NovelToon NovelToon
SANG PEBINOR

SANG PEBINOR

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:679k
Nilai: 4.7
Nama Author: sendi andriyani

Tak semua perjodohan membawa kebahagiaan, hal ini terjadi pada Melisa Prameswari dan Dion Mahessa.


Keduanya menikah atas kesepakatan antara keluarga. Namun, setelah bertahun-tahun membina rumah tangga, tak ada kebahagiaan sama sekali.


Hingga satu hari, Dion dan Melisa pindah ke rumah baru dan saat itulah Melisa seolah menjadi sosok berbeda setelah bertemu dengan seorang pemuda bernama Arvino Sanjaya.


Puncaknya, saat Dion dengan mata kepalanya sendiri menyaksikan perselingkuhan istri dan tetangga nya itu.


Bagaimanakah nasib pernikahan Dion dan Melisa? Apakah akan berakhir atau sebaliknya, ataukah Melisa malah memilih Arvin?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8 - SANG PEBINOR

Keesokan harinya, Arvin sedang memainkan gitar di teras rumah nya, saat mata nya melihat Dion yang pergi dengan seragam ala guru nya. Seperti nya hari ini, pria itu mulai mengajar. 

"Mulai ngajar, Bang?" Tanya Arvin ramah.

"Iya nih, duluan ya keburu kesiangan." Jawab Dion sambil mengemudikan motor nya dengan kecepatan sedang. 

"Mas.." Teriak Melisa dari dalam rumah, wanita itu berlari keluar berniat menyusul suami nya, tapi sayang suami nya sudah pergi. 

"Aihh, terus gimana dong?" Gumam wanita itu sambil menggigit jari nya, dia kebingungan saat ini.

"Kenapa, mbak?" Tanya Arvin, melihat wanita itu gelisah di teras rumah membuat nya heran, sekaligus penasaran.

"Eehh, ini gas di rumah habis, Vin." 

"Terus?" Tanya Arvin lagi.

"Mas Dion udah beli yang baru, tapi Mbak gak bisa masang nya." Jawab Melisa.

"Ohh, ya sudah biar aku saja yang memasang nya." Tawar Dion sambil menyimpan gitar nya.

"Makasih ya, Vin. Maaf ngerepotin, soalnya mbak takut kalo masang sendiri." 

"Iya, gapapa mbak." Jawab Arvin. Pemuda itu pun berjalan pelan dan masuk ke dalam rumah Melisa. 

"Lagi masak apa, mbak?" Tanya Arvin sambil cengengesan.

"Masak tumis gambas sama udang, Vin." Jawab Melisa, sambil mengambilkan tabung gas yang baru dari gudang. Arvin pun melepas selang yang menyatu dengan gas, jika mencongkel karet berwarna merah menggunakan garpu. 

"Simpen ini, mbak. Barangkali nanti gas nya bocor, kalau bocor harus di ganti karet nya." 

"Ohh iya, makasih Vin." Jawab Melisa, dia pun mengambil karet gas yang di sodorkan oleh Arvin dan menyimpan nya di suatu tempat, barangkali nanti dia membutuhkan nya.

Arvin pun memasang gas yang baru dengan hati-hati, sedangkan Melisa dia berdiri agak jauh dari tempat Arvin memasang gas. Dia takut saat melihat orang memasang gas, padahal takkan terjadi apapun jika memang sudah terbiasa memasang nya sendiri. 

"Sudah, mbak. Coba di hidupnya kompor nya." Pinta Arvin, barulah Melisa baru berani mendekat, dia pun mencoba menyalakan kompor nya dan hidup lagi.

"Makasih ya, Vin. Udah sarapan?" Tanya Melisa, dia merasa tak enak kalau tidak menawari pemuda itu. Apalagi dia sudah merepotkan nya.

"Sudah tadi, mbak. Cuman ya belum ngopi." Jawab Arvin sambil cengengesan. 

"Ya sudah, nanti mbak buatin. Kamu tunggu aja sebentar, di depan."

"Makasih, mbak."

"Sama-sama." Jawab Melisa, Arvin pun pergi dari dapur ke ruang tamu. Dia duduk sambil mengedarkan pandangan nya, rumah yang biasa nya terbengkalai kini di sulap menjadi rumah yang sangat nyaman, bersih dan rapih. 

Padahal awalnya hanya rumah tak berpenghuni, kotor di penuhi debu yang bertebaran di mana-mana. Tapi, hanya dalam waktu beberapa hari di sulap menjadi hunian yang layak. 

"Ini kopi nya, sama cemilan." Melisa menyodorkan secangkir kopi hitam dan sepiring pisang goreng yang baru saja dia buat, masih hangat, bahkan masih mengepul. 

"Makasih banget, Mbak."

"Iya, seriusan kamu udah makan? Aku belum makan nih."

"Yaudah, sekalian mbak makan aja. Aku temenin ya." Melisa pun mengangguk, lalu pergi ke dapur untuk mengambil nasi juga tumis gambas yang berhasil dia matangkan. 

Melisa membawa nya ke ruang tengah dan memakan nya dengan lahap, sampai tidak menyadari kalau hal itu di lihat oleh Arvin. 

Jujur saja dia merasa heran, padahal tadi dia melihat dengan benar, kalau Melisa belanja bahan makanan yang enak, seperti daging, ikan, juga telur. Tapi Melisa malah makan dengan tumis gambas, memang sih ada udang nya, tapi cuma beberapa biji, tadi dia melihat sendiri di dalam wajan. 

"Mbak, kok makan nya cuma sama tumis sayur itu doang. Tadi kan mbak beli daging dari tukang sayur." Tanya Arvin penasaran.

"Itu stok buat makan Mas Dion doang, Vin. Aku mah makan seadanya aja, harus banyak makan sayur biar sehat." Jawab Melisa tersenyum kecil. Namun, Arvin menangkap sesuatu yang sedikit janggal. Seperti ada rasa sakit di balik senyuman itu.

"Mbak baik-baik saja kan?"

"Tentu saja, memang nya kenapa?" Jawab Melisa pelan.

"Jangan membohongi diri sendiri, Mbak. Sesak kalau di pendam sendiri." 

"Hmm, aku baik-baik saja kok, Vin." Jawab Melisa kekeuh dengan jawaban nya, dia tak mau bicara tentang masalah suami nya. Mau bagaimana pun, ini adalah aib rumah tangga nya dengan Dion, harusnya tak ada orang luar yang mengetahui hal ini.

"Ya, kalau Mbak gak mau cerita gapapa." Melisa hanya tersenyum kecil, dia mengaduk nasi dan sayur di piring nya. Selera makan nya hilang seketika, bukan karena pertanyaan Arvin, tapi karena masalah rumah tangga nya dengan Dion.

Mereka memang menikah karena perjodohan, tapi setelah beberapa tahun mereka bersama, tak ada kah sedikit perasaan pria itu untuknya? Jangan kan memberi nya kasih sayang, pria itu cenderung membenci nya. 

"Ini pisang goreng nya enak, mbak." 

"Itu pisang raja dari Bu Amel."

"Ohh pisang dari Bu RT ya." Jawab Arvin sambil mengangguk-anggukan kepala nya, dia tahu saat mengambil pisang ini di kebun kemarin. 

"Iya, katanya sih mateng di pohon makanya manis banget." 

"Iya, buah yang matang di pohon emang enak, manis karena di petik saat sudah waktunya." Jawab Arvin.

"Heem, iya Vin." Jawab Melisa, dia pun menyelesaikan makan nya dengan cepat. Meskipun tak berselera, tapi mau bagaimana pun perut nya harus di isi.

"Aku pulang dulu ya, mbak."

"Iya Vin, makasih ya udah masangin gas."

"Sama-sama mbak." Jawab Arvin, pemuda itu pun pergi dari rumah Melisa.

"Arvin? Ngapain dari rumah Neng Melisa?" Tanya Bu RT dengan tatapan menyelidik. 

"Habis masangin tabung gas, Bu."

"Ohh ya sudah." Jawab Bu RT, wanita sedikit baya itu masuk ke dalam rumah Melisa setelah memanggil nama nya beberapa kali dan di perbolehkan masuk.

"Neng Melisa.."

"Eehh Bu RT, yuk masuk Bu." Ajak Melisa, Bu RT pun masuk dan duduk di ruang tamu. Baru saja Melisa habis membereskan meja, gelas bekas kopi.

"Ada apa, Bu?" Tanya Melisa sambil meletakan secangkir teh hangat di meja untuk Bu RT.

"Ini, arisan mingguan kurang dua orang. Kali aja Neng Meli mau ikutan." 

"Berapa perminggu nya, Bu?"

"Cuma 25 ribu, Neng. Kalau ikutan dua, jadi 50 ribu perminggu." Jawab Bu Amel, wanita itu istri nya Pak Maman, ketua RT di kampung ini.

"Saya izin dulu sama Mas Dion ya, Bu. Takutnya beliau tidak mengizinkan." 

"Ohh ya sudah, kalau mau ikutan daftar aja ya. Saya mau ngajakin yang lain kali aja ada yang mau ikutan juga." 

"Iya Bu." Melisa pun mengantar kepergian Bu RT hingga ke teras, setelah dia pergi wanita itu kembali masuk ke dalam rumah.

Sebenarnya, dia ingin ikutan arisan nya tapi mengingat suami nya begitu perhitungan, dia takut suaminya marah dan menyakiti nya seperti yang sudah-sudah, jadi sebaiknya dia meminta izin terlebih dulu, kalau memang di perbolehkan barulah dia akan ikut mendaftar.

......

🌻🌻🌻🌻

1
Eka Awa
bu Ratmi dan emak2 anggota arisan kok gak di undang
Eka Awa
wah jgn2 gaun yg di pengen in si gia yg td arvin beliin untuk melisa
Imas Suryani
Luar biasa
Eka Awa
arvin nie selain meresahkan jg mencurigakan deh kek nya bkn pengangguran biasa
Anggikphonee
Lumayan
Eka Awa
lengkap amat thor, muka pas2an senjata mungil muncratan songong pula😂
Dewie Soeroyo
Luar biasa
Wagiyem Ibune Wilda
kenapa aq yg deg-degan
Wagiyem Ibune Wilda
modus😆😆
Wagiyem Ibune Wilda
bagus vin
Wagiyem Ibune Wilda
gasss vin
Wagiyem Ibune Wilda
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Wagiyem Ibune Wilda
kucng pembawah berkah
Wagiyem Ibune Wilda
awas Arvin bintitan nanti mataya🤣🤣🤣
Wagiyem Ibune Wilda
mampir aq
Doni Erwin
judul nya nyasar ini..
Nur Aidi Athi
Kecewa
Nur Aidi Athi
Buruk
Norleha Arsad
malas baca perempuan curang sama lelaki lain
Nining Chili
👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!