Hidden Girl

Felix pergi ke kamarnya untuk membersihkan dirinya.

Dia berencana untuk beristirahat sebentar karena nanti malam dia akan ada acara makan malam memenuhi undangan kolega bisnis nya.

Itulah yang menyebabkan pria itu kembali ke kota seorang diri karena assisten nya Ken belum berhasil bernegosiasi dengan warga disana untuk menjual tanah mereka untuk di jadikan perkebunan bunga untuk mamanya.

Meraka mempunyai Villa di daerah sana, dia ingin saat mamanya berlibur kesana bisa mempunyai kegiatan yang menyenangkan, mamanya sangat senang memelihara tumbuhan apalagi bunga, itu adalah hobi favorit wanita baruh baya itu.

Dengan perlahan Felix memasukkan tubuhnya ke dalam bathtub yang sudah di isi air hangat oleh pelayan yang khusus mengurus perlengkapan Felix untuk mandi , itulah hidup anak konglomerat semuanya sudah tersedia dan siap di gunakan.

''Ahhh, akhirnya aku bisa pulang dan beristirahat,'' ucapnya sambil memejamkan mata merasakan tubuhnya yang relax, ada rasa nyaman, ketenangan yang membuat stres pada tubuhnya menjadi berkurang.

''hahaha, aku masih belum bisa lupa bagaimana konyol dan bodohnya gadis itu, dia menyebut ku Raja hhaaahaa, sungguh di luar nalar pemikiran nya itu.''

Dia terus tertawa sendiri saat mengingat tingkah Rose yang membuat nya marah tapi juga terhibur dengan tingkah konyolnya, dan pasti nya berhasil membuat dia terus terheran - heran dengan pemikiran gadis yang di sebut Alien itu.

''Aku jadi penasaran siapa sebenarnya Gadis itu , kenapa bisa gadis yang usia nya 19 tahun tidak tahu apa - apa tentang hidup di bumi ini , Apa benar dia Alien ? Ahh mana mungkin Alien seperti Manusia, apa dia orang asing yang menyusup secara ilegal ? tapi mana ada orang asing yang pelafalannya sangat bagus saat berbicara bahasa negara ini , bahkan dia sangat pasih berbicara bahasa negara ini , dan setahu aku kehidupan di luar negeri tidak jauh berbeda dengan kehidupan di kota.''

Felix terus menebak - nebak dari mana asal gadis misterius itu yang tiba-tiba ada di dalam mobilnya tanpa dia ketahui.

''Tapi gadis bodoh itu bilang dia asalnya dari hutan, mungkin saja benar, karena aku kan habis dari daerah pengunungan yang jarang di datangi banyak orang, apa dia tinggal di hutan seperti Tarzan, tapi kayaknya tidak mungkin juga, karena pakaian dan perhiasan yang dia gunakan memiliki nominal yang sangat besar bagi orang yang tinggal di daerah pedesaan apalagi hutan , kayaknya gadis konyol itu dari keluarga yang kaya raya Tapi siapa ??? , Kalau dia Kaya kenapa dia begitu bodoh dan Kuno.''

Felix terus saja memikirkan asal usul Rose yang sungguh sulit untuk di tebak, dia menjadi pusing saat memikirkan itu, sungguh misterius gadis itu.

''Uhhh, ngapain juga aku harus sibuk memikirkan gadis konyol itu, bikin pusing aja,'' ucapnya.

Di sisi lain Rose sedang berdebat dengan Para pelayan.

''Kenapa kalian ikut ke dalam?''

tanya Rose yang menyadari para pelayan itu mengikuti nya masuk ke dalam kamar mandi.

''Kami akan membantu anda untuk membersihkan diri.''

''Aku bisa mandi sendiri , masak sudah besar di mandiin , kata bik Anum kalau sudah besar harus bisa mandi sendiri tau''

''Tapi tuan menyuruh kami untuk memastikan bahwa anda harus benar - benar bersih karena tuan kami tidak suka dengan hal-hal yang kotor.''

Para pelayan itu tahu betul bagaimana sifat dan tabiat bosnya, Selain dingin Felix juga adalah sosok pria yang sangat Perfeksionis dan juga teliti , Sampai para pelayan kadang tidak tahan dengan segala keluhannya yang panjang lebar.

''Pokoknya aku tidak mau , aku malu tahu,'' ucapnya cemberut.

''Tapi Nona ini adalah tugas kami, tolong lah berkerja sama, nyawa kami ada di tangan Anda saat ini, jika kami tidak melaksanakan tugas dengan baik Tuan akan memecat kami,''

Mereka sampai memohon dengan Rose saking takutnya akan di pecat oleh si bos perfeksionis.

Dimana lagi meraka akan mendapatkan pekerjaan yang gajinya besar dan mendapat kan fasilitas yang bagus di kota yang keras ini.

''Aku tetap tidak mau, lagipula dia tidak akan tahu, kan dia tidak ada disini,'' ucap Rose sambil mencoba mendorong para pelayan yang jumlah nya 5 orang itu untuk keluar dari kamar mandi yang sangat besar itu , dan hasilnya nihil, mana mungkin dia bisa mengalahkan para pelayan wanita itu dengan tubuhnya yang mungil.

Para pelayan saling melirik satu sama lain dan saling menganggukkan kepala sebagai aba-aba.

1, 2 , 3.

HAP

2 pelayan memegangi Rose dengan erat sedangkan sisanya berusaha membuka pakaian yang di gunakan oleh gadis itu, kalau tidak bisa cara halus terpaksa menggunakan cara kasar itulah pikiran kompak yang ada pada para pelayan itu.

''Apa yang kalian lakukan, lepaskan aku, lepaskan'' teriak Rose berusaha mencoba melawan para pelayan itu.

''Maafkan kami Nona,Kami tidak ingin kehilangan pekerjaan karena anda yang tidak mau menurut.''

Happy Reading 🥰😘🙏

I LOVE YOU 3000 🥰🥰🥰🥰