NovelToon NovelToon
Merebut Cinta Ibu Tiri

Merebut Cinta Ibu Tiri

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Konflik etika / Selingkuh / Cinta Terlarang / Romansa / Ibu Tiri
Popularitas:12.5k
Nilai: 5
Nama Author: SariRani

Aksara Abimanyu, merebut dan menggauli istri muda ayahnya secara diam diam hingga tumbuh benih cinta atau nafsu yang tak terkendali dari sepasang anak muda. Siapa kah wanita itu? Dan apa yang terjadi jika hubungan terlarang anak tiri dan ibu tiri itu berlanjut? Bagaimana ibu tiri mengatasi dilemanya menjadi istri dari ayah kekasihnya alias kakek dari calon bayinya? Ikuti cerita ini, pasti seru! Beri dukungan yaa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Suami tua temperamen

Ketik keluar lift, tiba tiba tangannya ditarik seseorang menuju ke tangga darurat.

"Aksa" lirih Saras sambil menatap pria yg berhadapan dengannya saat ini.

"Salsa memberitau Ardo jika Arman sudah kembali lebih cepat dan..." ucap Aksa dengan tatapan serius dan tajam memperhatikan penampilan Saras.

Penciuman Aksa pun mengenali parfum sang ayah yg bisa ia hirup dari kekasih gelapnya itu.

"Apakah ayahku memasakmu untuk melayaninya lagi?" tanya Aksa dengan nada dingin.

"Dia suamiku, jadi aku tidak bisa menolaknya" jawab Saras lagi karena ia tidak bisa mengelak.

Aksa pun mengepalkan tangannya hendak memukul dinding namun ia tahan.

Entah kenapa beberapa hari hidup bersama Saras tiap malam membuatnya lupa bahwa sang kekasih adalah istri ayahnya yang juga otomatis jadi ibu tirinya. Ia merasa wanita itu sudah jadi miliknya.

Saras pun memegang tangan Aksa yang mengepal.

"Rileks sayang. Aku yakin yang akan tumbuh di rahimmu adalah anakmu. Aku mencintaimu dan kamu harus tanggung jawab" ucap Saras menenangkan.

Aksa pun menghela nafas kasar dan mencoba meresakan amarahnya.

"Ayo kita kabur aja. Aku akan menikahimu" ajak Aksa tiba tiba membuat Saras terkejut.

"Tidak bisa. Ayah dan Ibu ku akan dalam bahaya jika ayahmu marah. Bersabarlah, setelah aku membuat karirnya jatuh dan bersujud dihadapan ayahku, aku akan datang padamu" ujar Saras sambil membelai wajah tegas Aksa.

"I love u beb, love you so much" ungkap Aksa lalu memeluk Saras.

"I love u too" sahut Saras yg juga memeluk pria tampan itu.

Lalu pelukan terlepas dan Saras keluar terlebih dahulu dari tangga darurat itu menuju kantin dan Aksa turun lantai lagi ke lantai dasar menuju parkiran motor.

Saras yang sudah lapar karena tenaganya sudah dihabiskan sang suami, langsung buru buru ke kantin sebelum jam istirahat selesai.

"Hey, Ras! Sini" panggil Salsa yg sudah duduk di kursi meja kantin.

Saras pun menghampiri sahabatnya itu.

"Lama bener. Udah aku beliin nasi goreng favoritmu tapi tinggal 15 menit lagi loh istirahatnya" ucap Salsa yang ternyata sangat perhatian pada Saras dengan memesankan makanan terlebih dahulu.

"Biasa, tuh aki mau minta jatah" lirih Saras malas sambil mulai menyendokkan nasi goreng ke mulutnya.

"Astaga Ras! Hmmm, aku gak harus komen apa lagi soal hal itu" sahut Salsa.

Saras tak menyahuti ucapan sahabatnya karena ia harus menyelesaikan makan siangnya.

Saat suapan sendok terakhir, pas jam istirahat selesai. Saras dan Salsa pun langsung menghabiskan minuman mereka.

.

Ketika pulang kerja, Arman dan Saras berada dalam mobil yang sama. Tangan Arman sudah bertingkah nakal memegang bagian sensitif sang istri padahal ada Pak Tono sebagai driver.

"Mas, jangan disini" lirih Saras sambil menahan tangan Arman untuk tidak berada disana.

"Ayolaah dikit aja. Tono konsentrasi nyetir, gak mungkin dia noleh noleh kebelakang" sahut Arman enteng dan tetap menggerak kan tangannya untuk bisa masuk dari bawah rok mini sang istri.

Namun lagi lagi Saras menolak dan ia pun mengeluarkan amarahnya.

"Cukup Mas! Aku gak mau ya gak mau!" pekik Saras akhirnya menolak dan menghempaskan tangan Arman dari pahanya.

Arman terkejut. Baru ini Saras memekik kan suara dihadapannya.

"Ka...kamu beraaani meneriaki ki?" tanya Arman masih tidak percaya.

"Yaa, aku berani! Mas Arman tidak bisa ditolak dengan kata kata lembut!" ucap Saras dengan berani.

Arman pun tak kalah tersulut emosi, ia pun menyuruh Tono menghentikan mobilnya di pinggir jalan.

"Tono, berhenti! Dan keluarlah! Cepat!" teriak Arman.

Tono pun menuruti bosnya dan menghentikan mobil majikannya itu tepat di pinggir jalan raya. Lalu ia pun keluar dan berdiri agak jauh dari depan mobil.

Jalanannya sepi karena sudah masuk kawasan perumahan elit dimana rumah utama Abimanyu berada. Hari pun sudah gelap jadi tidak semua orang bisa keluar masuk kawasan itu selain pemilik rumah dan siapapun yang bekerja disana.

"Waduh, Nyonya pasti disiksa lagi sama tuan. Kasian banget Nyonya Saras. Kenapa juga dia harus menikah sama pria tua dan hidung belang kayak si Arman itu" batin Tono sambil menikmati rokoknya.

Didalam mobil, Arman mulai melancarkan serangan untuk memberikan hukuman pada sang istri yang berani meneriakinya.

"Dasar wanita tak tau balas budi! Udah kukasih uang, rumah buat ayah ibumu, udah kukasih jatah bulanan yang besar tapi tidak bisa memuaskan ku!" teriak Arman lalu terdengar suara tamparan.

Plak..

Arman menampar wajah Saras dan memegang dagi wanita itu kuat.

"Hey! Sadar diri kamu! Jika bukan aku yang menyekolahkanmu, ayah ibumu yang miskin itu tidak bisa menyekolahkanmu dari SD sampai bisa masuk Universitas Indonesia. Kamu memberikan tubuhmu yang sudah gak gadis itu untuk aku nikahi tidak bisa mengganti apa yang sudah kuberikan padamu, Saras" ucap Arman dengan penuh penekanan dan cengkraman tangannya menyakiti wanita itu.

"Aaakh! Sakit mas! Lepasin!" minta Saras.

"Kamu ditinggal 13 hari udah berani sama suami! Diberi kebebasan malah ngelunjak! Yaudah, mulai besok, kamu gak usah kerja dan dirumah saja sampai kamu hamil dan melahirkan!" perintah Arman membuat Saras protes.

"Mas. Maafkan aku. Aku salah, please maafkan aku" minta Saras dengan uraian air mata menahan sakit di pipi dan ketakutan terjadap suaminya.

"Tidak, keputusan ku sudah bulat. Kamu layani aku saja dirumah, fokus untuk merawat diri agar bisa segera hamil. Mungkin selama ini kamu terlalu bekerja keras di kantor" ujar Arman lalu melepaskan cengkraman dari dagu Saras.

"Maafkan aku, Mas. Aku salah berteriak kepadamu tadi. Aku tetap bisa hamil meskipun bekerja. Hasil dari dokter yang aku berikan ke Mas Arman seminggu lalu kan juga menunjukkan hasil baik untuk kita kan? Aku masih bisa melayanimu di kantor juga" bujuk Saras.

Ia benar benar enggan jika harus menjadi tawanan rumah. Pasti Arman akan memerintahkan pengawal untuk menjaga rumah agar aku tidak keluar seenaknya.

Kesempatan untuk bertemu Aksa pun berkurang.

"Hahahahaha, kalau soal kesehatan dan keperkasaanku sih tidak diragukan lagi. Yang masalah itu kamu! Wanita yg gak berguna!" sombong Arman sambil tertawa puas.

"Cih, kalau tidak aku palsukan laporan itu, pasti kamu akan tetap menyalahkanku atas ketidaksuburan benih mu, pria tua" batin Saras.

Saras pun tak menyahuti omongan Arman, yang terlihat sudah puas memberikan hukuman padanya.

Pria itu pun membuka pintu mobilnya lalu memanggil Tono untuk melanjutkan perjalanan pulang.

Hanya sekitar 5 menit, akhirnya mereka sampai di rumah. Saras berjalan dibelakang Arman ketika masuk rumah lalu menuju kamar mereka.

1
Armyati
lannjjuuuttttt kak 🙏 semangat terus pokoknya ditunggu kelanjutannya 🥰
SariRani: Yaa pasti happy ending 💖💖💖
Armyati: siap kak pastinya setia nunggu sampai akhir bahagia😍🤗🙏
total 3 replies
Armyati
betul begitu semangat terus💪💪
Armyati
jgn gt Aksa jgn minder sama diri sendiri, kamu msh bs sembuh n berjalan diatas kaki kamu sendiri kq, ayo berjuang sama-sama dgn Saras🥰💪💪💪
Armyati
laannjuutttt kak 🙏🙏 please,, tinggal pemulihan Aksa n cari bukti membalikkan keadaan buat si pria tua busuk itu biar mendekam sekalian dipenjara😡😡
Armyati: siap 🙏 sama-sama kak🤗
SariRani: Siaaaap , ditungguuuu yaaaa 😘💖🥰 thanks udah support karya author
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!