WINDING LOVE

Pada deringan pertama, Evan nampak mengabaikan panggilannya. Namun dering ketiga akhirnya ia pun menjawabnya.

“.........” meski Evan telah mengangkat panggilannya, namun ia tidak mengucapkan sepatah katapun untuk Genevia.

Pada akhirnya Genevialah yang langsung mengungkapkan permintaanya.

“Evan, bisakah kau menjemputku ke kampus? Aku tidak sanggup menyetir, bolehkah aku menumpang lagi kali ini?.” Ujarnya dengan canggung, namun demi kemajuan hubungan mereka, ia akan berusaha.

Tanpa menanggapi pertanyaan Genevia, Evan langsung menutup panggilannya. Genevia dibuat kesal dengan kelakuan Evan itu, bisa-bisanya keturunan Sanders itu tidak memiliki sopan santu sama sekali.

“Breng***” umpat Genevia yang sangat kesal kepada suaminya itu.

Pada akhirnya ia memutukan mengemudikan sendiri mobilnya untuk pulang ke rumah Evan.

Sesampainya di rumah bersamaan dengan Evan yang juga baru sampai. Ia turun dari mobilnya tanpa menghiraukan Evan sama sekali, tidak seperti biasanya ia selalu memberi senyuman kepada Evan.

Evan yang melihat Genevia acuh kepadanya sama sekali tidak peduli. Istrinya itu bilang bahwa tidak mampu menyetir, namun sekarang ia sampai rumah dengan selamat dan mengendarai sendiri mobilnya.

Berarti keputusannya tadi benar untuk tidak menghiraukan permintaan Genevia. Selain arah mereka yang berlawanan, Evan juga tidak ingin banyak interaksi dengan Genevia. Baginya pernikahan ini hanya akan berlaku sementara, jadi ia tidak ingin ada yang saling mengharapkan dengan kedekatan mereka.

Ia juga paham dengan kebiasaan para wanita yang mudah luluh dengan pria yang berbuat bak padanya. Dan Evan menghindari itu, Genevia tidak boleh memiliki ketertarikan kepadanya.

Genevia yang melihat bagaimana sikap Evan yang sama sekali tidak peduli bahwa dirinya sedang kesal, semakin membuat rasa kesalnya kian bertambah.

Ia serasa meruntuhkan harga dirinya sendiri dengan meminta Evan menjemputnya, namun malah diabaikan begitu saja oleh Evan tanpa rasa bersalah sama sekali.

...🥀🥀🥀...

Di belahan bumi yang lain, Albert dan Madelca sedang menikmati waktu berdua dengan berdiskusi bersama. Mereka tengah membicarakan kedua putri mereka yang kini telah memiliki pasangan masing-masing.

Mereka bisa sedikit lepas tangan untuk Genevia karena telah mejadi istri seorang Sanders. Namun seperti yang Albert khawatirkan, rupanya Madelca juga mengkhawatirkan Geniveenya.

Meski mereka berdua tahu Genivee telah memiliki Steven, namun mereka masih belum bisa mempercayakan Genivee begitu saja kepada Steven. Selain Albert yang tidak menemukan identitas Steven, Albert juga ingin menjadikan seorang rekan kerjanya sebagai menantu.

Meski kekuasaannya tidak sebesar Sanders, namun banyak yang berspekulasi bahwa pemilik dibalik layar itu adalah putra sulung Sanders, David Sanders.

Dia merupakan seorang pemilik perusahaan game terbesar dunia yang saat ini sedang mendunia. Tuan Albert yakin jika dia merupakan David Sanders, meski tidak sepenuhnya yakin.

Namun jika Steven dapat membuktikan mampu meindungi Genivee, Tuan Albert tidak keberatan untuk menerimanya sebagai menantu. Karena perjuangannya melindungi putri-putrinya belum dimulai.

Saat ia telah mempublish kedua putri kembarnya itu, barulah perjuangan sebenarnya akan dimulai.

Dan bila saat itu datang dan putri-putrinya telah dibawah perlindungan Sanders, ia yakin tak akan ada yang berani mengusik putri-putrinya.

Sanders adalah kekuatan dan kekuasaan terbesar di dunia, tidak akan ada satu orang pun yang mampu menyentuh mereka. Terlebih jalinan hubungan Sanders dengan dunia bawah, jelas itu menjadi nilai plus tersendiri yang menjadi ketakutan tersendiri bagi musuh mereka.

NEXT .......