Transmigrasi Villains Mother

Mereka menoleh serentak dan tertegun melihat seorang wanita yang tengah menenteng daging itu sangat cantik seperti peri itu bahkan lelaki kecil itu juga tertegun.

Apakah wanita itu peri??

"Sayang??"ucap Ellena lagi namun tak ada yang menjawabnya.

"Bibi ciapa??dan Bibi Cali ciapa??"ucap Alicia memberanikan diri membuat Elena mengerutkan alisnya.

"Sayang kamu tak kenal?? ini mama!!''ucap Elena dan bisa Elena lihat mereka membulat tak percaya.

"Ma-mama??"ucap Alaric ragu tapi memang benar suaranya seperti ibunya dan pakaian yang wanita itu gunakan pun mirip dengan pakaian yang dipakai ibunya saat pergi

Tapi wanita didepannya ini sangat cantik seperti peri masa sih dia ibunya?? ibunya kan.. bukannya mengejek ibunya memang jelek dengan wajah yang seperti terbakar dan banyak bentol-bentol menurut Alaric tapi pakaian yang dipakai wanita ini benar milik ibunya..

Jadi apa benar ini ibunya??

"Iya ini mama sayang.."ucap Ellena lembut dan mereka berdua pun saling menatap dan mengangguk.

"Bibi benelan mama kami?? Tenapa mama jadi cantik?"tanya Alicia polos membuat Ellena mengerti mungkin kedua anaknya tak mengenalnya karna sekarang sudah berubah wajahnya.

"Iya sayang..ini mama coba Cia kesini sentuh mama.."ucap Ellena dan Alicia pun segera berlari dan memeluk wanita yang menurutnya seperti peri itu..

"Bibi kaya mama aku"ucapnya

"Hm mama memang mama kalian mama kakak Aric dan adik Cia"ucapnya..

"Kok mama bica belubah jadi peli??"tanya Alicia bingung dan Ellena pun bingung akan menjawab pun bingung.

masa ia harus bilang yang sebenarnya lagi pula pasti anaknya tak akan mengerti.

"Mmm sebenarnya mama cuma pura-pura jelek aja sebenernya ini adalah wajah asli mama"Alibi Elena membuat kedua anaknya bingung.

"Tapi Tenapa??"polos Alicia diangguki oleh Alaric yang juga penasaran.

"Jika mama cantik maka mama akan banyak yang suka dan kalo mama banyak yang suka ntar mama diculik bagaimana?? dan berpisah dengan kalian??''ucap Ellena membuat mereka melotot.

"Tidak!!''ucap keduanya.

"Nah kan!! jadi?"

"mama mending jadi jelek aja sampai Aric dewasa nanti Aric gak mau mama diculik!!''ucap Alaric polos.

Sial...Elena ingin tertawa mendengar ucapan polos putranya ini.

"hhhe sini peluk dulu"ucap Ellena dan mereka pun berpelukan bertiga melupakan disana ada seorang anak kecil juga yang memandang pemandangan itu sendu dan iri?

Setelah berpelukan beberapa saat Ellena melihat kebelakang yang ternyata ada anak kecil disana tangan dan wajahnya terlihat terluka.

Apa anak ini tersesat?? Tapi kenapa anak ini bisa ada disini?

Atau anak ini sengaja dibuang disini??

"Hei nak"tanya Ellena membuat bocah itu menatapnya.

"Mama..kakak itu bilang dia telcecat dicini!''ucap Alicia melihat bocah itu tak menjawab.

"Hah?apakah itu benar nak??"tanya Ellena namun anak itu hanya mengangguk.

"Kenapa kamu masuk hutan ini?? kamu tau kan jika hutan ini adalah hutan terlarang??"ucap Ellena lembut..

"Aku tidak tau tiba-tiba aku ada disini bibi!''ucap bocah itu pada akhirnya menjawab.

memang benar ia sebenarnya dijebak oleh seseorang sampai bisa ada disini,sesaat sebelum kesini ia diberikan gulungan teleportasi dari ibunya yah ibunya!! ia pun tak menyangka ibunya begitu kejam padanya setelah tak berhasil membunuhnya ibunya malah menjebaknya membuat ia semakin membenci ibunya.

saat sampai dihutan kematian dia dihadang oleh mahluk seperti kelinci disini ternyata itu bukan kelinci melainkan monster tapi untungnya ia bisa kabur kesini.

Saat melihat interaksi ibu dan anak didepannya membuat ia iri dan sedih karna ia tak mendapat kan itu semua, ibunya tak menyayangi nya dan ayahnya juga sangat keras dan cuek padanya. karna dirinya adalah pewaris selanjutnya.

Yap benar dia adalah keturunan bangsawan ah lebih tepatnya adalah keturunan kerajaan dia juga seorang putra mahkota atau raja selanjutnya namun ibunya tak ingin ia menjadi putra mahkota ibunya ingin adiknya lah yang menjadi putra mahkota,entahlah sudah berapa banyak cara ibunya untuk melenyapkan nya namun tak berhasil karna ia selalu ditolong oleh bawahan ayahnya yang mengikutinya.

Sebenarnya ia pernah ingin turun dari jabatannya sebagai putra mahkota agar ibunya tak membencinya lagi dan menyayangi nya seperti ibunya menyayangi adiknya namun tak bisa sebelum ia mati kursi putra mahkota tak bisa diberikan pada orang lain hmm mungkin karna itu ibunya sangat ingin melenyapkan nya.

Kadang ia curiga jika ia bukan lah putra ibunya karna sedikitpun ibunya tak pemerhatikannya dan mrliriknya ibunya selalu acuh tak acuh padanya bahkan pada saat ia masih kecil ia sering dipukul diam-diam oleh ibunya.

oleh sebab itu selama ini pun ia tak mengangap dia ibunya karna ia terlalu jahat untuk disebut ibu.

"lalu ayah dan ibumu dimna nak??"tanya Elena

"Ibuku yah??hmm tapi ibuku yang menjebak ku disini!'' ucap bocah itu datar tak ada raut kesedihan disana.

Ellena yang mendengarnya menjadi prihatin benar pikirannya ternyata anak ini dibuang keluarganya tak mungkin kan seorang anak bermain-main kesini dan tersesat.

"Mmm namamu siapa nak?''tanya Ellena dan anak itu pun menatap Ellena lekat kemudian menjawab.

"Jayden"ucapnya

"Owhh..Jay apakah kamu mau ikut kami kerumah kami??''tanya Ellena kasihan tak mungkin ia meninggalkan bocah malang itu disini.

Sedangkan kedua kakak beradik itu membulat saat mendengar kata rumah,apa mereka punya rumah??tapi bukannya gubuk mereka telah terbakar??

"Mama kita akan punya lumah lagi?''tanya Alicia polos dan Ellena pun tersenyum

"Benar sebentar lagi kita akan datang kerumah kita yang baru!''ucapnya

"Tapi mah?? kita kan gak punya uang?"ucap Alaric dan Ellena pun tersenyum.

"Ada kok kalian tenang aja rumah ini sudah lama disiapkan oleh seseorang untuk kita!''jelasnya.

"Ciapa mah olang baik itu?"tanya Alicia

"Nenek kalian..."ucap Ellena asal bingung ia pun tak tau orang itu siapa dan mereka pun hanya mangkuk-manguk.

"Grrrrr"tiba-tiba terdengar suara desisan harimau membuat Ellena waspada ia segera membuka gulungan teleportasi itu.

Ia lupa hari benar-benar sudah gelap sekarang dan mereka harus segera pergi sebelum tidak bisa kembali lagi..

"Ayo sini pegang tangan mama dan jay pegang tangan Aric kita akan pergi sekarang.."ucap Ellena yang mulai melihat mata tajam menghunus kearahnya.

"Maa...itu apa?''tanya Alicia takut.

"Tutup mata kalian kita pergi sekarang.."

"Grrrrr"harimau itu mulai mendekat dan saat akan sampai kesana Ellena buru-buru menyobek Kertas teleportasi itu dan menghilang...

*

*

*