Maira dan harun adalah sepasang suami istri yg tak kunjung memiliki keturunan ,konflik mulai terjadi setelah kehadiran orang ketiga,ahirnya maira dan harun berpisah
lima tahun kemudian mereka bertemu kembali dengan kebetulan yg tak tertuga.
Akan kah mereka bersatu kembali,atau tetap memilih jalan mereka masing2?? yuk,,ikuti perjalanan dan lika -liku kisah maira dan harun dalam mencari kebahagian mereka...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon minie MIRROR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 31 mas ingin pergi karena mas sayang kamu
Mobil melaju, penumpang didalam nya tetap dg kesunyian.bergulat dg pikiranya masing2.maira dg pikiranya dan harun dg pikiranya sendiri
"mas.." maira membuka suara,harun menoleh sekilas.
"ada apa mai..?"
"kita mau kemana..?" maira bertanya karena perjalanan sudah cukup lama,tapi harun masih melajukan mobilnya
"kita akan kelaut.." harun menoleh kembali pada maira,maira hanya diam
"kita akan melihat senja,kamu suka itu kan..?" maira mengangguk dan kembali terdiam
"mas..aku dan dimas.." maira ragu ingin mengatakanya,ia takut harun salah paham dan ingin menjelaskan
"kita akan menikmati senja berdua,bolehkah mas minta untuk tidak membawa orang lain..?" harun mengatakan dg nada lirih tapi bagi maira itu amat menyayat.ada nada kesedihan yg dalam disana.
"baiklah..maaf.." maira amat menyesal dan ia memalingkan wajah nya ke jendela mobil.dari kejauhan sudah tampak lautan .
Maira memandangi nya takjub,ia tampa sadar tersenyum,dan itu menarik perhatian harun
"suka..?" harun bertanya pada maira yg di jawab dg anggukan bahagia.
Harun memarkirkan mobilnya ,mereka segera turun dari mobil. Tak lupa maira selalu melepaskan alas kakinya, ketika tiba di tepian laut.
katanya sangat seru dan nyaman ketika kaki2 bersentuhan langsung dg pasir laut.
Maira langsung menyusuri tepian lautan dan sesekali berjingkrak gembira,menepukan kaki nya di air laut.
Harun hanya mengikutinya dari belakang dan memandangi dg rasa bahagia. Maira masih begitu suka akan laut pemandangan yg teramat indah ketika melihat senyum bahagia mengembang dari bibir maira.
"mai..." harun memanggil maira yg jarak nya agak jauh,maira menoleh dan berhenti.
ia membalikan tubuh nya dan menunggu harun yg tengah berjalan menuju dirinya.
"besok mas akan pulang ke ibu kota.." maira mematung,ia memandangi harun yg kini sudah tepat berada di hadapanya
"kenapa mendadak..?" entah mengapa ada rasa tak rela dari dalam hatinya
"sebenarnya nggak mendadak kok,jadwal mas pulang minggu kemarin.tapi.." harun menggantungkan bicaranya
"tapi..?" maira penasaran
"tapi masih ada urusan yg belum di selesai kan,jadi mas tinggal lebih lama." harun menjelaskanya dg raut sedih
"jadi urusan mas sudah selesai..?" tiba2 mata maira berkaca2,harun memalingkan wajahnya menghadap laut.
"sepertinya sudah.." harun menatap jauh kelautan,angin menerpa wajah mereka berdua .ada sejuta kekecewaan di hati harun juga di hati maira.
Mereka terdiam,harun terus menatap lurus ke arah lautan dan maira terus menatap harun,tiba2 ada cairan bening yg mengalir dipipi maira tampa permisi.
"jadi..mas akan meninggalkan ku..?jadi kita akan berpisah lagi..?" harun menoleh dan terkejut dg perkataan maira,wajah maira sudah penuh dg air mata.wajah nya yg merona karna semburat senja yg mulai terlihat berkilatan karna penuh air mata.
Harun segera membalikan tubuh nya berhadapan dg maira,meraih kedua pipinya dan menghapus cairan2 bening dari pipi maira.
"sayang..mas pergi bukan karna nggak sayang kamu,tapi mas pergi karna nggak ingin menghantui kehidupan kamu dg masalalu kita,mas ingin kamu bahagia."
maira makin sesenggukan air matanya tak mampu di bendung lagi.
"jadi..dg mas pergi dari kehidupan ku,mas pikir aku bahagia..!?" harun masih menghapus air mata maira yg tak mau berhenti.
"ya..mungkin mas akan jadi penghalang kebahagian mu.jika mas tetap berada di sekitar mu.." harun tak ingin menjadi benalu di hubungan baru maira,jika nanti ia bersama orang lain
"apa maksud mas..?" maira tak mengerti dg maksud harun
"kau dan dimas.." rupanya harun salah mengartikan perkataan maira yg ia dengar,tampa mendengarkan kelanjutan obrolan mereka.
Hati harun terlalu cemburu,ia tak ingin merusak hatinya sendiri jika nanti ia tak terima maira dg orang lain dan berusaha untuk menghalanginya. jadi ia pikir lebih baik menjauh dari maira
"mas..aku nggak punya hubungan apa2 dg dimas..!" nada maira agak ketus
"tapi tadi..?" harun bingung dg pemikirannya sendiri
" mas pikir kamu dan dimas..?" harun menggantung kan ucapan nya.
"bodoh..!" maira tertawa meremehkan.
"jadi kamu sama dimas nggak ada hubungan,mas pikir ..?mas pikir...?" harun bingung sendiri
"mas pikir apa..?!" maira jadi sewot ,ia membalikan badan nya ingin segera pergi dari hadapan harun karena rasa jengkel.
"sayaaaang ..." harun segera menarik maira kedalam pelukanya.
" mas pikir..dg mas pergi,mas gak akan menjadi beban masalalu kamu mai..mas gak ingin jdi bayang2 atas rasa kesedihan mu. mas gak ingin membuatmu menderita lgi dan bersedih lagi. Mas ingin pergi karena mas sayang kamu," suara harun bergetar,ada rasa yg teramat pedih dalam setiap kalimat nya.
"mas egois..!" maira memukuli dada harun, wajah nya ia benamkan dalam dada harun.
"sayang.." maira masih memukuli dada harun,harun menangkap pergelangan tangan maira.maira menghentikan pukulan nya.
" apa mas udah pernah tanya gimana perasaan aku saat ini..?!" air mata maira membanjiri kedua pipinya.
"apa mas udah tanya gimana perasaanku setelah kita bertemu kembali..?!" maira terus melelehkan air matanya,harun menghapus nya dg sayang.
"mas tahu diri mai..mas nggak mau menyakiti perasaan mu lagi sayang.." nada bicara harun lembut menusuk relung hati maira.
" mas bohong..! Mas gak sayang sama aku..!" ucapan maira marah tapi nada suaranya sangat manja,seperti anak yg tengah merajuk dan merengek minta di belikan mainan.
"katanya gak mau nyakitin lagi perasaan ku,tapi buktinya mau kabur ninggalin aku..!" maira menyerocos,sudah lama harun merindukan kecerewetan maira.
"terus ngomong nya gak mau jadi bayang2 masa lalu aku ,tapi buktinya ngasih harapan ke aku dg deket2 terus sama aku.." maira terus saja menyerocos ,harun tersenyum gemas.
" kan mas sendiri yg kaya ngejar2 aku tapi hemmmp..." mulutnya di bungkam oleh harun dg bibir nya,maira gelagapan. Harun memagut semakin liar hingga maira pasrah.
Harun melambatkan tempo lumatan nya,tanganya menyusup ke samping telinga maira.maira memejamkan matanya ,merasai pagutan lembut harun.
Maira secara naluriah membalas harun,tanganya mengerat ke pinggang harun,tangan satunya membelai bagian belakang kepala harun.
Harun menghentikan ciuman nya,nafas mereka ter engah2. Maira membuka matanya, tangan harun masih berada di pipi maira.harun menempelkan dahi mereka.
"maaf kan mas sayang.." kemudian harun merengkuh tubuh maira lembut,menciumi ujung kepala maira. Maira memeluk sangat erat tubuh harun seolah tak ingin melepaskannya.
Setelah drama ngambek maira,ahirnya mereka duduk berdua di tepi pantai,menikmati senja yg begitu indah.
Maira menyandarkan kepalanya di bahu harun dan memejamkan kedua matanya merasai kedamai an dan suara merdu deburan ombak. Harun memegang erat tangan maira dan tangan satunya memeluk punggung maira seolah memberikan kehangatan akan dingin nya angin laut karena beranjak malam.
"mas sayang kamu mai..." keduanya kembali berciuman mesra di temani mentari yg tenggelam sempurna.