NovelToon NovelToon
Sorry, Thank You & I Love You

Sorry, Thank You & I Love You

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:122.9k
Nilai: 5
Nama Author: Gresyst_lee

Jatuh cinta tentu sangat menyenangkan. Tapi, bagaimana kalau cinta pertamamu malah memberimu luka?

Bertahan atau meninggalkan, hanya dua itu pilihannya.

Bercerita tentang Xena, wanita yang jatuh cinta pada pandangan pertama. sayangnya, pria yang dicintai malah sudah mencintai wanita lain. Dan sialnya, pria itu malah meminta Xena menjadi kekasihnya, hanya untuk menutupi perasaannya yang sesungguhnya.

Awalnya Xena tak menaruh curiga, sampai disaat dimana dia mengetahahui, kalau pria yang dia sukai tak memiliki perasaan yang sama untuknya. Untuk apapun, pria itu selalu menomorsatukan Sana, sahabat sang pria yang ternyata adalah wanita yang pria itu cintai.

Xena adalah kekasih Rayan, tapi dia malah merasa menjadi orang ketiga dalam hubungan Rayan dan Sana.

Lalu, apa dia harus bertahan dengan pria yang jelas-jelas tak ingin bersamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gresyst_lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 8

Sudah hampir 10 menit, sejak mobil Rayan terparkir di depan kompleks perumahan Xena.

Xena mulai mengerjapkan matanya, wanita itu menatap luar mobil. ‘’Ah mereka sudah sampai?’’ Xena tersenyum, menatap jaket Rayan yang entah kapan sudah menutupi tubuhnya. Diciumnya jaket itu, untuk menghirup aroma Rayan yang tertinggal disana. Ditatapnya Rayan yang sudah terlelap.

Ah so sweet sekali, apa Rayan menunggunya yang ketiduran tadi? Semakin berbunga-bunga saja Xena.

‘’Pria datar ini punya sisi lembut juga, ternyata,’’ ucapnya tersenyum lebar.

Jaket yang tadi menutupinya, sekarang sudah digunakan olehnya. Xena lalu mendekat, memposisikan wajahnya di samping wajah Rayan. Mengambil foto bersama, sebagai kenang-kenangan dan pelepas kangen pada pria yang baru beberapa jam menjadi kekasihnya itu.

Tak lupa Xena mengecup singkat pipi Rayan. Oh ya tuhan hal itu sangat mendebarkan. Untuk pertama kalinya dia mencium pipi seorang pria. Panas dingin tubuhnya. Jantungnya seakan ingin melompat keluar dan untuk kedua kalinya, dia kembali mencium Rayan. Kali ini di kening pria itu.

Ah ingin sekali Xena berteriak, saking senangnya. Si pria idaman telah menjadi kekasihnya.

Xena terkesiap, saat tiba-tiba Rayan membuka mata. Cepat-cepat wanita itu menjauhkan tubuhnya, karena sedikit salah tingkah. Takut juga kalau Rayan tau perbuatannya.

‘’Ray, aku turun disini saja, rumahku sudah dekat kok.’’ Xena turun, bahkan sebelum Rayan menjawab. Tak berapa lama, dia mengetuk kaca mobil, menyuruh Rayan untuk menurunkan kaca mobilnya.

Yep, Xena mencium pipi Rayan lagi. ‘’Selamat malam pacar,’’ ucapnya dan bergegas pergi. ‘’Oh ya, jaketnya untukku ya,’’ ucapnya lagi, tanpa sama sekali menghentikan langkahnya.

Rayan tak bergeming. Hanya matanya yang mengedip beberapa kali. Cukup terkejut dengan tindakan berani Xena.

*****

Xena membuang tubuhnya di kasur, memekik kesenangan. Ternyata punya pacar semenyenangkan ini. Dia tak berhenti memikirkan wajah tampan Rayan. Bibirnya dielus, dia mengingat saat bibir tipisnya itu menyentuh permukaan kulit Rayan, tadi.

Hari ini akan tercatat sebagai hari paling bersejarah dalam hidupnya, hari pertamanya bersama Rayan, dengan status mereka yang sudah menjadi sepasang kekasih.

Kalau dipikir lagi, dia juga setengah tak percaya, mengingat ketusnya Rayan padanya dan tadi, pria itu sendiri yang memintanya untuk menjadi kekasih.

‘’Tuhan, kalau ini mimpi, tolong jangan bangunkan aku,’’ Xena sedikit takut, rasanya kebahagian itu seperti tak nyata.

Tadi, Xena lembur lagi. Sudah pasti si botak lagi pelakunya. Entahlah, pria tak berambut itu seperti tak tenang, kalau sehari saja tak memberinya pekerjaan tambahan. Sialnya, hari ini dia harus lembur sendirian. Untung saja dia bukanlah tipe penakut. Kalau tidak, mana mau dia sendirian di ruangan sunyi itu.

Xena nyaris berteriak. Saat pundaknya ditepuk. ‘’Pak Rayan?’’ Entah pikiran darimana, Xena langsung memperhatikan kaki Rayan. Legah saja, saat melihat kaki Rayan yang masih menyentuh lantai. Xena memang bukan tipe penakut, tapi bukan berarti dia akan baik-baik saja kalau melihat penampakan.

‘’Manusia ternyata.’’ Rayan mengerut kening, tak berapa lama dia sudah menarik lengan Xena.

‘’Ikut saya sekarang.’’ Xena hampir jatuh.

‘’Bentar dulu pak, laptopnya belum di matikan.’’ Xena bergegas mematikan laptop. Lalu diambilnya ponsel dan tas tangannya yang masih diletakan diatas meja kerja.

‘’Pak Rayan mau bawa saya kemana?’’ tanya Xena karena Rayan terus menariknya. Langkah Rayan yang besar juga membuatnya kesusahan.

‘’Jalannya pelan-pelan pak.’’  Tak sengaja Xena menabrak punggung Rayan, saat pria itu tiba-tiba berhenti melangkah.

‘’Ih bapak. Kalau mau stop bilang-bilang dong. Sakit tau.’’ Xena meringis, memegang hidung mancungnya yang baru saja menabrak punggung keras Rayan.

‘’Hei, hello.’’ Tangannya melambai di depan wajah Rayan. Saat pria itu malah berdiri diam, seperti sedang memikirkan sesuatu.

Xena memekik kaget, dia pikir dia salah dengar, sampai sedetik kemudian Rayan mengulang kata itu lagi.

‘’Bisa nggak jadi pacarku?’’ Kata itu, seperti memiliki arti lain. Kalau biasanya pria akan mengatakan ’mau nggak jadi pacarku? ‘ tapi Rayan malah mengatakan ‘bisakah?’ ucapan itu sedikit ganjel untuk Xena.

Ah tak perlu diambil pusing. Intinya adalah, Rayan baru saja mengajaknya pacaran. Xena tak mungkin menolaknya bukan, apalagi setelah dia tergila-gila pada pria itu. Walau begitu, Xena tak langsung menerima, dia sok jual mahal terlebih dulu.

‘’Alasannya?’’

Rayan mengerut keningnya. ‘’Alasan?’’

‘’Hhmm. Bapak suka sama saya?’’

Rayan hanya diam.

‘’Kenapa tiba-tiba ngajak saya pacaran. Alasannya apa pak?’’

‘’Woi, hello, Ray, pak Ray,’’ panggil Xena karena Rayan masih sama diam.

‘’Pak Ray nggak tiba-tiba gagu kan?’’ Rayan langsung memberikan tatapan tajamnya.

‘’Kamu bisa nggak, sehari saja nggak bikin kepala saya pusing?’’

‘’Loh, kok jadi nyolot pak? Pak Rayan nembak saya jadi wajarlah saya nanya alasannya.’’

‘’Saya nggak perlu alasan. Kamu puas?’’

Xena specless. Sudut bibirnya langsung melengkung sempurna. Tidak punya alasan? Itu maksudnya Rayan menyukainya tanpa alasan kan? Ah sweet banget sih pria datar ini.

Xena senang bukan main dengan jawaban Rayan itu. ‘’Ah, ternyata pesonaku cukup kuat. Bahkan seorang Rayan Graham pun terperangkap di dalamnya.’’ Xena senyum-senyum sendiri. Badannya sedikit digoyang-goyangkan ke kanan dan kiri. Dan jangan lupakan, matanya yang menatap genit pada Rayan.

Rayan ngeri bercampur kesal. Seandainya dia tidak berjanji pada Aldo, seandainya mulutnya bisa di kontrol. Pastilah dia tidak akan berada dalam posisi menyebalkan ini dan kalaupun tidak bisa bersama Sana, Rayan juga tidak mungkin memilih seseorang seperti Xena.

Daripada harus bersama Xena, Rayan memilih untuk menyendiri seumur hidupnya.

‘’Loh mau kemana pak?’’ Xena kembali dibuat kaget, saat Rayan tiba-tiba menarik tangannya lagi. Pria itu membuka pintu mobil dan menyuruhnya masuk. Tadinya, Xena kira mereka akan diantar sopir dan Rayan akan duduk bersamanya di kursi belakang.

‘’Kamu yang bawa mobilnya?’’ tanya Xena saat Rayan masuk dan mengambil alih setir mobil. Karena sudah jadian, boleh dong Xena mengganti panggilannya. Nggak enak aja kan, jalan sama pacar tapi manggilnya pak atau bapak.

‘’Hhmm,’’

Xena pun diam. Sesekali mencuri pandang pada Rayan yang nampak serius menatap jalan. Ah, tapi kenapa? Kenapa dia harus duduk di belakang, sedangkan kursi depan dibiarkan kosong?

Xena mengedarkan pandangannya, sesaat setelah turun dari mobil. ‘’Cafe?’’ wanita itu tak bisa menyembunyikan senyumnya. Rayan mengajaknya makan malam? Ah, so sweet sekali pria itu, baru jadian saja dia sudah langsung diajak makan malam romantis, Xena sedikit berfantasi.

Semakin senang saja dia, saat tiba-tiba Rayan menyatukan jari jemari mereka, merekatnya dengan sangat erat. Seolah takut kehilangan. Xena merasa Rayan juga sangat menyukainya, terbukti dari tingkah pria itu yang tiba-tiba memperlakukannya dengan romantis.

Tanpa protes, Xena hanya menampilkan senyum lebarnya, sembari terus melangkah, mengikuti kemana Rayan akan membawanya.

Ah ternyata bukan malam romantis seperti khayalannya. Rayan membawanya untuk menghadiri makan malam ulang tahun sahabatnya. Tapi tak apalah, ini adalah sebuah kemajuan. Makan malam bersama sahabat Rayan? Bukankah itu tandanya Rayan siap mengenalkannya pada orang-orang terdekat pria itu. Mungkin sebentar lagi dia akan dipertemukan dengan orang tua Rayan.

*****

‘’Pak Hans, bisa titip ini nggak?’’ Xena memberikan kotak makan siang lagi untuk Rayan. Dia yakin, kali ini Rayan tak akan menolak makan siang buatannya. Toh, mereka sudah menjadi sepasang kekasih sekarang.

‘’Nggak perlu repot-repot. Pak Rayan nggak akan menerimanya.’’

Xena mendengus. ‘’Belum tentu. Pak Rayan nggak mungkin nolak bekal dari saya lagi.’’ Xena berucap dengan percaya diri dan berlalu meninggalkan Hans.

*****

‘’Dari mbak Xena pak.’’ Hans meletakkan kotak makan siang pemberian Xena di meja Rayan. Tak ada penolakan, Rayan hanya melirik sejenak dan membiarkannya.

Jam makan siang hampir tiba, Rayan meminta Hans untuk membelikan makan siang untuknya. Sama sekali tak ada keinginannya untuk menyentuh bekal buatan Xena. Dia malah memberikan bekal itu pada Hans, bahkan tanpa sama sekali membuka, untuk melihat makanan apa yang dibuat Xena untuknya.

‘’Bagaimana pak?’’ Xena menghampiri Hans yang baru turun dari mobil. Membawa paper bag yang berisi menu makanan dari restoran ternama.

‘’Makanannya diterima kan?’’ Xena mengikuti langkah Hans. Hans hanya mengangguk, karena sedikit kasihan pada Xena, kalau tahu makanan yang dibuat dengan penuh cinta malah dimakan orang lain.

Jawaban Hans tentu bikin Xena senang. Wanita itu tersenyum lebar. ‘’Sudah kubilang kan, pak Rayan nggak akan menolak pemberianku lagi.’’

Hans melirik sejenak. Lama-lama kasihan juga pada Xena, karena terus mengejar seseorang yang jelas-jelas tak menyukainya.

‘’Widih, pak Hans makan siangnya cukup terjamin juga ya.’’ Xena melirik paper bag yang dibawa Hans. tak ada respon dari Hans, pria itu terus melangkah, tak peduli lagi pada ocehan-ocehan Xena.

‘’Salam buat pak Rayan ya.’’ itulah kata terakhir yang Hans dengar, sebelum lift tertutup.

Bersambung .....

1
3sna
bukan mencintai,cm menyukai
3sna
tdk ada pertemanan antara laki2 dan perempuan,,
3sna
sampe bb ini masih muter2 trnyt
3sna
daniel#rayyan,,typo bnyk bgt
aca
terlalu lemah gampang maafin dasar bodoh
aca
abis ne nangis darah qm ray
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
..
Anonymous
.
Leni
menyikat bkn brrti mencintai kn
Leni
ngk suka sm sikap senang plinplan se x x beri pelajaran sm rayan nilai perlu buat Xena sm Bryan aja buat rayan menye Sa l
Ayu Audy
Luar biasa
Rita Riau
dliraba Murat,,, wow,, cocok dgn yang yang,,,,
Noviendah Sitohang SmileVoice
sedih 😩
Noviendah Sitohang SmileVoice
Luar biasa
Leni
xen kpn pergi a biar kapok ray
Leni
ditunggu bila waktu a tiba
Leni
ngk jelas kadNg Daniel sebut rayan
missyy
🌹🌹🌹🌹
missyy
ciee xenaaa/Joyful//Joyful/
missyy
yang tegas dong rey, gimana sih jadi cowo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!