Dyeza Ghinara Alinzkie Harus menerima takdir yang sudah di tentukan oleh ibu tirinya.
Semuanya berawal dari dua garis merah yang di alaminya. kehidupannya jadi berubah
menikah dengan pria yang tidak dirinya kenal. bahkan melihat saja tidak pernah.
Namun apalah daya.
Semua demi kebaikan dirinya dan juga ayahnya
Menerima pinangan seorang presdir muda namun Pria itu juga merangkap sebagai seorang mafia.
Mafia kejam yang tidak segan mengambil organ orang yang sudah berani mengusik pekerjaanya.
Akankah gadis ini bertahan di sisiNya?
Atau malah pergi meninggalkannya.?
🌹🌹
Masih tahap belajar dan terus belajar
Mohon krisan nya ya Readers.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reva'$live, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cinta Pertama Yeza
...***...
"Awasi gadis ini." ucap Dirga sambil menyerahkan foto yang ada di kartu pelajar
Samuel segera menerimanya dan menatapnya.
"Siapa dia Ga?" tanya Samuel. Samuel adalah sahabat Dirga sejak kecil.
Samuel tau tentang pekerjaan Dirga. Dan bahkan tau kenapa Dirga menjauhi keluarganya. Semua itu karena wanita yang sudah membuat Dirga jadi buruk.
Samuel ingat saat Dirga begtu marah dan benci pada Paquita Veronika. Mantan kekasihnya.
"Aku ingin tau berita terbaru saja dari dia. Jadi selalu beri aku kabar yang baik." ucapnya. Lalu segera mengambil minuman di almari pendingin.
Dirga menyerahkan satu botol untuk Sam dan juga untuk dirinya nya.
"Aku dengar, tante Cantika hampir kehilangan berkas penting di bus." kata Sam tiba tiba.
Dirga mengernyitkan keningnya.
"Iya.. Tante Cantika ingin mengantar berkas itu. Nunggu taxi tapi tidak datang datang. Hubungin kamu nggak bisa. Ahirnya tante memutuskan untuk naik bus." terang Sam.
Dirga hanya mengangguk. Tak ingin menanyakan lebih jauh masalah itu. Toh semua tidak jadi hilang.
Sam segera pamit, karena sudah malam dan lagi Sam harus menjemput kekasihnya di bandara.
"Aku pulang dulu Ga." pamitnya.
Yang di angguki Dirga.
...***...
Pagi begitu indah
Yeza sudah bangun dan merapikan tempat tidurnya. Lalu segera mandi. Hari ini Yeza akan memasak untuk papanya.
Hari ini adalah hari ulang tahun papa tercinta.
Setelah ritual mandi selesei Yeza segera keluar menemui bi Ndari.
"Eh non Yeza." gumam bi Ndari
Yeza tersenyum lalu segera mengambil kertas dan penanya.
📝"Bibik tidak lupa kan? Hari ini mau antar Za ke pasar?" tanya nya dalam kertas yang di berikan pada bi Ndari
"Tentu non. Bibik tak lupa. Ini bibi sudah siap." jawabnya
"Rusni.. Kalo sudah selesei kamu tata di meja makan ya. Aku mau antar non Za kepasar." ucap bi Ndari pada Rusni. Pelayan baru di rumah ini.
"Iya bik.", jawabnya
" Ayo non kita berangkat sekarang." ajak bi Ndari
Mereka segera melangkah keluar dan menunggu bus yang lewat.
...***...
"Pa.. Ayo bangun sudah siang ini." ucap Desi
Uengghhh.. "Jam berapa ma?" tanyanya
"Jam 06.30 pa."
Daniel segera bangun dan duduk sebentar di atas tempat tidur. Daniel menarik tangan Desi. Hingga Desi terjatuh dalam pelukan Daniel sang suami.
"Papa.. Sudah siang ini." gumam Desi
"Papa kangen mah. Boleh minta sekali lagi." ucap Daniel sambil menampakkan wajah kelasnya
"Papa nanti terlambat ke kantornya. Nanti lagi ya pa.."
Cuppp.. "Papa kangen banget ma. Sudah udah 3 hari papa nggak di kasih jatah." ucapnya memelas
"Tadi malam sudah pa", hhhh.. Desi mende*ah dan akhirnya, menurutinya.
"mbak Rus. Nanti kalo mama nyariin Anggi. Bilang aja udah berangkat ya. Anggi di jemput teman Anggi." kata Anggi pada mbak Rus yang baru kemarin sore membantu pekerjaan bik Ndari
"Iya non Anggi. Nanti saya sampaikan"
Anggi segera, melangkah keluar dari ruang tamu Anggi sudah melihat Rendi menjemput dirinya.
"Hai Ren. Sudah lama?" tanya nya
"Baru aja." jawabnya sambil mengambil helm untuk Anggi.
Setelah keduanya siap Rendi segera menyalakan motornya. Rendi mengambil tangan Anggi untuk memeluk pinggangnya.
Anggi dengan ragu menurutinya. Merasa nyaman saat pegangan seperti ini.
...***...
"Mbak Rus.. Kok sepi? " tanya Desi
"Anu nyonya.. Tadi non Za kepasar sama bi Ndari. Sedangkan non Anggi sudah berangkat karena di jemput temannya." jawabnya
"Ohh.. Ya sudah.. Siapkan dua piring saja kalo begitu."
Daniel sudah keluar dari kamarnya. Penampilannya sudah sangat segar.
"Mbak Rus.. Panggil Yeza untuk gabung di sini mbak." Danil berseru pada Rusni
"Pa.. Mereka sudah tidak ada. Mereka sudah pada berangkat." balas Desi
Daniel pun menatap wajah istrinya. "Maksudnya?"
"Yeza sudah berangkat kepasar sama bi Ndari. Sedangkan Anggi sudah berangkat sekolah di jemput Rendi."
Sebenarnya Daniel tidak menyukai anak gadisnya boncengan sama teman lelaki. Daniel tidak ingin terjadi sesuatu pada anak gadisnya.
"Lain kali kalo Anggi berangkat sama pria. Tolong jangan di izinin ya mah. Papa tidak tenang." mohon Daniel
"Sudah biasa pa. Anggi selalu di jemput oleh Rendi." jawabnya.
Kalo istrinya sudah sepercaya itu pada putrinya. Daniel tak bisa berkata kata lagi. Selain hanya berharap tidak akan terjadi sesuatu.
...***...
Malam Hari
Yeza sudah menyiapkan masakan untuk merayakan ulang tahun papanya. Malam ini rumah Yeza begitu sepi. Anggi yang belum pulang sekolah lanjut belajar kelompok.
Sang mama yang masih sibuk shopping bersama teman temannya. Entah teman beneran atau teman akal akalan saja.
Sedangkan Daniel yang masih dalam perjalanan menuju rumahnya.
Daniel mengendari mobil dengan terburu buru. Karena tadi bi Ndari menelpon jika non Yeza sedang kurang enak badan.
"Zaa.. Yeza sayang.." panggil Daniel yang sudah sampai rumahnya.
Daniel segera menuju kamar Yeza. Tidak menemukan
Daniel segera kedapur mencari bi Ndari. Namun bi Ndari pun tidak di temui.
"Mbak Rus. Kemana non Za?" tanyanya
"Ada di belakang tuan. Non Za sepertinya sedang menangis." jawabnya.
Yeza memang sedang menangis sambil menatap foto diri nya dan mama juga papanya.
"Yeza sayang.. Apanya yang sakit?" tanya Daniel. Lalu segera berjongkok di depan Yeza.
Daniel menghapus air mata yang keluar dari putrinya.
Hati Daniel teriris saat melihat Yeza memeluk foto mereka bertiga. Daniel segera, menarik kepala Yeza kedalam dekapannya.
"Lupakan sayang.. Doakan agar mama bahagia di sana." ucapnya
Yeza segera, menyerahkan lembaran lembaran kertas untuk papanya.
📝"Pa.. Za ingin seperti dulu saat masih ada mama. Menghabiskan waktu bersama."
Daniel kembali membaca lembar kertas lagi
📝"Pa.. Za ingin malam ini kita bertiga hanya bertiga bersama papa, mama dan Za."
📝"Di hari ulang tahun Papa. Yeza ingin tidur dengan papa dan di temani mama. Walau hanya dalam bentuk foto kita bertiga."
Daniel segera memeluk erat Yeza. Menangis terharu.. Ternyata putrinya ini selalu ingat hari ulang tahunnya.
"Kau ingat sayang.. Kau ingat hari ulang tahun papa." tanyanya.
Yeza mengangguk lalu segera membawa sangat papa menjauhi teras.
Pyaakk..
Lampu taman begitu indah. Yeza sehari tadi sudah menghiasinya dengan di bantu Rahma dan juga pacar Rahma.
"Sayang.. Ini.." ucap Daniel yang terpana dengan keindahan taman di belakang rumah.
Yeza tersenyum lalu menarik tangan Daniel.
"Ini yang masak non Yeza tuan." ucap Mbak Rus yang membawa nampan berisi hidangan. Dan di belakang juga ada bi Ndari yang membawa makanan penutup.
"Anak papa."
Daniel segera merengkuh tidur buh putrinya Yang sangat kecil.
"Papa tak bisa berkata apa apa lagi. Selain mengucapkan betapa papa sangat bangga memiliki anak secantik dan pintar kamu."
Mereka segera duduk berhadapan. Yeza mengambilkan makan untuk papanya
"Papa icipin dulu yaa.. Pasti sangat enak nihh.." ucapnya
Seketika mata Daniel membola saat makanan itu masuk ke mulutnya. Lalu tersenyum pada anaknya.
"Enak sekali nak." ucapnya
yeza begitu berbunga bunga saat papanya bilang sangat enak.
Yeza segera mengikuti sang papa makan. Yeza tersenyum puas.
🌹Memang benar jika ayah adalah cinta pertama buat anak perempuannya. terlihat dari perlakuan Yeza dan Daniel. mereka sangat kompak. 🌹
Lalu segera mencicipi yang lainnya. Begitu juga dengan Daniel. Daniel juga mencicipi yang lain.
Daniel hanya geleng geleng kepala. Tidak percaya jika anaknya sudah pandai memasak. Sekolah selama 1 tahun di tata boga. Ternyata mendapatkan hasil yang sempurna.
...***...
"Non Yeza kok pucat." ujar bi Ndari. Saat melihat Yeza duduk terdiam di taman belakang.
Yeza menatap bi Ndari. matanya mulai berkaca kaca.
maap blm bs kasih rate krn bru baca bab 1🤗