NovelToon NovelToon
Our Secret Marriage

Our Secret Marriage

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:8.9k
Nilai: 5
Nama Author: Giriri

Berasal dari keluarga 'berada' tidak selamanya bahagia. Hal inilah yang dirasakan oleh Putri Bungsu keluarga Maharani yaitu Aila Maharani. Terlahir dari keluarga yang terkenal karena bakat bermusik mereka membuatnya terbebani.
Kebebasannya terhalang karena takut mencoreng nama baik keluarga dan juga sering dibandingi oleh publik dengan saudara nya Airis.
Suatu hari, kediaman keluarga Maharani didatangi seorang Tuan Muda dari keluarga Davidson yaitu Egi Davidson, dikenal suka bermain wanita, tapi nyatanya dia hanyalah pria dewasa yang masih polos.
Kedatangannya ditemani seorang sekretaris dengan tujuan melamar salah satu putri dari keluarga Maharani.

Secara mengejutkan Si Tuan Muda itu memilih Aila sebagai pasangannya..
Semua orang terkejut dengan hal ini, termasuk Aila...

Apa yang terjadi? Kenapa semua orang terkejut? Apa Aila akan memanfaatkan kesempatan ini untuk meraih kebebasan??

Penasaran cerita nya??
Mari ikuti kisah mereka di Our Secret Marriage

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Giriri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Beradaptasi

Egi pergi untuk menemui sekretaris sebentar saat mereka sudah selesai membahas tentang kontrak.

Didalam kamar tersebut terlihat Aila yang melihat serius ranjang didepannya.

"Aku tidur dimana malam ini. Apa aku tidur di ranjang saja, tapi perjanjiannya kami tidak akan seranjang dan kalau aku tidur di ranjang sendirian bukannya terlihat tidak sopan jika membiarkan yang punya rumah tidur di sofa."

Aila terlihat berpikir keras dengan situasi sekarang hingga beberapa saat kemudian Egi kembali ke kamarnya.

"Hm? Seriusan dia sudah tidur, padahal tidak terlalu lama aku keluar." Ucap Egi sambil menutup pintu di belakangnya.

Dengan langkah kaki yang pelan, Egi mendekati Aila yang sudah tidur.

"Heiiii, kamu serius sudah tidur atau bohongan... sepertinya dia memang ketiduran. Tapi apa tidak apa-apa ya kalau dia tidur di sofa. Padahal aku mengira kalau ini malam pertamaku tidur di sofa sementara orang lain tidur di ranjangku."

Beberapa saat, Egi lama terdiam dengan Aila tertidur didepannya, selang beberapa detik dia langsung menuju ranjangnya dan merebahkan diri ditempat yang empuk itu.

"Waah...setelah hari yang panjang akhirnya aku bisa bersantai dengan empuknya ranjang ini. Baiklah mari kita istirahatkan seluruh tubuh yang sakit ini dengan tidur.

"...selamat malam."

Egi menguasai ranjang yang besar tersebut sendirian, meninggalkan Aila yang tidur ditempat yang sempit dan bisa membuat tubuh pegal-pegal.

Tentu saja tidak ada yang bisa tidur secepat ini, dasar pria tidak punya hati...

Hikss.. aku rasa ini akan jadi pengalaman pertamaku tidur semalaman di sofa

Aduhh badan ku... TT

Butuh waktu yang lama Aila untuk bisa tidur nyenyak karena selain tempat tidur yang tidak nyaman, dia juga harus beradaptasi dengan tidur dikamar yang sama dengan laki-laki yang bahkan tidak ia kenal.

....

{Keesokan harinya}

Panasnya matahari pagi mulai menyeruak memasuki jendela kamar pasangan pengantin baru ini.

Jam weker dimeja menunjukkan pukul 7.00, disaat itu juga Aila perlahan membuka mata nya. Entah mengapa dia merasa tidur ditempat yang nyaman, padahal ini di sofa.

Aila meraba meja disampingnya, seperti mencari sesuatu. Dengan kesadaran yang belum penuh, Aila bangun dan melihat ada selimut tebal yang menutupnya.

Ehh memangnya selimutku semalam setebal ini ya. Terserahlah

Tapi dimana handphone..tunggu.

Aila melihat sofa yang dipakainya tidur semalam ada didepannya.

Kalau didepannya itu sofa, berarti sekarang Aila tidur di...

Aila seketika membelalakkan matanya melihat ada Egi disebelahnya yang masih tertidur pulas.

Aila menutup mulutnya ingin berteriak dan dia histeris dalam pikirannya.

Gila gila gilaaaaa

Bisa-bisa nya aku melanggar kontrak ku sendiri.

Mampus aku..aku harus segera pergi dan sebelum dia bangun. Aila

Aila perlahan bangun dari ranjang dan merapikan selimut agar tidak terlihat seperti ada orang yang barusan tidur disebelah Egi.

Aila langsung pergi ke kamar mandi, setelah selesai mandi dan bersiap dia pun langsung turun ke bawah.

"Maafkan aku yaa." Bisik Aila sambil menutup pintu kamar.

Aila turun sambil membawa ranselnya dan pergi ke dapur.

"Apa nyonya muda ingin sarapan dulu." Tanya bibi pembantu disitu.

"Iya, bi. Tapi tolong masukan ke wadah bekal ya, karena waktunya sudah tidak lama lagi.

"Baik, nyonya muda."

Bibi tersebut mengambil wadah bekal yang ada di lemari, dia memasukkan sandwich yang sudah ia siapkan.

"Ini, nyonya muda."

Aila langsung memasukkan bekal tersebut ke dalam tas nya dan langsung berangkat ke kampus.

"Terima kasih, bi. Saya berangkat ke kampus dulu."

"Baik, Nyonya Muda. Hati-hati."

Di halaman sudah ada mobil yang menunggu untuk mengantar Aila ke kampusnya.

"Ayo pak kita berangkat."

Supir tersebut pun langsung menyetir mobilnya keluar halaman rumah besar itu.

Di dalam rumah bibi pembantu bertemu dengan sekretaris Egi.

"Nak Arya, bukankah Nyonya Muda terlihat agak terburu-buru." Tanya bibi pembantu kepada Arya si Sekretaris Egi sekaligus sepupu nya.

"Sepertinya begitu.."

Arya melihat ke arah kamar pengantin itu di atas.

"..kira-kira terjadi apa ya." Gelak Arya dengan senyum jahil nya.

Arya melihat jam tangan dan sekarang saatnya Egi bangun dan bersiap ke kantor.

Tok..tok..tok..

"Tuan muda~~." Panggil Arya sambil membuka pintu kamar.

Arya melihat Egi yang sudah terduduk di ranjangnya.

"Apa dia sudah berangkat." Tanya Egi dan Arya tau siapa yang Egi maksud.

"Sudah, dan baru saja."

Melihat Egi menggosok muka nya dengan kasar Arya yang kebingungan pun bertanya.

"Ada apa, tuan muda." Tanya Arya.

Sebelum menjawab, Egi melihat Arya dengan wajah kesal.

"Sepertinya dia punya kebiasaan tidur berjalan. Tadi malam saat aku terbangun, dia berjalan dari sofa ke ranjang dengan mata tertutup.

"Seenaknya dia berbaring dan langsung..."

"Hmm? Langsung apa???."

Dengan tingkah jahilnya, Arya menutup mulutnya seperti gadis.

"..ini tidak seperti yang kau pikirkan. Inti nya dia itu punya kebiasaan buruk, padahal dia sendiri yang menulis kontrak tidak boleh seranjang, ck." Gerutu Egi, dia merasa dirugikan karena Aila yang melanggar kontraknya sendiri, sedangkan dia tidak boleh melanggar jika tidak terlalu penting.

"Eh..tunggu. Anda bilang kontrak?. Kalian berdua melakukan kontrak apa." Tanya Arya.

"Kau lihat saja sendiri." Egi menunjuk didalam laci meja disebelah ranjang.

Arya membaca kontrak tersebut dengan serius.

"Ini..Nona Aila yang menyarankan." Tanya Arya masih tidak percaya.

"Tentu saja, siapa lagi memangnya, Pihak 1 itu juga dia."

"Sudahlah, aku mandi dulu." Egi beranjak dari ranjang meninggalkan Arya yang masih membaca isi kontrak kedua orang itu.

"Waah Nona Aila, Anda memang luar biasa. Jarang saya melihat orang yang dibawa Egi ini memasang pembatas berupa kontrak begini, haha. Tapi saya tidak yakin kalian berdua akan bercerai dalam waktu satu tahun, karena kalian berdua sama-sama berjiwa polos dan mudah jatuh cinta, hahahaha."

Sebelum berangkat, Egi memakan sarapannya terlebih dahulu.

"Berapa kali pun saya melihatnya, tuan muda kita tetaplah tampan." Puji bibi pembantu dan beberapa pelayan yang mendengarnya.

Mendengar pujian itu Egi merasa bangga dan tersenyum mengejek Arya disebelahnya.

Setelah itu, Egi berangkat ke kantor ditemani oleh Arya sebagai sekretarisnya.

.

"Aila." Panggil seorang gadis saat Aila ingin masuk ke kelasnya.

Aila menoleh dan mendapati bahwa gadis itu salah satu temannya yaitu Dany.

"Hm, ya." Sahut Aila.

"Kau baik-baik saja." Tanya Dany.

"Tentu saja baik. Kenapa kau bertanya."

"Yaa habisnya kau terlihat gugup barusan seperti habis melakukan sesuatu yang tidak biasa."

Dany membelalakkan matanya saat melihat Aila yang kembali gugup dan mukanya sedikit memerah.

"Heii serius..apa kau baik-baik saja. Kau demam." Tanya Dany kembali sambil meletakkan telapak tangannya di dahi Aila.

Plakk

Seketika kelas hening dan melihat ke arah Aila berada.

Dany terkejut apalagi melihat pipi Aila yang sangat merah karena ditamparnya barusan.

"Hmm Aila kau..baik-baik saja."

------------------------------------------------------------------------

...Jangan lupa Subscribe, Komen dan Like nya gaiss 😉...

...Support kalian buat author buat rajin update ...

...😁...

...Happy reading...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!