NovelToon NovelToon
Scandal With Mr. Mafia

Scandal With Mr. Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Terlarang / Identitas Tersembunyi
Popularitas:910.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: Erna Surliandari

Lelah selalu dimanfaatkan sang ayah, hingga akhirnya Bella memutuskan rantai keuangan ayahnya dengan menyerahkan kesuciannya pada sang sahabat. Leo Respati, adalah pria beruntung itu yang mendapatkan keperawanan Bella.

Tapi Leo bukanlah pria biasa, Ia selalu bertanggung jawab atas Bella setelahnya. Bahkan Leo berjanji akan selalu melindungi Bella bahkan dengan nyawanya sendiri.

Bagaimana Bella, jika tahu Leo adalah anak seorang Mafia? Apalagi saat Leo bertanggung jawab meneruskan bisnis hitam orang tuanya selama ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erna Surliandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gedean punya Ayahku

Leo memejamkan mata pada akhirnaya. Iapun lelah karena jadwalnya sama saja dengan Bella yang sering lembur demi mendapatkan bonusnya. Dan entah kenapa, nalurinya untuk melindungi gadis itu amat tinggi dari sang ayah yang sering menyiksanya.

Konon katanya, sebelum ada Leo didekat Bella. Pria tua itu sering datang dan meminta jatah makan gratis di Restaurant, dan meminta semua dicatat dalam bon putrinya. Namun sejak Leo pernah menggertaknya sekali kala itu, pria tua itu sudah tak pernah tampak lagi kesana.

Satu jam berselang sejak Leo memejamkan mata. Terdengar suara gosokan bros ke lantai dikamar mandinya yang kecil, serta bau yang cukup harum menyeruak didalam lubang hidungnya.

"Bel?" panggil Leo pada gadis itu.

"Ya, Le?"

"Kamu ngapain?"

"Ya lihatlah, aku lagi apa? Aku lagi bersih-bersih kamar mandi, dan tadi aku cuci semua rendaman bajumu. Udah dari kapan itu kotornya," omel Bella, seakan tengah mengomeli suaminya yang jorok.

"Oh... Cuci baju," gumam Leo, namun seketika terbelalak dan bangun saat mengingat sesuatu. Ia langsung berdiri dan menghampiri Bella dikamar mandi.

"Bell, kamu cuciin semua baju yang ku rendam?" tanya Leo, yang kini berdiri didepan pintu dengan wajah cemasnya. Dan Bella sudah selesai dengan kamar mandi, kini tinggal menjemur semua pakaian Leo.

"Iya, udah aku cuci semuanya. Beres, tinggal jemur diluar. Awas..." Bella menyingkirkan tubuh jangkung yang menghalanginya itu.

"Hey... Kamu ngga bisa seenaknya sentuh barang pribadiku, Bel." sergah Leo yang terus mengikuti Bella berjalan keluar, dan berada diteras untuk menjemur pakaiannya satu persatu.

"Ngga tahu terima kasih! Udah dicuciin, juga. Harusnya bersyukur, semua bersih dan ngga bau karena numpuk." omel Bella. Tangannya yang cukup kokoh memeras kain itu dan menjemurnya.

"Tapi, Bella!"

"Apa? Ini, maksudnya?" Bella menggenggam sebuah kain kecil, yang tak lain adalah segitiga bermuda milik Leo. Ia memegangnya tanpa rasa risih sama sekali, memeras lalu menjemurnya dibagian dalam jemuran itu.

Justru Leo, yang meneguk salivanya dan merasa ngilu saat Bella memerasnya dengan kuat. Seakan ada sesuatu yang ikut terperas dalam tubuhnya dan membuatnya meringis kegelian.

"Itu barang pribadi, Bell. Emang kamu ngga risih?" Leo terdengar canggung saat mempertanyakan hal itu kembali.

"Aku udah biasa, cuci punya ayah. Lagian apa bedanya, gede dikit doang. Gedean punya ayah kayaknya," tawa Bella membolak balik kkain segitiga ajaib itu dengan tangan mungilnya. Bibir Leo bergerak-gerak karena ucapan yang frontal itu. Ia merasa terlecehkan karena Bella membandingkan miliknya dengan milik sang ayah.

"Kamu lihat bungkusnya doang, Bell. Berani ngeledekin gitu. Lagian Ayahmu gede karena gendut,"

"Sama aja kek kamu, ngeledekin aku mulu." balas Bella. Ia merapikan embarnya ke pinggiran teras agar tak menghalangi jalanan dan saat semua selesai, Leo mengajak Bella makan dengan menu yang Ia beli diwarung makan tadi. Sederhana, tapi kebersamaan itu terasa amat luar biasa bagi keduanya.

"Kau tak pulang?"

"Mengusirku?"

"Ti-tidak, maksudnya... Ehmmm,"

"Jika tak nyaman, antar saja aku ke halte. Nanti aku pulang dengan bus,"

"Bell, bukan begitu. Aku hanya_... Baiklah, kau boleh menginap disini beberapa malam." pasrah Leo. Ia tak tega jika Bella akan kembali disiksa sang ayah. Karena Ia tahu jika ayah Bella belum pergi dari rumahnya.

"Tapi, Bell. Pakaian gantimu?"

"Ah, iya... Lupa. Gimana ya? Apa pulang sebentar?"

"Akan ku antar, dan aku tunggu didepan persimpangan. Maaf, aku hanya..."

"Yess lah... Aku paham, karena kau tak mau ayah curiga dan justru memukulku."

"Pintar," usap Leo pada rambut hitam gadis itu. Merekapun melanjutkan makan yang begitu nikmat. Jika disebut makan malam, itupun salah karena masih terlalu sore kala itu.

Mereka tak perlu waktu lama  untuk menelan sebuah makanan. Yang penting, saat mereka lapar dan makanan itu ada mengenyangkan perut masing-masing. Dan Leo sudah amat terbiasa dengan menu seadanya yang selalu Ia siapkan sendiri setiap harinya. Ia bahkan sudah tak rindu lagi dengan makanan yang sering Bibik masakkan khusus untuknya di istana besar sang ayah.

1
Diana Tanggela
Luar biasa
Revano Aristya Putra
Lumayan
Rismawati Udink
keren
Rismawati Udink
mampir thor...
Sri Wahyuni
best
Febricha
Lanjutan nya thor aku gamau tamat sekarang
L A
Biasa
Win wina
ah Kao nakal Thor 😅
Lovesekebon
Lanjutkan lagi 💚💯😘💖
Lovesekebon
Biasa ada jatah makan 🤔
Lovesekebon
Lanjutkan thor💚💯😘💖
Lovesekebon
Semangat Leo!! 💚💯😘💖
Lovesekebon
Mampir Thor💚💯😘💖 pokoknya love love sekebon👍👍👍 🥰😍🤩
Zugix Huawei
bagus ceritanya👍
💮🍭Nezuko_Chan🍭💮
⭐⭐⭐⭐⭐
Arifin Arifin
seruuuuuuu
@Al🌈🌈
Suka ceritanya bagus thor....semangat untuk Authornya💪💪💪
Gladys Aira
🅑🅐🅖🅤🅢
Andika Prasetya
polos boleh ! bego jangan
王贝瑞: Mampir juga kak ke Biru si Ketos Bad Boy 😄
total 1 replies
Va Nee La
sumpahhh bagusss bgt thor ceritanya 👌👌👌👌
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!