Seorang gadis sederhana bernama Wulandari Cahaya berasal dari desa yang beruntung mendapatkan beasiswa di Kampus terpopuler di Jakarta..
" hiks Ayah Ibu hidup wulan hancur wulan gagal menjaga kesucian Wulan"
Karena insiden itu membuat Wulan harus mengandung Anak kembar Wulan semakin menderita Sampai dimana Wulan melahirkan bayinya Wulan mengalami pendarahan yang membuat Wulan harus meninggal dunia...
Apa yang terjadi dengan Wulan??
siapa yang sudah menghancurkan hidupnya??
Lalu bagaimana kehidupan si Kembar Ana & Andin
selamat membaca dan Autor ucapkan terimakasih sudah berkenan membaca Cerita ini semoga semuanya suka dan Saran kritikan sangat di butuhkan 😊🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gemini Gund, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
eps 14
" nona jangan bicara seperti itu nona pasti sembuh dan kita akan merawat si kembar bersama '" ucap bi Ami
" yang di bilang bibi benar nona jika nona menyerah kasian si kembar mereka butuh kasih sayang nona " ucap pak Andi
" Hikss hikss wulan mohon bapak sama bibi berjanjilah untuk menjaga anak wulan cuma bibi dan bapak orang yang bisa wulan percaya saat ini" ucap wulan memohon
" baiklah kami berjanjilah akan menjaga si kembar dan menyayangi mereka sepenuh hati kami " ucap bi Ami dan pak Andi mendengar itu wulan tersenyum setidaknya saat ia pergi anaknya berada di orang yang tepat
" apakah nona sudah menyiapkan nama untuk si kembar?" tanya bi Ami
" sudah bi aku memberi nama si Kakak Ana dan adiknya Andin untuk nama belakang mereka aku percayakan kepada bibi dan bapak terimakasih sudah berjanji menjaga anakku sampaikan sayangku untuk anakku bi beritahu mereka kelak jika sudah dewasa bahwa aku sangat mencintai Ana dan Andin
Setelah mengatakan itu wulan tersenyum dan perlahan menutup matanya bibi Ami dan pak Andi terkejut mereka memanggil dokter tak lama dokter maya dan para suster masuk setelah mengecek keadaan Wulan mereka menyatakan bahwa wulan telah meninggal dunia
Bi Ami menangis memeluk jenasah Wulan bi Ami dan pak Andi telah berencana akan membawa wulan dan si kembar kabur dari kota ini tapi takdir berkata lain sementara itu di Jakarta perasaan Rangga tiba' cemas dan dadanya terasa sesak melihat itu asisten rangga Bisma meminta Rangga untuk beristirahat
Saat ini suasa duka meliputi hati bi Ami dan pak Andi beberapa jam lalu jenazah wulan di makamkan mereka telah berusaha menghubungi Rangga tetapi tidak di angkat sama sekali
" sudahlah bu jangan bersedih sekarang nona tidak merasakan sakit lagi kita masih punya Ana dan Andin yang harus kita jaga"ucap pak Andi
Setelah itu mereka memutuskan ke rumah sakit saat melihat si kembar bi Ami memakaikan kalung itu seharusnya Wulan yang memakaikan kalung itu tapi Wulan telah pergi
bintang untuk Ana dan bulan untuk andin kalung itu begitu cantik bi Ami tersenyum menatap bayi itu
" Nona lihatlah Ana dan Andin begitu mengemaskan semoga nona bahagia disana kelak jika mereka dewasa akan bibi cerita tentang perjuangan ibu mereka yang begitu baik dan mencintai mereka" ucap bi Ami
Bi Ami dan pak Andi langsung jatuh hati kepada dua bayi mengemaskan itu rasanya mereka tak ingin meninggalkan bayi itu terlalu lama rasa sayang begitu besar di hati mereka untuk si kembar tak lama hp pak Andi berbunyi sebuah panggilan dari Rangga pak andi menatap bi Ami sebelum mengangkat telfonnya
" halo pak andi mengapa lama mengangkat telfonnya?" tanya Rangga
" maaf tuan saya tadi sedang di toilet "ucap pa Andi seraya berbohong
" bagaimana keadaan di vila apakah wulan tak membuat masalah atau merepotkan bibi sama bapak?" tanya Rangga
" tidak tuan " jawab pak Andi
" kemana wulan kenapa aku tak mendengar suaranya dan juga bi Ami?" tanya Rangga
" itu tuan kami sedang di rumah sakit kemarin nona sudah melahirkan bayi perempuan " ucap pak Andi
Mendengar itu Rangga terkejut
" kenapa bapak tidak memberitahuku?" tanya Rangga
" sudah tuan dari kemarin saya sudah berusaha menghubungi tuan tapi tuan tidak mengangkatnya " jawab pak Andi
" huff kirimkan lokasi rumah sakitnya saya akan kesana " ucap rangga
" baik Tuan " jawab pak Andi setelah sabungan telfon di matikan pak andi mengirim lokasinya
aku menunggu mu up selalu Thor.. jadikan ana Andin kuat Thor melawan para Mak lampir 😅
bikin mereka kuat Thor.. biar gak di sepelekan gitu🥰
semangat up nya Thor 🥰🥰
greget huhuhu