NovelToon NovelToon
Menikahi Kakak Ipar

Menikahi Kakak Ipar

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia
Popularitas:335.1k
Nilai: 4.6
Nama Author: tindek_shi

Jalan buntunitulah yang Vania rasakan. Vania adalah gadis muda berusia 17 tahun, tapi takdir begitu kejam pada gadis muda itu. Di usianya yang belia dia harus menikahi kakak iparnya yang terpaut usia 12 tahun di atasnya karena suatu alasan.

Saat memutuskan menikah dengan kakak iparnya, yang ada di fikiran Vania hanya satu yaitu membantu Papanya. Meski tidak menginginkan pernikahan itu, Vania tetap berharap Bagas benar-benar jodohnya. Setelah menikah dengan Kakak Iparnya ternyata jauh dari harapan Vania.

Jalan berduri mulai di tempuh gadis remaja itu. Di usia yang seharusnya bersenang-senang di bangku sekolah, malah harus berhenti sekolah. Hingga rahasia besar terkuak. Apakah Vania dan Bagas berjodoh? Yok simak kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tindek_shi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apa Aku mulai mencintainya?

Ketuk palu dari pengadilan sudah selesai didapatkan. Di mata umum Bagas adalah Duda muda, tampan dan kaya raya. Tidak ada yang tahu sama sekali jika Bagas menyembunyikan bangkai teramat busuk di baliknya. Demi menebus rasa sakit hati pada mantan istri Jihan membuat Bagas menyiksa seorang gadis belia tanpa alasan yang jelas. Di nikahi namun tidak di perlakukan layaknya istri. Hidup Vania yang awalnya bergelimang prestasi dan selalu menjadi iconik kecerdasan di sekolahnya sekarang lenyap bagai di telan bumi. Semua kabar menghilang tentang gadis itu.

Vania terjebak dalam rumah megah sah pesohor dari dunia bisnis di Indonesia. Sebagai orang paling kaya di Indonesia. Siapa yang tidak tahu Bagas Pranaja Mahawira? Duda paling di minati tahun ini. Walau kenyataanya Bagas sudah menikah lagi Vania adik kandung dari Jihan.

Pagi ini Vania sudah selesai memasakkan hidangan untuk sarapan pagi Tuan Besar, Nyonya Yuli dan Tuan Muda. Jika kalian bertanya bagaimana Vania memanggil sang suami maka kalian akan segera tahu.

"Hei Babu! Sepatu gua udah lu semirkan? Bawa kemari dan jangan lupa sekalian kaos kakinya!" perintah Bagas pada sang istri.

"Baik Tuan Muda!" kata Vania berlalu ke belakang dan mengambil sepatu Bagas di tempat sepatu

Yap Tuan Muda, begitulah Vania memanggil snag suami. Meski sudah hampir penuh 2 bulan di sana nasip Vania tidak berubah banyak, siqng jadi pembantu rumah tangga dan malam jadi pelayan ranjang suaminya.

"Ma, besok pagi Bagas mau ke Jepang. Mengurus proyek pembangunan hotel dan resort di sana." Bagas memulai izin pada ibunya itu.

"Oh, bagus itu! Berapa lama kamu akan di sana Bagas?" tanya sang Mama pada anaknya itu.

"Aku di sana paling cepat 2 minggu, paling lama 1 bulan atau mungkin 1,5 bulan. Mama panggil Bi Lala kembali ke rumah ini ya?" Tanya Bagas meminta persetujuan.

"Loh kan ada tuh si Babu udik, ngapain Bi Lala harus kesini lagi?" tanya Mama Yuli.

"Ma aku mau bawa tu Babu ikut aku ke Jepang. Aku ngak mau jajan sembarangan Ma, ntar malah dapat penyakit!" kata Bagas sambil memohon pada Mamanya.

Sedangkan dari kejauhan Vania menengadahkan matanya menahan air bening yang hendak jatuh. Lalu dia melihat penampilannya yang jauh dari kata layak, bahkan Bi Lala masih lebih baik pakaiannya ketimbang yang Vania kenakan saat ini. Seolah ingin benar-benar menyiksa, jika sedang bekerja menjadi ART Vania di suruh mengenakan pakaian yang benar-benar kumal dan lusuh. Bukan kumal karena kotor tapi karena baju itu memang sudah tidak layak untuk di gunakan. Bahkan sudah sepantasnya di gunakan sebagai kain lap.

"Ma, apa Papa masih sakit? Apa perusahaan kita masih belum mampu berdiri sendiri? Mengapa tidak ada yang mengunjungi ku sama sekali di rumah ini? Apa aku benar-benar di jual?" Vania membatin sambil menghapus air matanya cepat.

🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Siang itu Vania mendapat kiriman gamis dan jilbab serta sepatu high heels dari Bagas. Disana ada note dan juga supir yang masih menunggu Vania bersiap.

Hei Babu, sekarang waktunya Lu bertugas! Itu pakaian Lu pakai dan jangan lupa sebelum pakai itu pakaian pakai pakaian kerja Lu di malam hari! Ingat waktu Lu setengah jam dari sekarang kalau Lu terlambat Lu bakal Gua pukul kayak biasa!

~Bagas

Begitulah surat yang menyertai baju bagus dan juga perlengkapan lainnya. Tidak ingin mendapat siksaan Vania segera pergi ke kamarnya yaitu kamar pembantu di rumah megas seorang Bagas Pranaja Mahawira.

Di sisi lain Bagas sebenarnya merasa agak heran dengan dirinya. Ada apa sebenarnya dwngan dirinya, biasanya dia bisa menahan hasratnya pada sang istri hingga malam menjelang. Namu beberapa hari belakangan ini Bagas seolah tidak mampu mengendalikan dirinya. Kemaren adalah puncak paling keras Bagas menahan dirinyabuntuk tidak pulang lebih awal. Bagaimanapun dia tidak ingin seperti sangat membutuhkan Vania. Akan tetapi hari ini pertahanannya runtuh, hingga meminta Vania mengunjunginya.

Entah mengapa meski cacian dan cercaan selalu dia lontarkan pada Vania tapi hati Bagas selalu menghangat jika mengingat sang istri. Dan yang paling pasti Bagas merasa candu berada di dalam tubuh istrinya. Hal ini tidak pernah Bagas rasakan pqda Jihan sebelumnya, meski Jihan selalu dia perlakukan dengan baik.

"Apa mungkin aku jatuh hati padanya? Atau hanya sekedar rasa nyaman dan candu seorang pria pada wanita pada kasus yang seharusnya. Tapi kenapa rasanya sangat berbeda, aku selalu ingin memarahinya dan membuatnya menangis. Tapi lebih dari pada itu aku ingin melihatnya, apa aku mulai mencintainya?" tanya batin Bagas pada dirinya sendiri.

"Tidak-tidak cinta itu bukan menyakiti, aku selalu membuatnya menangis dan aku puas melihat dia semakin mendetita!" batin Bagas gamang.

Clek

Suara pintu di bukakan, ternyata itu adalah Jeremy.

"Hi Bung! Apa kabar?" sapa Jeremy setelah mengucapkan salam pada sahabat lamanya.

"Baik, ada ingin apa Lu kesini?" tanya Bagas heran pada sahabatnya itu.

"Gua tadi nganterin Windi kekantornya, kebetulan kantornya di seberang kanto lu ya sekalian aja." Kata Jeremy.

"Windi sudah di Jakarta?" tanya Bagas heran karena setahunya Windi di Bandung ikut suaminya dinas di sana. Suami Windi adalah seorang polisi.

"Iya, Nico di pindah tugaskan dari bandung ke jakarta. Makanya Windi juga meminta di pindahkan ke kantor cabang yang ada di Jakarta.

"Ooh, iya-iya paham Gua." kata Bagas.

Tok tok tok

Suara pintu di ketuk dari luara.

"Masuk,"

"Assalamu'alaikum," Sapa seseorang ketika memasuki ruangan itu.

"Walaikumussam," jawab keduanya Bagas dan Jeremy.

Keduanya terpesona akan sosok yang meneduhkan itu. Wajah anggun dengan balutan gamis dan jilbab syar'i menjadikan dirinya terlihat sangat menawan. Bagi Bagas hal ini bukan hal baru, bohong jika Bagas tidak mengagumi wanita di depannya ini secara fisik. Hanya saja enggan mengakui apalagi pernikahan mereka hanya sebatas balas dendam.

Setiap kali Bagas merasa akan luluh oleh sikqp baik sang istri maka dia akan mengingat perbuatan Jihan yang menghianati dirinya. Dan hal itu membuat rasa kagum itu lenyap entah kemana bergantikan dengan kemarahan yang teramat besar.

"Mas, Mas Bagas menyuruh aku datang ke kantor?" tanya Vania mengakhiri bengong kedua lelaki tampan ini.

Bagas yang tidak ingin Jaremy curiga mengikuti aturan main istri rasa simpananya itu.

"Iya Sayang. Mas kangen kamu," Bagas berdiri dan memeluk Vania hangat.

Ketika badan mereka sudah bersatu dalam pelukan Bagas menekan pelukan itu dalam hingga membuat Vania merasa tercekik dengan pelukan suaminya.

"Aku hanya memperlakukan kamu dengan baik karena ada sahabatku di sini! Ingat aku memanggilmu ke sini karena membutuhkan jasa mu Jala-ng! Jadi pasang wajah manis mu, lalu masuk kekamarku di dalam ruangan begitu aku instruksikan." bisik Bagas di telinga Vania.

"Sayang kenalin ini sahabat baik Mas, namanya Jeremy. Dokter Jeremy yang menangani kamu waktu di rawat di Rumah Sakit Harapan." jelas Bagas pada Vania.

Jeremy mengulurkan tangannya lada Va ia sebagai perkenan. Akan tetapi Jeremy harus menurunkan tangannya ketika Vania menangkupkan kedua tangannya di depan dada.

"Vania Dokter. Terima kasih Dokter telah menolong saya waktu itu. Maaf saya pulang tanpa menunggu Dokter." Jelas Vania dengan senyuman ramah di wajahnya.

"Sama sama Vania, lagi pula kau istri dari Bagas. Bagas adalah sahabat baik ku.

"Jeremy kembali duduk di sofa ruangan itu."

"Sayang kamu tunggu di dalam ya! Aku masih ada beberapa urusan yang harus aku kerjakan. Tenang, aku pasti akan cepat mengunjungi mu." Bagas berkata seraya memeluk mesra Vania di hadapan Jeremy.

Meski heran Jeremy bahagia jika Bagas benar-benar memperlakukan istrinya dengan baik.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Lilik Juhariah
Kecewa
Lilik Juhariah
Buruk
jen
apa yg akan terjadi dgn vania
jen
awal" dah serem yaaa ... mampir thor
yuyunn 2706
knpa Vania gak lapor polisi kasus kdrt,lemah banget jdi wanita
yuyunn 2706
Thor kalo didunia nyata kira2 ada gak ya wanita seperti vania
Wayan Sucani
Luar biasa
Wayan Sucani
Tak terbayang di posisi Vania
Jauhkan Hamba dr siksa neraka spt ini ya Tuhan
Nisa Sugiarti
Lumayan
Kartika Dewi
Luar biasa
Kartika Dewi
ceritanya bagus,,saya kasih bunga n vote,,semangat berkarya ya thor
asiah puteri mulyana
knp dulu g minta tolong sm Ibra pas papa nya dlm masalah sih Vania aduuuh
Dahlan sauduran Panggabean: iya juga sih
total 1 replies
asiah puteri mulyana
ambil aja jem
asiah puteri mulyana
😭😭😭 kejam bgt hanya di novel ini aku ga mau deh akhirnya Vania sm Bagas kejam bgt soalnya
asiah puteri mulyana
Untuk papanya karakternya baik duh ga kebayang klo semua dendam sm keluarga Vania...kasian bgt pdhal Vania korban disini😭😭😭
Fida
Luar biasa
Nurhayati Nia
mampir thorr
Yantik Purwati
Luar biasa
Enung Samsiah
vania jd tumbal kasian,,,
༄༅⃟𝐐𝗧𝗶𝘁𝗶𝗻 Arianto🇵🇸
bagus critanya ..maaf mengawali disini kk..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!