NovelToon NovelToon
Gadis Kecil

Gadis Kecil

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintapertama
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: Kinanovia

Gadis kecil yang bernama amora, merupakan gadis yang cantik dan lemah lembut
Amora berasal dari keluarga berada, namun hidupnya tidak bahagia
Ayah yang sangat ia sayangi meninggal dunia karena kecelakaan, dan ibunya dari dulu sangat membencinya bahkan tidak mengharapkan kehadirannya di dunia ini
Apakah hidup Amora akan terus menyedihkan?
Apakah ia akan bahagia? Ikuti kisah hidup Amora

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kinanovia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak Puas

"Tadi siang Amora menunggu kedatangan bibi Nilam di parkiran ma, ia khawatir bibi Nilam tak jadi datang"

"Sungguh?" Tanya Catherine

"Iya ma" jawab Kelvin

"Amora khawatir karena selama ini ibunya tidak pernah menghadiri undangan apapun yang berkaitan dengannya di sekolah. Henry atau Lea yang selalu mewakili Nilam" ucap Antonio

"Iya kau benar pa" seru Catherine

"Lalu Amora menunggu di parkiran berapa lama?"

"Tidak lama ma, karena aku menyuruhnya untuk pulang. Aku kasihan dengannya ma kalau harus menunggu sampai bibi Nilam datang ke sekolah. Lagi pula bibi Nilam sudah berjanji akan datang tapi memang agak sedikit terlambat katanya" jelas Kelvin

"Dari dulu Nilam selalu mementingkan pekerjaan dari pada anaknya. Semoga ini awal yang baik untuk hubungan Nilam dan Amora"

"Berarti bibi Nilam benar-benar datang ke sekolah ma?" tanya Kelvin, ia seolah masih tak percaya jika ibunya Amora datang ke sekolah

"Iya sayang, seperti yang mama katakan tadi"

Kelvin melirik kakaknya yang hanya diam saja, tak ikut berbicara. Ia masih sibuk menghabiskan sisa makanan yang ada di piringnya.

"Kenapa dari tadi hanya diam saja?" Alexa menoleh pada adiknya

"Kau berbicara padaku?" ia masih mengunyah sisa makanan yang ada di mulutnya. Membuat pipinya menjadi chubby

"Kakak pikir aku berbicara dengan siapa? dari tadi yang diam hanya kakak saja"

"Aku kan sedang makan, kalau aku ikut berbicara seperti dirimu yang ada makananku tidak akan habis" jawab Alexa santai

•••

Matahari sudah nampak menunjukkan sinarnya, pagi ini begitu cerah dan udaranya begitu sejuk.

Amora dan ibunya sedang menikmati sarapan, anak itu terlihat sedari tadi menatap ibunya seperti ada sesuatu yang ingin ia sampaikan. Namun merasa takut untuk mengatakannya, hingga beberapa menit kemudian akhirnya ia memberanikan diri untuk membuka suara

"Bu... " panggil Amora yang sedang duduk di ruang makan bersama ibunya.

"Hem... " Nilam sibuk memberi selai pada roti yang baru saja ia ambil.

"Nanti siang, sepulang dari sekolah aku mau menemani Marsha ke mall apa boleh?" Amora menggigit bibir bawahnya, takut ibunya marah dan tak akan mengijinkannya.

"Untuk apa?" kini Nilam mulai memakan rotinya, ia menoleh pada putri semata wayangnya itu.

"Marsha ingin membeli gaun pesta di salah satu butik yang ada di mall, dia memintaku untuk menemaninya bu"

"Marsha membeli gaun pesta untuk apa?" Nilam menautkan alisnya

"Lusa Marsha ulang tahun, dan akan di rayakan di rumahnya"

Nilam menganggukkan kepalanya, " Boleh, tapi Henry harus ikut denganmu ke dalam mall. Biar dia menjagamu dan Marsha disana"

"Iya bu, terimakasih. Aku pamit berangkat sekarang" pamit Amora setelah menyelesaikan sarapannya, ia begitu senang telah mendapatkan ijin dari ibunya.

Nilam mengantarkan Amora sampai kedepan rumah, tumben sekali wanita itu mengantarkan anaknya sampai depan rumah.

Henry terlihat menunggu Amora dengan berdiri di samping mobil, ia sedang berbicara dengan paman Lukas. Entah apa yang di bicarakan oleh mereka. Henry menoleh pada Amora yang berjalan menghampirinya, ia juga melihat Nilam yang berdiri di belakang Amora. Sejenak menghentikan percakapannya dengan paman Lukas. Mereka berdua memberi sapaan pada Nilam dan juga Amora yang di balas dengan senyuman.

"Mau berangkat sekarang nona?"

"Iya paman" Amora dengan tersenyum

"Silakan nona Amora" Henry membukakan pintu mobil, setelah Amora masuk ke dalam mobil Henry pun menutupnya kembali. Henry hendak masuk ke dalam mobil namun niatnya di urungkan tatkala Nilam memanggilnya.

"Ada apa nyonya?" Henry sudah berdiri di hadapan Nilam

"Nanti siang tolong kau temani dan jaga Amora. Sepulang sekolah ia ingin pergi ke mall untuk menemani temannya yang bernama Marsha.

" Baik nyonya, saya permisi" Nilam hanya menganggukkan kepalanya dan berlalu masuk ke dalam rumahnya

"Paman, saya pergi dulu antar nona Amora"

"Iya Henry, kau hati-hati" ucap paman Lukas

Henry tengah melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju sekolah Amora.

"Paman.. "

"Iya nona.. " Henry menatap sekilas pada Amora

yang duduk di belakangnya

"Tadi ibu berbicara apa kepada paman?" tanya Amora penasaran

"Ibu Nilam meminta paman untuk menemani dan menjaga nona Amora ketika di mall" jelas Henry

"Benarkah?" Amora seolah tak percaya dengan ucapan Henry

"Iya nona, mana mungkin paman berbohong"

Amora melebarkan senyuman, pagi ini ia merasa mood nya sangat baik.

"Kenapa nona tersenyum seperti itu?" menatap Amora pada spion

"Aku senang paman karena ibu berbicara seperti itu terhadap paman, itu artinya ibu perhatian denganku. Ibu khawatir dengan ku, benar kan paman?" Senyumannya masih tak menyurut

"Benar nona"

•••

Laura terlihat sedang merapikan tempat tidurnya yang sangat berantakan akibat ulah suaminya tadi malam. Wanita itu terlihat sangat cantik dan awet muda sekalipun tak ada polesan make up sedikit pun di wajahnya. Terlebih lagi rambutnya yang panjang masih sedikit basah karena beberapa saat yang lalu ia membersihkan tubuhnya.

Antonio baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di pinggangnya. Tak lupa di lehernya melingkar sebuah handuk kecil untuk mengeringkan rambutnya. Tubuh laki-laki itu sangat tegap dan berotot, wajahnya pun sangat tampan. Laura yang melihat suaminya keluar dari dari kamar mandi pun tak henti menatap suaminya yang terlihat sangat tampan itu.

Antonio menyadari bahwa istrinya sedari tadi menatapnya tanpa berkedip, ia menghampiri istrinya yang masih berdiri mematung di samping tempat tidur.

"Kenapa sedari tadi kau menatapku?"

Laura pun tersadar dari lamunannya, "Memangnya tidak boleh menatap suami sendiri?"

Antonio melangkah maju semakin dekat pada istrinya, ia menarik tubuh istrinya dengan tangan kirinya hingga tak ada celah lagi di antara mereka, "Apa kau menginginkannya lagi? kau belum puas semalam?" Antonio sedang menggoda istrinya, tangan kanannya mengusap bibir istrinya yang tipis tanpa polesan lipstik.

"Siapa juga yang menginginkannya? dasar kau ini" Laura melepaskan tangan suaminya dan hendak membuka lemari untuk mengambil satu stel pakaian untuk suami berangkat ke kantor.

Antonio terkekeh melihat tingkah istrinya.

"Pakailah, aku akan ke dapur membantu bibi menyiapkan sarapan" seru Laura, ia berlalu keluar dari kamar meninggalkan suaminya yang masih menertawakannya. Belum sempat ia membuka pintu kamar, suaminya itu berbicara lagi

"Kenapa tidak disini saja?" suaranya pelan namun sebenarnya ia sedang meledek istrinya.

"Tidak, aku takut kau khilaf" Laura melanjutkan niatnya untuk pergi ke dapur.

"Apa dia tidak puas tadi malam?Menyebalkan sekali" gerutunya saat melangkahkan kakinya ke dapur

•••

Antonio sudah siap dengan pakaian kerjanya yang tadi sempat di siapkan oleh istrinya. Setelan jas dan celana berwarna hitam dengan paduan kemeja berwarna merah membuat laki-laki itu terlihat semakin tampan. Tak lupa seutas kain melingkar di kerah bajunya. Ia hendak ke ruang makan untuk sarapan bersama istrinya, yang ia ketahui Laura sudah menunggunya disana.

1
Eunice Djojokusumo
Buruk
Eunice Djojokusumo
Kecewa
Yukishiro Enishi
Thor, aku sudah tidak sabar untuk baca kelanjutannya!
Yume✨
Terus semangat nulis, cerita ini bikin mood aku ke atas.
Người này không tồn tại
Menyentuh jiwaku
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!