NovelToon NovelToon
Oh My Jasson

Oh My Jasson

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Sudah Terbit
Popularitas:40.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: nona lancaster

Kimmy mencoba berusaha melupakan Jasson, laki-laki yang sudah ia sukai sejak dari kecil. Ia memilih fokus dengan pendidikannya untuk menjadi calon dokter.

Setelah tiga tahun, Kimmy kembali menjadi wanita dewasa dan mendapat gelar sebagai seorang dokter muda. Namun pertemuannya kembali dengan Jasson, pria yang memiliki sikap dingin itu justru malah membuat usahanya selama ini menjadi sia-sia.

Sebuah jebakan memerangkap mereka berdua dalam sebuah ikatan pernikahan. Namun pernikahan mereka berdua semata hanya tertulis di atas kertas dan di depan keluarga saja. Perjanjian demi perjanjian mereka sepakati bersama. Meskipun dalam hubungan ini Kimmy yang paling banyak menderita karna memendam perasaannya.

Banyak sekali wanita yang ingin mendapatkan hati Jasson, tak terkecuali teman sekaligus sekretaris pribadinya. Lantas, akankah Kimmy mampu meluluhkan hati laki-laki yang ia sukai sejak kecil itu?

Kisah ini bagian dari My Introvert Husband 3

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nona lancaster, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Begitu kacau

Saat dirasa Ken dan Elga sudah tidak ada di sana.  Suasana di antara mereka berdua tiba-tiba mencekam, tawa dan senyuman yang menghiasi wajah mereka tiba-tiba sirna. Hanya ada tatapan serius antara keduanya.

Kimmy sejenak memandang Alana, lalu menundukan pandangannya ke bawah. "Pasti Jesslyn sudah memberitaumu."

"Iya, Jesslyn sudah memberitaukan semuanya kepadaku. sekarang hanya ada kita berdua di sini. Aku ingin kau menjelaskan semuanya kepadaku, kenapa kau membohongi kami semua!" perintah Alana dengan penuh keseriusan.

"Alana, aku—" Suara Kimmy rasanya  tercekat di tenggorokan. Dirinya begitu bingung harus berbicara apa, rasanya ia malu jika harus berterus terang kepada Alana akan alasan besar yang harus membuat dirinya berbohong dan menghilang selama tiga tahun ini.

"Kimmy, apa kau tau? Jesslyn sangat kecewa karna kau membohonginya. Begitu juga dengan aku. Kau tidak tau, setiap hari Jesslyn menanyakan dirimu. Dia selalu bertanya tentang dirimu kepada paman Louis. Tapi, jawaban yang sama selalu dia dapat. Kau masih melakukan pendidikan di luar negeri."

"Apa kau tau, bagaimana senangnya Jesslyn saat Daven memberitau bahwa dia tadi tidak sengaja melihat orang yang  mirip sekali denganmu di rumah sakit? Jesslyn sangat senang sekali, dia begitu percaya bahwa itu memanglah dirimu, dia meminta Jasson untuk mengantarkannya dan memastikan kebenarannya. Dan ternyata memang benar bahwa itu adalah dirimu."

Alana menarik tangan Kimmy dan menggenggam erat tangan sahabatnya tersebut. "Kimmy, Apa kau masih menganggapku  sebagai sahabatmu?" tanya Alana. Kedua mata Kimmy berkca-kaca, ia menganggukan kepalanya. "Tentu saja, Alana. Sampai kapanpun kau dan Jesslyn adalah sahabatku.

"Kalau kau menganggapku sebagai sahabat maka ceritakan semuanya kepadaku, apa alasanmu menghindar dan menmbohongi kami semua seperti ini?" tanya Alana.

"Aku—"

"Apa, Kimmy? ayo katakan?" Alana bertanya dengan nada pelan namun terdengar sedikit memaksa.

"Berjanjilah, jika aku menceritakan alasan ini. Kau tidak akan memberitau kepada siapapun termasuk  Jesslyn?" Kimmy meremas tangan Alana berharap wanita itu beranji kepadanya.

"Tapi, Kimmy. Jesslyn perlu tau, dia juga sahabat kita, Jesslyn yang lebih berhak tau agar tidak salah paham dengan drimu," tutur Alana.

Kimmy menundukan kepalanya. "Aku sungguh malu, Alana."

Kimmy sejenak diam, dirinya menyusun keberanian untuk menjelaskan kepada Alana.

 "Alana, kau kan tau, aku dari dulu sangat menyukai Jasson. Sejak kecil aku menyukainya, aku kira perasaanku hanya sekedar suka, tapi semakin lama aku benar-benar menaruh rasa kepada Jasson. Aku merasa sesak saat melihat dia dekat bersama wanita lain, padahal aku orang lain baginya, sementara aku tidak pernah bisa dekat dengan dia."

"Aku berpikir, bahwa Jasson mungkin risih dengan kehadiranku. Daripada aku merasakan sakit hati yang berlebihan, aku memilih melupakannya dan menjauh dari kehidupannya." Kimmy mengusap air mata yang mengalir di kedua sudut matanya.

"Termasuk menjauhi kami?" Alana seakan tidak terkejut akan alasan yang telah diberikan oleh sahabatnya itu.

Kimmy memejamkan kedua matanya, air matanya ikut tersapu oleh kelopak mata yang tertutup itu. Ia menganggukan kepala dan membenarkannya.

"Kimmy...." Alana menggeser duduknya supaya lebih mendekat dan memeluk erat tubuh wanita itu.

"Hanya karna masalah ini kenapa kau mengorbankan persahabatan kita?" tanya Alana.

"Alana, kau tidak tau bagaimana kacaunya diriku dulu. Aku memang dulu tidak cukup dewasa dalam menyikapi hal ini, aku terlalu egois tidak memikirkan perasaanmu dan juga Jesslyn. Yang aku pikirkan waktu itu hanya perasaanku saja hingga aku mengambil keputusan bodoh ini."

"Kenapa kau tidak berbicara denganku masalah perasaanmu kepada Jasson? Aku bisa membantumu berbicara kepada nya, Kimmy."

Kimmy seketika menjauhkan tubuh Alana yang masih mendekapnya.

"Tidak, Alana. Aku sekarang sudah benar-benar melupakan Jasson. aku sudah tidak memiliki perasaan apapun dengannya."

Alana  memperhatikan Kimmy yang berucap dengan menundukan pandangannya, ia mengangkat dagu Kimmy dan mengusap air mata yang menggenangi wajah sahabatnya itu dengan menggunakan kedua ibu jarinya.

"Kau sudah benar-benar melupakannya?" tanya Alana. Kimmy menganggukan kepalanya tanpa memandang ke arah Alana sedikitpun.

"Kalau begitu, besok kau harus datang  ke pesta ulang tahun Jasson dan Jesslyn."

"Maaf, Alana. Aku tidak bisa!" tolak Kimmy.

"Kenapa? bukannya kau sudah melupakan Jasson?" tanya Alana.

"Aku memang sudah melupakan Jasson. Tapi aku tidak bisa datang ke sana."

"Kalau kau sudah melupakan Jasson kau harus datang!" paksa Alana dengan suara yang tegas.

"Aku tidak bisa, Alana."

"Kalau kau benar-benar sudah melupakan Jasson dan kau masih menganggapku dan Jesslyn sebagai sahabat, kau harus datang!" Alana tiba-tiba beranjak berdiri dari tempat duduknya.

"Dan jika kau tidak datang, maka ku anggap, kau benar-benar memutuskan hubungan pertemanan dengan kami."

"Alana—"

"Aku permisi pamit pulang," Alana menghempaskan tangan Kimmy yang mencoba menahannya dan berlalu pergi dari sana.

"Alana, tunggu—"

"Maafkan aku Kimmy," gumam Alana sembari berjalan keluar meninggalkan rumah sahabatnya tersebut.

"Bagaimana aku bisa datang ke sana?"

"Bahkan Jasson dan Alea? mereka sekarang pasti sudah menjalin hubungan." Kimmy meremmas seluruh rambutnya  dengan begitu bingung. "Aku tidak mau usahaku melupakan Jasson selama ini menjadi sia-sia."

***

Malam harinya,

Waktu menunjukan pukul 19.00.  Keluarga Kimmy sedang melakukan makan malam di rumah bersama keluarga dokter Mark sejak 15 menit yang lalu. Dua keluarga itu terlihat berkumpul di satu meja makan, sedikit obrolan dan candaan mereka sematkan dalam makan malam tersebut. Dokter Mark hanya datang bersama ayahnya saja, karna ibunya sudah lama telah tiada, dan kedua adik perempuannya tidak bisa ikut serta.

Ayah  dokter Mark juga  seorang tenaga medis, jadi obrolan mereka terkesan sangatlah nyambung, apalagi beliau dokter senior yang sangat disegani Louis.

"Kau sudah memiliki kekasih, Kimmy?" pertanyaan itu tiba-tiba dilontarkan oleh ayah dokter Mark kepada Kimmy.

"Belum, Paman." Kimmy menggelengkan kepalanya diiringi dengan sedikit senyuman paksa.

"Wah, kebetulan sekali, Mark juga belum memiliki seorang kekasih."

"Sebenarnya apa maksud paman berbicara seperti itu?" gumam Kimmy.

Dirinya seakan sudah merasa tak nyaman untuk berada di sana.

Ibu Kimmy yang bernama Kelly memperhatikan putri semata wayangnya yang hanya diam dan malah melanjutkan kembali makannya. Kelly menyenggol siku Kimmy dan mencoba menegur putrinya tersebut.

"Sayang kenapa hanya diam saja? paman sedang mengajakmu berbicara!" Kelly yang kala itu duduk di samping Kimmy berbicara dengan berbisik  supaya tidak terdengar oleh yang lainnya.

"Kimmy kan sedang makan, Ma." Volume suara Kimmy yang tidaklah kecil, membuat perhatian semua orang menoleh ke arahnya. Kelly merasa tidak enak kepada ayah dokter Mark.

Kimmy meletakan garpu dan pisau yang sedang ia pegang, ia tiba-tiba beranjak berdiri meninggalkan tempat duduknya.

"Paman, dokter Mark... saya permisi mengakhiri makan saya dulu, selamat malam," pamit Kimmy kepada ayah dan anak itu.

"Kimmy, kenapa kau tidak sopan meninggalkan meja makan seperti ini?" bentak Louis. "Kembali ke tempat dudukmu!" perintahnya.

"Maaf, Papa. Kimmy sangat kenyang sekali." Kimmy berlalu pergi meninggalkan meja makan dan tidak mendengarkan perintah ayahnya tersebut. Louis hendak menahan putrinya, namun ayah dokter Mark melarangnya.

"Louis biarkan saja!" tuturnya.

"Prof, maafkan ketidaksopanan putri saya, biasanya Kimmy tidak seperti itu," ujar Louis dengan tidak enak hati.

"Tidak apa-apa, maklum anak muda, kedua putriku juga terkadang sama seperti itu." Ayah dokter Mark tersenyum dengan ikhlas dan bisa mengertikannya. "Mungkin Kimmy sedang ada masalah, jadi biarkan saja."

"Ehm...  Ayah, dokter Louis, dokter Kelly. Saya permisi mau berbicara dengan Kimmy," pamit Mark.

"Silahkan, Mark." Setelah mendapat izin dari Louis, Mark segera mengikuti Kimmy yang kala itu terlihat sedang duduk di dekat kolam ikan yang ada di ruang belakang sembari memberi makan ikan-ikan peliharaan papanya.

"Kimmy..." Mark ikut mendudukan tubuhnya di samping wanita itu.

"Ada apa dokter kemari?" tanya Kimmy sembari melemparkan makanan ikan ke dalam kolam tersebut.

"Kau masih memikirkan masalahmu dengan sahabatmu?" Pertanyaan Louis tak membuat Kimmy menjawabnya, wanita itu hanya diam saja dan sibuk memberi ikan peliharaan itu makan.

"Kau sudah menjadi seorang dokter, kau terbiasa menangani pasien. Entah mereka sedang mengalami sakit atau luka yang ringan maupun parah. Meskipun sulit, mau tidak mau kau harus tetap menanganinya dan menyelesaikan tugasmu sebagai seorang dokter yang wajib menyembuhkan pasiennya."

"Jadi seharusnya kau juga melakukan hal yang sama di luar profesimu sebagai seorang dokter. Seringan atau seberat apapun masalah yang kau terima, kau harus menghadapi masalahmu sebijak mungkin dan tunjukan bahwa kau baik-baik saja dan bisa menyelesaikannya!" tutur Mark.

Kimmy terdiam dan mencerna setiap perkataan yang dokter Mark katakan. Memang ada benarnya, mau sampai kapan dirinya akan menghindar seperti ini?

"Aku permisi." Dokter Mark beranjak berdiri.

"Dokter Mark..." panggilan Kimmy menghentikan langkah dokter Mark yang hendak pergi meninggalkannya. Kimmy meletakan makanan ikan yang sedang ia pegang ke sembarang tempat, ia ikut beranjak berdiri dan berjalan dua langkah mendekati laki-laki itu.

"Bisakah besok kau menemaniku untuk menghadiri pesta ulang tahun sahabatku?"

.

.

.

.

.

.

.

..

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Sudah dipenghujung akhir bulan ramadhan,

 Nona Lancaster mengucakan taqabbalallahu minna wa minkum shiyamana wa shiyamakum minal aidzin wal faidzin mohon maaf lahir dan batin.

Semoga ibadah puasa kita selama satu bulan ini berkah dan diterima oleh Allah SWT.

1
Earlyta a.s Salsabila
Lumayan
Earlyta a.s Salsabila
Biasa
£!@
Luar biasa
£!@
Kecewa
Tri Wulandari
Luar biasa
Tri Wulandari
alea terlalu cengeng... dikit-dikit berkaca-kaca.
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
Luar biasa
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
udah beberapa kali baca karyamu thor,dari kisah Gio sampai anak-anaknya aku baca semua,kali ini timbul lagi ceritanya aku baca lagi deh🥰
Ianatul Fajriyati
dibaca bolak balik tetep seru, gk pernah bosan pokoknya
Diana Sofya
Luar biasa
Riswana rizz
haha.. ale2
Riswana rizz
iyya ngambek
Ry
jasson suka melawakkk
Kastinie Mamanya Shasa Ardhitya
udah baca berkali kali omj dan omk tp tiap ada bab yg alea berhrap bisa miliki jason rsanya pen ngulek muka alea pakai samballl
Ririndiyani
Luar biasa
Rose Reea
☺️☺️☺️☺️☺️☺️☺️☺️
Dewi Mashita
Luar biasa
Rose Reea
manisnyaaa
Felicya
aku sangat rindu sampe baca ulang thor the best bngat susa move on
Aizsyah Ncie
ntah kenapa aku baca berulang ²tetap gak bosen yua ka bner² keren
🥰🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!