kisah ini menceritakan tentang seorang tuan muda dari klan besar yg di sebut sampa karena tidak bisa berkultivasi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon WOURU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masalah Mei Lin
Setelah sampai diatas jurang, mereka mendarat di sebuah gua atas perintah dari Yan Liyan.
"Kakak Liyan kenapa kita harus mendarat di gua ini?" tanya Xiao Yi kebingungan dengan perintah Yan Liyan.
Yan Liyan melihat gua itu dengan tatatapan nanar seperti mengingat sesuatu yang menyedihkan.
"Tidak ada alasan khusus, Aku hanya mengunjungi musuh lama dan untuk kalian, tunggu disini terutama kau Mei Lin sembunyikan auramu!!" perintah Yan Liyan kepada mereka berdua.
Xiao Yi dan Mei Lin hanya menganggukan kepalanya sebagai balasan.
Yan Liyan langsung masuk dalam gua itu dan menyembunyikan aura keberadaanya.
Setelah masuk di dalam gua. Yan Liyan melihat Beruang merah dengan tinggi enam meter dan lebar tiga meter yang sedang tertidur tanpa merasa adanya gangguan.
"Sungguh mengingatkan aku tentang kejadian satu tahun lebih yang lalu." ucap Yan Liyan dengan tatatapan nanar yang tertuju pada beruang itu.
Yan Liyan mengeluarkan satu buah ginseng berwarna emas dari cincin penyimpananya dan menaruhnya disebelah beruang itu.
"Aku memberikan tanaman ginseng abadi ini kepadamu, karena bagaimanapun kau telah membuatku mengambil keputusan yang telah mengubah hidupku." ucap Yan Liyan sambil melihat kearah beruang itu.
Setelah selesai menaruh ginseng keabadian di samping beruang merah,
Yan Liyan langsung keluar dari gua itu menemui Xiao Yi dan Mei Lin yang menunggunya di luar gua.
Mei Lin dalam bentuk kecil berada di bahu Xiao Yi, yang sedang duduk di bawah pohon yang berada di depan gua.
Mereka berdua terlihat sedang menunggu seseorang.
"Ayo kita lanjutkan perjalanan kita!" ucap Yan Liyan yang baru keluar dari dalam gua.
Xiao Yi yang mendengar ajakan dari Yan Liyan menjadi bersemangat.
"Ayo!! Aku sudah tidak sabar untuk melihat dunia luar!" ucap Xiao Yi dengan penuh semangat.
Yan Liyan tersenyum melihat itu.
"Tapi sebelum itu...
"Hei.. Mei Lin, kau tidak bisa ikut dengan kami." ucap Yan Liyan sambil melihat kearah Mei Lin.
Xiao Yi yang mendengar itu menjadi bingung.
"kenapa Mei Lin tidak bisa ikut dengan kita." ucap Xiao Yi sambil mengelus kepala Mei Lin.
"Itu karena akan sangat merepotkan jika orang-orang melihat burung phoenix bersama kita.
Bagaimanapun burung phoenix merupakan hewan yang dianggap legenda di alam tingkat rendah ini."
"Akan sangat merepotkan jika keberadaanya diketahui orang lain, apa lagi orang itu haus akan kekuasaan dan melakukan segala cara untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkanya."
Jelas Yan Liyan panjang lebar kepada mereka berdua.
Mei Lin yang mendengar itu menganggukkan kepalanya tanda mengerti dengan penjelasan Yan Liyan.
Dari segi manapun semua yang dikatakan oleh Yan Liyan adalah kebenaran.
"Aku tidak peduli!! Mei Lin harus ikut dengan kita, Aku tidak ingin berpisah denganya jika ada orang yang ingin mengambilnya maka aku akan menghancurkanya."
Ucap Xiao Yi dengan tegas sehingga aura membunuh berupa asap hitam pekat keluar dari tubuhnya.
Xiao Yi tidak mau tahu, Mei Lin merupakan temanya dan dia tidak mau berpisah denganya.
Yan Liyan tersenyum kecut ketika melihat Xiao Yi mengeluarkan aura membunuhnya.
"Sepertinya kau salah paham. Aku tidak pernah bilang kalau kita akan berpisah denganya." Yan Liyan duduk dibawah pohon bersama Xiao Yi disampingnya.
Xiao Yi yang mendengar itu langsung menarik kembali aura membunuhnya, lalu menatap Yan Liyan dengan heran.
"Lalu, Apa maksud kakak Liyan kalau Mei Lin tidak ikut dalam perjalanan ini?"
"Yang aku maksud adalah ini!!" ucap Yan Liyan sambil mengayunkan tangannya kearah Mei Lin untuk memindahkan ke invetory sistemnya.
Xiao Yi yang melihat Mei Lin menghilang dari bahunya menjadi kebingungan.
"Kemana perginya dia?" ucap Xiao Yi menatap Yan Liyan dengan kebingungan.
"Tenang saja! Aku telah memindahkanya ke dimensi yang berbeda agar dia bisa berlatih di sana, dan kau bisa menemuinya kapan saja." ucap Yan Liyan melihat tatapan bingung Xiao Yi.
Xiao yang mendengar itu bertambah bingung.
"Dimensi yang berbeda?"
'Apa maksudnya itu?' pikir Xiao Yi yang berusaha untuk memahami perkataan Yan Liyan.
Yan Liyan tersenyum ketika melihat Xiao Yi seperti sedang memikirkan sesuatu.
"Jangan terlalu banyak berpikir, cepat atau lambat kau akan segera memahami apa yang aku ucapkan tadi."
"Jadi, Kau harus berusaha keras untuk itu." ucap Yan Liyan mengelus kepala Xiao Yi yang berada disampingnya.
Xiao Yi yang mendengar perkataan Yan Liyan hanya mengangguk tanpa bertanya lagi.
Karena dia yakin apapun yang dilakukan oleh Yan Liyan pasti demi kebaikan mereka berdua.
Yan Liyan yang melihat Xiao Yi yang kembali tenang tersenyum lega karena akan sangat merepotkan jika dia bertanya terus-menerus.
".............."
Terlihat Yan Liyan sedang memikirkan sesuatu dengan Xiao Yi yang menyandarkan kepalanya di bahu Yan Liyan.
'Hmm... Apakah aku akan kembali ke keluarga Yan dan bertemu Yan Lin disana?
Tapi aku bisa merasakan adanya aray penghalang di pembatas antara hutan herbal dan hutan dewi kematian.'
'Sejak kapan mereka memasang aray empat gabungan itu?'
'Huh.. Apa peduliku!
lagipula, Aku akan dengan mudah menghancurkan aray itu dengan bantuan sistem, tapi hal itu akan menimbulkan kecurigaan.' ucapan dan pertanyaan Yan Liyan di dalam batinya.
"Sistem sarankan kami harus pergi kemana! karena selain pergi ke keluarga Yan aku tidak punya tujuan lagi."
[Ding... sebaiknya tuan memulai petualangan tuan menuju arah utara, karena sistem bisa memprediksi akan terjadi sesuatu yang menarik disana.]
Yan Liyan yang mendengar itu segera membangunkan Xiao Yi yang sebentar lagi akan memejamkan matanya di bahunya.
"Ayo kita lanjutkan perjalanan kita, Xiao Yi!" ucap Yan Liyan sambil berdiri dan memembentangkan jubah indahnya.
Xiao Yi yang mendengar itu hanya mengangguk dan menatap Yan Liyan penuh harap.
Yan Liyan yang melihat tatapan Xiao Yi hanya menghela nafas dan berjongkok untuk menggendongnya.
sesudah Yan Liyan menggendong Xiao Yi dia melesat terbang kearah utara.
"Huh.... Aku sudah menduga jika ini akan terjadi." gumam pelan Yan Liyan sambil melihat kearah Xiao Yi yang bersandar dibahunya.
Xiao Yi yang mendengar gumaman Yan Liyan semakin mempererat peganganya.
"Terimakasih kakak Liyan." ucap Xiao Yi pelan dan tidak lama kemudian dia tertidur.
"Iya, tidurlah dengan nyenyak, gadis manja."
ucap Yan Liyan, memperlambat sedikit kecepatan terbangnya agar tekanan udara tidak mengganggu tidur Xiao Yi
"Aku harap hal menarik yang dikatakan oleh sistem tidak mengecewakanku."
Penjelasan:
Ginseng abadi merupakan tanaman yang dipanen Yan Liyan di dalam jurang kematian.
Tanaman tersebut berguna untuk memperpanjang umur binatang buas.
Biasanya digunakan oleh para kultivator untuk memperpanjang umur binatang kontrak mereka selain menggunakan tanaman,
Para kultivator bisa menggunakan Qi mereka, tentu itu sangat merugikan buat mereka maka dari itu mereka mencari alternatif lain seperti ginseng abadi.