NovelToon NovelToon
LEGENDA SANG PENGUASA

LEGENDA SANG PENGUASA

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Mengubah Takdir / kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:36.2k
Nilai: 5
Nama Author: CHALINKA

Kekacauan tiga alam melahirkan seorang pahlawan yang menegakkan kebenaran dan keadilan bagi umat manusia dengan julukan Sang Penguasa Alam.

Kekuatan Sang Penguasa membuat tiga alam terguncang dan kemudian bersekutu untuk menghukumnya.

Perjalanan Sang Penguasa belum berakhir.

Legenda Sang Penguasa baru saja di mulai untuk menuntaskan tugasnya yang belum terselesaikan dan membuat sejarah baru bagi umat manusia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CHALINKA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17 | Roh Pedang Bintang Semesta

Tanpa rasa takut Shang Xi terus berjalan mendekati cahaya berwarna hijau di dalam gua. Cahaya obornya mulai mengecil, namun cahaya hijau itu mulai menerangi bagian dalam gua.

Shang Xi akhirnya tiba di sumber cahaya dalam gua. Tampak pada dinding gua terdapat beberapa batu permata berwarna hijau yang menyala cukup terang hingga matanya bisa melihat ke sekeliling gua dengan jelas.

“Aku tidak tahu permata apa ini. Tapi cahayanya bisa menjadi penerangan di dalam gelap.”

Shang Xi kemudian menggunakan belatinya untuk mengambil beberapa batu permata itu dan menyimpannya. Dia menggunakan salah satu batu yang sebesar genggaman tangan untuk dijadikan penerangan jalan.

“Ada dua lorong di dalam gua ini. Apakah aku harus lanjut masuk ke dalamnya atau kembali?”

Shang Xi berhenti sejenak memikirkan keputusan yang akan diambilnya. Shang Xi lalu mengambil dua buah batu dan melemparnya ke dalam masing-masing lorong gua yang sebelah kiri dan kanan.

Dug...Dug...Dug...

Dari gema suaranya, Shang Xi mendengar lorong gua paling kanan yang cukup panjang. Dia pun akhirnya memutuskan untuk menelurusinya.

Semakin jauh ke dalam lorong gua itu, Shang Xi mendengar suara gemericik air yang mengalir. Akhirnya dia pun tiba di sebuah sungai dalam gua itu.

“I-Ini aliran air sungai di dalam tanah. Apakah aliran ini menuju ke sumber air?”

Aliran sungai bawah tanah itu cukup deras. Shang Xi mempertimbangkan untuk menggunakannya pergi menuju ke sumber air tujuan aliran sungai tersebut.

Sepengetahuan Shang Xi, jika aliran air sungai mengalir di dalam tanah hanya akan menuju ke laut atau ke sebuah sumber mata air.

Akhirnya dengan memberanikan dirinya, Shang Xi mengambil keputusan untuk terjun ke dalam aliran sungai dan mengikuti arusnya. Beberapa kali Shang Xi harus menahan nafas ketika aliran air sungai itu memasuki gua sebelum akhirnya muncul kembali di sungai berikutnya.

Ujung aliran sungai itu kemudian muncul di sebuah danau yang cukup dalam. Dengan menahan nafas Shang Xi berenang untuk naik ke permukaan danau.

“Hah... Ah...” Shang Xi muncul di permukaan danau dengan nafas terengah-engah.

Shang Xi kemudian berenang menuju pinggir danau dan merebahkan diri di atas rumput.

Saat tiba di danau itu matahari tengah terbit dengan cahaya redup. Shang Xi telah melewati malam di dalam gua tersebut. Perutnya tiba-tiba berbunyi karena merasa lapar.

“Berapa jauh lagi aku harus menemukan istana Bintang itu. Bagaimana aku kembali nanti?”

“Aku hanya dibekali token tanpa peta tentang alam ini.” Shang Xi mengeluarkan token yang diberikan oleh ketua sekte padanya.

Nggunggg....

Token itu tiba-tiba bergetar dan bersuara pelan membuat Shang Xi terkejut.

“Apakah istana itu berada di dekat sini?”

Shang Xi kemudian bangkit dan berjalan mengarahkan tokennya berkeliling. Shang Xi mengikuti arah dimana token itu bergetar lebih keras dan berjalan ke arah tersebut.

NGUNGGG....

Semakin lama token itu bergetar semakin kencang dan bersuara semakin keras.

“Apakah arahku ini telah benar?”

Shang Xi mengikuti getaran token di tangannya hingga dia melihat sebuah istana kuno di kejauhan. Shang Xi tidak meragukan lagi petunjuk yang didapat dari token itu dan berlari mendekati istana kuno tersebut.

Istana Bintang, tulisan itu tertera di atas pintu gerbang istana dengan megah. Istana Bintang ini kemilau memancarkan cahaya matahari yang telah mulai senja.

Shang Xi berjalan mendekati pintu gerbang dan berusaha untuk mendorongnya terbuka tapi pintu itu sedikitpun tidak bergerak. “Ah, token ini untuk membukanya.”

Kemudian Shang Xi mengeluarkan token yang diberikan oleh ketua sekte Wang Jun dan menempatkannya pada celah di pintu gerbang yang seukuran dengan token tersebut.

Token itu mengeluarkan cahaya keemasan lalu bergerak memutar.

RRRRR....

Pintu gerbang pun perlahan mulai terbuka dan Shang Xi berjalan memasuki istana Bintang.

BLAM!

Shang Xi terkejut ketika tiba-tiba pintu istana itu menutup kembali. Shang Xi berusaha mendorong untuk membukanya dari dalam namun gagal. “Aih, jangan katakan aku terkunci di dalam sini. Bagaimana aku bisa keluar?”

Karena tidak bisa terbuka, Shang Xi pun meneruskan memasuki bagian dalam istana untuk mencari cara agar bisa keluar dari tempat itu.

Di bagian dalam istana Bintang, Shang Xi melihat hiasan dan desain istana kuno yang sangat megah. Batu permata warna-warni menghiasi setiap dinding istana yang membuat bagian dalam istana berkilau penuh warna.

Shang Xi berjalan masuk ke bagian dalam istana itu lagi yang terdapat altar batu dengan sebuah pedang yang cukup besar tertancap di atas altar tersebut. Bilah tajam pedang itu memiliki ukiran yang unik dan mewah.

Di samping pedang itu terdapat dua buah kotak di sebelah kiri dan kanannya. Shang Xi berjalan mendekati altar tersebut untuk memeriksa kedua kotak itu.

“Siapa namamu nak?”

Tiba-tiba sebuah suara terdengar ketika Shang Xi berdiri dua langkah di depan altar. Shang Xi menoleh ke sekeliling, namun tidak melihat siapapun di dalam istana tersebut.

Wussshhh...

Angin bertiup lalu muncul sosok bayangan manusia yang membuat Shang Xi terkejut dan mundur dua langkah. Sosok bayangan itu begitu besar dan berdiri di atas altar dengan kedua tangannya berada pada gagang pedang.

Wajah bayangan manusia itu tidak terlihat jelas, namun tubuhnya kekar seperti seorang petarung.

“Si-Siapa?” Shang Xi sedikit gemetar melihat sosok yang perkasa itu.

“Aku adalah roh pedang Bintang Semesta ini.”

Shang Xi menyipitkan matanya mendengar hal itu. Dia tidak pernah mendengar tentang roh pedang dan baru kali ini dia melihatnya sendiri.

“A-Aku Shang Xi,” sahutnya gugup.

“Baiklah. Kita akan memulai ujiannya.” Sosok itu terlihat bergerak untuk mendekati Shang Xi.

“Ujian? Sebentar...” Mata Shang Xi berkedut mendengar hal itu.

“Ah, kenapa ketua sekte tidak menyebutkan tentang ujian ini,” batin Shang Xi karena geram.

“Bukankah kamu datang kemari untuk meningkatkan kultivasi fisikmu.”

“A-Apa maksudmu?” Shang Xi tidak mengerti dengan kata-kata sosok roh pedang itu. Dia merasa was-was dengan ujian yang akan terjadi.

“Istana Bintang ini adalah tempat untuk meningkatkan kultivasi fisik tubuh dewa agar mencapai tahap pencerahan tubuh dan menembus tubuh surgawi.”

Roh pedang itu menjelaskan pada Shang Xi.

Shang Xi terlihat bingung dengan hal itu. Dia sama sekali tidak dijelaskan tentang peningkatan kultivasi oleh ketua sekte Wang Jun.

“Aku hanya diminta masuk kemari untuk mendapatkan gulungan kitab lanjut dari ilmu pedang api bintang,” sahut Shang Xi.

“Hahaha... kamu tidak bisa menguasai kitab lanjut ilmu pedang api bintang jika tidak menembus tubuh surgawi. Jika kamu kultivator spiritual, kamu harus berada di alam surgawi untuk bisa menguasainya.”

“Gulungan kitab itu berada di dalam salah satu kotak. Dan kotak ini hanya bisa di buka dengan tubuh surgawi atau alam surgawi.”

“Dan yang utama, pintu istana ini hanya bisa dibuka dengan tubuh surgawi dari bagian dalam.”

“Aah... berarti mau tak mau aku harus menerobos ke tubuh surgawi untuk bisa keluar dari tempat ini.” Shang Xi terlihat geram mendengar hal itu.

“Benar.”

“Aku akan membuat perhitungan dengan ketua sekte jika berhasil keluar dari tempat ini. Dia memberikan penjelasan yang tidak lengkap padaku,” gumam Shang Xi dalam hatinya.

1
parakkang
sebagai tamu pea lho yg lol ga baca
Meichan
good
Mahayabank
Skip aja dulu nih cerita..ngak tau lanjut lagi....tks.
Sofandsyah
Thooor jangan malu2 u/ Up up up yg banyak....🙏🙏🙏
Sofandsyah
lanjuutkan....
Sofandsyah
kenapa Shang xi gak dapet gulungan atau Cincin penyimpanan di tubuh mayat zhang di....?
Sofandsyah
kethoke apik...coba dilanjutkan... semoga tdk berhenti di tengah jalan...🙏
Aris Robaka
novelnya lompat2 ceritanya dan MC msih minim ilmu beladiri nya dan bagaimana dgn ingatan mcnya tor.kok ane ceritanya
Aris Robaka
blum apa2 sdh bunting hah novel gk jelas
Aris Robaka
percuma juga punya fisik dewa kalo gk bisa terbang .tor ini novel apaan
Aris Robaka
kata dikmu kondisikan tor jgn alay.pake kata saudara lebih pnts.
kultivator fisik kalo diserang dari jarak jauh dgn energi spritual gimana tu jdinya autor 🗿
saya rasah novel ini lebih di untungkan kultivator spritual
Aris Robaka
novel yg agak lain dari yg lain🤣😅🤦🏼
kata2nya masih ada yg kacau
Aris Robaka
sektenya berada di gunung persik tapi nama sektenya teratai putih.gak lawak ni tor.
Mahayabank
Pelit koment para pembaca disini /Sleep/
Mahlubin Ali
ini flashback aja Ampe banyak banget
Mahayabank
Mantaaap...Lanjuuuut lagiiee 👌👌👌
Mahayabank
/Good//Good//Good//Ok//Ok/
Mahayabank
Yaudah lanjuuuut lagiiieee 👌👌👌
Mahayabank
Mantaaap...Lanjuuuut lagiiee 👌👌👌
Mahayabank
/Ok//Ok//Good//Good/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!