NovelToon NovelToon
CINTA TAK TERDUGA

CINTA TAK TERDUGA

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir
Popularitas:9.4k
Nilai: 5
Nama Author: Queen Fitria

Di sebuah kekaisaran kuno.
Kisah Seorang pelayan yang setia pada Nona mudanya.

Meski perjalanan hidupnya sangat sulit di lalui. Tapi ia mampu melewatinya, ia menjadi gadis yang ceria.

Hingga ia beranjak dewasa, dan menjadi wanita cantik, ceroboh dan asal bicara menjadi ciri khas nya.

Setelah dewasa ia dekat dengan seorang Tuan Muda, setelah saling mengenal Ji Yu merasa ia jatuh cinta pada Tuan Muda itu. Tapi terhalang setatus.
Setatus Ji Yu yang seorang pelayan, dengan setatus Sang Tuan Muda dari keluarga bangsawan.

Akankah ia mampu mengejar cinta seorang Tuan Muda ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen Fitria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hampir Terlambat datang

Malam hari

Di tengah hutan, beberapa orang berpakaian serba hitam sedang mengintai di atas pohon, mereka mengintai tenda tempat peristirahat.

Ada empat tenda, meski tak begitu besar. tapi cukup untuk mereka beristirahat, sedangkan para laki-laki berjaga di luar tenda, dengan dua gadis muda yang terlihat sangat cantik, ada laki-laki yang sudah paruh baya dan ada yang masih muda, tubuh tinggi dan gagah, serta ada laki-laki yang berusia hampir tujuh puluh tahun. Tapi tumbuh nya terlihat masih bugar.

Mereka duduk mengelilingi api yang mereka buat, sesekali ranting kayu di lempar ke arah api.

"Kakek istirahatlah, biarkan anak muda yang berjaga," ujar seorang Tuan muda.

"Hei, apa kau pikir kakek sudah serapuh itu?!" ujar seorang gadis.

"Sebaiknya kau juga istirahat, " ujar seorang Tuan muda yang kesal terhadap gadis di hadapannya.

"Kakek, apa tidak akan membela ku," ujar seorang gadis muda dengan manja.

"Aish kenapa kalian selalu ribut? biarkan Kakek tenang sebentar, perjalanan kita masih jauh," ujar lelaki paruh baya itu.

"Baik Ayah."

"Baik Paman," jawab sang Tuan Muda.

"Baiklah, ini sudah larut Kakek akan beristirahat, Kalian juga harus beristirahat," ujar sang Kakek pada kedua cucu perempuannya.

Malam semakin larut, yang berjaga kini hanya dua pria paruh baya dan dua pria muda, Tiba-tiba anak panah melesat ke arah mereka beristirahat.

Dengan sigap ke empat lelaki itu mencabut pedang, dan menangkis anak panah yang begitu banyak mesat ke arah mereka.

"Berhati-hatilah, aku takut mereka menggunakan racun pada anak panahnya," ujar sang lelaki paruh baya.

Kedua anak muda itu mengangguk. Tapi masih berusaha fokus melihat anak panah, malam yang gelap membuat anak panah sedikit sulit terlihat, hanya karena terbiasa menjadikan mereka lebih waspada.

"Dasar pengecut, beraninya muncul di tengah malam!" teriak salah satu Tuan muda yang merasa kesulitan melihat anak panah yang melesat ke arahnya bahkan tenda pun di serang.

"Ayah, apa mereka perampok?" tanya salah satu Tuan muda, sambil terus mengayunkan pedang nya.

"Mungkin saja," jawabnya singkat.

Tuan Besar mendengar keributan di luar, ia langsung keluar membawa pedang, ia sudah memperkirakan hal ini akan terjadi. Tapi ia tak menyangka akan secepat ini.

Tuan besar datang membantu menangkis anak panah yang melesat.

Lelaki paruh baya melihat ke arah sang laki-laki tua itu, "Ayah berhati-hati lah, aku takut mereka menggunakan racun," ujar nya mengingat kan.

"Hem," jawabnya, matanya sangat tajam dan gerakannya sangat cepat.

Salah satu anak muda mendekat ke arah kakeknya, ia membantu menangkis anak panah, yang tak ada habisnya.

Jleb! satu anak panah menancap di dada sang anak muda.

Sang anak muda sedikit meringis saat anak panah itu mengenai dadanya.

Sang kakek langsung mendekati cucunya, "Ini lah yang aku takutkan, aku takut kita mati sebelum sampai ibu kota," ujar sang Kakek, saat melihat raut wajah cucu laki-lakinya yang terlihat kesakitan.

Sang Kakek membawa cucunya ke tempat yang lebih aman, dan sial anak panah terus melesat bahkan dari beberapa arah, dapat di pastikan si pemanah sudah ahli, dan menginginkan kematian mereka semua.

Para wanita yang mendengar keributan di luar tenda, mereka ketakutan dan bersembunyi mencari tempat yang menurutnya aman, meski hanya di dalam tenda. Tapi Tuan besar sudah memperkirakan hal ini jadi tenda di perkuat agar tidak mudah terkena serangan.

Darah sudah mengalir di tubuh semua laki-laki yang sedang menangkis anak panah, "paman apa kita akan mati konyol?" tanya sang anak muda pada pamannya yang tak jauh darinya.

"Bahkan paman tak bisa melihat siapa pelakunya," jawab sang paman.

Tiba-tiba beberapa orang di atas poho terdengar berjatuhan, dan anak panah pun mulai berkurang, mereka jadi saling memandang, dan semakin waspada takut jika tiba-tiba anak panah semakin banyak lagi.

"Sepertinya ada yang membantu kita," ujar sang paman, "Kalian tunggulah di sini aku akan memeriksanya," ujar sang Paman lagi.

Laki-laki paruh baya itu segera masuk ke dalam hutan, dan langsung tak terlihat karena gelapnya malam, dan cahaya bulan yang sangat sedikit di tambah rimbunnya pohon hingga menghalangi cahaya bulan.

Tiga laki-laki berada di tenda sedangkan satu anak muda menyusul laki-laki paruh baya tadi ke dalam hutan, karena merasa di tenda sudah aman.

Gelapnya malam membuat sulit melihat. Tapi bagi yang sudah biasa, dan pandai ilmu bela diri masih dapat merasakan dan mata yang tajam dapat sedikit melihat ke adaan sekitar.

Laki-laki muda itu melihat siluet bayangan pamannya, lalu mendekat, "Paman," ucapnya.

Keduanya memperhatikan pertarungan sengit, kelompok berpakaian serba hitam lengkap dengan topeng, melawan kelompok yang juga berpakaian serba hitam lengkap dengan penutup wajah.

Keduanya memperhatikan yang terjadi di hadapannya, kelompok pemanah tadi pun mulai berkurang, karena lawannya sangat kuat, seandainya siang hari pasti terlihat sangat mengerikan, hanya bau anyir darah yang tercium.

Sabetan pedang terdengar, begitu juga dengan jeritan, begitu banyak pemanah yang menyerang mereka hampir habis oleh kelompok yang berpakaian serba hitam juga lengkap dengan penutup wajah.

Dari banyaknya orang. Tapi keduanya malah fokus pada dua laki-laki yang berdiri di dahan pohon menyaksikan pertarungan terjadi.

Orang yang di atas pohon pun menyadari jika ia sedang di perhatikan, dengan sedikit cahaya bulan dan jarak tak begitu jauh, orang yang di atas pohon pun menatap laki-laki yang sedang berdiri di dekat pohon.

Saat saling menatap. Deg, jantung sang paman begitu kaget melihat tatapan orang di atas pohon itu, tubuhnya sedikit bergetar. Tapi sang paman mencoba menenangkan jantung nya.

Salah Satu laki-laki yang berdiri di atas dahan pohon pun turun dengan ilmu peringan tubuh, "Tuan," sapanya.

"Anak muda," ujar sang paman yang sesekali menatap mata laki-laki yang masih berdiri di dahan pohon.

"Tuan, kebetulan aku lewat sini, jadi sekalian aku membantu mu," ujar Tuan Muda yang menggunakan penutup wajah.

"Ah ya, Tuan Muda terimaksih bantuannya," ujar sang paman, yang sesekali masih menatap laki-laki yang berdiri di dahan pohon.

"Tuan ambil lah ini, aku punya sedikit obat, mungkin Tuan memerlukannya," ujar sang Tuan muda sambil menyerahkan kantung kecil.

Laki-laki paruh baya itu tertegun. Tapi tangannya menerima kantung pemberian Tuan muda tadi.

"Tuan berhati-hati lah, aku akan pergi sekarang mereka akan menjadi urusan orang ku," ujar sang Tuan muda sambil membungkuk, lalu melompat ke dahan pohon.

Orang yang berdiri di dahan pohon itu menatap laki-laki paruh baya itu, sebelum melompat ke gelapan malam.

Laki-laki paruh baya tertegun, saat melihat tatapan mata orang yang berdiri di atas dahan itu, jantungnya semakin berdebar.

1
Oi Min
kok siji nopo tor?? tp makasih. siji tp bendino ra po2 jane.....
Fitria
untuk malam ini author gak bisa up, masih sibuk🙏
Fitria
Gini dong pake bahasa Indonesia, soalnya author gak perlu mikir lagi😁 maklum kurang paham bahasa Jawa.
Oi Min
bagus 2.....di kei 2 kro otor..... sesuk mnh y tor.....
Oi Min
berarti ini dri nona muda keluarga Lie...... jangan2 penculikan adik Fang Qiu jga krna keluarga Lie?? wah.....minta di bumi hanguskan kek nya ini keluarga bohong
Intan
🤣🤣🤣 Ji Yu
Mei Yin
jangan2 kelakuan nona lie itu
Oi Min
kok tuan besar Fang kek g tau keadaan Ji Yu...?? ato pura2 g tau?? mampus kwe nek sampe terlibat tuan Fang
Oi Min
ah..... py Ji Yu
Oi Min
tor..... jo suwe2 nopo.... kan aq syedih
Oi Min
apa mereka suruhan ayah Fang Qiu??? woah...... klo bner..... tuan Fang sungguh cari mati
Oi Min
biarkan saja Jian Luo..... teman mu itu lagi galo.... biarkan dia mencari kesenangan. kmu hnya perlu menjaga nya
Fitria
F
Intan
Jian Luo teman macam apa kau? Tapi memang benar sih Ji Yu sedikit gila🤣🤣🤣
Intan
Ji Yu merasa dah tua🤣🤣🤣
love untuk kak author
Intan
🤣🤣🤣 di mana ada temen kaya si Jian Luo, seru🤣🤣
Oi Min
yah..... Ji Yu wes dwe saingan.... tp tentang ae Ji Yu..... otor e ttp menang ke kwe. Fang Qiu di ciptakan otor hnya utk Ji Yu seorang
Oi Min
bagus cerita nya..... jo suwe2 up e yor
Oi Min
bagus cerita nya..... jo suwe2 up e tor
Oi Min
kan bner...... Fang Qiu dah di jodohin..... di kandani kon jaluk dekrit pernikahan kro Ji Yu nang kaisar kok. tp tenang ae..... nek sampe buwapak mu kui nyelakain Ji Yu..... permaisuri akan bertindak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!