11
Anggi Putri Nugroho, wanita cantik yang baru menyelesaikan pendidikan kedokterannya di usia 23 tahun. Memiliki kepercayaan diri tingkat tinggi membuat Dokter Anggi tanpa segan menerima tantangan dari kedua sahabatnya untuk menakhlukan seorang laki-laki asing yang mereka temui di club. Hingga akhirnya kisah rumit percintaannya 'pun dimulai.
Ig : Ratu_Jagad_02
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratu jagad 02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Jas berwarna putih khas seorang dokter telah melekat sempurna di tubuh Anggi. Ia turun dari mobil dan mengikuti langkah kedua orang tuanya untuk masuk ke rumah sakit. Sepanjang jalan masuk, banyak sapaan-sapaan hangat dari para pegawai rumah sakit maupun pasien yang mungkin mengenal kedua orang tuanya. Jujur, sambutan hangat ini membuat Anggi merasa bahagia, karena kedua orang tuanya benar-benar patut menjadi panutannya dalam berkarier.
"Ruangan dokter umum ada di bagian sana. Bergabunglah bersama mereka dan mulai pembelajaranmu." ucap Ayah Ardan. Setelah mengatakan itu, ayah Ardan langsung mengajak bunda Gita menuju ruangan mereka.
Anggi menghela napas sejenak, sebelum akhirnya melangkah memasuki ruangan yang tadi ditunjuk ayahnya. Begitu masuk, para dokter dan perawat yang ada di sana berdiri dan menyambutnya. Mereka jelas mengenal Anggi, karena beberapa kali Anggi mengunjungi rumah sakit ini saat ia masih menempuh pendidikan kedokterannya.
"Selamat bergabung, Dokter Anggi." dokter ber-name tag Mawar itu mendekat dan mengulurkan tangannya pada Anggi, diikuti oleh yang lain.
"Terima kasih," Anggi tersenyum ramah dan begitu sopan. Sungguh, siapapun pasti tidak akan pernah menyangka jika Anggi bisa bertingkah gila dan genit saat di luar jam kerja.
"Oke semuanya, jam kerja kita dimulai, jadi silahkan ke ruangan pasien masing-masing." ucap Dokter Mawar, selaku kepala bagian di sini.
Satu persatu dokter mulai keluar dari ruangan menuju ruangan pasien mereka masing-masing, begitupun dengan Anggi. Ia berjalan bersama dokter lain menuju ruangan pasien mereka yang kebetulan searah. Hingga akhirnya, Anggi permisi lebih dulu saat ia sudah tiba di ruangan yang tadi ditunjuk Dokter Mawar sebagai pasien pertamanya.
"Selamat pagi," sapa Anggi hangat, tentunya dengan senyum anggun yang berhasil menutupi semua tingkah genitnya.
"Pagi Dok," jawab ibu-ibu yang tengah menunggu pasien tersebut.
"Bagaimana hari hari ini, merasa lebih enakan?" tanya Anggi pada pasien.
"Iya Dok, badan saya sudah mulai sehat rasanya."
"Baiklah, kalau begitu saya periksa sebentar ya." Anggi memeriksa keadaan pasiennya dengan menggunakan stetoskop. Begitu selesai, ia menggulung stetoskop-nya dengan senyum yang benar-benar terlihat begitu anggun. "Keadaan pasien sudah benar-benar membaik. Saya akan resepkan obat untuk dikonsumsi pasien selama masa pemulihan, sekaligus ada vitamin juga yang nantinya bisa mempercepat proses pemulihannya. Jangan lupa minum obat secara teratur dan jaga kesehatan ya."
Anggi menyerahkan secarik kertas berisi resep yang sudah ia tulis. Setelah selesai, ia keluar dari ruangan tersebut menuju ruangan yang lain. Hari itu Anggi benar-benar disibukkan dengan banyaknya pemeriksaan yang Dokter Mawar tugaskan.
"Dokter Anggi," Dokter Mawar segera menyusul langkah Anggi yang akan kembali ke ruangan mereka.
"Dokter Mawar," Anggi menunduk sopan pada Dokter Mawar, karena bagaimanapun kedudukan Dokter Mawar ada di atasnya.
"Bagaimana hari pertamamu bekerja, menyenangkan?"
"Untuk permulaan aku rasa cukup menyenangkan, Dok."
"Syukurlah kalau begitu. Oh iya, kalau merasa ada kesulitan tidak perlu sungkan untuk bertanya padaku atau dengan yang lain juga bisa. Intinya, kita adalah satu tim dan sudah seharusnya saling membantu. Oke?"
"Tentu Dok."
Dokter Mawar dan Anggi menuju ruangan mereka bersama-sama. Tiba di sana, Anggi merapikan meja kerjanya, lalu mengambil tas-nya dan keluar lebih dulu dari yang lain, setelah berpamitan tentunya. Ia melangkah anggun menyapa para dokter yang berpapasan dengannya. Begitu masuk ke mobil, Anggi menghela napas dan meminum air mineral cukup banyak. Sungguh hari pertama kerja yang cukup melelahkan.