya Dean dengan lembut.

Luna menoleh sejenak kemudian mengangguk tak lupa senyuman diwajahnya "hm ,, aku gak papa kak."

" kamu yakin ? Kakak ngerasa kamu sedikit berubah setelah kembali dari toilet . Apa terjadi sesuatu saat kamu ke toilet ?"

Bukan ingin kepo , tapi Dean ingin memastikan bahwa gadis itu baik baik saja.

" gak ada kok kak."

Dean tak lagi membahas , ia yakin pasti ada yang gak beres namun sepertinya gadis itu enggan untuk menceritakan nya pada Dean.

" yaudah kalo gitu" angguk Dean. " kita mau kemana lagi sekarang?"

" kita pulang aja boleh ? Luna capek banget kak pengen istirahat." Pintanya.

" hmm, oke deh "

Sebenarnya Dean masih ingin berdua hanya saja sepertinya mood gadis itu sedang dalam keadaan yang tidak baik. Jadi , ia memilih menuruti permintaan gadis itu saja. Toh , masih ada hari hari lain untuk mengajak kencan gadis itu pikirnya.

...****************...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!